Chapter: #481. Jimat Kesempurnaan yang Menentang Langit!Tanpa mengatakan apapun, Zhou Ning mengembalikan Jimat Kesempurnaan ke tempat sebelumnya. Benda itu melayang di udara, memancarkan cahaya yang agung sama seperti sebelumnya.Dengan gerakan tangkas, Zhou Ning membuka telapak tangannya, dan beberapa cincin dimensi yang berisikan banyak tanaman spiritual melayang di atasnya.Zhou Ning memberikan cincin dimensi itu kepada setiap alkemis yang ada di ruangan. Para alkemis mulai bertanya-tanya di dalam hati mereka, Apa yang sedang Tuan Zhou lakukan? Mengapa memberikan cincin dimensi kepada mereka? Namun, tidak ada yang berani untuk bertanya, dan beberapa saat kemudian Zhou Ning pun menjelaskan. “Di dalam cincin dimensi ini, terdapat banyak tanaman spiritual yang kalian butuhkan untuk memurnikan pil surgawi. Kuharap kalian dapat memurnikan pil surgawi dengan baik." ucapnya.Para alkemis terkejut, namun rasa penasaran mereka lebih kuat daripada kebingungannya. Mereka segera membuka cincin dimensi tersebut, dan di dalamnya terdapat berbagai ta
Last Updated: 2024-12-17
Chapter: #480. Memohon untuk memurnikan Pil Surgawi!Zhou Ning melangkah maju dengan tenang, wajahnya tetap dingin meski situasi di sekelilingnya penuh dengan ketegangan dan kekaguman. Dengan gerakan ringan tangannya, jimat kesempurnaan itu perlahan berputar dan kembali ke telapak tangannya, memancarkan kilauan lembut.“Syarat utama dan mutlak untuk seorang alkemis agar dapat membuat pil surgawi adalah ranah kedewaan, syarat lainnya adalah pemahaman puluhan juta tahun, dan penguasaan terhadap hukum langit dan bumi. Semuanya!” ucap Zhou Ning dengan suara tenang namun menggema di seluruh ruangan. Tatapannya menyapu para alkemis yang menunggu dengan napas tertahan. “Ini adalah Jimat Kesempurnaan. Wujud dari simbol pencerahan yang dapat menyempurnakan pemahaman dan penguasaan terhadap teknik pemurnian. Kekurangan dan hambatan dalam proses pemurnian akan menghilang.""Setiap alkemis dapat memaksimalkan kemampuan dan di bawah pencerahan jimat kesempurnaan, tingkat keberhasilan dapat dimaksimalkan hingga batas tertingginya.”Suasana hening sej
Last Updated: 2024-12-17
Chapter: #479. Pil Surgawi yang Sempurna Zhou Ning tercekat mendengar kata-kata itu. Pil Suci? Sebuah istilah yang hanya muncul dalam legenda kuno — pil yang dikatakan mampu melampaui pemahaman manusia dan para dewa. Pil yang memiliki kekuatan untuk mengubah nasib seseorang, bahkan membentuk ulang hukum dunia."Bukan hanya pil," jelas Roh Kaisar Legendaris lagi, suaranya penuh kebijaksanaan dan ketenangan, "jimat kesempurnaan juga dapat digunakan saat membuat senjata, ramuan, totem dewa, bahkan artefak suci. Selama kau memiliki tekad dan kemampuan, jimat Kesempurnaan akan membawamu melampaui batas.”Zhou Ning mengangguk pelan, pikirannya berkecamuk. Jika jimat ini benar-benar sekaya potensinya, aku harus menyisihkan waktu untuk mempelajarinya lebih mendalam. Pandangannya beralih ke pusaran api yang masih berkobar di hadapan Lady Qing.Pada tahap akhir, nyala Api Angin Nirwana berkobar semakin tinggi, menyemburkan gelombang panas yang memenuhi ruangan. Lady Qing menggenggam telapak tangannya erat-erat, pupil matanya berkilat
