Share

Bab 2 Berpindah Jiwa

Penulis: Maulana Yuandra
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-24 21:14:24

Klap!

Jedar!

Sebuah Guntur besar menyambar pada gua tempat harimau putih tinggal. Seketika gua tersebut langsung hancur berkeping-keping. Harimau putih tersebut berhasil menghindari sambaran petir dengan langsung meninggalkan tempatnya.

Gentala Surendra dan teman-temannya yang mendengar raungan keras dari harimau sebelum menerkam Nayaka Manggala, hendak masuk ke dalam gua, namun sambaran Guntur yang menghantam gua tersebut membuat mereka terkejut.

Setelah gua tersebut hancur harimau putih keluar dari sarangnya yang membuat Gentala Surendra dan teman-temannya semakin terkejut.

Niat awal mereka yang ingin menjinakkan harimau putih mendadak menghilang setelah melihat ukuran dari harimau putih yang ternyata sangat besar bahkan melebihi 2 ekor sapi dewasa.

"Lari!"

Gentala Surendrah dengan cepat memerintahkan teman-temannya untuk meninggalkan tempat tersebut setelah mereka melihat harimau putih yang mengejar ke arah mereka.

Padahal harimau tersebut tidak mengejar mereka melainkan menghindari Guntur yang menghancurkan sarangnya tersebut.

Gentala Surendra dan teman-temannya serta harimau putih meninggalkan gua yang telah hancur berkeping-keping.

Di bekas gua yang telah hancur berkeping-keping tersebut, tubuh milik Nayaka Manggala terlihat masih utuh meskipun sebagian tertimbun dengan bebatuan.

Sambaran guntur tadi juga mengenai dirinya sehingga ia seketika mati. Namun Guntur yang barusan turun tersebut bukanlah Guntur biasa melainkan sebuah jiwa dari alam khayangan yang turun.

Deg!

Jantung Nayaka Manggala kembali berdetak, seketika matanya juga terbuka dengan melihat langit yang mendung.

Argh!

Duar!

Bebatuan yang menindih sebagian tubuh hengkara langsung tersingkir setelah sebuah gelombang kejut menyebar dari tubuh Nayaka Manggala begitu matanya terbuka.

"Langit mendung? Itu benar-benar langit!"

Nayaka Manggala bangkit berdiri dengan pakaian yang sudah compang-camping, tangannya menghafal kuat dengan merasa tubuh yang benar-benar nyata.

"Ini bukanlah tubuhku! Mengapa aku bisa menggerakkannya?"

Sring!

Mata Nayaka Manggala yang berwarna hitam mendadak berubah menjadi merah dengan pupil yang tajam seperti mata harimau.

"Sepertinya aku berpindah jiwa ke dalam tubuh anak ini! Aku tidak menyangka, aku Raja Agung Nayaka Manggala, penguasa Kuil Iblis di alam kayangan berhasil hidup kembali."

Nayaka Manggala mengepalkan tangannya dengan kuat, sembari mendongak menghadap langit mendung.

"Muridku Pujaningsih Prameswari, pengkhianatan yang kamu lakukan terhadapku pasti akan aku balas. Lalu kalian 4 penguasa kuil alam khayangan yang lain aku akan kembali dan menuntut balas atas perbuatan kalian! Tunggulah pembalasanku!"

Deg!

Ugh!

Tiba tiba Nayaka Manggala memuntahkan darah dari mulutnya, tubuhnya terasa lemas kembali hingga membuatnya berlutut di tanah.

Uhuk!

"Sepertinya tubuh ini benar-benar tidak mampu menahan jiwaku yang terlalu kuat! Jika aku tidak segera melakukan sesuatu tubuh ini akan hancur dan aku tidak akan bisa membalaskan dendamku!"

Nayaka Manggala bergegas duduk bersila sembari yang memfokuskan tenaga dalamnya pada pusat dantian miliknya.

********

Beberapa saat yang lalu sebelum sambaran guntur dari langit yang membawa jiwa Maharaja Nayaka Manggala Wismaya turun ke Bumi Kencana ( sebutan alam bawah).

Di alam kayangan sebuah peristiwa besar terjadi.

Maharaja Nayaka Manggala Wismaya yang merupakan penguasa di kuil iblis dibunuh oleh empat penguasa kuil di alam kayangan lainnya setelah ia mencoba untuk menerobos ranah keabadian dari ranah jalan abadi yang begitu didambakan oleh semua orang di muka bumi termasuk di alam khayangan.

