Dengan tatapan tajam dan penuh percaya diri, Xiao Chen memegang senjata yang berlumuran debu dan kotoran, tetapi senyumnya menandakan kepuasan atas hasil kerjanya."Aneh," gumamnya, menatap sekeliling dengan kening berkerut. "Kenapa aku merasa seperti sedang diawasi? Apa masih ada beast buas yang tersisa di sini?" Tubuhnya menegang, naluri pejuangnya langsung bereaksi. Dia mengerahkan persepsinya, memindai setiap sudut area sekitar dengan teliti, mencari keberadaan beast buas yang mungkin masih tersisa.Setelah beberapa saat, ia menarik napas dalam-dalam, kebingungan. "Tidak ada apapun? Mungkin aku yang terlalu cemas," ucapnya, seraya mengendurkan tubuhnya. Namun, pikirannya tetap siaga, tidak benar-benar mengabaikan kemungkinan adanya ancaman yang tersembunyi.Di sisi lain, Zhou Ning yang tengah menatap dunia hancur di bawahnya, merasakan aura kutukan yang masih menggeliat, menyusup melalui celah-celah ruang dan waktu. Dia melihat jelas bagaimana hukum kutukan menyelimuti Dunia Keha
Shushan Ni, yang terbang di atas dunia kehancuran, yang kini dipenuhi dengan kehidupan, memandang kagum dengan mata berbinar-binar. "Anda sungguh luar biasa, yang mulia," ucapnya. "Dunia yang tadinya hancur kini menjadi tempat yang begitu indah."Zhou Ning hanya mengangguk ringan, matanya tetap tenang meski telah menciptakan perubahan besar. "Penduduk Dunia Kehancuran sudah menderita terlalu lama, inilah yang pantas mereka dapatkan."Tiba-tiba getaran gelap meluap keluar dari dunia kehancuran, melesat terbang dengan sangat cepat, menyerap cahaya di sekitarnya seolah berusaha menghilang. Zhou Ning dan Shushan Ni segera mengarahkan pandangan mereka ke sana."Akhirnya kau keluar juga. Asal Hukum Kehancuran!" seru Zhou Ning, matanya menyala tajam. "Ingin melarikan diri?""Tidak akan kubiarkan!” Zhou Ning mengangkat tangannya, menyalurkan arus sinar putih yang memancar, menarik asal hukum kehancuran kembali ke dalam jangkauannya. Cahaya berputar di sekitar tangan, menciptakan tarikan yan
"Asal hukum kehancuran bergerak cepat menuju meridian nagaku," duga Shushan Ni pada awalnya. Namun, saat asal hukum kehancuran semakin dekat, sesuatu yang tak terduga terjadi—benda itu melewatinya dan terus bergerak maju dengan kencang!"Ha! Tidak! asal hukum kehancuran sebenarnya sedang bergerak menuju pusaran inti dari domain Pelahap Jiwa di tubuhku! Ha! Apa?!" Keterkejutan Shushan Ni menjadi semakin tak terelakkan, asal hukum kehancuran tiba-tiba menyatu dengan domain pelahap jiwa.Tak sekalipun dia membayangkan, penyatuan keduanya akan menciptakan kekuatan yang luar biasa, gelombang energi yang ganas, dengan cepat merembes ke seluruh tubuhnya.Kekuatan baru itu meluap-luap, membakar semua batasan yang selama ini mengikatnya, membuka gerbang manifestasi dari kehampaan yang telah menjeratnya sepanjang hidupnya."Seluruh batasan tubuhku benar-benar telah ditembus oleh kekuatan ini!"Tik ....Gerbang manifestasi yang terbuka memeras satu tetes dalam keheningan. Menembus batasan, ia me
Zhou Ning memfokuskan energi dalam dirinya, mengirimkan gelombang telepati yang tenang kepada Xu Feng. "Xu Feng, sekarang Xu Long ada bersamaku." Suaranya tenang, tetapi membawa pesan penting. Xu Feng yang sedang berada jauh, langsung tertegun. Ekspresinya berubah, campuran antara keterkejutan dan kebingungan. "Apa kakak? Di mana dia?" tanyanya dengan suara bergetar. Rasa cemas memenuhi hatinya.“Datanglah ke dunia kehancuran, di pusat kota,” balas Zhou Ning, tak memberikan penjelasan lebih lanjut. Tanpa berpikir dua kali, Xu Feng segera melesat pergi, energinya memancar cepat menuju tempat yang disebutkan.Sementara itu, setelah menghubungi Xu Feng, Zhou Ning menoleh pada Shushan Ni. “Aku tidak ingin memunculkan keributan. Tekan auramu sebelum kita berangkat,” ucapnya dengan tenang, menunjukkan sikap hati-hati. Zhou Ning kemudian melesat, berubah menjadi kilatan cahaya yang menyelinap cepat di udara. Shushan Ni mengangguk, segera menekan auranya, lalu menyusul Zhou Ning.Tak lama kem
