Share

Chapter 7

Penulis: Arasta
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-18 13:06:25

Shaenette terus berlatih bersama Afroid dan Lucia. Dari belajar memanah, berpedang, hingga menikam musuh dari belakang. 

Shaenette juga belajar untuk menghapal banyak mantra dan juga kekuatan yang dimiliki bangsa Elf. 

"Semakin hari kau semakin bersemangat, Shaenette. Kau terlihat sangat ahli dengan pedang-pedangmu itu," kata Lucia. 

Shaenette tersenyum. 

"Kau masih memiliki kekurangan Shaenette. Kau belum bisa menciptakan pedang dari tangkai bunga mawar yang aku suruh," sambung Afroid. 

Shaenette menghela nafasnya. 

"Bagaimana bisa aku menciptakan pedang dari tongkat mawar, Raja. Semua itu terasa mustahil," balas Shaenette putus asa. 

"Kau bisa, Shaenette."

"Bagaimana caranya?" tanya Shaenette. 

"Aku tidak akan memberitahumu, Shaenette. Cobalah kau memikirkan cara sendiri."

Shaenette berdecak sebal.

"Ayah, ini ada surat dari Dewa untuk Shaenette," kata Kie yang berlari membawa surat. 

Afroid mengambil surat itu, kemudian memberikannya kepada Shaenette. 

"Untukku?" tanya Shaenette bingung.

"Bukalah."

Shaenette membuka surat itu dan terkejut. Bacaan di sana memakai tulisan bahasa yang tidak dia mengerti. Tulisan yang Shaenette bingung setengah mati. 

"Tulisan apa ini?" tanya Shaenette bingung. 

Afroid melihat tulisan itu. Kemudian menghela nafas. Rupanya, Dewa memberikan peringatan kepada Shaenette untuk kembali menyelesaikan misinya dan Dewa akan memulihkan ingatannya, karena Shaenette sedang diburu oleh banyak pangeran yang serakah. 

"Raja, apa maksud tulisan di dalam surat ini?" tanya Shaenette sambil menunjuk tulisan yang ada di kertas. 

'Nakiaseles isim kutnu neeuQ etteneahS anerak aynnatagni naka areges hilup. Aid naka nawalem iagabreb macam natanaihkgnep gnay ada id imub ini. neeuQ etteneahS aguj surah hakinem nagned naregnap irad aragen Seol.'

"Waktumu tidak banyak, Shaenette. Kau harus bisa menyelesaikan misi yang sudah dibuat oleh Dewa."

Shaenette kembali bingung. Misi apa yang akan dia selesaikan?

"Pertama, kau harus bisa menemukan kerajaan Tumss dan mengobati mereka menjadi bentuk semulanya. Kedua kau harus menemukan letak air suci dan kau harus menukarnya dengan batu permata merah kepada Ratu Purl di sebuah goa dekat perbatasan kerajaan Northen. Ketiga, kau harus bisa menemukan bunga dengan 7 warna."

Shaenette terkejut dengan misi yang Afroid beritahu. 

"Kau harus mengerjakan itu selama 14 hari dari sekarang, Shaenette. Setelah kau menyelesaikan misimu, kau bisa kembali ke tempat ini."

"Bagaimana mungkin aku menyelesaikan misi itu dengan waktu yang sebentar, Raja? Aku bukanlah bangsa Elf yang memiliki sayap untuk terbang."

Afroid tak menjawab. 

"Kie dan Rie yang akan menemani perjalananmu, Shaenette," kata Lucia. 

Kie yang mendengar itu pun mengangguk. Dia senang mengantarkan Shaenette. 

"Apa bekal yang bisa kubawa?" tanya Shaenette. 

"Kau akan membawa bunga mawarmu dan serbuknya," balas Lucia lagi. 

"Hanya itu?" tanya Shaenette kembali. 

Lucia mengangguk. 