Upaya empat penguasa kuil tersebut berhasil setelah satu-satunya murid milik Maharaja Nayaka Manggala Wismaya yang bernama Pujaningsih Prameswari berkhianat.

Ia diam-diam memiliki hubungan dengan salah satu putra penguasa kuil yang lain. Ya bersedia berkhianat pada gurunya karena terhasut oleh pasangannya yang juga dihasut oleh ayahnya untuk menggagalkan penerobosan yang dilakukan oleh Maharaja Nayaka Manggala Wismaya.

Karena jika sampai penerobosan tersebut berhasil maka Maharaja Nayaka Manggala Wismaya akan menjadi orang pertama yang hidup abadi di alam khayangan tanpa bisa dibunuh.

Namun siapa sangka jika jiwa dari Maharaja Nayaka Manggala Wismaya yang seharusnya hancur setelah kematiannya justru turun ke alam bawah dan masuk ke dalam tubuh seorang tukang sapu dari Perguruan Cakra Kembar.

*******

Ranah di alam khayangan dibagi empat kategori yaitu:

• Alam Pradana meliputi alam kembali ke asal.

• Alam Madya meliputi alam hidup dan mati dan alam transformasi dewa.

• Alam Wira meliputi alam jalan abadi.

• Alam Setiawan meliputi alam keabadian.

Ranah di alam bawah (Bumi Kencan) juga di bagi menjadi beberapa kategori yaitu:

• Alam Pradana meliputi alam pengumpulan tenaga dalam, penyatuan alam, dan mata kehidupan dimana masih masih terdiri dari 9 tingkatan atau bintang.

• Alam Madya meliputi alam cakrabuana dan jiwa suci dimana masih masih terdiri dari 9 tingkatan atau bintang.

• Alam Wira meliputi alam kefanaan dan Nirvana dimana masih masih terdiri dari 9 tingkatan atau bintang.

• Alam Setiawan meliputi alam pelepasan diri dan kembali ke asal. Mereka yang mencapai ranah alam kembali ke asal akan langsung naik ke alam khayangan.

******

Secara perlahan kabut berwarna hitam mengelilingi tempat Nayaka Manggala duduk.

Bof!

Kabut hitam tersebut adalah energi alam yang diserap oleh Nayaka Manggala.

Sring!

Matanya tiba-tiba terbuka dengan kilatan merah.

"Ranah pengumpulan tenaga dalam bintang satu. Aku tidak menyangka akan memulai kembali dari awal seperti ini. Tetapi dengan begini aku bisa memperkuat pondasi agar di masa depan saat hendak menerobos ranah keabadian bisa lebih mudah."

Nayaka Manggala lalu memperhatikan keadaan tubuhnya yang begitu kurus hingga beberapa tulang nampak jelas. Bahkan terlihat beberapa bekas luka lama yang kemungkinan sulit hilang serta beberapa luka baru seperti lebam habis dipukuli oleh benda keras.

"Dari ingatan yang bercampur dari pemilik tubuh sebelumnya, tubuh ini adalah milik seorang tukang sapu dari Perguruan Cakra Kembar. Orang ini begitu Malang dengan kehidupan yang selalu dirundung oleh murid-murid dari perguruan tersebut terutama orang yang bernama Gentala Surendra.

"Dialah orang yang membawa tubuh orang ini ke sini untuk dijadikan umpan guna memancing harimau putih yang ingin dijadikan hewan peliharaan.

"Benar-benar nasib yang buruk, tetapi jangan khawatir. Karena kamu telah bersedia memberikan tubuhmu untuk aku gunakan, aku akan membalaskan tentangmu nak."

Nayaka Manggala bangkit berdiri dengan kembali menatap pada langit mendung yang sebentar lagi akan turun hujan.

"Kalau tidak salah di alam bawah terdapat tiga aliran bela diri.

"Yang pertama adalah Aliran Kebenaran di mana mereka mengakui jika mereka adalah airan yang berpegangan teguh pada nilai nilai kebaikan dan kebajikan, namun pada kenyataannya mereka tetap berperang satu sama lain dan membunuh, kebenaran yang mereka maksud tidak benar-benar putih melainkan hanya kebanyakan dari yang mereka lakukan adalah kebaikan.

