Alisa pun kembali ke kantor suaminya tetapi di sana sopir pribadi keluarga Raka tiba-tiba saja tidak ada dia juga lupa untuk membawa ponsel.
"Mbak, saya boleh izin menelepon mas Raka tidak? " "Maaf ya Mbak Pak Raka bilang dia tidak mau diganggu oleh anda Jadi silakan Anda pergi saja dari kantor ini lagi pula naik angkot bisa kan. "Jawab wanita itu dan langsung melemparkan sebuah uang senilai lima puluh ribu di hadapan Alisa. "Jangan bersikap seperti itu pada istri bos kita. "Ucap salah satu temannya yang berada di samping wanita itu. "Dia itu hanya gembel yang beruntung mendapatkan bos Besar sepertinya juga dia menggunakan guna-guna atau pelet agar Pak Raka mau menikahinya."lagi-lagi Alisa selalu saja dihina hanya karena ketiknya yang memang tidak cantik seperti wanita yang ada di kantor Raka mengambil uang itu karena dia sendiri lupa untuk membawa tasnya. "Kenapa begitu sakit Menjadi istrimu mas, Aku hanya ingin dihargai sedikit saja olehmu bahkan hal itu tidak aku dapatkan. "Gumam Alisa sembari menitikan air mata dan melangkah pergi meninggalkan kantor Raka. Di depan kantor, dia bertemu dengan Fahri laki-laki itu terus saja mendekati Alyssa padahal dia sudah menolak keinginan Fahri yang mau bekerja sama untuk membalas sikap suaminya Raka. "Apa kamu ditinggal oleh sopir pribadi keluarga Raka? " "Mas Fahri mau apa sih? Aku sudah bilang tidak mau berbicara lagi dengan mas Fahri aku juga tidak mau menuruti keinginan Mas Fahri. " "Ayolah Alisa itu jangan mau dibodohi oleh Raka dia sengaja menyuruh supirnya itu pulang agar kamu berjalan kaki ke rumah. " "Aku mau pulang sekarang kamu aku bisa naik kendaraan sendiri. " "Tunggu Alisa, biar aku antarkan kamu pulang ke rumah Raka aku janji setelah ini tidak akan pernah mengganggu lagi. " Alisa tidak memperdulikan ucapan Fahri sekali lagi dia mencoba untuk mencari angkutan umum ataupun taksi agar bisa pulang ke rumah suaminya namun ternyata setelah menunggu hampir satu jam adapun taksi yang melewati bahkan ia kesulitan untuk mencari kendaraan umum. Sebuah mobil berwarna putih berhenti tepat di depan Alisa ternyata itu adalah Fahri entah apa yang diinginkan laki-laki itu selalu saja mengganggu dirinya padahal Alyssa sudah beberapa kali menolaknya dan tidak mau mengabulkan permintaan Fahri untuk mengajaknya bekerja sama. "Ayolah Alisa, masuk ke dalam mobil Aku janji tidak akan mengantarkan sampai depan rumah suamimu. "Bujuk terus Fahri mencoba untuk membuat Alisa mau masuk ke dalam mobilnya. Alisa pun akhirnya menerima bantuan dari laki-laki itu, karena waktu terus berlalu dan hari sudah hampir sore dia pasti terlambat untuk pulang ke rumah dan dia tahu bahwa Raka pasti juga sudah sampai di rumah orang tuanya. "Aku sudah bilang sama kamu, di sini sulit mencari kendaraan umum jadi lebih baik aku antarkan saja ke rumah dan aku janji tidak akan sampai depan rumah Raka." "Terima kasih banyak ya Mas Fahri, tapi setelah ini saya tidak akan mau menerima bantuan apapun lagi kecuali diri suami saya. "Jawab alisa yang terus menunduk. "Aku yakin kamu tidak diperlakukan baik oleh Raka Jadi mungkin suatu saat nanti kamu memang membutuhkan bantuanku aku selalu siap untuk membantumu Alisa. "Ucap Fahri sembari terus fokus menyetir mobilnya, Dia pun memberikan sebuah kertas yang berisi kartu namanya pada Alisa. "Kenapa Mas Fahri meminta bantuanku? Kenapa Mas Fahri tidak langsung bicara saja pada mas Raka. "Tanya Alisa penasaran. "Aku masih sangat berteman baik dengan Raka, dia tidak tahu bahwa aku adalah kakak dari Chintya wanita yang bunuh diri karena cintanya tapi aku memang tidak mau membuat dia hancur tiba-tiba tapi aku mau membuat Dia menderita. " "Tidak baik menyimpan dendam, lebih baik selesaikan saja masalah yang sudah terjadi bisa jadi itu semua bukan salah mas Raka." "Kamu tidak tahu betapa sakitnya aku ketika harus mengetahui bahwa adikku bunuh diri dan semua dia lakukan Karena rasa cinta dan sakit hatinya pada Raka! Dia juga memperlakukanmu tidak baik Alisa dia menyia-nyiakanmu dan berselingkuh dengan Rania sekretaris pribadinya mungkin selanjutnya kamu yang akan menjadi korban dari sikap Raka. "Ujar Fahri yang tiba-tiba saja mengerem mendadak. Alisa