Shaenette merasa semua itu sangat sulit. Dia tidak memiliki apa pun untuk berperang dan melawan. 

"Apa aku tidak bisa meminjam pedangmu, Afroid?" tanya Shaenette lantang. 

"Tidak. Kau akan mencari pedang sendiri." 

"Mencari? Tapi ini bukan waktunya mencari?" 

"Kau bisa menggunakan tangkai mawarmu untuk pedang."

Shaenette tertawa mendengar ucapan Afroid yang kembali meledeknya. Bagaimana mungkin sebuah tangkai mawar berubah menjadi pedang?

"Kau akan pergi sore ini, Shaenette."

"Hah?!" Shaenette terkejut. "Haruskah sore ini? Kau mengusirku di saat aku bingung memikirkan apa yang harus kubawa." 

Afroid kembali diam. Dia melihat istrinya saja dan membisikan sesuatu kepadanya. 

"Shaenette, kau akan mengerti nantinya. Sekarang, aku maupun Afroid tidak bisa membantumu banyak. Kau gunakan kekuatanmu seperti saat Afroid mengajarimu," kata Lucia dengan senyuman terbaiknya. 

Shaenette menghela nafas pasrah. 

"Kau pasti bisa menyelesaikan misi ini, Shaenette."

"I try."

"Kie, bantu Shaenette selama dia menyelesaikan misinya," kata Afroid kepada anaknya itu. 

"Baiklah, Ayah."

Shaenette pun masih diam dengan pikiran bingungnya. Haruskah dia menyelesaikan misi?

---OoooO---

Zeline merasa tubuhnya benar-benar tidak kuat. Dia pun menyerah kepada Agezo. Dia meminta ampun dan akan bersedia menikahi Agezo. 

Walaupun dia akan mengkhianati Denvio, Zeline merasa cara ini yang terbaik. Denvio sendiri tidak datang membantunya, jadi untuk apa?

Berhari-hari diruangan ini dengan berbagai siksaan sihir Agezo membuat Zeline terus menangis.

Saat ini Zeline sudah diobati oleh Agezo. Dia memberikan ramuan obat penghilang luka untuk Zeline. Bahkan Agezo memperintahkan Regar menyiapkan makanan kesukaan Zeline, baju putri Kingdom of Darkness. 

"Kau sangat manis, Zeline. Aku mencintaimu." Agezo membelai pipi Zeline dengan lembut, bahkan dia menciumnya dihadapan para maid dan Ratu Grittel. 

Zeline yang melihat ibunya bersama dengan Harei pun menangis dalam hati. Zeline merasakan jika keluarganya yang harmoni dulu sudah lenyap. 

Ayahnya meninggal dan Shaenette yang menghilang. 

"Hallo, Putriku," sapa Harei kepada Zeline. 

Zeline hanya berpura-pura tersenyum. Dia melihat Ibunya yang terlihat bahagia bersama Harei. 

"Ayah, aku akan menikahi Putri Zeline," kata Agezo. 

"Ayah merestuimu, Putraku."

Agezo tersenyum sopan kepada Harei dan Grittel. 

"Ibu, aku akan menikahi anakmu. Berikan aku restumu."

Grittel tidak ingin merestuinya, tapi bibirnya sulit untuk mengucapkan kata itu. 

"Ya, aku merestuimu." Jawaban itu yang keluar dari bibir Ratu Grittel. Entah kenapa, kutukan Harei membuatnya seperti ini, bertolak belakang dengan apa yang dia mau. 

Zeline hanya menunduk. Air matanya terjatuh saja. Dia kembali berbisik agar Shaenette menyelamatkan hidupnya dan kerajaannya. 

"Sekarang kita akan berpesta!" 

Grittel berdoa, agar seseorang membawa Shaenette untuk menolongnya dengan Zeline. 

---OoooO---

Ditengah perjalanan berkuda, Lucas mendapatkan banyak rintangan dari hutan. Namun, semua itu bisa Lucas lewati. Lucas juga memburu binatang yang ada di sana untuk disantapnya. 

