Share

Bab 19

SANTET CE LA NA DALAM 19

Ustad Ilham menggenggam buntalan itu beberapa saat, tangganya gemetar saat mencoba menarik kekuatan jahat dari buntalan itu.

Allaahumma innaa nastahfidhuka wa nastaudi'uka diinanii wa anfusanaa wa ahlanaa wa aulaadanaa wa amwaalanaa wa kulla syai'in a'thaitanaa.

"Ya Allah, kami memohon penjagaan kepada-Mu dan kami menitipkan kepada-Mu agama kami, diri kami, keluarga kami, anak-anak kami, dan segala sesuatu yang Engkau berikan kepada kami."

Ustad Ilham mengusap wajahnya. Semuanya terdiam, fokus kepada Ustad Ilham.

Ustad Ilham kemudian bangkit, ia menolah ke bingkai pintu di mana semuanya menatap tegang Ustad Ilham tak terkecuali Ita. Apalagi Ustad Ilham menatap lurus ke arahnya. Ita semakin panik saat Ustad Ilham berjalan ke arahnya dan berdiri tepat di depan Ita.

Ita tak berani bergerak sampai Ustad Ilham bilang, "Tolong ambilkan kantung kresek!"

Tanpa menjawab Ita langsung berlari ke dapur, di sana ia bisa melepaskan napasnya yang sempat tertahan. "Apa U
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status