Share

17. Curahan hati 2

"Ngomong apa, sih, Ndis."

"Jawab aja, Bang. Abang percaya atau enggak?" Ia beralih menatapku dengan tatapan dalam dan kabut itu mulai menghiasi mata sendunya.

"Apa yang sebenarnya ingin kamu katakan?"

"Jawab dulu, Abang percaya apa enggak?"

Aku menghela napas dalam.

"Kamu minum Gendis."

"Hati Abang?" Ia menatapku semakin dalam.

Aku menghela napas lagi, logika bekerja berdasarkan fakta dan logikaku mengatakan bahwa dia memang minum malam itu, tapi tidak dengan hatiku, dan sorot mata itu membuat hatiku seolah menentang logikaku.

Hening, aku berpikir, lama.

"Percaya," lirihku pada akhirnya setelah perdebatan panjang di dalam sini.

"Apa Abang? Aku kurang denger."

"Percaya, ah. Kamu mau ngomong apa, sih, Ndis?"

Senyum pun tersungging di bibirnya yang semerah cery.

"Enggak papa yang lain nggak percaya, asal Abang percaya, itu sudah cukup untuk Gendis saat ini."

"Hah?" ulangku, kucoba untuk mempertajam pendengaran, kalimat yang dia lontarkan barusan menyisakan tanda tanya besar di atas kep
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ryan Pradana
Beb up terus yach,bagus banget cerita nya,ada IG nya gak beb
goodnovel comment avatar
Nur Afni
smgt update yg bnyk thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status