Share

Chapter 3

Author: Arasta
last update Last Updated: 2021-04-14 18:40:27

Zeline menangis saja. 

Ia tak sanggup menghadiri pesta yang akan dibuat penyihir jahat itu. Setelah kepergian sang Ayah, kini Zeline meratapi nasibnya. 

Ibunya sudah dijadikan istri, bahkan penyihir itu mengubah istananya menjadi Kingdom Of Darkness. Semua rakyat di sana memuja Agezo jika mereka ingin hidup damai. Mereka rela diperbudak, bahkan lebih parah mereka dilatih menjadi sosok kuat atau umpan untuk membunuh musuh-musuh kerajaan penyihir kegelapan. 

Shaenette…

Ia mencari keberadaan Shaenette, saudari kembarnya. Sejak kepulangannya, Zeline tidak menemukan keberadaan Shaenette.

“Where are you, Shaenette.” Zeline melihat pelayan yang sibuk membuat dekorasi pesta. Bahkan beberapa pengawal juga ikut dalam penyebaran undangan. 

 “Cepatlah bersiap Zeline sebelum tuan Agezo menyeretmu dari kamar ini dengan pakaian kumuhmu itu!” Regar melempar baju itu ke arah Zeline tanpa gerakan lembut. Ya, sekarang Regar lebih berani dari sebelumnya. 

 “Regar, kenapa kau kasar terhadapku?” tanya Zeline. 

 “Aku kasar karena kau bukan lagi Putri di sini, Nona Zeline. Kau hanya maid dari Tuan Agezo. sama sepertiku, kau adalah maid.”

Zeline terdiam. 

Regar kemudian melangkah keluar kamar Zeline. 

 “Shaenette, aku merindukanmu.”

---OooO---

 “Lucas, tadi kau bilang akan berburu kijang? Tapi mana hasil buruanmu itu?” tanya Emile, adik Lucas.

 “Gagal. Gadis itu membuat buruanku hilang.”

Emile melihat Lucas dan bertanya, “Gadis siapa?”

 “Aku tidak tahu dan tidak mengenalnya.”

 “Bagaimana bisa?” tanya Emile tidak mengerti. “Maksudku, bagaimana ia berani melepaskan buruanmu?”

Lucas berdecak sebal. Kemudian ia duduk di kursinya. 

Emile meminta pelayan membawakan minuman untuk Lucas. 

 “Lucas, apa kau marah kepada gadis itu?” tanya Emile.

 “Sangat.” Lucas mengacak rambutnya frustasi. “Aku akan mencarinya dan membalas dendam kepada gadis itu. Aku akan membuat perhitungan kepadanya.”

Emile melihat Lucas saja.

 “Dad tidak pernah mengajarkan kita untuk kasar kepada perempuan, Lucas.”

 “Tapi dia yang memulai untuk dikasari, Emile.”

 “Lucas,” kata Emile menjeda sambil memegang lengannya. “Aku tahu kau marah dengan gadis itu, tapi amarahmu akan hilang jika kau tak lagi mengingatnya. Kau bisa memburu kembali, Lucas.”

Lucas terdiam lagi. 

Setelah maid membawakan minuman, Lucas pun menikmati minumannya sambil berpikir tentang apa yang Emile katakan. 

 “It’s okey, Lucas.”

 “Emile, katakan kepada Dad and Mom jika besok aku akan kembali pergi memburu bersama Denvio.”

Emile mengangguk. “Kau hati-hati, Lucas.”

---OoooO---

Pagi ini, Shaenette terbangun dari tidurnya. 

Semua keluarga Fairy Castle melihat dan menunggunya membuka mata. 

 “Shaenette sudah sadar!” 

Lucia pun duduk di samping Shaenette, membantunya untuk duduk dan meminum ramuan yang sudah Afroid buatkan. 

Shaenette terdiam melihat mereka semua yang terus melihatnya dengan wajah ceria. 

 “Shaenette, akhirnya kau sadar. Aku sudah menunggumu,” kata Kie ceria. 

 “Benar kata Kie, Shaenette. Kami semua menunggumu.”

