"Ih ko pak Raka mau sih nikah sama buntelan kasur gitu." Bisik salah satu karyawan saat Alisa Baru saja tiba di kantor suaminya, wanita berpostur besar itu dengan rambut diikat dan baju dress selutut seketika terdiam.
Ia sudah terbiasa dengan ucapan itu semua setiap kali datang ke kantor suaminya untuk membawakan makan siang. "Maaf mbak mas rakanya ada?" Tanya Alisa pada bagian resepsionis kantor. "Pak Raka sibuk, sedang rapat!" Jawab ketus karyawan wanita itu. "Yasudah aku nunggu aja disini." "Eh jangan nanti Sofanya rusak." Lagi-lagi mereka selalu berkata seperti itu, padahal Alisa adalah istri bosnmereka namun, perlakuan mereka sangat tidak sopan padanya. "Ada apa ini?" Tanya seorang laki-laki berparas tampan dengan tubuh kekarnya memakai jas berwarna abu menghampiri Alisa. "Maaf pak Raka, istri anda maksa mau ketemu bapak padahal saya sudah bilang bapak sibuk." Jawab karyawan itu. Alisa menatap lekat wajah suaminya, sudah hampir 3 bulan menikah dengan Raka ia tetap diperlakukan seperti orang lain, bahkan ia tak pernah disentuh sama sekali oleh suaminya. Pernikahan Raka dan Alisa terjadi karena perjodohan dimana Alisa adalah orang yang telah menolong ibunya Raka dalam tragedi kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya, Alisa pula yang mendonorkan darahnya sampai ia sembuh. Siapa sangka Alisa malah diminta menjadi menantunya. "Ayo kamu ikut aku." Raka meraih tangan Alisa dan membawanya ke ruangan dia. Disana Alisa terkejut, ada seorang wanita cantik dan seksi yang ternyata sekretaris pribadi sang suami. Hati Alisa meringis berkali-kali Raka menyakitinya dengan cara tragis. "Kenapa lagi sih sayang." Ucap wanita itu mendekati Raka. "Biasalah buntelan kasur ini selalu membuat hariku berantakan." Jawab Raka pada wanita itu. Buntelan kasur, itulah yang selalu Raka panggil untuk sang istri, karena tubuh Alisa yang berbadan besar wanita itu selalu saja mendapatkan hinaan dari pria yang ia cintai. "Mas, aku ini adalah istrimu kita sudah menikah tiga bulan yang lalu berhenti menghinaku seperti itu! "Protes Alisa pada sang suami. "Dengar ya mbak walaupun kamu sudah menikah dengan masyarakat Tapi tetap saja kamu tidak akan pernah memiliki hatinya dia hanya mencintaiku seorang. "Ujar wanita itu menatap sini ke arah Alisa. "Kamu dengar itu? Aku hanya mencintai Rania dia satu-satunya wanita yang menjadi tipe istri idaman seharusnya aku memang tidak menuruti keinginan Ibuku untuk menikah dengan wanita sepertimu membuat malu saja di kantor. " Apa salah Alisa? Selama ini dia sudah berusaha untuk menjadi istri yang baik namun hanya karena penampilannya justru ia selalu mendapatkan hinaan dan sikap dingin dari Raka hari itu menjadi hari yang paling menyakitkan untuknya di mana ia melihat perselingkuhan suaminya yang ternyata lebihnya lebih banyak lagi timbang dirinya. "Aku tidak akan pernah bisa mencintaimu Alisa, walaupun status kita ini menjadi suami istri karena aku