Share

Chapter 8

Penulis: Arasta
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-20 14:20:21

Shaenette melihat peta yang sudah diberikan Afroid. Dia terus mencari kerajaan Tumss untuk menyelesaikan misi. Dia yang dibantu Kie dan Rie merasa sangat berhati-hati. 

Mereka mengingat pesan Afroid, jika suatu saat para witch akan menemukan keberadaannya dan membuat mereka musnah. 

"Berhenti, Shaenette," kata Kie yang melihat sebuah telapak kaki besar yang mengarah ke arah lautan Northen. 

Shaenette dan Rie melihat telapak kaki itu, kemudian mengucukurnya. 

"Kaki ini besar sekali, tidak mungkin manusia memiliki telapak kaki sebesar ini," kata Rie. 

Shaenette diam. Dia mencoba menerawang, namun bayangannya seakan menutupi penglihatannya. 

"Rie, coba kau lihat ke arah sana. Apa ada sesuatu?" kata Kie yang meminta Rie merubah dirinya menjadi naga kecil untuk melihat keadaan lautan Northen. 

"Kau menggunakan wujud aslimu, Rie. Kau bisa celaka," kata Shaenette yang menahan Rie untuk pergi. 

"Aku akan menjaga diriku, Shaenette. Aku hanya melihat keadaan, jika kita memiliki petunjuk, kita bisa dengan cepat menyelesaikan misimu ini." 

Shaenette menghela nafasnya. Dia merasa beruntung bisa mengenal Kie dan Rie yang bisa membantunya. 

"Jangan risau, Shaenette. Rie akan baik-baik saja."

Shaenette mengangguk. Dia dan Kie hanya menunggu kehadiran Rie saja. 

Beberapa menit setelahnya, Rie kembali dan merubah wujudnya kembali. 

"Kau baik-baik saja, Kie?" tanya Shaenette khawatir. 

"Aku baik, Shaenette."

Shaenette bernafas lega. 

Rie pun menjelaskan jika lautan itu tidak memiliki tanda menyeramkan. Hanya ada jurang-jurang dengan ombak besar di bawahnya. Bahkan, bantuan di sana seperti sangat rapuh. Di sana juga terdapat satu petunjuk untuk bisa sampai ke kerajaan Tumss, mereka harus melewati lautan Northen. 

"Ayo kita ke sana, kita hanya memiliki sedikit waktu," kata Kie antusias. 

"Jangan terburu-buru, Kie. Kita belum tahu, rintangan apa yang akan kita lewati," balas Rie. 

Kie terdiam. 

"Shaenette, kau memiliki rencana?" tanya Rie lagi. 

Shaenette masih diam melihat jalanan arah lautan, dia kemudian menggeleng. 

"Aku tidak memiliki rencana apa pun. Kita akan melawan rintangan yang ada secara bersama ya." 

Kie dan Rie mengangguk. Setelah itu, Shaenette memimpin jalan sambil mengikuti jejak kaki tersebut. 

---OoooO---

Denvio berkuda mengelilingi hutan kerajaannya. Di sana dia bertemu dengan berbagai macam hewan-hewan yang mengabdi pada Ayahnya. Griffin salah satunya, dia menyapa Denvio. 

"Aku akan pergi mencari Ratu yang hilang. Kau ingin menemaniku, Griffin?" tanya Denvio. 

"Ratu yang dikutuk Harei?" tanya balik Griffin. 

"Ya. Kau mengetahui tentang Ratu itu juga?" 

"Aku mendengarnya dari seluruh dunia. Semua berlomba mencari putri yang hilang itu untuk dijadikan Ratunya untuk melawan Harei." 

Denvio menganggukan kepalanya. Griffin memang hewan berpetualang. Dia akan dengan mudah mendapatkan sumber informasi. 

"Kau tahu di mana Ratu itu?" tanya Denvio lagi. 

"Tidak. Para Dewa menutupinya." 

Denvio menghela nafasnya lagi. Ya, memang dirinya harus mencari dan menemukan Ratu itu, sebelum dirinya, keluarganya dan rakyatnya direbut paksa oleh Harei seperti Paper Royal Castle. 

"Kau sudah tahu informasi tentang Ratu Zeline?" tanya Griffin. 