tertegun, menatap laki-laki dengan penuh amarah dan dendam yang ada di hadapannya namun dia tetap merasa tenang karena dia tidak mau jika Fahri malah menyakitinya. "Maafkan aku Alisa, aku terbawa emosi jika harus mengingat bagaimana perlakuan Fahri pada adikku. " "Aku mengerti Mas kamu maafkan sikap suamiku yang terdahulu jika memang dia membawa luka untuk kehidupan ucap alisa.Fahri kembali melajukan mobilnya dan akhirnya mereka pun sampai di depan rumah Raka tapi dia sengaja menjauhkan mobilnya agar tidak ada satu orang pun yang tahu bahwa dia baru saja mengantarkan Alisa."Terima kasih banyak ya Mas Fahri, senang mengenal anda semoga tidak ada lagi hal yang akan kita bicarakan. ""Kapanpun kamu membutuhkanku kamu hubungi saja nomor itu Alisa. "Alisa hanya tersenyum dan dia langsung keluar dari mobil Fahri berjalan menuju rumah mewah berlantai tiga yang ada di depan matanya, sebuah keluarga kaya raya yang menjadi keluarga keduanya."Ternyata, kamu diam-diam bertemu dengan laki-laki lain. "Ucap Raka mengejutkan Alisa ternyata sombong itu melihat dia diantarkan oleh Fahri. "Mas Raka, kapan pulang? Aku tadi menunggu di kantor Tapi sopir pribadimu tiba-tiba saja pergi aku lupa membawa ponsel Dan aku mencoba untuk meminta bantuan pada karyawanmu tapi mereka tidak mau membantuku." jawab Arisa mencoba untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, namun percuma
Setelah merapikan dirinya, Raka pun Langsung tertidur di atas kasur sedangkan Alisa dia tidur di sofa sejak menikah dengannya dia tidak pernah mau satu ranjang dengan istrinya itu, Alisa hanya bisa mengalah tubuhnya yang memang terbilang gendut juga pasti akan membuat rapat tidak nyaman karena wanita dengan berat hampir 90 kilo itu memang merasa bahwa tubuhnya akan membuat orang lain tidak nyaman berada di sampingnya. Alisa tidak bisa tidur, dia hanya bisa memperhatikan sang suami yang tengah asik dengan ponselnya sembari terus tertawa bahagia mungkin dia sedang berhubungan dengan selingkuhannya Rania."Apa salahku Mas, kenapa kamu perlakukan ku seperti ini bahkan aku hanya dijadikan sebagai istri bayangan yang sama sekali tidak pernah dianggap kehadirannya, kamu bisa merasa bahagia berada di samping wanita lain yang bukan istri kamu. "Gumam Alisa dalam hatinya mencoba untuk menahan air mata yang hampir saja terjatuh menangisi sang suami yang selalu saja memperlakukannya seperti ini.
Setelah selesai memasak Alisa pun menghidangkan hasil masakannya di meja makan semua keluarga sudah berkumpul terutama sang ibu mertua yaitu nyonya Laura dia selalu menantikan masakan dari menantu kesayangannya itu.Sang suami juga turun dari lantai 2 iya terlihat itu sangat rapi dan tampan andai saja Alisa bisa menjadi istri yang diinginkan oleh Raka mungkin hidupnya akan jadi bahagia dan membuat hari-harinya selalu penuh dengan senyuman. "Mas, sarapan dulu ya aku sudah siapin makanan kesukaan kamu yaitu capcay sama ayam rica-rica. "Ucap Alisa pada sang suami. "Ya ampun, padahal kamu dan Raka baru menikah 3 bulan tapi kamu sudah tahu mana yang disukai oleh suami ibu dan tidak karena memang benar-benar istri yang terbaik untuk Raka. "Puji nyonya Laura pada menantunya itu. "Aku buru-buru, banyak sekali pekerjaan di kantor yang harus diselesaikan dan hari ini juga banyak rapat dengan para klien. "Jawab Raka menolak. "Raka, apa salahnya makan sebentar saja lagi punya kamu itu kan pem
Hari ini seperti biasa, Alisa mengantarkan makan siang untuk suaminya Raka, ada sedikit rasa takut dan keraguan dalam dirinya karena setiap kali dia datang ke kantor dia pasti selalu dihina oleh seluruh karyawan yang ada di sana belum lagi, dia harus melihat kemesraan suaminya dengan kekasihnya itu. Baru saja ingin masuk ke dalam kantor sang suami, Alisa sudah berpapasan dengan Raka yang menggandeng kekasihnya Rania."Kamu lagi kamu lagi Alisa! Bisa gak sih gak usah datang ke kantorku terus. "Sentak Raka pada istrinya itu. "Kamu itu wanita yang tidak tahu malu ya, berani-beraninya selalu datang ke kantor kekasihku. "Seru Rania dengan tatapan sinis. "Aku mau mengantarkan makan siang, karena mama yang mau minta aku. "Jawab Alisa dengan raut wajah sedih. Raka langsung menepis pemberian dari sang istri hingga makanan pun jatuh berantakan ke tanah hati Alisa semakin hancur karena kali ini Raka justru mempermalukannya di tempat umum. "Sudah sering saya bilang Alisa, jangan pernah lagi