tidak akan pernah Sudi untuk menyentuh wanita sepertimu! "Jawab tegas Raka menatap tajam ke arah sang istri. "Sayang kita pergi saja dari sini Aku muak sekali lihat wanita kampungan yang tidak jelas bentukannya ini. "Sahut Rania yang langsung menggandeng suaminya pergi meninggalkan Alisa sendiri di ruang kantor Raka. Alisa hanya bisa menatap sang suami dari kejauhan melihat perselingkuhan yang begitu sangat jelas di depan matanya tangan wanita bertubuh besar itu pun mengepal kuat seolah sakit hatinya begitu sangat dalam atas semua perilaku yang dilakukan oleh suaminya itu. "Kamu lihat saja Mas, Aku akan buat kamu menderita dan menyesal telah menyia-nyiakan aku selama ini. "Umpat Alisa dengan amarahnya. Alisa pun langsung pergi meninggalkan kantor suaminya tiba-tiba saja dia hampir tertabrak oleh sebuah mobil yang datang menghampirinya namun Untung saja mobil itu pun langsung berhenti. Seorang pria bertubuh tinggi dengan kemeja putih keluar dari mobil tersebut dia langsung menghampiri Alisa yang tengah ketakutan. "Anda tidak apa-apa? "Tanya laki-laki itu membuat Alisa pun berani membuka matanya. "Saya baik-baik saja, Maaf saya tadi tidak melihat jalanan dan langsung berlari begitu saja. "Jawab Alisa dengan suara bergetar rasa sakit hatinya hari ini membuat pikirannya kacau. "Bukankah kamu istrinya pak Raka? "Tanya laki-laki itu yang ternyata mengenal Alisa. Alisa menunduk, dia menyeka sudut matanya dan langsung pergi meninggalkan laki-laki itu namun tiba-tiba saja laki-laki itu pun meraih tangannya. "Aku tahu kamu pasti sangat kecewa dengan sikap suamimu Raka, Aku akan coba untuk bantu kamu apa kamu mau Alisa? "Entah kenapa laki-laki itu tiba-tiba saja bersikap baik pada Alyssa dan seperti mengetahui apa yang ada dalam hati Alisa padahal selama ini dia selalu menutupi sikap Raka bahkan dihadapan mertuanya sendiri.Alisa terlihat ketakutan, karena selama ini dia tidak pernah bertemu dengan orang lain selain dari keluarga suaminya. Dia berasal dari desa dan ikut dengan keluarga Raka ke Jakarta namun ternyata justru dia tidak diperlakukan baik oleh suaminya meskipun dalam keluarga Raka begitu menyayanginya seperti anak sendiri. "Jangan takut Alisa, aku Fahri sahabat dekat suamimu. "Ucap laki-laki itu melepaskan genggaman tangannya dari Alisa."Mau apa kamu sebenarnya? "Tanya Alisa menatap pria itu."Masuklah ke mobil, Aku ingin bicara sesuatu sama kamu. "Jawab lelaki tersebut membuat Alisa langsung menolaknya dia tidak mau jika terjadi sesuatu pada dirinya. "Kalau ada sesuatu yang mau dibicarakan bilang saja di sini, aku tidak mau masuk mobil laki-laki yang bukan suamiku! "Jawab tegas alisa membuat Fahri pun tersenyum. "Aku benar-benar kagum padamu Alisa Aku pikir kamu sama seperti wanita lain yang gampang sekali aku ajak untuk naik mobilku tapi ternyata justru kamu berbeda walaupun, berkali-ka