Shaenette melihat Kie dan Rie yang tersenyum, setelah itu melihat Lucia yang mengelus rambut Shaenette dengan sayang. “You okey, Shaenette.”

Shaenette terdiam sejenak, setelah itu mengangguk. 

 “Im okey.” Shaenette kembali melihat keberadaannya. “Kenapa kalian terlihat seperti ini? Apa aku tidur sangat lama, sehingga kalian menungguku sangat antusias?” Shaenette lagi-lagi melihat Kie dan Rie. “Wajahmu sama, apa kalian terlahir kembar?”

Kie dan Rie saling pandang, setelah itu mengangguk. “Kami memang kembar, Shaenette.”

Kie mengulurkan tangannya, “Aku Kie dan dia Rie.” Kie juga melihat Lucia, Liora, Oin dan memperkenalkan mereka. 

Shaenette mengangguk mengerti, kemudian tersenyum lembut ke arah Lucia. 

 “Salam kenal, Ratu.”

Lucia tersenyum. “Salam kembali anakku.”

Afroid masuk ke dalam kamar Shaenette, kemudian tersenyum hangat kepada Shaenette. “Kau sudah sadar, Shaenette.”

Shaenette mengangguk. 

 “Bagaimana, kamu siap untuk memulai semuanya?”

 “Memulai apa? dan kau siapa?” tanya Shaenette. 

 “Aku Afroid, raja di sini Kau akan berlatih denganku.”

 “For what?”

 “Kau yang akan menggantikanku kelak, Shaenette.” 

Shaenette terdiam. Ia melihat Lucia mengangguk, mengiyakan. 

 “Memang bagaimana kisahku? Kenapa aku melupakan sepanjang usiaku ini?” tanya Shaenette bingung. “Siapa keluargaku? Darimana asalku? dan bagaimana kau menginginkanku untuk berlatih menggantikanmu?”

 “Semua akan dijawab waktu, Shaenette. Kau akan mengerti jika kau mau menuruti kata-kataku,” kata Afroid. 

Afriod mengeluarkan sebuah kalung berlian dari kotak beludru berwarna abu-abu itu. “Pakailah, dan itu akan menjadi simbol bahwa kau adalah bagian dari kami.”

Shaenette kembali diam menerima kalung tersebut.

 “Biar saya pakaikan, Shaenette,” kata Lucia. 

Shaenette masih diam dan menuruti Lucia. 

Dan bersamaan dengan itu, gaun yang Shaenette gunakan berubah menjadi gaun indah dengan rambut yang sudah tertata rapih.

Semua di sana terkejut, termasuk Shaenette. 

 “It’s like a dream, Sir.” Shaenette mengagumi penampilannya sekarang. Shaenette bangkit, kemudian melihat kaca kamarnya. “Aku cantik, dan aku seperti seorang ratu.”

Afroid dan Lucia tersenyum. 

 “Kau memang sangat cantik, Shaenette,” kata Oin.

 “Your beautiful, Shaenette.” Kie mengacungkan jempolnya. 

Shaenette tersenyum. “Thank you, Sir.” Shaenette kemudian melihat Kie dan teman-teman sepantarannya. “Thank you.”

 “Jika kau sudah seperti ini, aku rasa pelatihanmu akan dipercepat, Shaenette.”

 “Aku siap,” kata Shaenette. “Tapi, izinkan aku menelusuri istana ini.”

Afroid mengangguk. “Baiklah, asalkan kau tidak keluar dari danau perbatasan antara hutan dan juga castle ini.”

Shaenette mengangguk. 

 “Kie dan Rie akan menemanimu, Shaenette.”

 “Terima kasih, Afroid.”

---OoooO---

Denvio tidak menceritakan apa yang terjadi dengan kerajaannya kemarin kepada Lucas, sahabatnya. Denvio hanya menceritakan hubungannya berakhir dengan Zeline saat pesta dansa. Sementara Lucas terdiam sambil membenarkan panahannya.

 “Omong-omong, apa kau tahu gadis sombong yang datang ke pestamu semalam, Denvio?” tanya Lucas.