"Informasi apa? Aku tidak mendengar apa pun dari Jeiden," balas Denvio. "Apa yang terjadi dengan Ratu Zeline?" 

"Dia akan menikah dengan Agezo. Pernikahannya tepat saat hari ke-26 di bulan ini."

Denvio terkejut. 

Bagaimana bisa Zeline menghianatinya untuk menikahi Agezo? Tidak tahukah Zeline, jika dirinya berusaha untuk menyelamatkannya. 

"Dia mengkhianatiku?" tanya Denvio. 

"Tidak. Dia terpaksa karena Agezo Penyiksaan, hingga Ratu Zeline tidak kuat dengan semua penyiksaan yang Agezo berikan."

"Sialan!" Denvio sangat membenci Agezo yang sudah berani merebut kekasihnya. 

"Kau ingin mencari Ratu yang dikutuk itu, lalu untuk apa Ratu Zeline ada?" tanya Griffin lagi. 

"Aku ingin menyelamatkan Ratu Zeline. Ayah bilang, jika aku bisa menikahi Ratu itu, aku bisa menyelamatkan bumi."

Griffin tampak mengejek Denvio. Dia tidak yakin jika Denvio bisa mendapatkan Ratu itu. 

"Aku tidak memiliki banyak waktu, Griffin. Aku harus pergi." 

"Hati-hati, Denvio." Setelah mendengar ucapan Griffin, Denvio langsung pergi menunggangi kudanya lagi untuk mencari Ratu itu. 

---OoooO----

Grittel melihat foto suaminya yang dia simpan di dalam kalungnya. Dia juga mengingat kenangan saat mereka masih bersama dan berkumpul. 

Grittel merindukan semua seperti dulu. Bahkan, sejak peretasan kerajaannya, Grittel tidak pernah melihat Shaenette. 

Grittel mendengar desas-desus tentang Shaenette yang sudah mati bersamaan dengan suaminya, namun Grittel tidak percaya karena feelingnya sebagai seorang ibu yang melahirkan, mengatakan jika Shaenette baik-baik saja di suatu tempat. 

"Shaenette, where are you?" tanya Grittel yang memikirkan anaknya itu. 

Air matanya terjatuh di pelupuk mata indah Grittel. Bahkan, hatinya terasa perih mengingat kedua orang yang dia sayangi sudah tidak ada di sisinya. 

Grittel juga menangis sendu melihat Zeline harus menikah dengan penyihir jahat itu. Grittel tidak suka anaknya bersanding dengan Agezo, tapi apadaya, sihir Harei sangat kuat sehingga dirinya seakan terhipnotis untuk menyetujui ucapan Harei. 

"Shaenette, Mom yakin kau masih hidup," kata Grittel berbisik pada angin. Dia berharap, Shaenette mendengar ucapannya. 

"Selamatkan kami dari kerajaan ini, Shaenette." 

---OoooO----

Lucas terbangun dari tidurnya. Dia melihat kudanya sedang memakan rumput. Dia juga menyadari jika dirinya berada di hutan. 

Lucas mencoba untuk mengingat apa yang terjadi, namun dia hanya mengingat jika dirinya sedang melawan para beruang yang menyerangnya. 

Lucas memegang kepalanya. Sesuatu yang ganjal di dalam pikirannya membuat Lucas memikirkan sesuatu, namun Lucas masih tidak tahu apa yang mengusik pikirannya. 

Lucas membersihkan dirinya, kemudian dia bergegas untuk kembali mencari Queen yang akan dia jadikan istri. 

Lucas kembali melihat seorang manusia kerdil dengan kuping lancip datang menghampirinya sambil membawa satu buah apel hijau. 

"accipite illum," katanya sambil memberikan buah yang dia bawa. 

Lucas yang mengerti bahasanya pun, ragu-ragu langsung mengambil. 

Manusia kerdil itu tersenyum, kemudian dia mengelus kuda milik Lucas yang sangat bagus. 

"Mirum equorum." 

Lucas mengucap terima kasih dengan bahasa kesehariannya. Dia juga melihat manusia kerdil itu mengerutkan keningnya. 

"Quis es?" tanya Lucas yang membuat manusia kerdil itu kembali tersenyum. 

"Zever."

"Ah, Zever. Im Lucas." 