Last Updated: 2024-12-13
Chapter: #478. Apa Membuat Pil Semuah ini?!"Menggabungkan tanaman spiritual membutuhkan kekuatan mental yang besar, tapi aku tidak merasa lelah sedikitpun, tubuhku penuh dengan energi, kurasa semua ini karena benda itu,"Lady Qing menegaskan kendali apinya, mengurai seluruh tanaman spiritual hingga ke tingkat paling halus. "Sangat Cepat! Hanya tiga nafas dan seluruh tanaman spiritual telah dimurnikan!" Batinnya.Beberapa detik kemudian, tanaman spiritual yang terlah dimurnikan berkumpul dengan sempurna, tanpa hambatan sedikit pun. "Apa! Bukankah ini terlalu cepat! Biasanya aku hanya menggunakan tanaman spiritual ribuan tahun. Butuh waktu lima hari untuk membentuk mereka menjadi pil kasar.""Tapi Sekarang aku menggunakan tanaman spiritual jutaan tahun yang telah mengembangkan kebijaksanaannya, dan pil kasar sudah terbentuk hanya dalam beberapa detik saja, ini luar biasa."Seisi ruangan terdiam. Alkemis-alkemis yang menyaksikan, termasuk Master Wang, memandang dengan mata terbelalak."Dia berhasil melewati tahap pertama dengan m
Last Updated: 2024-12-10
Chapter: #477. Api Ungu Nirwana Tingkat Sempurna!Api hijau giok yang sebelumnya menyala di telapak tangan Lady Qing kini berubah menjadi ungu gelap yang memancar dengan kekuatan luar biasa. Gelombang energi yang terpancar mengguncang udara di sekitarnya, menciptakan getaran yang menggetarkan seluruh ruangan.Apaa!"Menakjubkan, dan itu Masih berlanjut!" gumam salah seorang alkemis tua.Tak lama kemudian, semburat keemasan mulai menyatu dengan api ungu Nirwana, memenuhi ruangan dengan aura megah yang menembus batas pandangan. Setiap alkemis yang menyaksikan perubahan ini terdiam, terperangah oleh keagungannya. "Aku tak pernah melihat Api yang begitu indah, ini mengagumkan!" gumam salah seorang alkemis di antara mereka."Aku juga belum pernah melihat atau mendengar yang seperti ini," seru alkemis lainnya."Ini adalah Api ungu Nirwana yang telah mencapai kesempurnaan!" sahut Master Wang.Salah satu dewa alkemis yang memiliki beberapa pengetahuan tentang api langka bersuara, "Api Ungu Nirwana memiliki tahapan perkembangan yang sangat
Last Updated: 2024-12-09
Chapter: #476. Jimat Kesempurnaan Bereaksi!Suasana di aula Paviliun Pilar Emas semakin tegang. Setiap alkemis saling pandang, kebingungan dan keraguan masih menyelimuti wajah mereka. Bahkan Master Wang, yang dikenal sebagai salah satu alkemis paling berpengalaman, tidak berani bergerak maju."Jika bukan Kaisar Dewa Roh yang mengatakannya aku juga tidak akan percaya. Pil Surgawi memang luar biasa, tapi juga penuh resiko. Wajar jika mereka bersikap seperti ini," pikir Zhou Ning dengan wajah serius.Master Wang, yang berdiri di barisan depan bergumam, "Bahkan dengan berkumpulnya semua alkemis di sini, usaha seperti ini tetap terasa hampir mustahil.""Memang ada beberapa Alkemis Misterius yang pernah berhasil membuatnya. Namun, keberadaan mereka sangat tertutup, dan tidak ada seorang pun yang mengetahui bagaimana atau kapan mereka muncul. Mungkinkah ...." Master Wang menatap Zhou Ning, berpikir dia adalah salah satu dari Alkemis Misterius."Dengan kekuatannya, itu mungkin saja," pikirnya sembari menoleh ke arah Zhou Ning.Sementa
