Share

16. Curahan hati

"Abang? Abang udah pulang?" tanyanya mendekat ke arahku. Aku masih terperangah, bahkan pandangan ini tak mau beralih dari sosok di hadapan meski otakku terus memerintahkan untuk segera menunduk atau mengalihkan pandangan ke arah lain.

Gendis, dalam bahasa Jawa artinya adalah gula dan gula itu rasanya manis. Sama seperti Gendis yang saat ini berdiri di hadapanku, wajahnya manis, tapi aku akui dia juga cantik bahkan malam ini semakin terlihat cantik karena wajahnya terlihat berseri, bersih, dan dipoles tipis, seolah dibuat senatural mungkin, tidak berlebihan namun sangat menawan.

"Abang!" ulangnya sedikit keras.

"Eh, iya, sudah."

"Makanan sudah aku siapin, aku udah makan duluan tadi. Jadi, Abang bisa makan sendiri. Semua pekerjaan sudah selesai, aku ke kamar dulu," ujarnya melenggang menuju kamar melewatiku.

Harum tubuhnya menyapa indera penciuman ketika dia melintas di depanku. Kombinasi aroma bunga dan buah berbaur menjadi satu memberi kesan lembut, segar, dan feminim.

"Ndis, Abang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status