Malam sudah semakin larut. Ketika Zea sudah tertidur dengan lelap. Syma pun segera beranjak dari sana. Rasanya tidak ingin meninggalkan Zea tertidur sendirian. Namun kenyataannya Ersad telah menunggunya dikamar yang lain. Syma sempat berpikir apa yang harus dilakukan. Ersad pastinya ingin menagih perjanjiannya. Sementara Syma sangat belum siap untuk hal itu. Ditambah lagi, Syma sangat tidak ingin melakukan perzinahan.
Langkahnya pelan, namun tanpa terasa tiba-tiba sudah berada didepan kamar Ersad. Jantungnya berdegup kencang. Dengan sekali tarikan nafas, Syma memberanikan diri membuka pintunya.
Ketika masuk kedalam sana, Ersad langsung menghentikan kegiatannya yang sedang berkutat dengan handphonenya. Wajahnya terlihat segar, pastinya Ersad telah membersihkan dirinya terlebih dulu.
Kegugupan semakin melanda diri Syma, seperti pengantin baru yang baru akan melakukan malam pertama mereka.
"Kau datang juga akhirnya," ucap Ersad menatap Syma begitu dalam. E
Kini Kevin hanya menatap anak kecil yang sedang makan es krim itu. Tidak pernah terbayangkan olehnya, selama beberapa tahun bekerja dengan Ersad. Baru kali ini dia mengerjakan tugas yang diluar kemampuannya."Pelan-pelan makannya," ucap Kevin mengambil tissue dan mengelap mulut Zea. Kevin ingat, betapa sulitnya dia membujuk Zea yang tidak hentinya menangis dan bertanya tentang ibunya. Salah satu hal yang melintas dipikirannya hanyalah es krim yang pastinya disukai anak-anak. Dan benar saja .... Zea langsung diam, ketika Kevin mengajaknya makan es krim."Paman Ze pup ....""APAA !! Ya Tuhan bagaimana ini," Kevin langsung berdiri begitu kaget dengan yang dikatakan oleh Zea. Seolah itu adalah ucapan yang paling mengerikan yang pernah dia dengar. Kevin merasa gusar, sampai mondar-mandir karena kebingungan harus bagaimana. Padahal Zea sudah memakai Pampers. Hanya tinggal membuang dan membersihkan. Namun kepintaran Kevin sirna sudah ketika menghadapi hal seperti in
Ketika sudah selesai membersihkan dirinya. Ersad terkejut melihat Syma yang ternyata belum juga tidur."Kenapa kau belum tidur?""Aku masih menunggumu. Aku pikir mungkin kau butuh sesuatu. Makan, atau apa?"Ersad diam sejenak. Menatap Syma sembari mendekat kearahnya secara perlahan. Lalu berdiri tepat dihadapannya dengan tatapan yang tidak lepas sedikitpun dari wanita itu. Ersad baru sadar, bahwa kecantikan Syma semakin bertambah, ketika melepaskan jilbabnya. Wajahnya yang begitu mulus serta bibir kecil namun tebal. Membuat naluri kelelakiannya semakin menyeruak."Jika aku meminta hakku. Apa kau akan memberikannya malam ini.Aku sudah melakukan semua yang kau inginkan. Termasuk menikah siri denganmu. Apa masih ada alasan bagimu untuk menolakku kali ini?"Sontak hal itu membuat Syma melebarkan matanya. Bukannya Syma tidak siap. Hanya saja dia masih begitu gugup, belum terbiasa dengan pria lain selain Revan. Namun Syma segera menguasai dirinya
'Terimaksih? bagaimana bisa Syma justru mengatakan terimakasih. Padahal ucapanku tidak ada satupun yang membuatnya senang. Wanita macam apa Syma ini ....' batin Ersad dikala air sedang mengguyur tubuhnya dengan deras.Ersad keluar dari kamar mandinya. Pandangan yang pertama kali dia lihat, adalah sebuah setelan pakaian yang berada diatas tempat tidur. Bahkan sampai pakaian dalam yang seharusnya dia kenakan, sudah ada disana. Tidak pernah dia duga sebelumnya. Syma sudah menyiapkan sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh Erika sekalipun.Tentu hal itu terasa asing baginya. Namun dia juga senang, karena ada yang memperhatikan kebutuhannya.Ersad segera memakainya. Bahkan warna kemeja yang Syma pilihkan sesuai dengan seleranya.Ersad segera keluar ketika semuanya sudah selesai.Samar-samar dia mendengarkan suara canda dan tawa seorang anak kecil yang dia yakini adalah suara dari Zea. Sesekali terdengar suara lantunan ayat-ayat pendek terdengar dari mulut k
"Ternyata kau masih punya cukup nyali untuk datang kesini," Ersad mendesis ketika mengatakannya."Aku datang bukan untuk mencari masalah denganmu. Aku hanya ingin bertanya dimana keberadaan Syma dan anakku?Karena aku yakin kau pasti tahu keberadaan mereka," ucapannya tanpa rasa takut sedikitpun.Ersad terkekeh mendengarnya. Namun seringai ejekan terlihat jelas disana."Setelah semua yang kau lakukan padanya, kau ingin mencarinya ! untuk apa? jika datang hanya untuk menyakiti, lebih baik pergi dan jangan pernah ganggu dia lagi."Seketika Ersad sadar dengan ucapan yang baru saja dia lontarkan. Ternyata bukan hanya untuk Revan, melainkan untuk dirinya juga yang kerapkali mengeluarkan kata pedas pada Syma. Namun wanita itu tidak pernah tersinggung sedikitpun."Semua yang terjadi diantara kami hanyalah kesalah pahaman.""Cih .... salah paham? aku dengar Syma sudah berusaha menjelaskan padamu. Tapi kau tidak percaya dan malah menceraikannya.