Last Updated: 2024-12-08
Chapter: #22. Itulah yang Pantas Kau Dapatkan!"Tapi apa? Kurasa nenekmu akan mencemaskanmu jika kau tidak pulang sekarang.""Kalau begitu baiklah.""Selamat jalan Bos!" Ucap anak SMA itu serentak ketika kami keluar dari ruangan itu."Bos?" Tanyaku.Leon menggaruk kepalanya, "yah begitulah, hehe.""Leon sebenarnya kau tak perlu melakukan ini, aku ini sudah cukup besar untuk pulang sendiri," ucapku."Ah tidak apa-apa, santay saja.""Bukan itu maksudku."Ah sudahlah ....Tapi, aku merasa ada sesuatu yang kurang di tempat itu. Aku tak melihat kapten polisi itu."Leon ....""Apa?""dimana kapten polisi itu?" Tanyaku heran, mencoba melihat-lihat lagi, tapi aku tak menemukan apapun. Aku menjadi penasaran, di mana kapten polisi tadi. Setelah aku selesai berganti baju, aku tak melihatnya dimanapun juga.Leon pun menjawabku, "Kami sudah mengurusnya, kau tenang saja," ucapnya dengan senyuman yang aneh, bahkan akupun merasa merinding melihatnya."Ah sungguh! Kau tenang saja, masalah tentang orang menjijikan itu sudah beres!" Lanjutnya dengan
Last Updated: 2024-01-03
Chapter: #21. Maaf ..."Aditya! Kau ini kenapa!" Leon mengguncang tubuhku, berusaha untuk membuat aku sadar, dan berhenti. Tapi sulit bagiku, kejadian itu sangat menyakitkan untukku.Buaaak!Leon meninju wajahku, teman-teman yang tadi duduk, mereka semua serentak berdiri, terkejut dengan apa yang Leon lakukan padaku."Aditya hentikan!" Tegas Leon padaku.Aku tersentak lalu kembali menangis, aku menangis sangat banyak. Aku meluapkan semuanya, rasa sakit yang menumpuk di dalam dadaku ini."Kau seperti ini? Sebenarnya kenapa?"Saat itu Rian mencoba bicara, "Leon biarkan dia."Teman-temannya yang lain juga mengaguk setelahnya.Saat itu aku mendengar Leon berkata, "membiarkannya? Sudahlah!" Setelah itu dia kembali duduk, dan membiarkanku. Anak-anak lainnya juga duduk, mereka semua menungguku menjadi lebih tenang."Leon, apa kau punya orang yang sangat kau sayangi," tanyaku setelah sekian lama mengeluarkan air mata."Tentu saja aku memilikinya," jawab Leon, dia memalingkan wajahnya setelah melihatku.Aku sedikit
Last Updated: 2024-01-03
Chapter: #20. Munculnya Kenangan Buruk"Oh ya Aditya! Kau harus melihat ini," ucap Leon seraya menunjukkan sebuah Vidio padaku.Vidio itu berisi bukti kejahatan kapten polisi itu, bukan hanya satu vidio saja, tapi banyak. "Coba kau lihat juga yang ini.""Nah lalu yang ini.""Menjijikan!" Aku spontan mengatakannya, dia telah melakukan banyak sekali kejahatan. Memperdaya banyak wanita, menerima suap dari narapidana, menyuap hakim, bahkan juga melakukan banyak sekali kekerasan.Kenapa orang seperti ini, masih belum ketahuan juga sampai sekarang, padahal dia sudah melakukan banyak sekali kejahatan."Bagaimana? Aku keren kan! Mulai sekarang, orang itu tidak akan bisa mengganggumu lagi, bukan hanya Vidio ini saja, aku masih punya bukti lainnya," ucap Leon seraya memeprlihatkan lembaran-lembaran kertas yang berisi jejak bukti dari kejahatan yang dilakukan oleh kapten polisi itu."Dengan ini, tidak akan ada yang bisa menyelamatkannya, dia akan mendekap selamanya di dalam penjara, tak kusangka orang ini telah melakukan banyak seka