 “Memangnya ada apa kau bertanya tentang seorang gadis?” Denvio memicing curiga kepada Lucas yang seketika menanyai seorang gadis. Tidak seperti biasanya. 

Lucas berdecak. Ia kembali mengeluarkan panahannya. “Dia buat buruanku lepas. Seenak jidatnya saja. Aku tidak menyukai gadis seperti itu.”

 “Bukannya kau tidak menyukai gadis manapun?” tanya Denvio. 

Lucas menatap Denvio garang. 

Denvio tertawa. “Hanya becanda, Lucas. Maafkan aku.”

 “Intinya aku membenci gadis seperti itu”

 “Iya-iya.” Denvio langsung mengajaknya kembali memasuki hutan sambil menarik kuda kesayangannya masing-masing. 

Sementara Shaenette, ia terus berjalan mengelilingi hutan bersama Kie dan Rie. 

 “Shaenette, apa kau tidak mengingatku?” tanya Rie.

Shaenette menggeleng. “Memangnya kita pernah bertemu sebelumnya?”

Rie menghela nafas. “Lupakan saja, Shaenette.”

Shaenette mengangguk. 

Ia kembali mengambil bunga mawar merah yang tumbuh di sekitaran hutan. Shaenette mencium bunga itu, kemudian tersenyum lebar. “Sepertinya aku memiliki banyak kenangan dengan bunga mawar merah ini,” ucap Shaenette. 

 “Kenangan?” tanya Kie. 

Shaenette mengangguk.

 “Kenangan seperti apa?” tanya Rie lagi. 

 “Entahlah. Tapi, aku merasakan sesuatu yang berbeda saat mencium bunga ini.”

 “Cobalah ingat, Shaenette. Mungkin kau akan kembali mengingat masalalumu.”

Shaenette terdiam. Ia mencoba mengingat, namun tak ada satupun ingatan yang melintas di pikirannya. 

 “Tidak ada yang melintas dipikiranku,” jawab Shaenette. 

Dor!

satu tembakan terdengar dari dalam hutan. Rie dan Kie langsung bersembunyi di belakang Shaenette. 

 “Shaenette, kita harus pergi. Jangan sampai para pemburu menangkap kita,” seru Kie.

 “Benar. Aku tidak ingin seperti, Kie. Aku masih ingin hidup dan menyaksikan tiga kerajaan bersatu.”

Shaenette hanya diam. Dia kembali berjalan pelan-pelan mencari sumber suara. 

 “Kalian kembalilah ke istana. Aku yang akan mengurus ini.”

 “Tidak, Shaenette. Aku tidak akan meninggalkanmu.”

 “Aku juga, Shaenette.”

 “Baiklah. Kalian ikuti aku dibelakang, ya.”

Shaenette, Kie, dan Rie berjalan mendekati sumber suara, kemudian ia melihat sebuah kijang terperangkap dengan kaki berdarah karena panahan. 

Shaenette mendengarkan suara lirih kijang tersebut, dan air matanya terjatuh. 

 “Kalian tunggulah di sini,” kata Shaenette kepada kedua temannya itu. “Aku akan menyelamatkan dia.”

 “Shaenette, Clow tidak akan bisa selamat. Panah itu sudah menyebar. Dia akan mati.”

Shaenette menggelengkan kepalanya, kemudian ia meminta Kie dan Rie untuk tetap di sana. 

Shaenette mendekati pemburu itu kembali, kemudian meminta untuk melepaskan kijangnya. 

 “Tuan, bisakah anda melepaskan kijangku?” tanya Shaenette dengan mata berbinar. 

Pemburu itu melihat Shaenette dengan mata menyorot kemarahan. Pemuda itu, Lucas. 

 “Kijangku akan mati, Tuan.”

 “Kau lagi,” katanya yang membuat Shaenette terdiam melihat Lucas. “Kau selalu mengagalkan buruanku, tapi kali ini, tidak akan.”

Shaenette masih diam. Matanya masih melihat kijang yang merintih kesakitan untuk dilepaskan. 

