Share

3.Sebuah Tawaran

Alisa pun kembali ke kantor suaminya tetapi di sana sopir pribadi keluarga Raka tiba-tiba saja tidak ada dia juga lupa untuk membawa ponsel. 

"Mbak, saya boleh izin menelepon mas Raka tidak? "

"Maaf ya Mbak Pak Raka bilang dia tidak mau diganggu oleh anda Jadi silakan Anda pergi saja dari kantor ini lagi pula naik angkot bisa kan. "Jawab wanita itu dan langsung melemparkan sebuah uang senilai lima puluh ribu di hadapan Alisa.

"Jangan bersikap seperti itu pada istri bos kita. "Ucap salah satu temannya yang berada di samping wanita itu. 

"Dia itu hanya gembel yang beruntung mendapatkan bos Besar sepertinya juga dia menggunakan guna-guna atau pelet agar Pak Raka mau menikahinya."lagi-lagi Alisa selalu saja dihina hanya karena ketiknya yang memang tidak cantik seperti wanita yang ada di kantor Raka mengambil uang itu karena dia sendiri lupa untuk membawa tasnya. 

"Kenapa begitu sakit Menjadi istrimu mas, Aku hanya ingin dihargai sedikit saja olehmu bahkan hal itu tidak aku dapatkan. "Gumam Alisa  sembari menitikan air mata dan melangkah pergi meninggalkan kantor Raka. 

Di depan kantor, dia bertemu dengan Fahri laki-laki itu terus saja mendekati Alyssa padahal dia sudah menolak keinginan Fahri yang mau bekerja sama untuk membalas sikap suaminya Raka. 

"Apa kamu ditinggal oleh sopir pribadi keluarga Raka? "

"Mas Fahri mau apa sih? Aku sudah bilang tidak mau berbicara lagi dengan mas Fahri aku juga tidak mau menuruti keinginan Mas Fahri. "

"Ayolah Alisa itu jangan mau dibodohi oleh Raka dia sengaja menyuruh supirnya itu pulang agar kamu berjalan kaki ke rumah. "

"Aku mau pulang sekarang kamu aku bisa naik kendaraan sendiri. "

"Tunggu Alisa, biar aku antarkan kamu pulang ke rumah Raka aku janji setelah ini tidak akan pernah mengganggu lagi. "

Alisa tidak memperdulikan ucapan Fahri sekali lagi dia mencoba untuk mencari angkutan umum ataupun taksi agar bisa pulang ke rumah suaminya namun ternyata setelah menunggu hampir satu jam adapun taksi yang melewati bahkan ia kesulitan untuk mencari kendaraan umum. 

Sebuah mobil berwarna putih berhenti tepat di depan Alisa ternyata itu adalah Fahri entah apa yang diinginkan laki-laki itu selalu saja mengganggu dirinya padahal Alyssa sudah beberapa kali menolaknya dan tidak mau mengabulkan permintaan Fahri untuk mengajaknya bekerja sama. 

"Ayolah Alisa, masuk ke dalam mobil Aku janji tidak akan mengantarkan sampai depan rumah suamimu. "Bujuk terus Fahri mencoba untuk membuat Alisa mau masuk ke dalam mobilnya. 

Alisa pun akhirnya menerima bantuan dari laki-laki itu, karena waktu terus berlalu dan hari sudah hampir sore dia pasti terlambat untuk pulang ke rumah dan dia tahu bahwa Raka pasti juga sudah sampai di rumah orang tuanya. 

"Aku sudah bilang sama kamu, di sini sulit mencari kendaraan umum jadi lebih baik aku antarkan saja ke rumah dan aku janji tidak akan sampai depan rumah Raka."

"Terima kasih banyak ya Mas Fahri, tapi setelah ini saya tidak akan mau menerima bantuan apapun lagi kecuali diri suami saya. "Jawab alisa yang terus menunduk.

"Aku yakin kamu tidak diperlakukan baik oleh Raka Jadi mungkin suatu saat nanti kamu memang membutuhkan bantuanku aku selalu siap untuk membantumu Alisa. "Ucap Fahri sembari terus fokus menyetir mobilnya, Dia pun memberikan sebuah kertas yang berisi kartu namanya pada Alisa.

"Kenapa Mas Fahri meminta bantuanku? Kenapa Mas Fahri tidak langsung bicara saja pada mas Raka. "Tanya Alisa penasaran.

"Aku masih sangat berteman baik dengan Raka, dia tidak tahu bahwa aku adalah kakak dari Chintya wanita yang bunuh diri karena cintanya tapi aku memang tidak mau membuat dia hancur tiba-tiba tapi aku mau membuat Dia menderita. "

"Tidak baik menyimpan dendam, lebih baik selesaikan saja masalah yang sudah terjadi bisa jadi itu semua bukan salah mas Raka." 

"Kamu tidak tahu betapa sakitnya aku ketika harus mengetahui bahwa adikku bunuh diri dan semua dia lakukan Karena rasa cinta dan sakit hatinya pada Raka! Dia juga memperlakukanmu tidak baik Alisa dia menyia-nyiakanmu dan berselingkuh dengan Rania sekretaris pribadinya mungkin selanjutnya kamu yang akan menjadi korban dari sikap Raka. "Ujar Fahri yang tiba-tiba saja mengerem mendadak.

Alisa tertegun, menatap laki-laki dengan penuh amarah dan dendam yang ada di hadapannya namun dia tetap merasa tenang karena dia tidak mau jika Fahri malah menyakitinya.

"Maafkan aku Alisa, aku terbawa emosi jika harus mengingat bagaimana perlakuan Fahri pada adikku. "

"Aku mengerti Mas kamu maafkan sikap suamiku yang terdahulu jika memang dia membawa luka untuk kehidupan ucap alisa.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status