Alisa pun kembali ke kantor suaminya tetapi di sana sopir pribadi keluarga Raka tiba-tiba saja tidak ada dia juga lupa untuk membawa ponsel. "Mbak, saya boleh izin menelepon mas Raka tidak? ""Maaf ya Mbak Pak Raka bilang dia tidak mau diganggu oleh anda Jadi silakan Anda pergi saja dari kantor ini lagi pula naik angkot bisa kan. "Jawab wanita itu dan langsung melemparkan sebuah uang senilai lima puluh ribu di hadapan Alisa."Jangan bersikap seperti itu pada istri bos kita. "Ucap salah satu temannya yang berada di samping wanita itu. "Dia itu hanya gembel yang beruntung mendapatkan bos Besar sepertinya juga dia menggunakan guna-guna atau pelet agar Pak Raka mau menikahinya."lagi-lagi Alisa selalu saja dihina hanya karena ketiknya yang memang tidak cantik seperti wanita yang ada di kantor Raka mengambil uang itu karena dia sendiri lupa untuk membawa tasnya. "Kenapa begitu sakit Menjadi istrimu mas, Aku hanya ingin dihargai sedikit saja olehmu bahkan hal itu tidak aku dapatkan. "Guma
Fahri kembali melajukan mobilnya dan akhirnya mereka pun sampai di depan rumah Raka tapi dia sengaja menjauhkan mobilnya agar tidak ada satu orang pun yang tahu bahwa dia baru saja mengantarkan Alisa."Terima kasih banyak ya Mas Fahri, senang mengenal anda semoga tidak ada lagi hal yang akan kita bicarakan. ""Kapanpun kamu membutuhkanku kamu hubungi saja nomor itu Alisa. "Alisa hanya tersenyum dan dia langsung keluar dari mobil Fahri berjalan menuju rumah mewah berlantai tiga yang ada di depan matanya, sebuah keluarga kaya raya yang menjadi keluarga keduanya."Ternyata, kamu diam-diam bertemu dengan laki-laki lain. "Ucap Raka mengejutkan Alisa ternyata sombong itu melihat dia diantarkan oleh Fahri. "Mas Raka, kapan pulang? Aku tadi menunggu di kantor Tapi sopir pribadimu tiba-tiba saja pergi aku lupa membawa ponsel Dan aku mencoba untuk meminta bantuan pada karyawanmu tapi mereka tidak mau membantuku." jawab Arisa mencoba untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, namun percuma
Setelah merapikan dirinya, Raka pun Langsung tertidur di atas kasur sedangkan Alisa dia tidur di sofa sejak menikah dengannya dia tidak pernah mau satu ranjang dengan istrinya itu, Alisa hanya bisa mengalah tubuhnya yang memang terbilang gendut juga pasti akan membuat rapat tidak nyaman karena wanita dengan berat hampir 90 kilo itu memang merasa bahwa tubuhnya akan membuat orang lain tidak nyaman berada di sampingnya. Alisa tidak bisa tidur, dia hanya bisa memperhatikan sang suami yang tengah asik dengan ponselnya sembari terus tertawa bahagia mungkin dia sedang berhubungan dengan selingkuhannya Rania."Apa salahku Mas, kenapa kamu perlakukan ku seperti ini bahkan aku hanya dijadikan sebagai istri bayangan yang sama sekali tidak pernah dianggap kehadirannya, kamu bisa merasa bahagia berada di samping wanita lain yang bukan istri kamu. "Gumam Alisa dalam hatinya mencoba untuk menahan air mata yang hampir saja terjatuh menangisi sang suami yang selalu saja memperlakukannya seperti ini.