Zever mengangguk saja. Dia pun memberikan isyarat kepada Lucas untuk memakan apel tersebut.

"Non loquetur lingua mea?" tanya Lucas. 

"Non."

Lucas kali ini mengangguk. Ya, untung saja dia mengerti banyak bahasa, sehingga dirinya bisa mengerti ucapan Zever. 

"Gratias agere, Zever. " 

"Grata tu sis." 

"Debeo abire nunc, Zever," kata Lucas sedikit menyesal. "Debeo abire nunc." 

Zever tampak sedih, kemudian dia mengubah raut wajahnya. Dia kembali tersenyum dan mengangguk. Dia juga mengatakan hati-hati kepada Lucas, karena akan banyak rintangan yang akan dia hadapi jika terus masuk ke dalam hutan. Apalagi, Lucas hanya manusia. 

Setelah itu, Lucas meninggalkan satu kalungnya untuk Zever sebagai ucapan terima kasih. Zever tampak bahagia, bahkan dia melambaikan tangan saat Lucas sudah mulai menaiki kudanya. 

Lucas merasa sedikit bahagia bisa bertemu dengan manusia sebaik Zever. Dia berjanji, jika dirinya sudah bertemu dengan Queen tersebut, Lucas akan mencari Zever dan membawanya ke dalam istana. 

BERSAMBUNG ....

Bab terkait

  • Queen Shaenette   Chapter 9

    Afroid yang tengah menyiapkan semuanya untuk memulai berperang pun dihampiri Lucia."Afroid, kau akan mati jika melawan Harei," kata Lucia yang sangat takut jika Afroid mati di medan perang antara bangsa Witch, manusia dan Elf."Jangan khawatir, Lucia. Jika aku mati, Shaenette akan menjadi ratu dikerajaan kita."Lucia menatap Afroid sendu. Sungguh, dia belum siap berpisah dari Afroid. Sejak dulu, dia sangat mencintai Afroid, dan tidak ingin melihat Afroid tewas."Ragaku akan ada di dalam tubuh Shaenette, Lucia."Lucia menunduk. Air matanya terjatuh.Afroid yang menyadari itu pun langsung mendekat ke arah Lucia. Dia menghapus air mata Lucia dengan jemarinya."Jangan menangis, Lucia." Setelah mengucap itu, Lucia menatap dalam bola mata Afroid dan menciumnya.Afroid yang terkejut pun, mulai menerima ciuman Lucia. Mereka pun saling berciuman.----OooooO----Aaaaaaa!!!Sua

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-21
  • Queen Shaenette   Chapter 10

    Zeline terdiam di samping Agezo yang tengah menatap kebun istana. Di sana dia melihat rakyatnya dipekerjakan secara paksa, bahkan anak kecil pun dijadikan budak.Zeline melirik Agezo sekilas. Dia tidak menyangka takdirnya akan seperti ini. Padahal Zeline sangat mencintai Denvio, tapi Agezo sengaja mengubah takdirnya."Jangan memikirkan laki-laki lain, Zeline. Kau akan menjadi milikku. Aku tidak ingin kau memikirkan laki-laki lain selainku," kata Agezo yang membaca pikiran Zeline.Zeline menghela nafasnya lagi."Kau milikku, Zeline." Agezo mendekatkan dirinya untuk mencium Zeline, namun Zeline mengalihkan wajahnya."Aku tidak ingin berciuman sebelum kita menikah, Agezo."Agezo mengernyit bingung."Aku akan menjadimu sepenuhnya setelah kita benar-benar menandatangani surat pernikahan kita."Agezo tersenyum kecil. Dia mengedipkan matanya. Merasa tergoda dengan apa yang Zeline ucapkan. Dia tidak sabar un

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-24
  • Queen Shaenette   Chapter 1

