Share

TIDAK CINTA

Ketika aku baru saja sampai di rumah, terlihat mobil Mas Bima sudah terparkir di tempat biasanya. Cepat juga geraknya, sekarang sudah berada di rumah. Aku turun dari mobil, terlihat Mas Bima membuka pintu rumah dan kini berdiri di teras menatap tajam padaku. Dengan langkah mantap aku berjalan melewati Mas Bima begitu saja, tidak kupedulikan ke beradaannya. Aku melenggang masuk ke dalam rumah.

“Ke mana dulu, kenapa lambat sampai rumah?” Muak sekali aku mendengar pertanyaannya yang terkesan perhatian itu.

Kuhiraukan begitu saja. Aku meneruskan langkah ke kamar, rumah sudah sepi pasti semua penghuninya sudah terlelap. Terdengar decakan marah dari Mas Bima, sebelum aku membuka pintu kamar dia tiba-tiba mencengkeram lenganku dengan kuat dan menahan langkahku yang hendak masuk ke kamar.

“Aku bertanya! Kenapa enggak jawab, punya kuping, kan!” tanyanya dengan mata melotot dan rahang mengeras.

Sorot mata Mas Bima itu terlihat mengerikan seolah ingin menelanku hidup-hidup. Aku yang sedang kaca
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status