Lucas terus mencari cara agar menemukan Queennya. 

Tiba-tiba sebuah beruang cokelat besar menghadang Lucas yang asik mengistirahatkan tubuhnya. Lucas dengan cepat menghindar, namun beruang itu terus mengejarnya. 

Lucas mengeluarkan senapan dan menembaki beruang itu, tapi beruang itu sangat kuat. Lucas kembali terkejut saat beberapa beruang lagi datang.

"Shit!"

Lucas menembaki beruang itu terus-menerus sambil dia berlari memasuki hutan. 

Beruang itu terus mengejar Lucas yang berlari. Lucas merasa keselamatannya terancam. Dia tidak bisa terus seperti ini, kalau tidak dia akan mati. 

Lucas berusaha mencari cara agar bisa melawan beruang tersebut, namun sia-sia. Beruang itu menghadangnya hingga jatuh. 

Satu cakaran membuat dada kiri Lucas terluka. Dia berteriak kencang saat beruang itu ingin merobek jantungnya. Namun, seorang gadis cantik dengan dua kijang emas datang membantu Lucas. 

Gadis itu menyerang, melawan beruang itu dengan kelihaiannya. Gadis itu juga membaca mantra agar beruang itu tak bergerak, setelahnya gadis itu menyirami satu genggam serbuk mawar yang dia buat ke beruang tersebut. 

Saat itu juga, beruang itu berubah menjadi debu. Semua itu hanya tipuan yang dibuat agar mereka semua tidak bisa memasuki lebih dalam kawasan hutan terlarang. 

Gadis itu melihat Lucas yang merintih kesakitan. 

"Help me, Please." Lucas meminta bantuan kepada gadis itu. Dia memegang dadanya yang terluka parah. 

Gadis itu melihat kedua kijangnya. Dia seolah berbicara kepada kijang itu untuk membantu Lucas. 

"Bantu saya." Lagi, suara Lucas terlihat lirih. 

Gadis itu membuka tangannya. Dia kemudian membacakan sebuah kata yang tiba-tiba satu ramuan ada di tangannya. 

Gadis itu pun menuangkan ramuan itu ke luka Lucas, kemudian meminta Lucas untuk meminumnya. 

Lucas mau tak mau menerima minuman itu. Dia mempercayai gadis yang sudah menyelamatkannya dari kejaran beruang. 

"Terima kasih," kata Lucas yang tak lama dia tertidur. 

Gadis itu melihat iba kepada Lucas. Dia langsung membacakan mantra agar lukanya hilang dan Lucas melupakan kejadian tentangnya hari ini. 

Ya, begitulah cara gadis itu menyembuhkan orang. 

"Sekarang kita kembali kepada misi pertama, Shaenette." 

Ya, gadis itu adalah Shaenette. 

BERSAMBUNG .... 

Bab terkait

  • Queen Shaenette   Chapter 8

    Shaenette melihat peta yang sudah diberikan Afroid. Dia terus mencari kerajaan Tumss untuk menyelesaikan misi. Dia yang dibantu Kie dan Rie merasa sangat berhati-hati.Mereka mengingat pesan Afroid, jika suatu saat para witch akan menemukan keberadaannya dan membuat mereka musnah."Berhenti, Shaenette," kata Kie yang melihat sebuah telapak kaki besar yang mengarah ke arah lautan Northen.Shaenette dan Rie melihat telapak kaki itu, kemudian mengucukurnya."Kaki ini besar sekali, tidak mungkin manusia memiliki telapak kaki sebesar ini," kata Rie.Shaenette diam. Dia mencoba menerawang, namun bayangannya seakan menutupi penglihatannya."Rie, coba kau lihat ke arah sana. Apa ada sesuatu?" kata Kie yang meminta Rie merubah dirinya menjadi naga kecil untuk melihat keadaan lautan Northen."Kau menggunakan wujud aslimu, Rie. Kau bisa celaka," kata Shaenette yang menahan Rie untuk pergi."