Pintu terbuka perlahan, memperlihatkan sosok Xu Feng yang bergegas masuk dengan ekspresi tegang. Matanya langsung berkilat, mencari sosok kakaknya di dalam ruangan. Saat tatapannya bertemu dengan Zhou Ning, ia berjalan cepat mendekat, lalu menatap Xu Long yang masih terbaring di ranjang dengan penuh kekhawatiran.“Kakak ...” gumam Xu Feng pelan, suaranya tercekat. Wajahnya menampakkan kecemasan yang mendalam. "Apa yang terjadi padanya?" tanyanya sambil menatap Zhou Ning, mencari jawaban."Jangan khawatir," jawab Zhou Ning dengan nada tenang. "kakakmu baik-baik saja, dan dalam beberapa minggu lagi, dia akan bangun."Xu Feng menghela napas panjang, mencoba meredakan kekhawatiran dan ketegangan yang masih mencekam hatinya. "Kakak, sebenarnya apa yang terjadi saat kau memasuki dimensi kegelapan waktu itu? Sampai keadaanmu menjadi seperti ini? Maafkan aku kak, andai aku lebih kuat, kau tidak akan menjadi seperti sekarang!" pikirnya, penuh rasa bersalah.Xu Feng kemudian menyatukan kedua ta
Zhou Ning menangguk pelan, wajahnya tetap tenang. "Aku memiliki cara untuk menyembuhkan kakakmu, tapi itu akan memerlukan waktu yang cukup lama."Xu Feng terdiam, harapannya sedikit tergugah, namun benaknya terus dipenuhi pertanyaan. "Benarkah dia bisa menyembuhkan kakakku?" pikirnya, mengingat betapa cepat retakan di jiwa Xu Long mulai pulih. Pada awalnya, ia merasa senang. Namun ketika membayangkan kemungkinan kakaknya akan bangkit sebagai iblis, harapannya surut. Di matanya terlihat kesedihan mendalam yang tak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata."Tuan dermawan, terima kasih sudah menyelamatkan kakak pertama saya, Xu Long. Tapi untuk kakak kedua saya, Xu Tian ..." Xu Feng berhenti, tidak tahu harus melanjutkan ucapannya bagaimana. Di satu sisi, ia sangat ingin melihat kakaknya pulih, tapi di sisi lain, ia juga takut melihat kakaknya kehilangan dirinya sendiri dan membawa kehancuran.Melihat Xu Feng yang tampak ragu, Master Huang, yang sejak tadi diam, maju dan berbicara, "tuan, anda
Xu Feng segera menyatukan kedua tangannya dan membungkuk dalam-dalam. "Kalau begitu, mohon bantuannya." Meski ada rasa percaya yang tumbuh, Xu Feng masih menyimpan sedikit keraguan di dalam hatinya. Namun, kali ini dia ingin mempercayai Zhou Ning. Zhou Ning pun kembali menjelaskan, "Situasi Xu Tian berbeda dengan Xu Long. Pemulihannya akan memerlukan waktu yang cukup lama, tapi aku akan berusaha sebaik mungkin."Saat Zhou Ning menjelaskan, Xu Feng masih merenung, dan sesembari melihatnya. "Dipikiran menang mustahil, tapi entah kenapa aku ingin mempercayainya, sebenarnya siapa pemuda ini, entah kenapa aku merasakan perasaan familiar darinya?" Pikirnya.Tiba-tiba saja, suasana di sekitar ruangan berubah drastis. Langit di luar menjadi hitam pekat tanpa peringatan, petir menggelegar memekakkan telinga, seolah langit marah dan hendak runtuh. Xu Feng, dan yang lainnya seketika tertegun, merasakan penindasan dewa yang telah memenuhi langit dan bumi dunia kehancuran."A-apa yang terjadi?"
