Share

Tak Mau Makanan Itu.

"Di makan, Non," kata Mbak Nur sambil meletakkan sebuah makan malam juga segelas susu hangat.

"Iya, Mbak."

"Aku tungguin harus sampai habis, Non. Jika tak habis bisa diomelin Tuan saya."

Naya mengangguk mengiyakan.

"Apa ngak ada yang lain selain daging, Mbak?"

"Kata, Tuan Raja dan Non Hani ini makan malam terbaik, Non."

Naya tersenyum singkat ke arahnya, duduk gelisah antara memakan atau tidak. Saat sendok mau masuk ke mulut perut Naya tersentak dan.

Uwekk.

"Non Naya kenapa?"

Nata berlari ke wastafel untuk memuntahkan cairan asamnya. Selesai Naya kembali memegangi perut yang telah terkuras habis.

"Non tidak apa-apa? Aduh gimana ini?"

Naya masih muntah.

"Aku gak tahan sama baunya. Bawa keluar makanannya, Mbak."

"Em, baik. Non."

Naya masih memegangi perut yang masih terasa perih.

Mbak Nur keluar membawa makanannya di luar ternyata sudah ada Raja berdiri dibalik pintu.

"Kenapa dibawa ke luar lagi?"

"Itu, Non Naya muntah, Tuan lihat makanannya."

"Apa?"

Raja berlari mendekati Naya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status