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-20
  • Queen Shaenette   Chapter 9

    Afroid yang tengah menyiapkan semuanya untuk memulai berperang pun dihampiri Lucia."Afroid, kau akan mati jika melawan Harei," kata Lucia yang sangat takut jika Afroid mati di medan perang antara bangsa Witch, manusia dan Elf."Jangan khawatir, Lucia. Jika aku mati, Shaenette akan menjadi ratu dikerajaan kita."Lucia menatap Afroid sendu. Sungguh, dia belum siap berpisah dari Afroid. Sejak dulu, dia sangat mencintai Afroid, dan tidak ingin melihat Afroid tewas."Ragaku akan ada di dalam tubuh Shaenette, Lucia."Lucia menunduk. Air matanya terjatuh.Afroid yang menyadari itu pun langsung mendekat ke arah Lucia. Dia menghapus air mata Lucia dengan jemarinya."Jangan menangis, Lucia." Setelah mengucap itu, Lucia menatap dalam bola mata Afroid dan menciumnya.Afroid yang terkejut pun, mulai menerima ciuman Lucia. Mereka pun saling berciuman.----OooooO----Aaaaaaa!!!Sua

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-21
  • Queen Shaenette   Chapter 10

    Zeline terdiam di samping Agezo yang tengah menatap kebun istana. Di sana dia melihat rakyatnya dipekerjakan secara paksa, bahkan anak kecil pun dijadikan budak.Zeline melirik Agezo sekilas. Dia tidak menyangka takdirnya akan seperti ini. Padahal Zeline sangat mencintai Denvio, tapi Agezo sengaja mengubah takdirnya."Jangan memikirkan laki-laki lain, Zeline. Kau akan menjadi milikku. Aku tidak ingin kau memikirkan laki-laki lain selainku," kata Agezo yang membaca pikiran Zeline.Zeline menghela nafasnya lagi."Kau milikku, Zeline." Agezo mendekatkan dirinya untuk mencium Zeline, namun Zeline mengalihkan wajahnya."Aku tidak ingin berciuman sebelum kita menikah, Agezo."Agezo mengernyit bingung."Aku akan menjadimu sepenuhnya setelah kita benar-benar menandatangani surat pernikahan kita."Agezo tersenyum kecil. Dia mengedipkan matanya. Merasa tergoda dengan apa yang Zeline ucapkan. Dia tidak sabar un

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-24
  • Queen Shaenette   Chapter 1

    Kerajaan kertas awan, salah satu kerajaan yang memiliki nama lain Paper Royal Castle ini terletak di dalam hutan larangan. Paper Royal Castle memiliki seorang Raja dan Ratu yang selalu ramah dan bijaksana dalam mengatur rakyat-rakyatnya.Pemukiman di sekitar Paper Royal Castle juga tentram dan nyaman. Karena rakyat di sana memiliki tata krama terhadap tamu-tamu kerajaan ataupun tamu luar yang datang.Raja Agresto, dan Ratu Grittel memiliki putri kembar yang bernama Guenloie Grizelle Shaenette dan Zeline Zakeisha Grizelle.Shaenette memiliki paras cantik, namun sikap tertutupnya membuat semua rakyat selalu berpikir jika Shaenette adalah gadis sombong. Ia juga jarang mengikuti pertemuan Raja-Ratu kerajaan lainnya. Dan itu juga membuat nama Shaenette tidak terlalu dikenal oleh kerajaan lain.Sementara Zeline juga tak kalah cantik dibandingkan Shaenette. Ia memiliki sikap ramah kepada semua orang, selalu membantu rakyat berkebun, berk

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-02
  • Queen Shaenette   Chapter 2