Last Updated: 2024-01-03
Chapter: #19. Berkumpul dan Bersenang-senang Aku tahu bahwa yang kulakukan itu tak akan mengembalikan apa yang terjadi pada Meera. Tapi setidaknya itu membuat hatiku yang terasa sangat sesak menjadi lebih nyaman, setidaknya sedikit rasa bersalah yang kumiliki di hatiku ini sedikit berkurang."Kalian tadi bilang ingin membantuku kan?" Tanyaku pada anak-anak SMA itu.Mereka semua mengangguk, salah seorang di antara mereka berkata dengan yakin padaku, "tentu saja! Katakan, apa yang perlu kami lakukan?""Orang ini, bisakah kalian membantuku untuk mengurusnya, pukulan ini masih tidak cukup untuk menghukumnya!" jawabku seraya melangkahkan kaki untuk pergi dari sana. Sudah cukup untuk hari ini, aku ingin pulang. Aku merasa lelah."Tentu saja! Serahkan pada kami! Kami pasti akan mengurusnya!"Aku berhenti sejenak, dan berbalik. "Dia adalah seorang kapten polisi, apa kalian masih ingin membantuku? Jika kalian tidak ingin mendapatkan masalah, belum berlambat untuk berhenti, sekarang katakan apa kalian masih ingin melakukannya?" Tanyaku la
Last Updated: 2024-01-03
Chapter: #18. Dia Tak Pantas!"Apa hah! Kau marah! Cih!"Plak!Leon menepak kepalanya lagi, dia tak hanya melakukannya sekali, tapi berkali-kali.Setelah puas Leon mengatakan, "Dasar memalukan! Dimana tanggung jawabku hah! Kau ini seorang pelindung! Tapi kau malah melakukan hal yang sebaliknya! Copot saja gelarmu itu! Kau tak pantas memilikinya! cih!" Ucapnya."Kau!"Leon tak memedulikan kemarahan kapten polisi itu, dia lalu bicara padaku, "Aditya! Bagaimana? Rencanaku?"Aku meregahkan pandangan di tempat kami sekarang, tempat itu benar-benar sudah kosong, selain kami tak ada orang lain lagi di sana. "Jangan khawatir, tempat ini aman! Percaya padaku! Beri dia pelajaran yang tak akan pernah dia lupakan seumur hidupnya!" Ucap Leon, dia kembali menanyakannya padaku, "Sekarang katakan, bagaimana dengan rencanaku, apa kau merasa kagum? Ayo katakan?""Hmm ya, lumayan," ucapku dengan tangan yang mengepal sempurna, sekali lagi kuhantamkan tinju pada kapten polisi itu."Oughh!" Rintih kapten polisi itu, kesakitan."Jika k
Last Updated: 2024-01-03
Chapter: #17. Memberikan Pelajaran!"Nah sekarang, kau bisa sepuasnya memukulinya, tapi jangan membunuhnya," ucap Leon."Tentu saja," aku merasa tidak sabar, tanganku rasanya sudah panas.Kami pun mendatangi kapten polisi itu setelah dia menghabiskan minumannya.Melihatku datang, Kapten polisi itu segera menyeringai, aku bisa melihat dari wajahnya yang menjijikan itu, dia masih merasakan kesakitan."Kau datang, jalang itu tidak tahu apa yang baik baginya," hinanya.Aku mengepalkan tinjuku dengan erat lalu menghantam wajahnya dengan sangat keras. Tak hanya sekali, aku melakukannya hingga kapten polisi itu tak sanggup membuka matanya lagi.Di sebelahku Leon berbisik, "Aditya jangan sampai kau membunuhnya."Aku memecahkan sebuah gelas hingga tanganku berdarah."Aditya kau! Apa yang kau lakukan, tanganmu?" Aku bisa merasakan dari suara Leon, dia mencemaskanku. Tapi aku benar-benar tidak tahan dengan tatapan orang menjijikan yang ada di hadapanku ini. Rasanya aku ingin menghabisinya saat itu juga.Aku menyodorkan pecahan g
Last Updated: 2024-01-02