"Yang kedua adalah Aliran Sesat yaitu orang-orang yang melakukan penyimpangan dari nilai kebaikan dan kebajikan.

"Sementara yang ketiga adalah Aliran Iblis, itu adalah aliran di mana orang-orang lebih dari sekedar gila dibandingkan dengan aliran sesat. Mereka melakukan apa saja untuk mengejar kekuatan dan tidak memperdulikan Apa itu nyawa manusia yang sebenarnya bahkan nyawa orang-orang biasa bukan seorang praktisi beladiri.

"Mengingat aku adalah penguasa kuil iblis tentu saja aku lebih familiar dengan aliran sesat dan juga aliran Iblis. Namun dari ingatan pemilik tubuh sebelumnya jika Perguruan Cakra Kembar adalah perguruan dengan aliran Kebenaran. Sebelum menjadi kuat aku harus berpura-pura menjadi seperti mereka untuk menjaga diriku sendiri.

"Baiklah! Karena tujuan telah ditentukan maka ayo kita memulai langkah selanjutnya!"

Duar!

Tiba-tiba dari dari kejauhan terdengar suara ledakan yang membuat Nayaka Manggala langsung menoleh ke arah sumber suara.

"Mangsanya telah tiba! Saatnya kita memulai perburuan!"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Raja Agung Nayaka Manggala    Bab 3 Balas Dendam Pertama

    Gardhana Surendra, memberikan arahan pada teman-temannya untuk menyerang ular putih yang sudah dikepung tersebut. "Yang lain coba alihkan perhatiannya sementara sisanya mencoba menyerangnya dari titik buta. Berikan serangan terkuat kalian dan jangan ragu sedikitpun." seru Gardhana Surendra Teman temannya yang lain menganggukan kepala dengan setuju, mereka menyadari kita tidak mengeluarkan semua kemampuan mereka maka dapat dipastikan mereka akan gagal mengalahkan ular putih tersebut. Sstt... Ular putih menjulurkan lidahnya sembari melirik ke sekitarnya, manusia yang telah mengepungnya namun itu tidak membuatnya takut sedikitpun. Krek! Uhuk! Tiba saja ular putih tersebut menguatkan lilitannya pada manusia yang sudah ditangkap. "To-tolong aku!" lirih teman Gardhana Surendra yang tertangkap oleh ular putih Gardhana Surendra melihat temannya telah di ujung kematian dengan cepat menerjang ke depan sembari mengayunkan pedangnya. "Ular sialan! Matilah kamu!" Wuz!

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-24
  • Raja Agung Nayaka Manggala    Bab 4 Permulaan

    Roar! Rawr! Nayaka Manggala melihat dari balik pohon, di mana terdapat binatang buas yang tengah berhadapan satu sama lain. Dua ekor macan hitam melawan seekor harimau loreng. "Mereka adalah binatang buas tingkat 2 yang cukup kuat, dengan kekuatanku saat ini aku tidak akan mampu mengalahkan mereka. Lebih baik aku menunggu saat yang tepat sebelum melancarkan serangan. Kita harus bijak dalam menentukan pilihan sebelum bertindak." Kedua macam tersebut terus menatap pada harimau loreng yang menjadi mangsanya. Sebagai penguasa dari hutan, tentu saja mau tidak ingin kedua macan tersebut mengalahkannya karena itu tentu akan menghancurkan harga dirinya. Roar! Setelah perang dengan keras harimau loreng tersebut menyerang ke arah kedua macan yang dengan cepat menghindari serangannya. Cat harimau tersebut berbalik salah satu macan langsung melompat ke arahnya dengan menerkam punggungnya. Rawr! Harimau tersebut tersentak dengan meraung keras, mencoba melepaskan diri dari te

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-24
  • Raja Agung Nayaka Manggala    Bab 5 Terdesak

    Nayaka Manggala melihat mayat Gardhana Surendrayang terbaring di atas tanah dengan luka tebas dari pundak hingga dadanya. "Aku telah membalaskan dendammu, kamu bisa merasa tenang setelah ini. Namun tenang saja jika aku akan melanjutkan balas dendam terhadap mereka yang beruntung selama ini." Nayaka Manggala segera berlutut dengan mengambil cincin penyimpanan dari tangan Gardhana Surendra dan teman-temannya yang telah terbunuh. "Sebagai murid dari Perguruan Cakra Kembar, mereka tidak memiliki banyak barang berharga, namun ini lebih dari cukup untuk sementara waktu." Nayaka Manggala bergegas duduk bersila sembari kembali menyerap darah dan energi dari mayat Gardhana Surendra dan lainnya. Tak hanya itu ia juga menyerap darah milik ular putih yang tadi dibunuhnya. Kulit beserta sisik ular putih yang terkenal dengan keras segera ia pisahkan dari tubuh ular tersebut. Nantinya kau lihat ular tersebut akan dia buat sebagai pakaian agar ia lebih terlindungi dari serangan di kemudia