Alisa menarik nafas panjang tatapannya kosong kala melihat sang suami yang menikahinya justru lebih mencintai wanita lain yang tidak lain adalah sekretarisnya sendiri yaitu Rania. Kebersamaan mereka setiap harinya membuat Alisa sakit hati tetapi wanita itu mencoba untuk tetap mempertahankan pernikahannya karena dia hanya ingin menikah sekali dalam seumur hidup dan berharap, kelak Raka akan bisa menerima dia sebagai istrinya. "Non Alisa, kenapa melamun seperti itu? "Tanya sopir pribadi Alisa dia tidak sadar bahwa menitikan air mata. "Tidak Pak, jalannya cepetan ya soalnya takut Mama Laura menunggu, "Jawab Alisa dengan senyuman. Alisa mencoba untuk melupakan kejadian tadi karena dia tidak mau sampai kedua orang tua suaminya mengetahui bagaimana kelakuan Raka sebenarnya meskipun dengan dia merasa sakit dan hancur menanggung semua beban ini sendirian tapi dia tidak mau membuat Mama Laura kecewa apalagi wanita paruh baya itu sudah sangat baik padanya."Assalamualaikum Ma. "Ucap Alisa y
Setelah hampir 1 jam berkeliling pusat perbelanjaan ternyata Alisa tidak mendapatkan baju yang dia inginkan Dia memutuskan untuk memakai pakaian yang biasa saja dia kenakan. Mau tidak mau dia harus tetap hadir ke acara pesta di kantor Raka walaupun memang dia sendiri tidak ingin datang ke sana karena dia tahu semuanya pasti akan tetap saja percuma Raka akan tetap bersama dengan Rania selingkuhannya.Tiba-tiba saja Alisa dan nyonya Laura berpapasan dengan Raka yang tengah bersama dengan Rania Mereka pun berjaga jarak dan langsung terdiam kalau melihat nyonya Laura menatapnya sinis."Mama, ngapain di sini sama Alisa? ""Harusnya Mama yang tanya sama kamu Raka, kamu ngapain di sini sama sekretaris pribadimu! ""Selamat siang tante, Saya habis menemani pak Raka rapat di luar. ""Mama dengar sendiri kan, aku habis rapat sama klien jadi aku ajak Rania karena dia sekretaris pribadiku. "Raka mencari alasan membuat alisa pun hanya terdiam andai saja dia bisa berkata pada ibu mertuanya tentang
Setelah sampai di depan kantor Raka, semua tamu datang namun mereka seperti menertawakan kehadiran Alisa yang baru saja turun dari mobil suaminya tersebut ."Mbak Rania, Mas Raka ini sebenarnya ada apa sih? Kenapa mereka semua menertawakan aku. "Tanya Alisa yang masih merasa bingung dengan sikap semua orang hari ini. "Ayo Alisa masuk ke dalam aku akan memilihkan baju untuk kamu agar semakin tampil cantik. "Rania langsung meraih tangan alisan dan membawanya ke dalam kantor maka hanya terdiam melihat istrinya dipermalukan oleh kekasihnya."Pakai baju itu! "Titah Rania sembari melempar sebuah baju yang justru itu adalah pakaian yang sering dikenakan oleh badut jalanan. "Mbak Rania tapi ini bukan pakaian untuk berpesta. "Jawab Alisa dengan mata berbinar. "Itu baju yang cocok untuk kamu Alisa! Kamu pikir kamu itu nyonya di rumah Raka? Kamu itu hanya gadis kampung yang beruntung mendapatkan posisi sebagai istri Raka Baskoro sedangkan tempat yang pantas untukmu adalah menjadi seorang badu
Setelah acara pesta selesai Raka kembali ke rumah dia tidak mendapati istrinya pulang sejak tadi di pesta. "BI Imas." Teriak Raka membuat wanita paruh baya itu pun langsung menghampiri tuannya. "Iya den ada apa?""Apa Alisa sudah pulang ke rumah? "Tanya Raka menatap Imas."Maaf den, tapi bibi tidak bertemu dengan non Alyssa sejak pergi bersama dengan nyonya Laura tadi siang. "Jawab Imas membuat Raka semakin khawatir, ke mana istrinya pergi pasti dia kabur atau mungkin dia kecewa dengan kejadian yang terjadi di pesta tadi. Raka langsung mengambil ponselnya, dia mencoba untuk menghubungi Alisa namun nomornya justru tidak aktif ia semakin kesal dan marah Alisa pasti sengaja melakukan hal ini agar Raka disalahkan oleh kedua orang tuanya. "Benar-benar wanita tidak tahu diuntung! Dia pasti sengaja kabur agar bisa mengadu pada mama dan juga papa. "Ucap Raka yang tersulut emosi. ***Sementara itu, Alisa dia tinggal di sebuah hotel yang sudah disediakan oleh Fahri laki-laki itu memang lak