    Kerajaan kertas awan, salah satu kerajaan yang memiliki nama lain Paper Royal Castle ini terletak di dalam hutan larangan. Paper Royal Castle memiliki seorang Raja dan Ratu yang selalu ramah dan bijaksana dalam mengatur rakyat-rakyatnya.Pemukiman di sekitar Paper Royal Castle juga tentram dan nyaman. Karena rakyat di sana memiliki tata krama terhadap tamu-tamu kerajaan ataupun tamu luar yang datang.Raja Agresto, dan Ratu Grittel memiliki putri kembar yang bernama Guenloie Grizelle Shaenette dan Zeline Zakeisha Grizelle.Shaenette memiliki paras cantik, namun sikap tertutupnya membuat semua rakyat selalu berpikir jika Shaenette adalah gadis sombong. Ia juga jarang mengikuti pertemuan Raja-Ratu kerajaan lainnya. Dan itu juga membuat nama Shaenette tidak terlalu dikenal oleh kerajaan lain.Sementara Zeline juga tak kalah cantik dibandingkan Shaenette. Ia memiliki sikap ramah kepada semua orang, selalu membantu rakyat berkebun, berk

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-02
  • Queen Shaenette   Chapter 2

    Acara berlangsung meriah. Semua rakyat bahagia. Bahkan beberapa kerajaan juga merasa senang. Namun, seketika Raja Agresto mendapatkan kabar dari penasehatnya jika kerajaan sudah di serang oleh bangsa penyihir.Raja Agresto memilih untuk pulang untuk menghentikan perlawanan. Namun, sebuah panahan dari Harei, si penyihir kematian membuat Raja Agresto tewas saat itu juga.Deandrre yang menyaksikan itu hanya terdiam. Ia tidak ingin melibatkan diri berurusan dengan para penyihir itu. Denvio juga diam saja melihat Zeline di tarik paksa oleh salah satu penyihir yang terkenal kejam di kerajaannya.“Tutup semua pintu istana. Beri pengumuman kepada rakyat untuk tidak panik dan pergi dengan damai tanpa ada rasa takut. Jangan sampai penyihir itu murka dengan kerajaan kita!” Ucapan Deandrre membuat seluruh pengawalnya mengangguk paham dan menjalankan perintah.Ia menyuruh istrinya kembali ke kamar, dan membawa Denvio ke da

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-09
  • Queen Shaenette   Chapter 3

    Zeline menangis saja.Ia tak sanggup menghadiri pesta yang akan dibuat penyihir jahat itu. Setelah kepergian sang Ayah, kini Zeline meratapi nasibnya.Ibunya sudah dijadikan istri, bahkan penyihir itu mengubah istananya menjadi Kingdom Of Darkness. Semua rakyat di sana memuja Agezo jika mereka ingin hidup damai. Mereka rela diperbudak, bahkan lebih parah mereka dilatih menjadi sosok kuat atau umpan untuk membunuh musuh-musuh kerajaan penyihir kegelapan.Shaenette…Ia mencari keberadaan Shaenette, saudari kembarnya. Sejak kepulangannya, Zeline tidak menemukan keberadaan Shaenette.“Where are you, Shaenette.” Zeline melihat pelayan yang sibuk membuat dekorasi pesta. Bahkan beberapa pengawal juga ikut dalam penyebaran undangan.“Cepatlah bersiap Zeline sebelum tuan Agezo menyeretmu dari kamar ini dengan pakaian kumuhmu itu!” Regar melempar baju itu ke arah Zeline tanpa gerakan lembut. Ya, sekarang Regar lebih berani dari sebel

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-14
  • Queen Shaenette   Chapter 4

    Shaenette mencoba mencari cara, agar dia bisa membebaskan Clow. Bagaimanapun, Clow tidak bersalah dan dia tidak pantas dijadikan buruan. "Ayolah Tuan, lepaskan Kijangku," kata Shaenette lagi.Lucas melihat Shaenette dan menggeleng."Ayolah, Tuan.""Aku tidak akan melepaskannya. Lebih baik kau pergi dari hadapanku."Shaenette yang mulai kesal pun akhirnya merapalkan satu mantra yang membuat Lucas terpental beberapa meter darinya. Shaenettedengan cepat menolong Clow yang terluka parah."Kau!""Maafkan aku, Tuan. Aku terpaksa memakai mantra ini untuk melindungi temanku." Setelah itu, Shaenette pergi bersama Clow. Dia berlari memegang gaun panjangnya itu.Kie dan Rie yang melihat itu pun langsung membuka portal kerajaannya. Mereka membantu Shaenette yang masih tersenyum senang saat Lucas terlihat murka."Masuklah, Shaenette!"Shaenette mengangguk. Dia pun masuk ke dalam kerajaannya kembali bersama deng

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-16
  • Queen Shaenette   Chapter 5