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-24
  • Raja Agung Nayaka Manggala    Bab 6 Bertemu Batari Candawani

    Teman teman Gumilar Surendra melihat cara mempermainkan Batari Candawani yang berkesan mengasikan. Berandalan seperti mereka memang selalu menyukai melakukan hal hal tercela seperti itu. Tangan Gumilar Surendra meraih tangan Batari Candawani. "Tidak! Lepaskan! Lepaskan tanganmu!" Batari Candawani memberontak "Hahah kulitmu sangat lembut. Ini benar-benar benar sesuai dengan dugaan!" puji Gumilar Surendra "Cepatlah kakak Gumilar. Kami juga ingin!" desak teman temannya. "Kalian bajingan! Apa kalian tidak takut dengan murka guruku!" ancam Batari Candawani dengan airmata yang membasahi pipinya, "guruku tidak akan memaafkan kalian!" "Hahhaha!" "Lihatlah dia! Membawa nama gurunya disaat saat seperti ini!" cibir teman Gumilar Surendra "Murid langsung dari sesepuh perguruan memang selalu seperti itu!" sambung lainnya "Aku benar benar tak menyukai para murid dari para sesepuh!" Seorang lainnya membuang ludah menggambarkan rasa jijiknya "Mereka terlalu menyombongkan nama guru mereka

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • Raja Agung Nayaka Manggala    Bab 7 Pertarungan

    Tebasan pedang dengan tenaga dalam melesat kearah Nayaka Manggala. "Seni beladiri pedang bunga teratai? Dia menguasainya?" pekik Batari Candawani terkejut Nayaka Manggala menyipitkan matanya dengan menaikan sudut bibirnya. 'Seni bela diri itu , benar mereka dari Perguruan Cakra Kembar . Tetapi serangan ini lemah sekali. Andaikan tak ada yang ingin kubiarkan hidup. Aku akan menunjukkan teknik tersebut yang sebenarnya. Tapi...' Duar! Bentrokan kedua tebasan terjadi. Ledakan membuat gelombang udara cukup besar hingga debu beterbangan. "Hahaha serangan lemah seperti itu. Aku yakin tubuhnya telah terpotong!" "Wahh! kakak telah menguasai seni beladiri pedang bunga pluim! Patut manjadi murid Perguruan Cakra Kembar yang sesungguhnya! " "Mungkinlah kakak senior akan menjadi pedang dari perguruan kita!" "Itu luar biasa." Empat teman Gumilar Surendra memuji kemampuan Gumilar Surendra tersebut.

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Raja Agung Nayaka Manggala    Bab 8 Menyamar Menjadi Orang Lain

    Bentrokan kedua serangan tersebut menyebabkan ledakan dengan gelombang kejut yang menyebar ke sekitaranya. Hiya! Bersamaan, Nayaka Manggala dan Gumilar Seno menerjang. Klang! Klang! Klang! Keduanya beradu pedanh beberapa putaran. 'Sial! Bagaimana dia bisa mengimbangiku?' gumam Gumilar Seno 'Pertarungan jarak dekat seperti ini benar benar menyenangkan. Namun aku harus segera mengakhirinya. Jika tidak aku akan kalah.' gumam Nayaka Manggala Pertarungan jarak dekat keduanya disaksikan oleh Batari Candawani . 'Anak itu tidak hanya membual, meskipun ranahnya jauh di bawah Gumilar Seno . Namun dia mampu membuat Gumilar Seno merasa seimbang bahkan mungkin kewalahan.' gumamnya Brak! Hentakan kaki Nayaka Manggala di tanah membuat kepulan debu membuat Batari Candawani tak bisa melihat jalannya pertarungan. Seni beladiri iblis kehancuran, bentuk ketiga. Cakar hantu!