 “Aku tidak akan menurutimu lagi.”

Shaenette hanya diam, kemudian mengerutu kesal dalam hati. Baginya, pemuda itu benar-benar membuatnya kesal. 

Related chapters

  • Queen Shaenette   Chapter 4

    Shaenette mencoba mencari cara, agar dia bisa membebaskan Clow. Bagaimanapun, Clow tidak bersalah dan dia tidak pantas dijadikan buruan. "Ayolah Tuan, lepaskan Kijangku," kata Shaenette lagi.Lucas melihat Shaenette dan menggeleng."Ayolah, Tuan.""Aku tidak akan melepaskannya. Lebih baik kau pergi dari hadapanku."Shaenette yang mulai kesal pun akhirnya merapalkan satu mantra yang membuat Lucas terpental beberapa meter darinya. Shaenettedengan cepat menolong Clow yang terluka parah."Kau!""Maafkan aku, Tuan. Aku terpaksa memakai mantra ini untuk melindungi temanku." Setelah itu, Shaenette pergi bersama Clow. Dia berlari memegang gaun panjangnya itu.Kie dan Rie yang melihat itu pun langsung membuka portal kerajaannya. Mereka membantu Shaenette yang masih tersenyum senang saat Lucas terlihat murka."Masuklah, Shaenette!"Shaenette mengangguk. Dia pun masuk ke dalam kerajaannya kembali bersama deng

    Last Updated : 2021-04-16
  • Queen Shaenette   Chapter 5

    Shaenette mendapatkan hukuman dari Afroid karena melanggar peraturan kerajaan. Begitupun dengan Kie dan Rie. Dia mendapatkan hukuman tidak diperbolehkan keluar dari dalam kamarnya.Sementara Shaenette, Afroid mengajaknya mengelilingi Fairy Castle dan mengenalkan berbagai hewan yang ada di sana. Shaenette tersenyum senang saat semua hewan di sana menyambutnya dengan penuh bahagia.Afroid juga memberikan sekuntum mawar merah kepada Shaenette, guna untuk memberikan sedikit tentang masalalunya.Shaenette merasa tidak asing dengan bunga mawar dan kenangannya."Shaenette, kau sudah melanggar peraturan yang ada dikerajaan ini. Kau tahu, hukuman apa yang akan kau dapatkan?" tanya Afroid.Shaenette melihat Afroid, kemudian menggeleng. Shaenette menghela nafas, memang dirinya salah."Aku menerima hukuman itu, Raja."Afroid melihat manik mata Shaenette. Semuanya terlihat sendu."Tapi aku tidak

    Last Updated : 2021-04-17
  • Queen Shaenette   Chapter 6

    Hukuman demi hukuman didapati Zeline. Bahkan dia terus menangis memohon ampunan dari Regar, namun dengan teganya Regar terus saja mencambuknya.Zeline yang merasa sakit pun terduduk lemas tak berdaya. Dia menimang semua perkataan Regar untuk mengikuti apa yang Raja perintahkan."Lebih baik kau ikuti saja maunya Raja, Zeline. Kau tidak akan mendapatkan siksaan seperti ini," kata Regar dengan sikap angkuhnya.Zeline menggeleng saja. Daripada dia mengikuti apa yang Agezo perintahkan, lebih baik dia mati karena hukuman."Kau akan menderita dan Raja tidak akan membiarkanmu mati dengan cepat, Zeline."Zeline masih diam. Dia lemas untuk berbicara banyak hal dengan Regar. Baginya, sekarang semuanya hancur. Lebih baik dia menyusul Ayahnya yang sudah mati dibunuh Harei."Kau sangat keras kepala!"Zeline menangis saja. Dalam hati dia memohon agar Shaenette datang dan menyelamatinya.--OoooOo---