    Shaenette mendapatkan hukuman dari Afroid karena melanggar peraturan kerajaan. Begitupun dengan Kie dan Rie. Dia mendapatkan hukuman tidak diperbolehkan keluar dari dalam kamarnya.Sementara Shaenette, Afroid mengajaknya mengelilingi Fairy Castle dan mengenalkan berbagai hewan yang ada di sana. Shaenette tersenyum senang saat semua hewan di sana menyambutnya dengan penuh bahagia.Afroid juga memberikan sekuntum mawar merah kepada Shaenette, guna untuk memberikan sedikit tentang masalalunya.Shaenette merasa tidak asing dengan bunga mawar dan kenangannya."Shaenette, kau sudah melanggar peraturan yang ada dikerajaan ini. Kau tahu, hukuman apa yang akan kau dapatkan?" tanya Afroid.Shaenette melihat Afroid, kemudian menggeleng. Shaenette menghela nafas, memang dirinya salah."Aku menerima hukuman itu, Raja."Afroid melihat manik mata Shaenette. Semuanya terlihat sendu."Tapi aku tidak

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-17
  • Queen Shaenette   Chapter 6

    Hukuman demi hukuman didapati Zeline. Bahkan dia terus menangis memohon ampunan dari Regar, namun dengan teganya Regar terus saja mencambuknya.Zeline yang merasa sakit pun terduduk lemas tak berdaya. Dia menimang semua perkataan Regar untuk mengikuti apa yang Raja perintahkan."Lebih baik kau ikuti saja maunya Raja, Zeline. Kau tidak akan mendapatkan siksaan seperti ini," kata Regar dengan sikap angkuhnya.Zeline menggeleng saja. Daripada dia mengikuti apa yang Agezo perintahkan, lebih baik dia mati karena hukuman."Kau akan menderita dan Raja tidak akan membiarkanmu mati dengan cepat, Zeline."Zeline masih diam. Dia lemas untuk berbicara banyak hal dengan Regar. Baginya, sekarang semuanya hancur. Lebih baik dia menyusul Ayahnya yang sudah mati dibunuh Harei."Kau sangat keras kepala!"Zeline menangis saja. Dalam hati dia memohon agar Shaenette datang dan menyelamatinya.--OoooOo---

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-17

Bab terbaru

  • Queen Shaenette   Chapter 10

    Zeline terdiam di samping Agezo yang tengah menatap kebun istana. Di sana dia melihat rakyatnya dipekerjakan secara paksa, bahkan anak kecil pun dijadikan budak.Zeline melirik Agezo sekilas. Dia tidak menyangka takdirnya akan seperti ini. Padahal Zeline sangat mencintai Denvio, tapi Agezo sengaja mengubah takdirnya."Jangan memikirkan laki-laki lain, Zeline. Kau akan menjadi milikku. Aku tidak ingin kau memikirkan laki-laki lain selainku," kata Agezo yang membaca pikiran Zeline.Zeline menghela nafasnya lagi."Kau milikku, Zeline." Agezo mendekatkan dirinya untuk mencium Zeline, namun Zeline mengalihkan wajahnya."Aku tidak ingin berciuman sebelum kita menikah, Agezo."Agezo mengernyit bingung."Aku akan menjadimu sepenuhnya setelah kita benar-benar menandatangani surat pernikahan kita."Agezo tersenyum kecil. Dia mengedipkan matanya. Merasa tergoda dengan apa yang Zeline ucapkan. Dia tidak sabar un

  • Queen Shaenette   Chapter 9

    Afroid yang tengah menyiapkan semuanya untuk memulai berperang pun dihampiri Lucia."Afroid, kau akan mati jika melawan Harei," kata Lucia yang sangat takut jika Afroid mati di medan perang antara bangsa Witch, manusia dan Elf."Jangan khawatir, Lucia. Jika aku mati, Shaenette akan menjadi ratu dikerajaan kita."Lucia menatap Afroid sendu. Sungguh, dia belum siap berpisah dari Afroid. Sejak dulu, dia sangat mencintai Afroid, dan tidak ingin melihat Afroid tewas."Ragaku akan ada di dalam tubuh Shaenette, Lucia."Lucia menunduk. Air matanya terjatuh.Afroid yang menyadari itu pun langsung mendekat ke arah Lucia. Dia menghapus air mata Lucia dengan jemarinya."Jangan menangis, Lucia." Setelah mengucap itu, Lucia menatap dalam bola mata Afroid dan menciumnya.Afroid yang terkejut pun, mulai menerima ciuman Lucia. Mereka pun saling berciuman.----OooooO----Aaaaaaa!!!Sua