Setelah selesai memasak Alisa pun menghidangkan hasil masakannya di meja makan semua keluarga sudah berkumpul terutama sang ibu mertua yaitu nyonya Laura dia selalu menantikan masakan dari menantu kesayangannya itu.Sang suami juga turun dari lantai 2 iya terlihat itu sangat rapi dan tampan andai saja Alisa bisa menjadi istri yang diinginkan oleh Raka mungkin hidupnya akan jadi bahagia dan membuat hari-harinya selalu penuh dengan senyuman. "Mas, sarapan dulu ya aku sudah siapin makanan kesukaan kamu yaitu capcay sama ayam rica-rica. "Ucap Alisa pada sang suami. "Ya ampun, padahal kamu dan Raka baru menikah 3 bulan tapi kamu sudah tahu mana yang disukai oleh suami ibu dan tidak karena memang benar-benar istri yang terbaik untuk Raka. "Puji nyonya Laura pada menantunya itu. "Aku buru-buru, banyak sekali pekerjaan di kantor yang harus diselesaikan dan hari ini juga banyak rapat dengan para klien. "Jawab Raka menolak. "Raka, apa salahnya makan sebentar saja lagi punya kamu itu kan pem
Hari ini seperti biasa, Alisa mengantarkan makan siang untuk suaminya Raka, ada sedikit rasa takut dan keraguan dalam dirinya karena setiap kali dia datang ke kantor dia pasti selalu dihina oleh seluruh karyawan yang ada di sana belum lagi, dia harus melihat kemesraan suaminya dengan kekasihnya itu. Baru saja ingin masuk ke dalam kantor sang suami, Alisa sudah berpapasan dengan Raka yang menggandeng kekasihnya Rania."Kamu lagi kamu lagi Alisa! Bisa gak sih gak usah datang ke kantorku terus. "Sentak Raka pada istrinya itu. "Kamu itu wanita yang tidak tahu malu ya, berani-beraninya selalu datang ke kantor kekasihku. "Seru Rania dengan tatapan sinis. "Aku mau mengantarkan makan siang, karena mama yang mau minta aku. "Jawab Alisa dengan raut wajah sedih. Raka langsung menepis pemberian dari sang istri hingga makanan pun jatuh berantakan ke tanah hati Alisa semakin hancur karena kali ini Raka justru mempermalukannya di tempat umum. "Sudah sering saya bilang Alisa, jangan pernah lagi
Alisa menarik nafas panjang tatapannya kosong kala melihat sang suami yang menikahinya justru lebih mencintai wanita lain yang tidak lain adalah sekretarisnya sendiri yaitu Rania. Kebersamaan mereka setiap harinya membuat Alisa sakit hati tetapi wanita itu mencoba untuk tetap mempertahankan pernikahannya karena dia hanya ingin menikah sekali dalam seumur hidup dan berharap, kelak Raka akan bisa menerima dia sebagai istrinya. "Non Alisa, kenapa melamun seperti itu? "Tanya sopir pribadi Alisa dia tidak sadar bahwa menitikan air mata. "Tidak Pak, jalannya cepetan ya soalnya takut Mama Laura menunggu, "Jawab Alisa dengan senyuman. Alisa mencoba untuk melupakan kejadian tadi karena dia tidak mau sampai kedua orang tua suaminya mengetahui bagaimana kelakuan Raka sebenarnya meskipun dengan dia merasa sakit dan hancur menanggung semua beban ini sendirian tapi dia tidak mau membuat Mama Laura kecewa apalagi wanita paruh baya itu sudah sangat baik padanya."Assalamualaikum Ma. "Ucap Alisa y
Setelah hampir 1 jam berkeliling pusat perbelanjaan ternyata Alisa tidak mendapatkan baju yang dia inginkan Dia memutuskan untuk memakai pakaian yang biasa saja dia kenakan. Mau tidak mau dia harus tetap hadir ke acara pesta di kantor Raka walaupun memang dia sendiri tidak ingin datang ke sana karena dia tahu semuanya pasti akan tetap saja percuma Raka akan tetap bersama dengan Rania selingkuhannya.Tiba-tiba saja Alisa dan nyonya Laura berpapasan dengan Raka yang tengah bersama dengan Rania Mereka pun berjaga jarak dan langsung terdiam kalau melihat nyonya Laura menatapnya sinis."Mama, ngapain di sini sama Alisa? ""Harusnya Mama yang tanya sama kamu Raka, kamu ngapain di sini sama sekretaris pribadimu! ""Selamat siang tante, Saya habis menemani pak Raka rapat di luar. ""Mama dengar sendiri kan, aku habis rapat sama klien jadi aku ajak Rania karena dia sekretaris pribadiku. "Raka mencari alasan membuat alisa pun hanya terdiam andai saja dia bisa berkata pada ibu mertuanya tentang