    Last Updated : 2021-04-17
  • Queen Shaenette   Chapter 7

    Shaenette terus berlatih bersama Afroid dan Lucia. Dari belajar memanah, berpedang, hingga menikam musuh dari belakang.Shaenette juga belajar untuk menghapal banyak mantra dan juga kekuatan yang dimiliki bangsa Elf."Semakin hari kau semakin bersemangat, Shaenette. Kau terlihat sangat ahli dengan pedang-pedangmu itu," kata Lucia.Shaenette tersenyum."Kau masih memiliki kekurangan Shaenette. Kau belum bisa menciptakan pedang dari tangkai bunga mawar yang aku suruh," sambung Afroid.Shaenette menghela nafasnya."Bagaimana bisa aku menciptakan pedang dari tongkat mawar, Raja. Semua itu terasa mustahil," balas Shaenette putus asa."Kau bisa, Shaenette.""Bagaimana caranya?" tanya Shaenette."Aku tidak akan memberitahumu, Shaenette. Cobalah kau memikirkan cara sendiri."Shaenette berdecak sebal."Ayah, ini ada surat dari Dewa untuk Shaenette," kata Kie yang berlari

    Last Updated : 2021-04-18
  • Queen Shaenette   Chapter 8

    Shaenette melihat peta yang sudah diberikan Afroid. Dia terus mencari kerajaan Tumss untuk menyelesaikan misi. Dia yang dibantu Kie dan Rie merasa sangat berhati-hati.Mereka mengingat pesan Afroid, jika suatu saat para witch akan menemukan keberadaannya dan membuat mereka musnah."Berhenti, Shaenette," kata Kie yang melihat sebuah telapak kaki besar yang mengarah ke arah lautan Northen.Shaenette dan Rie melihat telapak kaki itu, kemudian mengucukurnya."Kaki ini besar sekali, tidak mungkin manusia memiliki telapak kaki sebesar ini," kata Rie.Shaenette diam. Dia mencoba menerawang, namun bayangannya seakan menutupi penglihatannya."Rie, coba kau lihat ke arah sana. Apa ada sesuatu?" kata Kie yang meminta Rie merubah dirinya menjadi naga kecil untuk melihat keadaan lautan Northen."Kau menggunakan wujud aslimu, Rie. Kau bisa celaka," kata Shaenette yang menahan Rie untuk pergi."

    Last Updated : 2021-04-20
  • Queen Shaenette   Chapter 9

    Afroid yang tengah menyiapkan semuanya untuk memulai berperang pun dihampiri Lucia."Afroid, kau akan mati jika melawan Harei," kata Lucia yang sangat takut jika Afroid mati di medan perang antara bangsa Witch, manusia dan Elf."Jangan khawatir, Lucia. Jika aku mati, Shaenette akan menjadi ratu dikerajaan kita."Lucia menatap Afroid sendu. Sungguh, dia belum siap berpisah dari Afroid. Sejak dulu, dia sangat mencintai Afroid, dan tidak ingin melihat Afroid tewas."Ragaku akan ada di dalam tubuh Shaenette, Lucia."Lucia menunduk. Air matanya terjatuh.Afroid yang menyadari itu pun langsung mendekat ke arah Lucia. Dia menghapus air mata Lucia dengan jemarinya."Jangan menangis, Lucia." Setelah mengucap itu, Lucia menatap dalam bola mata Afroid dan menciumnya.Afroid yang terkejut pun, mulai menerima ciuman Lucia. Mereka pun saling berciuman.----OooooO----Aaaaaaa!!!Sua

    Last Updated : 2021-04-21
  • Queen Shaenette   Chapter 10

    Zeline terdiam di samping Agezo yang tengah menatap kebun istana. Di sana dia melihat rakyatnya dipekerjakan secara paksa, bahkan anak kecil pun dijadikan budak.Zeline melirik Agezo sekilas. Dia tidak menyangka takdirnya akan seperti ini. Padahal Zeline sangat mencintai Denvio, tapi Agezo sengaja mengubah takdirnya."Jangan memikirkan laki-laki lain, Zeline. Kau akan menjadi milikku. Aku tidak ingin kau memikirkan laki-laki lain selainku," kata Agezo yang membaca pikiran Zeline.Zeline menghela nafasnya lagi."Kau milikku, Zeline." Agezo mendekatkan dirinya untuk mencium Zeline, namun Zeline mengalihkan wajahnya."Aku tidak ingin berciuman sebelum kita menikah, Agezo."Agezo mengernyit bingung."Aku akan menjadimu sepenuhnya setelah kita benar-benar menandatangani surat pernikahan kita."Agezo tersenyum kecil. Dia mengedipkan matanya. Merasa tergoda dengan apa yang Zeline ucapkan. Dia tidak sabar un