  • Queen Shaenette   Chapter 8

    Shaenette melihat peta yang sudah diberikan Afroid. Dia terus mencari kerajaan Tumss untuk menyelesaikan misi. Dia yang dibantu Kie dan Rie merasa sangat berhati-hati.Mereka mengingat pesan Afroid, jika suatu saat para witch akan menemukan keberadaannya dan membuat mereka musnah."Berhenti, Shaenette," kata Kie yang melihat sebuah telapak kaki besar yang mengarah ke arah lautan Northen.Shaenette dan Rie melihat telapak kaki itu, kemudian mengucukurnya."Kaki ini besar sekali, tidak mungkin manusia memiliki telapak kaki sebesar ini," kata Rie.Shaenette diam. Dia mencoba menerawang, namun bayangannya seakan menutupi penglihatannya."Rie, coba kau lihat ke arah sana. Apa ada sesuatu?" kata Kie yang meminta Rie merubah dirinya menjadi naga kecil untuk melihat keadaan lautan Northen."Kau menggunakan wujud aslimu, Rie. Kau bisa celaka," kata Shaenette yang menahan Rie untuk pergi."

  • Queen Shaenette   Chapter 7

    Shaenette terus berlatih bersama Afroid dan Lucia. Dari belajar memanah, berpedang, hingga menikam musuh dari belakang.Shaenette juga belajar untuk menghapal banyak mantra dan juga kekuatan yang dimiliki bangsa Elf."Semakin hari kau semakin bersemangat, Shaenette. Kau terlihat sangat ahli dengan pedang-pedangmu itu," kata Lucia.Shaenette tersenyum."Kau masih memiliki kekurangan Shaenette. Kau belum bisa menciptakan pedang dari tangkai bunga mawar yang aku suruh," sambung Afroid.Shaenette menghela nafasnya."Bagaimana bisa aku menciptakan pedang dari tongkat mawar, Raja. Semua itu terasa mustahil," balas Shaenette putus asa."Kau bisa, Shaenette.""Bagaimana caranya?" tanya Shaenette."Aku tidak akan memberitahumu, Shaenette. Cobalah kau memikirkan cara sendiri."Shaenette berdecak sebal."Ayah, ini ada surat dari Dewa untuk Shaenette," kata Kie yang berlari

  • Queen Shaenette   Chapter 6

    Hukuman demi hukuman didapati Zeline. Bahkan dia terus menangis memohon ampunan dari Regar, namun dengan teganya Regar terus saja mencambuknya.Zeline yang merasa sakit pun terduduk lemas tak berdaya. Dia menimang semua perkataan Regar untuk mengikuti apa yang Raja perintahkan."Lebih baik kau ikuti saja maunya Raja, Zeline. Kau tidak akan mendapatkan siksaan seperti ini," kata Regar dengan sikap angkuhnya.Zeline menggeleng saja. Daripada dia mengikuti apa yang Agezo perintahkan, lebih baik dia mati karena hukuman."Kau akan menderita dan Raja tidak akan membiarkanmu mati dengan cepat, Zeline."Zeline masih diam. Dia lemas untuk berbicara banyak hal dengan Regar. Baginya, sekarang semuanya hancur. Lebih baik dia menyusul Ayahnya yang sudah mati dibunuh Harei."Kau sangat keras kepala!"Zeline menangis saja. Dalam hati dia memohon agar Shaenette datang dan menyelamatinya.--OoooOo---