Kata mereka...Pernikahan itu indah. Aku juga sebelumnya berpikir seperti itu. Menikah karena mencintai laki-laki yang baru dua tahun aku kenal. Namanya Ahkam.Namun dari segi penglihatan ku. Pernikahan adalah hal yang paling mengerikan.Bagaimana tidak?Apapun permasalahan yang terjadi, perempuan adalah oknum yang selalu disalahkan. Seorang istri dituntut sempurna. Dan hal yang paling menyebalkan, seorang istri selalu di paksa sabar atas segala ketidak adilan.Pernikahan yang seperti apa, yang mereka sebut indah?Dan setelah menginjak dua tahun pernikahan, barulah aku sadar bahwa semua yang terjadi hanyalah ujian dalam rumah tangga.Ya.Bukan rumah tangga namanya jika tidak ada ujian. Aku menikah dengan Laki-laki baik, soleh, bertanggung jawab dan tampan. Sekilas nampak sempurna, bukan? Namun kesempurnaan itu di nodai dengan ahklak mertua dan ipar.Mereka tidak bisa menerima kehadiran ku hanya karena aku wanita yang berasal dari keluarga miskin.Mereka pikir bisa mengalahkan aku?Tent
Kata mereka...Pernikahan itu indah. Aku juga sebelumnya berpikir seperti itu. Menikah karena mencintai laki-laki yang baru dua tahun aku kenal. Namanya Ahkam.Namun dari segi penglihatan ku. Pernikahan adalah hal yang paling mengerikan.Bagaimana tidak?Apapun permasalahan yang terjadi, perempuan adalah oknum yang selalu disalahkan. Seorang istri dituntut sempurna. Dan hal yang paling menyebalkan, seorang istri selalu di paksa sabar atas segala ketidak adilan.Pernikahan yang seperti apa, yang mereka sebut indah?Dan setelah menginjak dua tahun pernikahan, barulah aku sadar bahwa semua yang terjadi hanyalah ujian dalam rumah tangga.Ya.Bukan rumah tangga namanya jika tidak ada ujian. Aku menikah dengan Laki-laki baik, soleh, bertanggung jawab dan tampan. Sekilas nampak sempurna, bukan? Namun kesempurnaan itu di nodai dengan ahklak mertua dan ipar.Mereka tidak bisa menerima kehadiran ku hanya karena aku wanita yang berasal dari keluarga miskin.Mereka pikir bisa mengalahkan aku?Tent
"Nora ... aku ingin bicara padamu," suara Ersad membuat Nora langsung memalingkan wajahnya. Menunjukan bahwa dia masih begitu kesal dengan pria itu."Bicaralah," sautnya acuh.Ersad menghela nafasnya. Mengambil tempat duduk berada didekat Nora."Aku tidak bermaksud menyingkirkan posisi Erika. Dia tetap akan menjadi wanita pertama dalam hidupku, karena aku sangat mencintainya. Aku menikahi Syma hanya saat Erika masih koma. Ketika dia siuman nanti, aku akan segera menceraikan Syma.Yang harus kau tahu, Syma hanya menggantikan posisi Erika sementara waktu. Tidak lebih dari itu," ujarnya bersikap selembut mungkin. Jika saja bukan karena permintaan Syma, Ersad tidak akan pernah mau melakukan hal ini.Dan dia sendiripun bingung, kenapa begitu tidak berdaya menolak keinginan Syma.Sementara Nora, justru semakin besar kepala akibat perbuatannya ini."Bagaimana jika Kak Erika tidak bangun lagi? apa itu artinya Kakak akan bersama wanita itu selamanya?
"Apa maksud dari ucapanmu !" Revan berucap sembari menggertakkan giginya karena begitu geram."Wanita yang kau jadikan istri ini adalah penyebab hancurnya rumah tangga kalian. Dia sengaja menyuruh orang untuk melecehkan Syma dan memanipulasi seolah Syma berselingkuh.Belum puas membuat Syma menderita, dia malah bekerja sama dengan temannya untuk menjual Syma. Wanita yang kau jadikan istri ini adalah wanita mengerikan!" ucap Ersad dengan penghinaan yang kental. Membuat Mia terdiam karena semua perbuatannya telah terbongkar."Omong kosong apa yang kau bicarakan. Apa kau tidak tahu Mia adalah orang yang paling berjasa dalam hidupku! setiap kali kami ada masalah dan merasa terpuruk, dialah orang yang pertama kali ada untukku.""Memang itulah tujuannya. Dia berusaha membuat Syma terkesan jahat dimatamu, sementara dia sendiri berusaha bagaimana caranya agar terlihat baik seperti malaikat..."Revan diam sejenak. Mengalihkan pandangannya kearah Mia yang terliha