    Last Updated : 2021-04-24
  • Queen Shaenette   Chapter 1

    Kerajaan kertas awan, salah satu kerajaan yang memiliki nama lain Paper Royal Castle ini terletak di dalam hutan larangan. Paper Royal Castle memiliki seorang Raja dan Ratu yang selalu ramah dan bijaksana dalam mengatur rakyat-rakyatnya.Pemukiman di sekitar Paper Royal Castle juga tentram dan nyaman. Karena rakyat di sana memiliki tata krama terhadap tamu-tamu kerajaan ataupun tamu luar yang datang.Raja Agresto, dan Ratu Grittel memiliki putri kembar yang bernama Guenloie Grizelle Shaenette dan Zeline Zakeisha Grizelle.Shaenette memiliki paras cantik, namun sikap tertutupnya membuat semua rakyat selalu berpikir jika Shaenette adalah gadis sombong. Ia juga jarang mengikuti pertemuan Raja-Ratu kerajaan lainnya. Dan itu juga membuat nama Shaenette tidak terlalu dikenal oleh kerajaan lain.Sementara Zeline juga tak kalah cantik dibandingkan Shaenette. Ia memiliki sikap ramah kepada semua orang, selalu membantu rakyat berkebun, berk

    Last Updated : 2021-04-02

Latest chapter

  • Queen Shaenette   Chapter 10

    Zeline terdiam di samping Agezo yang tengah menatap kebun istana. Di sana dia melihat rakyatnya dipekerjakan secara paksa, bahkan anak kecil pun dijadikan budak.Zeline melirik Agezo sekilas. Dia tidak menyangka takdirnya akan seperti ini. Padahal Zeline sangat mencintai Denvio, tapi Agezo sengaja mengubah takdirnya."Jangan memikirkan laki-laki lain, Zeline. Kau akan menjadi milikku. Aku tidak ingin kau memikirkan laki-laki lain selainku," kata Agezo yang membaca pikiran Zeline.Zeline menghela nafasnya lagi."Kau milikku, Zeline." Agezo mendekatkan dirinya untuk mencium Zeline, namun Zeline mengalihkan wajahnya."Aku tidak ingin berciuman sebelum kita menikah, Agezo."Agezo mengernyit bingung."Aku akan menjadimu sepenuhnya setelah kita benar-benar menandatangani surat pernikahan kita."Agezo tersenyum kecil. Dia mengedipkan matanya. Merasa tergoda dengan apa yang Zeline ucapkan. Dia tidak sabar un

  • Queen Shaenette   Chapter 9

    Afroid yang tengah menyiapkan semuanya untuk memulai berperang pun dihampiri Lucia."Afroid, kau akan mati jika melawan Harei," kata Lucia yang sangat takut jika Afroid mati di medan perang antara bangsa Witch, manusia dan Elf."Jangan khawatir, Lucia. Jika aku mati, Shaenette akan menjadi ratu dikerajaan kita."Lucia menatap Afroid sendu. Sungguh, dia belum siap berpisah dari Afroid. Sejak dulu, dia sangat mencintai Afroid, dan tidak ingin melihat Afroid tewas."Ragaku akan ada di dalam tubuh Shaenette, Lucia."Lucia menunduk. Air matanya terjatuh.Afroid yang menyadari itu pun langsung mendekat ke arah Lucia. Dia menghapus air mata Lucia dengan jemarinya."Jangan menangis, Lucia." Setelah mengucap itu, Lucia menatap dalam bola mata Afroid dan menciumnya.Afroid yang terkejut pun, mulai menerima ciuman Lucia. Mereka pun saling berciuman.----OooooO----Aaaaaaa!!!Sua

