Share

4.Tak Peduli

Fahri kembali melajukan mobilnya dan akhirnya mereka pun sampai di depan rumah Raka tapi dia sengaja menjauhkan mobilnya agar tidak ada satu orang pun yang tahu bahwa dia baru saja mengantarkan Alisa.

"Terima kasih banyak ya Mas Fahri, senang mengenal anda semoga tidak ada lagi hal yang akan kita bicarakan. "

"Kapanpun kamu membutuhkanku kamu hubungi saja nomor itu Alisa. "

Alisa hanya tersenyum dan dia langsung keluar dari mobil Fahri berjalan menuju rumah mewah berlantai tiga yang ada di depan matanya, sebuah keluarga kaya raya yang menjadi keluarga keduanya.

"Ternyata, kamu diam-diam bertemu dengan laki-laki lain. "Ucap Raka mengejutkan Alisa ternyata sombong itu melihat dia diantarkan oleh Fahri. 

"Mas Raka, kapan pulang? Aku tadi menunggu di kantor Tapi sopir pribadimu tiba-tiba saja pergi aku lupa membawa ponsel Dan aku mencoba untuk meminta bantuan pada karyawanmu tapi mereka tidak mau membantuku." jawab Arisa mencoba untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, namun percuma maka tidak akan pernah peduli sedikitpun padanya. 

"Kamu pikir aku peduli sama hidup kamu Alisa! Aku menerima perjodohan ini semua karena mama dan karena aku tidak mau kehilangan orang tuaku Jadi aku minta sama kamu jangan pernah sedikitpun kamu berani berbicara tentang hubunganku dengan Rania. "Ancam Raka menatap tajam ke arah wanita yang baru saja ia nikahi selama 3 bulan. Wanita yang tidak pernah dianggap keberadaannya bahkan melihatnya saja mungkin laki-laki itu tidak mau. 

"Mas Raka tenang saja aku tidak akan bicara sama mama dan juga papa tapi aku mohon percaya padaku bahwa aku tidak memiliki hubungan apapun dengan laki-laki itu. "

"Aku tidak peduli lagi padamu Alisa! Terserah apapun yang akan kamu lakukan bahkan jika kamu berselingkuh silahkan saja aku mulai justru tenang karena aku tidak perlu capek-capek harus terus bertahan dalam pernikahan ini. "Ucapan Raka tentu saja membuat wanita 23 tahun itu merasa sakit hati dan semakin terluka dia berusaha penuh untuk bisa menjadi istri yang terbaik namun ternyata lagi-lagi yang dia dapatkan hanya hinaan dari suaminya sendiri.

"Ya ampun kalian ini romantis sekali Alisa pergi dari siang dan ternyata baru pulang malam hari." Sahut nyonya laura Laura yang tidak lain adalah orang tua dari Raka. 

"Mama tenang saja, Alisa ini adalah istri yang baik dia rela mengantarkan makan siang untukku bahkan menemaniku sampai pulang kantor Jadi kami tadi jalan-jalan sebentar sampai akhirnya pulang. "Jawab Raka sembari merangkul Alisa di depan sang Mama dia selalu saja berpura-pura bersikap romantis pada istrinya, padahal dalam hatinya dia tidak pernah mencintai wanita itu. 

"Raka, Mama benar-benar berterima kasih banyak sekali sama kamu mau menerima wanita yang menjadi pilihan hati Mama coba Alisa ini adalah wanita yang baik dia rela mengorbankan nyawanya hanya untuk menyelamatkan mama. "Ucapnya Laura sembari mengusap pipi menantu kesayangannya itu. 

"Mama tenang saja, Raka akan mencoba untuk menjaga Alisa sesuai keinginan Mama kalau begitu orang keadaan Alisa masuk dulu ke kamar ya mah seharian sekali kita di luar sangat lelah. "Jawablah dengan senyuman.

Alisa menahan air matanya walaupun di satu sisi dia juga merasa bahagia ketika diperlakukan baik oleh suaminya Raka meskipun karena Raka bersikap seperti itu hanya berpura-pura di depan orang tuanya karena dia tidak mau jika sang Mama Kembali Sakit atas sikapnya pada Alisa.

Setelah masuk ke dalam kamar mereka mendorong Alisa hingga membuatnya terjatuh wanita itu benar-benar tidak ada harga dirinya di depan sang suami maka selalu saja memperlakukannya Alisa seperti itu.

"Kamu jangan kepedean dulu ya! Aku bersikap itu di hadapan Mama karena tidak mau jika mama kembali sakit dan jangan pernah kamu berpikir bahwa kamu sudah menyelamatkan nyawa orang tuaku aku akan berterima kasih banyak karena aku yakin kamu hanya memanfaatkan Mama saja. "Ujar Raka  yang terus saja menuduh Alisa.

Padahal dia adalah wanita yang tulus, tidak sedikitpun dia mau memanfaatkan keluarga Raka bahkan dia juga tidak pernah meminta imbalan karena menyelamatkan nyawa ibunya saat itu. 

"Mas Raka boleh menuduh aku apapun, tapi asal masyarakat tahu bahwa aku tidak pernah sedikitpun memanfaatkan keluarga ini tapi aku memang sayang tulus pada Mama Laura yang sudah menganggapku seperti anak sendiri. "

"Halah, paling kamu itu memang sengaja berpura-pura baik dan polos di hadapan Mama tapi mau dijadikan seorang menantu kan aku yakin jika Mama tahu sikap kamu sebenarnya dia tidak akan pernah Sudi menikahkanku Putra semata wayangnya pada wanita buntelan kasur seperti kamu!" 

Raka pun langsung pergi meninggalkan istrinya ke dalam toilet sedangkan Alisa hanya tertunduk lesu dengan bulir mata yang jatuh dari sudut matanya, dia sudah tidak bisa menahan lagi air matanya saat ucapan itu kembali terlontar dari mulut laki-laki yang sudah sah menjadi suaminya tersebut.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status