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-06
  • Raja Agung Nayaka Manggala    Bab 9 Gelombang Binatang Iblis

    Hup! Tiba tiba Nayaka Manggala melambatkan lompatannya. Ia mundur hingga berada di dahan yang sama dengan yang diinjak Batari Candawani. "Ayo lebih cepat. Atau kita akan ikut terseret dengan gelombang binatang iblis!" "Apa?" Nayaka Manggala meraih tangan Batari Candawani. Laku menariknya dengan cepat. Batari Candawani dipaksa melompat mengikuti kecepatan dari Nayaka Manggala . Gruduk! Gruduk! Roar! Rawr! Suara binatang iblis yang bergerombol semakin keras terdengar. Hup! Nayaka Manggala melompat ke sebuah tebing tinggi bersama Batari Candawani. Pil yang diberikan tadi sudah diyelan Batari Candawani yang mbjat nafasnya menghilang. Keberadaanya juga menghilang. Nayaka Manggala dan Batari Candawani melihat dibawah mereka gelombang binatang iblis yang tengah bergerak dengan sangat banyak. "Bagaimana bisa ada gelombang binatang iblis?" Ro

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-07
  • Raja Agung Nayaka Manggala    Bb 10 Kerajaan Malingga dan Faksi di dalamnya

    Hup! Diantara pepohonan hutan, Nayaka Manggala dan Batari Candawani bergerak bersama untuk keluar dari hutan. "Jadi Perguruan Cakra Kembar tempatmu berasal berada di kaki gunung dekat kota Kediri ?" tanya Nayaka Manggala "Itu benar, kota Kediri terdiri atas beberapa keluarga dengan dua yang mendominasi yaitu keluarga Surendra dan keluarga Seno . Gumilar Seno yang kamu bunuh itu adalah dari keluarga Seno ." jelas Batari Candawani "Bagaimana dengan sekte Peguruan Cakra Kembar ? Kenapa dia tidak termasuk yang mendominasi? Itu sangat aneh." lirik Nayaka Manggala "Perguruan Cakra Kembar berada di dekat kota , tetap termasuk kekuatan besar di kota Kediri . Bisa dibilang mereka sedikit lebih tinggi dari keluarga Surendra dan keluarga Seno . Tiga kekuatan inilah yang menjadi dasar dari kota Kediri . "Selain itu Perguruan Cakra Kembar sendiri termasuk salah satu dari enam faksi yang tinggal di benua bagian barat daya yang di nama

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-08

Bab terbaru

  • Raja Agung Nayaka Manggala    Bab 73 Gagal Evolusi

    Di dalam gua, ratu medusa atau Batari Cahyaningrum berusaha memurnikan api surgawi. Tangannya yang menyentuh api surgawi terasa sangat panas namun berusaha ditahannya. "Ternyata api surgawi sepanas ini, tenaga dalam yang kugunakan untuk melapisi tanganku bahkan rasanya tidak berguna. Aku harus segera memurnikan apapun yang terjadi. Semakin lama memurnikannya keadaan akan semakin buruk." Api surgawi perlahan masuk ke dalam tubuh ratu Medusa lalu berputar-putar di sekitar dantian ya yang menjadi pusat dari tenaga dalam seorang seniman beladiri. Ratu Medusa memejamkan matanya dengan mencoba fokus untuk memurnikan api surgawi agar menyatu dengan dantiannya. Tenaga dalam miliknya menyewa mengelilingi tubuhnya. Keringat bercucuran membasahi wajah cantik yang sangat mempesona. Giginya sedikit menggeretak menahan rasa sakit dan panas yang membakar tubuh. Aliran darahnya semakin cepat. Ugh! Bruk!

  • Raja Agung Nayaka Manggala    Bab 72 Guntur Kesengsaran

    Keributan yang disebabkan oleh serangan dari Gunung Madayana dan respon dari pasukan dari Gunung Pelangi langsung membuat kacau keadaan Gunung Pelangi Irawan selaku penatua pertama dari Gunung Pelangi dengan cepat memberikan arahan kepada para penghuni dari Gunung Pelangi. "Semuanya segera bergerak, saat ini ratu kita sedang berusaha untuk melakukan terobosan dan apapun yang terjadi kita harus menghentikan para pengganggu ini.""Baik penatua!" sahut kompak orang-orang dengan mengangkat senjatanya"Penatua yang lain tolong juga bergerak untuk melakukan yang terbaik guna melindungi ratu kita!" lanjut Irawan Penatua dari Gunung Pelangi yang lain segera dengan cepat bergerak untuk menghentikan para penyusup yang datang ingin menghancurkan tempat mereka.Nayaka Nayaka Manggala yang melihat pergerakan dari orang-orang Gunung Pelangi segera bergerak menyusup dengan memanfaatkan nafas pil penyembunyi miliknya menerobos menuju tempat ratu Medusa yang ingin melakuka