  • Queen Shaenette   Chapter 8

    Shaenette melihat peta yang sudah diberikan Afroid. Dia terus mencari kerajaan Tumss untuk menyelesaikan misi. Dia yang dibantu Kie dan Rie merasa sangat berhati-hati.Mereka mengingat pesan Afroid, jika suatu saat para witch akan menemukan keberadaannya dan membuat mereka musnah."Berhenti, Shaenette," kata Kie yang melihat sebuah telapak kaki besar yang mengarah ke arah lautan Northen.Shaenette dan Rie melihat telapak kaki itu, kemudian mengucukurnya."Kaki ini besar sekali, tidak mungkin manusia memiliki telapak kaki sebesar ini," kata Rie.Shaenette diam. Dia mencoba menerawang, namun bayangannya seakan menutupi penglihatannya."Rie, coba kau lihat ke arah sana. Apa ada sesuatu?" kata Kie yang meminta Rie merubah dirinya menjadi naga kecil untuk melihat keadaan lautan Northen."Kau menggunakan wujud aslimu, Rie. Kau bisa celaka," kata Shaenette yang menahan Rie untuk pergi."

  • Queen Shaenette   Chapter 7

    Shaenette terus berlatih bersama Afroid dan Lucia. Dari belajar memanah, berpedang, hingga menikam musuh dari belakang.Shaenette juga belajar untuk menghapal banyak mantra dan juga kekuatan yang dimiliki bangsa Elf."Semakin hari kau semakin bersemangat, Shaenette. Kau terlihat sangat ahli dengan pedang-pedangmu itu," kata Lucia.Shaenette tersenyum."Kau masih memiliki kekurangan Shaenette. Kau belum bisa menciptakan pedang dari tangkai bunga mawar yang aku suruh," sambung Afroid.Shaenette menghela nafasnya."Bagaimana bisa aku menciptakan pedang dari tongkat mawar, Raja. Semua itu terasa mustahil," balas Shaenette putus asa."Kau bisa, Shaenette.""Bagaimana caranya?" tanya Shaenette."Aku tidak akan memberitahumu, Shaenette. Cobalah kau memikirkan cara sendiri."Shaenette berdecak sebal."Ayah, ini ada surat dari Dewa untuk Shaenette," kata Kie yang berlari

  • Queen Shaenette   Chapter 6

    Hukuman demi hukuman didapati Zeline. Bahkan dia terus menangis memohon ampunan dari Regar, namun dengan teganya Regar terus saja mencambuknya.Zeline yang merasa sakit pun terduduk lemas tak berdaya. Dia menimang semua perkataan Regar untuk mengikuti apa yang Raja perintahkan."Lebih baik kau ikuti saja maunya Raja, Zeline. Kau tidak akan mendapatkan siksaan seperti ini," kata Regar dengan sikap angkuhnya.Zeline menggeleng saja. Daripada dia mengikuti apa yang Agezo perintahkan, lebih baik dia mati karena hukuman."Kau akan menderita dan Raja tidak akan membiarkanmu mati dengan cepat, Zeline."Zeline masih diam. Dia lemas untuk berbicara banyak hal dengan Regar. Baginya, sekarang semuanya hancur. Lebih baik dia menyusul Ayahnya yang sudah mati dibunuh Harei."Kau sangat keras kepala!"Zeline menangis saja. Dalam hati dia memohon agar Shaenette datang dan menyelamatinya.--OoooOo---

  • Queen Shaenette   Chapter 5

    Shaenette mendapatkan hukuman dari Afroid karena melanggar peraturan kerajaan. Begitupun dengan Kie dan Rie. Dia mendapatkan hukuman tidak diperbolehkan keluar dari dalam kamarnya.Sementara Shaenette, Afroid mengajaknya mengelilingi Fairy Castle dan mengenalkan berbagai hewan yang ada di sana. Shaenette tersenyum senang saat semua hewan di sana menyambutnya dengan penuh bahagia.Afroid juga memberikan sekuntum mawar merah kepada Shaenette, guna untuk memberikan sedikit tentang masalalunya.Shaenette merasa tidak asing dengan bunga mawar dan kenangannya."Shaenette, kau sudah melanggar peraturan yang ada dikerajaan ini. Kau tahu, hukuman apa yang akan kau dapatkan?" tanya Afroid.Shaenette melihat Afroid, kemudian menggeleng. Shaenette menghela nafas, memang dirinya salah."Aku menerima hukuman itu, Raja."Afroid melihat manik mata Shaenette. Semuanya terlihat sendu."Tapi aku tidak