"Arrghh!" teriak dewa itu, tangan kirinya menutupi matanya yang terasa terbakar. Tubuhnya terhuyung di udara, goyah, terkejut oleh rasa sakit yang tak pernah ia bayangkan akan ia rasakan.“Siapa! Siapa yang berani melakukannya?! Beraninya menyerangku diam-diam! Keluar kau!” teriaknya kesal, pandangan matanya menyapu ke segala arah, mencari pelaku dengan tatapan penuh amarah. Saat tatapannya tertuju pada Zhou Ning, kemarahannya semakin memuncak. "Hanya manusia ranah raja? Berani sekali kau menatapku tanpa menundukkan kepala! Mati!" Dewa itu menggeram. Energi dahsyat mulai terkumpul di tangannya, membentuk formasi serangan yang mampu menghancurkan gunung dan laut dalam satu hentakan. Dia siap melumat Zhou Ning dalam sekali serangan.Namun, sebelum dia bisa meluncurkan serangannya, tekanan luar biasa tiba-tiba menghantam tubuhnya. “Apa—” Tubuhnya yang sebelumnya berada di langit langsung terhempas keras ke bumi, membuat retakan besar di tanah. Dewa itu terbaring di tanah, terengah-enga
Dengan Naga Pelahap Jiwa Sebagai tunggangannya, Zhou Ning menyusuri langit, matanya yang jernih menatap lurus ke depan, penuh keseriusan. Di dekatnya, Yao Tian tak henti-hentinya khawatir, wajahnya berkeringat dingin."Apa lagi yang akan dia lakukan kali ini? Aku terus merasa akan ada masalah besar yang akan terjadi." Pikirnya. Suasana antara dia dan Zhou Ning begitu sunyi, ketegangan yang terasa mencekam membuatnya merinding.Ketika mata Zhou Ning melirik ke arahnya, Yao Tian terperanjat kaget, berada di tangan monster seperti itu, dia tak tahu kapan nyawanya akan melayang."Membuatku takut saja, kenapa monster ini tiba-tiba melihatku seperti itu, Jangan bilang dia akan membunuhku sekarang?" batinnya, meneguk salivanya dalam. "Tapi sepertinya itu bagus juga, daripada aku terus berada dalam ketakutan seumur hidupku, lebih baik untuk mati sekarang." Dengan pikiran itu, Yao Tian sudah mempersiapkan dirinya untuk menerima nasib terburuk, menutup mata dan menanti saat-saat terakhirnya.Na
Ketika Liu Zheng menoleh ke arah Lan Yue, dia melihat nona keluarga Lan mematung, menatap gulungan sutra pedang sembilan langkah dengan ekspresi tak percaya. Liu Zheng yang merasa penasaran pun menanyakannya, "Nona, ada apa?"Lan Yue tidak langsung menjawab, pikirannya dipenuhi dengan kekaguman dan penasaran. "Ini memang Sutra Pedang Sembilan Langkah, tapi metode di dalamnya telah disederhanakan. Tidak mungkin, bagaimana dia melakukannya?" Pikirnya bertanya-tanya. Ia tahu betul betapa rumit dan mendalamnya kitab suci warisan keluarganya itu. Hanya segelintir orang dalam sejarah keluarga Lan yang mampu menguasai keseluruhan isinya, tidak mungkin untuk menyederhanakannya. "Kecuali dia memiliki pemahaman yang lebih tinggi dibandingkan pencipta Sutra Pedang Sembilan Langkah. Cendekiawan muda ini, siapa dia sebenarnya? Dengan kemampuan seperti ini, latar belakangnya pasti sangat menakutkan."Setelah beberapa saat, Lan Yue sadar dari lamunannya dan membungkuk berterima kasih dengan penuh ho
