Share

Bab 288

"Valerio, aku akan terus terang. Kalau kamu berani menemui Briella, aku akan menggali kedua makam di Kota Hebar! Kalau kamu mencari wanita pengganti itu, makam kakek dan nenekmu nggak akan ada lagi. Aku mau lihat, apa kamu masih bisa bertemu dengan ibu kandungmu!"

Rieta menyelesaikan kemarahannya dan kembali ke kamar. Dia membanting pintu kamar dengan keras.

Valerio berdiri di tempatnya dan hatinya bergejolak. Dia bisa berkuasa di dunia bisnis dan membuat keputusan yang menentukan, tetapi dia ragu-ragu dalam masalah yang terkait dengan beberapa wanita ini.

Dia bukan dewa dan bukan seseorang yang bisa melakukan segalanya. Sekarang, dia seperti jenderal tak bersenjata, tidak berdaya di medan perang dan menjadi lemah di segala lini.

Pria itu merasakan ketidak berdayaan yang kuat.

Hati Pak Rinto pun turut merasakan ketidak berdayaan itu. Kalau hal semacam ini terjadi kepadanya, mungkin dia tidak akan sanggup menanggungnya.

Waktu terus berjalan. Valerio yang masih berdiri akhirnya duduk di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status