  • Raja Agung Nayaka Manggala    Bab 71 Klan Ular

    Nayaka Manggala mampir ke kediaman sesepuh kedua, tujuannya untuk meminta izin berlatih di hutan dekat sekte sehingga tidak bisa hadir di kediaman selama beberapa hari ke depan.Namun baru saja ya memasuki altar kediaman sesepuh kedua, ia sudah dihadang oleh Batari Cendatari yang menantang bertarung Nayaka Manggala . Batari Cendatari memiliki ranah satu tingkat di atas Nayaka Manggala ."Kakak senior benar-benar ingin menantangku?" tatap Nayaka Manggala yang sebenarnya enggan meladeni kakak seniornya tersebut Batari Cendatari menitipkan matanya dengan kembali menghunuskan pedangnya ke arah adik juniornya tersebut. "Apa tahu kamu benar-benar kuat, tapi aku ingin mencoba sendiri. Kamu hanya berada satu tingkat di bawahku, Aku ingin tahu seberapa jauh perbedaan di antara kita!"Nayaka Manggala menganggukkan kepala dengan menyadari maksud dari kata seniornya tersebut."Baiklah kalau begitu! Tetapi segeralah menyerah jika memang kau sudah tidak sanggu

  • Raja Agung Nayaka Manggala    Bab 70 Ajakan Duel Alkemis

    Nayaka Manggala pergi ke Pasar Weling setelah mendengar jika keberangkatan dari sesepuh ke-5 untuk menggagalkan evolusi Ratu medisa masih akan dilaksanakan beberapa hari lagi."Sebelum pergi kembali berpetualang aku harus menjual apa yang sudah aku dapatkan selama perjalanan kemarin. Memang benar jika cincin ruang sangat luas, akan tetapi menyimpan barang-barang yang tidak berguna hanyalah buang-buang tempat."Sesampainya di Pasar Weling , Nayaka Manggala menjual semua hasil buruannya selama perjalanan kemarin.Seperti yang biasanya, butuh waktu cukup lama bagi pelayan Paviliun untuk menghitung jumlah koin emas yang didapatkan dari penjualan barang-barang hasil buruan. Banyak orang yang terkejut melihat banyaknya hasil buruan yang di keluarkan oleh Nayaka Manggala ."Bagaimana bisa murid itu mendapatkan banyak barang buruan?""Di hutan dekat perguruan tidak begitu banyak binatang iblis yang bisa diburu, kalaupun ada kebanyakan akan rusak karena pertarung

  • Raja Agung Nayaka Manggala    Bab 69 Bocoran informasi

    Beberapa hari kemudian, Nayaka Manggala kembali ke perguruan setelah bepergian cukup lama. Namun baru saja ia masuk ke kediaman penatua kedua untuk melaporkan dirinya yang telah kembali, Batari Candawani yang sedang berlatih di altar segera menghadangnya dengan ekspresi wajah yang sangat terkejut. Meskipun ia tidak tahu pada tingkat berapa Nayaka Manggala telah berada, namun ia bisa merasakan jika batasan dari ranah penempaan tulang telah berhasil ditembus. "Bagaimana bisa kamu menerobos ranah penyatuan alam secepat ini?" tatap Batari Candawani dengan sangat terkejut dan tidak percaya Nayaka Manggala dengan santai menjawab, "sudah kubilang jika tak ada yang bisa tak mungkin kulakukan." Mendengar jawaban tersebut Batari Candawani mengerutkan keningnya dengan kesal, "Kata-katamu itu sungguh sangat menyakitkan bagiku." Nayaka Manggala yang merespon namun dia bisa mengerti perasaan dari kata seniornya tersebut. Bagaimanapun j

