Share

Harga Diri

"Aku setuju sama Raja sih, bukankah kita dihadapan Allah sama, kan? Cuma bonus saja sih dapat menantu cantik seperti Naya. "Jelas Papa Danuarta.

"Setuju, sih." Tante Ana menimpali.

Semua tersenyum..

"Gilang, kapan istrimu hamil? Masa kalah sama adikmu, Raja?" Goda Budhe Laras.

"Kalian tuh tak menghargai aku sebagai kakak ya? Bukankah dari dulu apapun aku selalu menang dari Raja."

"Tapi kali ini, aku yang menang, Mas." Sahut Raja.

"Dasar kamu adik kurang ajar! Berani sama kakaknya."

"Mas, gak usah marah-marah begitu deh. Nanti cepat tua lo."

"Berisik tahu dengar ocehan kamu," ketus Gilang menjawab, ia mengambil air lalu meminumnya.

Semua tertawa mendengar Raja terus menjaga Naya dalam candaan saudaranya. Terlihat semua senang saat keluarga berkumpul, bercerita, tertawa. Namun aku agak aneh saja ada apa dengan Hani? Kenapa ia menghindar dan sepertinya keluarga besar Raja tak ada yang menanyakan soal Hani.

"Lihatlah, Raja istrimu mukanya memerah. Sudah jangan diejek terus kasihan,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status