Share

34

"Benarkah?"

"Hu-uhm, dia terus memperhatikan kamu," jawab Mbak Rimbi.

"Aku jadi risih," keluhku.

"Gak perlu risih, orang dia pernah ada di hidup kamu," jawab Mbak Rimbi.

"Tapi, tetap saja, dia suami orang sekarang ini."

"Cintanya masih untukmu," ujar Mbak Rimbi tergelak, aku hanya mengangkat bahu dan pura pura gak mengerti padahal aku tahu persis perasaan Mas Fendi padaku.

Kulanjutkan tugasku, berdagang dan melayani pembeli dengan baik, kutimbang gula dan minyak lalu merapikan lapak.

Pukul tiga sore kututup kiosku, bersiap pulang sambil mengenakan jaketku, musim hujan masih berlanjut, di luar sana rinai gerimis terdengar bernyanyi menciptakan suasana tertentu di hatiku.

"Bang, motor saya tolong keluarkan," pintaku pada Abang parkir.

"Iya, Mbak Fat." Petugas parkir yang sudah sepuluh tahun menjaga pasar ini sigap mengeluarkan motorku dari barisan padat kendaraan yang berjejer.

"Terima kasih Bang."

"Sama sama."

"Ini uangnya."

"Gak usah lah, Mbak Fat sudah sering ngasih saya uang."

"Ga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status