  • Queen Shaenette   Chapter 4

    Shaenette mencoba mencari cara, agar dia bisa membebaskan Clow. Bagaimanapun, Clow tidak bersalah dan dia tidak pantas dijadikan buruan. "Ayolah Tuan, lepaskan Kijangku," kata Shaenette lagi.Lucas melihat Shaenette dan menggeleng."Ayolah, Tuan.""Aku tidak akan melepaskannya. Lebih baik kau pergi dari hadapanku."Shaenette yang mulai kesal pun akhirnya merapalkan satu mantra yang membuat Lucas terpental beberapa meter darinya. Shaenettedengan cepat menolong Clow yang terluka parah."Kau!""Maafkan aku, Tuan. Aku terpaksa memakai mantra ini untuk melindungi temanku." Setelah itu, Shaenette pergi bersama Clow. Dia berlari memegang gaun panjangnya itu.Kie dan Rie yang melihat itu pun langsung membuka portal kerajaannya. Mereka membantu Shaenette yang masih tersenyum senang saat Lucas terlihat murka."Masuklah, Shaenette!"Shaenette mengangguk. Dia pun masuk ke dalam kerajaannya kembali bersama deng

  • Queen Shaenette   Chapter 3

    Zeline menangis saja.Ia tak sanggup menghadiri pesta yang akan dibuat penyihir jahat itu. Setelah kepergian sang Ayah, kini Zeline meratapi nasibnya.Ibunya sudah dijadikan istri, bahkan penyihir itu mengubah istananya menjadi Kingdom Of Darkness. Semua rakyat di sana memuja Agezo jika mereka ingin hidup damai. Mereka rela diperbudak, bahkan lebih parah mereka dilatih menjadi sosok kuat atau umpan untuk membunuh musuh-musuh kerajaan penyihir kegelapan.Shaenette…Ia mencari keberadaan Shaenette, saudari kembarnya. Sejak kepulangannya, Zeline tidak menemukan keberadaan Shaenette.“Where are you, Shaenette.” Zeline melihat pelayan yang sibuk membuat dekorasi pesta. Bahkan beberapa pengawal juga ikut dalam penyebaran undangan.“Cepatlah bersiap Zeline sebelum tuan Agezo menyeretmu dari kamar ini dengan pakaian kumuhmu itu!” Regar melempar baju itu ke arah Zeline tanpa gerakan lembut. Ya, sekarang Regar lebih berani dari sebel

  • Queen Shaenette   Chapter 2

    Acara berlangsung meriah. Semua rakyat bahagia. Bahkan beberapa kerajaan juga merasa senang. Namun, seketika Raja Agresto mendapatkan kabar dari penasehatnya jika kerajaan sudah di serang oleh bangsa penyihir.Raja Agresto memilih untuk pulang untuk menghentikan perlawanan. Namun, sebuah panahan dari Harei, si penyihir kematian membuat Raja Agresto tewas saat itu juga.Deandrre yang menyaksikan itu hanya terdiam. Ia tidak ingin melibatkan diri berurusan dengan para penyihir itu. Denvio juga diam saja melihat Zeline di tarik paksa oleh salah satu penyihir yang terkenal kejam di kerajaannya.“Tutup semua pintu istana. Beri pengumuman kepada rakyat untuk tidak panik dan pergi dengan damai tanpa ada rasa takut. Jangan sampai penyihir itu murka dengan kerajaan kita!” Ucapan Deandrre membuat seluruh pengawalnya mengangguk paham dan menjalankan perintah.Ia menyuruh istrinya kembali ke kamar, dan membawa Denvio ke da

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status