  • Raja Agung Nayaka Manggala    Bab 68 Rahasia Besar

    Raungan naga necro!Roar!!!!Gelombang kejut dari raungan seni bela diri langsung menuju singa emas.Kumpulan asap dari ledakan akibat serangan tadi seperti cara menghilang.Yang melihat serangan tersebut langsung melancarkan serangan balik dengan meraung keras.Roar?!!!Dua serangan gelombang suara tersebut saling berbenturan dan menyebabkan gelombang yang menyebar dengan kuat sekitar.Beberapa batuan pada tebing segalanya hancur dan berjatuhan, daun-daun dari pepohonan juga berguguran.Teknik Iblis Surgawi Kehancuran bentuk pertama. Telapak segel neraka!Di tengah serangan gelombang suara yang masih terjadi, sebuah telapak tangan besar dari tenaga dalam melesat ke arah singa emas.Wuzz!Duarr!Singa emas tersebut segera melompat menghindari serangan tersebut. Duar!Serangan telapak tangan raksasa menghantam tempat singa emas tadi berdiri. Seketika tempat tersebut ha

  • Raja Agung Nayaka Manggala    Bab 66 Sayap Guntur

    Setelah dari jurang Guntur dan mendapatkan apa yang ia cari Nayaka Manggala pergi mencari sebuah gua tak jauh dari tempat tersebut untuk menyempurnakan sayap Guntur yang sudah ia rencanakan serta menembus ranah penyatuan alam .Hup!Nayaka Manggala berhasil menemukan sebuah gua yang cukup tersembunyi dengan pepohonan lebat yang mengelilingi."Sepertinya tempat ini sangat aman untuk melakukan penerobosan, kalau begitu kita harus memasang formasi pelindung terlebih dahulu.Segera Nayaka Manggala menyebarkan 8 bendera di sekitar gua lalu membentuk segel dengan tangannya.Formasi tempurung kura-kura!Secara perlahan bendera-bendera yang telah terpasang tersebut memancarkan pilar energi lalu menyatu satu sama lainnya membentuk sebuah tempurung kura-kura.Setelah formasi tempurung kura-kura telah terpasang. Nayaka Manggala bergegas masuk ke dalam gua yang cukup gelap tersebut. Ia duduk bersila dengan mengeluarkan bangkai d

  • Raja Agung Nayaka Manggala    Bab 65 Mendapatkan yang Di Inginkan

    Duar!Ledakan besar terjadi tepat lebih tebing, tempat Nayaka Manggala dan Widuri Pratiwi berada.Widuri Pratiwi yang memejamkan mata dengan pasrah terasa anda tidak merasakan sesuatu yang menyakiti tubuhnya. Padahal jelas jika ledakan tersebut seharusnya mengenainya. Perlahan matanya terbuka, cahaya yang seharusnya menyinari dirinya, tiba-tiba terhalangi oleh bayangan lebar yang melindunginya.Kiakkk!Suara teriakan dari burung guntur langit terdengar keras." Apa yang kamu lakukan?" Tatap Widuri Pratiwi yang menyadari jika burung Guntur langit Tengah melindungi dirinya dari serangan singa emas Nayaka Manggala mengerutkan keningnya dengan terkejut." dia melindungi kita karena kita membawa telur miliknya." ujar Nayaka Manggala Burung Guntur langit nampak terluka cukup parah akibat serangan yang barusan ya terima.Singa emas yang melihat hal tersebut kembali melancarkan serangan kuatnya menuju burung guntur langit.Roar!!Roa

  • Raja Agung Nayaka Manggala    Bab 64 Pertarungan Dua Binatang Iblis

    Kiak!Seekor burung berukuran seperti gajah dewasa dengan bentangan sayap yang lebar Tengah terbang di langit sembari terus berkicau. Tubuh dari burung tersebut dipenuhi dengan percikan seperti Guntur. Bulunya dengan warna ungu gelap memancarkan keindahannya. Matanya yang tajam menatap pada seekor singa yang berada di atas permukaan tanah. Singa tersebut meraung dengan sangat keras bulunya yang berwarna kuning keemasan ditambah gigi taring yang tajam menambah kegagahannya, pada ekor singa tersebut terlihat sebuah api berwarna kuning kemerahan tengah menyala menyala.Roarr!Raungan dari singa tersebut terdengar keras sehingga menciptakan gelombang kejut ke arah burung guntur langit.Kiakk!Burung kuntur langit mengatakan sayapnya, bersamaan dengan itu serangan Guntur menyerang ke arah singa tersebut.Singa emas melontarkan bola-bola api dari mulutnya saat ia melakukan raungam ke udara.Duar!Ledakan besar terjadi akibat benturan dari serangan ters

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status