  • Queen Shaenette   Chapter 5

    Shaenette mendapatkan hukuman dari Afroid karena melanggar peraturan kerajaan. Begitupun dengan Kie dan Rie. Dia mendapatkan hukuman tidak diperbolehkan keluar dari dalam kamarnya.Sementara Shaenette, Afroid mengajaknya mengelilingi Fairy Castle dan mengenalkan berbagai hewan yang ada di sana. Shaenette tersenyum senang saat semua hewan di sana menyambutnya dengan penuh bahagia.Afroid juga memberikan sekuntum mawar merah kepada Shaenette, guna untuk memberikan sedikit tentang masalalunya.Shaenette merasa tidak asing dengan bunga mawar dan kenangannya."Shaenette, kau sudah melanggar peraturan yang ada dikerajaan ini. Kau tahu, hukuman apa yang akan kau dapatkan?" tanya Afroid.Shaenette melihat Afroid, kemudian menggeleng. Shaenette menghela nafas, memang dirinya salah."Aku menerima hukuman itu, Raja."Afroid melihat manik mata Shaenette. Semuanya terlihat sendu."Tapi aku tidak

  • Queen Shaenette   Chapter 4

    Shaenette mencoba mencari cara, agar dia bisa membebaskan Clow. Bagaimanapun, Clow tidak bersalah dan dia tidak pantas dijadikan buruan. "Ayolah Tuan, lepaskan Kijangku," kata Shaenette lagi.Lucas melihat Shaenette dan menggeleng."Ayolah, Tuan.""Aku tidak akan melepaskannya. Lebih baik kau pergi dari hadapanku."Shaenette yang mulai kesal pun akhirnya merapalkan satu mantra yang membuat Lucas terpental beberapa meter darinya. Shaenettedengan cepat menolong Clow yang terluka parah."Kau!""Maafkan aku, Tuan. Aku terpaksa memakai mantra ini untuk melindungi temanku." Setelah itu, Shaenette pergi bersama Clow. Dia berlari memegang gaun panjangnya itu.Kie dan Rie yang melihat itu pun langsung membuka portal kerajaannya. Mereka membantu Shaenette yang masih tersenyum senang saat Lucas terlihat murka."Masuklah, Shaenette!"Shaenette mengangguk. Dia pun masuk ke dalam kerajaannya kembali bersama deng

  • Queen Shaenette   Chapter 3

    Zeline menangis saja.Ia tak sanggup menghadiri pesta yang akan dibuat penyihir jahat itu. Setelah kepergian sang Ayah, kini Zeline meratapi nasibnya.Ibunya sudah dijadikan istri, bahkan penyihir itu mengubah istananya menjadi Kingdom Of Darkness. Semua rakyat di sana memuja Agezo jika mereka ingin hidup damai. Mereka rela diperbudak, bahkan lebih parah mereka dilatih menjadi sosok kuat atau umpan untuk membunuh musuh-musuh kerajaan penyihir kegelapan.Shaenette…Ia mencari keberadaan Shaenette, saudari kembarnya. Sejak kepulangannya, Zeline tidak menemukan keberadaan Shaenette.“Where are you, Shaenette.” Zeline melihat pelayan yang sibuk membuat dekorasi pesta. Bahkan beberapa pengawal juga ikut dalam penyebaran undangan.“Cepatlah bersiap Zeline sebelum tuan Agezo menyeretmu dari kamar ini dengan pakaian kumuhmu itu!” Regar melempar baju itu ke arah Zeline tanpa gerakan lembut. Ya, sekarang Regar lebih berani dari sebel

  • Queen Shaenette   Chapter 2

    Acara berlangsung meriah. Semua rakyat bahagia. Bahkan beberapa kerajaan juga merasa senang. Namun, seketika Raja Agresto mendapatkan kabar dari penasehatnya jika kerajaan sudah di serang oleh bangsa penyihir.Raja Agresto memilih untuk pulang untuk menghentikan perlawanan. Namun, sebuah panahan dari Harei, si penyihir kematian membuat Raja Agresto tewas saat itu juga.Deandrre yang menyaksikan itu hanya terdiam. Ia tidak ingin melibatkan diri berurusan dengan para penyihir itu. Denvio juga diam saja melihat Zeline di tarik paksa oleh salah satu penyihir yang terkenal kejam di kerajaannya.“Tutup semua pintu istana. Beri pengumuman kepada rakyat untuk tidak panik dan pergi dengan damai tanpa ada rasa takut. Jangan sampai penyihir itu murka dengan kerajaan kita!” Ucapan Deandrre membuat seluruh pengawalnya mengangguk paham dan menjalankan perintah.Ia menyuruh istrinya kembali ke kamar, dan membawa Denvio ke da

DMCA.com Protection Status