"Tiga bagian terakhir Sutra pedang sembilan langkah?" Seru Lan Yue dan Liu Zheng serentak, wajahnya keduanya menunjukkan keterkejutan. Meskipun gulungan tersebut terlihat biasa saja, dan Lan Yue bahkan belum melihat isi di dalamnya secara langsung, tidak tahu apakah benar-benar sutra pedang sembilan langkah. Akan tetapi wanita itu memercayai Zhou Ning, dia yakin cendekiawan muda hebat sepertinya tak perlu membohongi siapapun. Berbeda dengannya, Liu Zheng sedikit ragu, akan tetapi tak berani mengatakan apapun."Cendekiawan muda ini..." Lan Yue menatap gulungan di hadapannya tanpa berkedip, tak menyangka hari ini tiba, saat ia dapat melihat tiga bagian terakhir dari Sutra Pedang Sembilan Langkah dengan mata kepalanya sendiri. 'Keluarga Lan berada di puncak kejayaan selama ratusan ribu tahun karena fondasi kuat kami dalam latihan kultivasi Sutra Sembilan Langkah, yang memungkinkan tubuh mengembangkan kemampuan spiritual pedang yang luar biasa. Proses kultivasi ini melibatkan Sembilan U
Liu Zheng yang penasaran pun, tak menahan diri untuk bertanya pada Zhou Ning, “Mohon maaf jika saya lancang, Cendekiawan muda… tapi bolehkah saya tahu apa yang Anda lakukan pada formasi ini hingga kekuatan pertahanannya menjadi begitu kuat dalam waktu sesingkat ini?”Zhou Ning menoleh sekilas, lalu menjawab tanpa menyembunyikan apa pun, “Aku hanya menambahkan beberapa garis pengunci dan lapisan energi tipis berbasis elemen Yin.”Ia menunjuk ke salah satu titik di sudut ruangan yang tampak tak mencolok. “Untuk menambahkan pertahanan dari pengintai roh kelas tinggi, maka perlu menyisipkan kristal embun malam di delapan titik bayangan. Aku tidak punya semuanya sekarang, jadi kupakai alternatif sementara yang cukup untuk menyesatkan deteksi tingkat tinggi.”Liu Zheng mengangguk dengan mata berbinar, mulutnya sedikit terbuka. “Sungguh… luar biasa.”Zhou Ning memalingkan wajahnya, berbicara pada semua rombongan yang ikut dengannya, “Kalian semua bisa pilih tempat kalian masing-masing. Kita
“Kau cukup pintar, aku mengampunimu kali ini,” ucap Lan Yue seraya mengambil kunci di tangan Liu Zheng. Dia sedikit melirik lalu memperingatinya, “Tapi ingat, jika hal ini terulang lagi di masa depan, aku tidak akan segan untuk memberitahu Kakak kalau kau tidak melakukan pekerjaanmu dengan benar.”Liu Zheng segera mengangguk cepat, “Tentu, Nona! Saya akan memastikan ini tidak akan terulang lagi.”Lan Yue kemudian mengaktifkan giok di tangannya, sinar lembut memancar dari benda tersebut, dan dalam hitungan detik, seluruh rombongan telah berpindah ke dalam wilayah kamar utama. Kamar terbaik yang disediakan khusus untuk tamu-tamu terhormat yang memiliki status tinggi di benua Tianluo.Lan Yue menurunkan tangannya perlahan ketika cahaya dari giok di telapak tangannya mulai meredup. Aroma anggrek yang samar segera menyambut, mengalun lembut bersama kehangatan ruangan yang dipenuhi dinding giok biru dan tirai-tirai sutra tipis."Cendekiawan muda, silahkan."Zhou Ning mengangguk pelan, meman
Pelayan itu terjatuh dengan wajah menghantam lantai, hidungnya berdarah. Ia bangkit dengan marah, menunjuk ke arah Lan Yue dan rombongan Zhou Ning sambil berteriak, “Beraninya kalian membuat keributan di sini! Kalian kira kalian siapa? Hanya sekelompok dewa rendahan, berani datang ke penginapan keluarga Lan yang terhormat! Sadarilah tempat kalian!”Dia mengangkat dagunya dengan sikap angkuh, kembali berteriak, “Jangan harap kalian akan pergi dengan mudah! Kalian akan menyesal telah datang ke sini.”Lan Yue penuh geram, mengeluarkan sebuah lambang giok berukir. Tanpa sepatah kata, dia memperlihatkannya di hadapan pelayan itu. "Lihatlah dengan matamu! Apa ini!"Tubuh pelayan itu langsung menegang, wajahnya memucat. Setelah menelan ludah, dia membungkuk panik sambil berkata tergesa-gesa, “La-lambang keluarga besar Lan? S-saya mohon maaf! Saya tidak tahu—sungguh tidak tahu!”Lan Yue menundukkan sedikit kepalanya, menatap seperti memandang semut. “Jadi… apakah kamar di penginapan benar-ben
"Apakah kita benar-benar salah? Bagaimanapun merekalah yang telah menyelamatkan kita," timpal kultivator lain dengan nada bimbang."Itu benar, pemuda itu bisa menyelesaikan teka-teki teka-teki kuno, mungkin dia memang memiliki kemampuan untuk membantu kelima cendekiawan itu.""Bagaimana mungkin? Apa kalian bodoh? Memahami konsepsi beladiri lebih sulit dari menerobos ranah kultivasi. Bukankah kalian melihatnya sendiri, pemuda itu hanya dewa bintang empat. Bagaimana caranya dia membantu kelima cendekiawan itu sekaligus? Memang kenapa jika dia bisa menyelesaikan teka-teki kuno, paling-paling dia hanya beruntung," sanggah Mo Kun dengan nada meremehkan, wajahnya menunjukkan rasa tidak suka.Kedua tangannya mengepal, dia sebenarnya merasa sangat iri pada Mo Tian dan Mo Yang, mereka menjadi pahlawan sedangkan dirinya, hanya bisa menatap dari bawah saja. 'Atas dasar apa? Kita sama-sama putra keluarga Mo, kenapa kalian memiliki bakat yang lebih menonjol dariku! Aku tidak bisa menerima ini,' p
Langit berwarna merah darah menggantung di atas benua besar bernama Tianzhou, benua ke-37 yang dilalui oleh Wu Li. Daratan yang dulunya subur kini berubah menjadi lautan api dan reruntuhan. Teriakan putus asa menggema dari segala arah, kota-kota raksasa tak lebih dari debu beterbangan. Pegunungan agung runtuh, sungai-sungai meluap membawa arus mayat. Wu Li melangkah tanpa suara, namun setiap jejak kakinya menyebabkan retakan besar di tanah. Api neraka muncul dari bekas langkahnya, melahap apapun tanpa menyisakan abu. Di bawah kehendaknya, Jiwa-jiwa yang berhamburan dari tubuh-tubuh yang mati berubah menjadi jiwa jahat yang saling melahap satu sama lain. Saat jiwa-jiwa jahat yang lebih kuat terbentuk, mereka berlutut, menundukkan diri sepenuhnya kepada Wu Li, "yang mulia," sebut mereka serempak."Hahahaha, kalian katakan mengapa ini sangat menyenangkan?" tanya Wu Li dengan suara berdesis yang penuh dengan aura mematikan. Tawanya penuh dengan kegelapan, mencerminkan kesenangan dari de
"Cendekiawan muda... Baiklah," jawab Lan Yue dengan nada sedikit kecewa namun tetap menghormati keputusan Zhou Ning. Dia tahu bahwa pemuda di hadapannya ini memiliki pertimbangan yang lebih jauh.Keempat cendekiawan lainnya saling bertukar pandang, kemudian mengangguk serempak, menarik kembali aura spiritual mereka yang sempat bergejolak. Mereka mengerti maksud Zhou Ning. Terlalu banyak perhatian justru bisa menimbulkan masalah di kemudian hari. "Cendekiawan muda," ucap salah satu dari mereka dengan nada tak nyaman, "kami minta maaf! Kami hanya merasa tidak tahan dengan orang-orang tidak tahu terima kasih ini!""Tidak masalah," jawab Zhou Ning singkat, dia tak mempermasalahkannya sedikitpun.Kedua mata Zhou Ning memicing, dia tiba-tiba saja merasakan sebuah firasat buruk, hatinya merasa begitu gelisah. Sama sepertinya, Roh Kaisar Legendaris juga merasakan hal yang sama. Karena keadaan tidak lagi terkendali, Roh Kaisar Legendaris tidak bisa lagi menyembunyikannya, dia segera membicar