    Acara berlangsung meriah. Semua rakyat bahagia. Bahkan beberapa kerajaan juga merasa senang. Namun, seketika Raja Agresto mendapatkan kabar dari penasehatnya jika kerajaan sudah di serang oleh bangsa penyihir.Raja Agresto memilih untuk pulang untuk menghentikan perlawanan. Namun, sebuah panahan dari Harei, si penyihir kematian membuat Raja Agresto tewas saat itu juga.Deandrre yang menyaksikan itu hanya terdiam. Ia tidak ingin melibatkan diri berurusan dengan para penyihir itu. Denvio juga diam saja melihat Zeline di tarik paksa oleh salah satu penyihir yang terkenal kejam di kerajaannya.“Tutup semua pintu istana. Beri pengumuman kepada rakyat untuk tidak panik dan pergi dengan damai tanpa ada rasa takut. Jangan sampai penyihir itu murka dengan kerajaan kita!” Ucapan Deandrre membuat seluruh pengawalnya mengangguk paham dan menjalankan perintah.Ia menyuruh istrinya kembali ke kamar, dan membawa Denvio ke da

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-09
  • Queen Shaenette   Chapter 3

    Zeline menangis saja.Ia tak sanggup menghadiri pesta yang akan dibuat penyihir jahat itu. Setelah kepergian sang Ayah, kini Zeline meratapi nasibnya.Ibunya sudah dijadikan istri, bahkan penyihir itu mengubah istananya menjadi Kingdom Of Darkness. Semua rakyat di sana memuja Agezo jika mereka ingin hidup damai. Mereka rela diperbudak, bahkan lebih parah mereka dilatih menjadi sosok kuat atau umpan untuk membunuh musuh-musuh kerajaan penyihir kegelapan.Shaenette…Ia mencari keberadaan Shaenette, saudari kembarnya. Sejak kepulangannya, Zeline tidak menemukan keberadaan Shaenette.“Where are you, Shaenette.” Zeline melihat pelayan yang sibuk membuat dekorasi pesta. Bahkan beberapa pengawal juga ikut dalam penyebaran undangan.“Cepatlah bersiap Zeline sebelum tuan Agezo menyeretmu dari kamar ini dengan pakaian kumuhmu itu!” Regar melempar baju itu ke arah Zeline tanpa gerakan lembut. Ya, sekarang Regar lebih berani dari sebel

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-14
  • Queen Shaenette   Chapter 4

    Shaenette mencoba mencari cara, agar dia bisa membebaskan Clow. Bagaimanapun, Clow tidak bersalah dan dia tidak pantas dijadikan buruan. "Ayolah Tuan, lepaskan Kijangku," kata Shaenette lagi.Lucas melihat Shaenette dan menggeleng."Ayolah, Tuan.""Aku tidak akan melepaskannya. Lebih baik kau pergi dari hadapanku."Shaenette yang mulai kesal pun akhirnya merapalkan satu mantra yang membuat Lucas terpental beberapa meter darinya. Shaenettedengan cepat menolong Clow yang terluka parah."Kau!""Maafkan aku, Tuan. Aku terpaksa memakai mantra ini untuk melindungi temanku." Setelah itu, Shaenette pergi bersama Clow. Dia berlari memegang gaun panjangnya itu.Kie dan Rie yang melihat itu pun langsung membuka portal kerajaannya. Mereka membantu Shaenette yang masih tersenyum senang saat Lucas terlihat murka."Masuklah, Shaenette!"Shaenette mengangguk. Dia pun masuk ke dalam kerajaannya kembali bersama deng

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-16
  • Queen Shaenette   Chapter 5

    Shaenette mendapatkan hukuman dari Afroid karena melanggar peraturan kerajaan. Begitupun dengan Kie dan Rie. Dia mendapatkan hukuman tidak diperbolehkan keluar dari dalam kamarnya.Sementara Shaenette, Afroid mengajaknya mengelilingi Fairy Castle dan mengenalkan berbagai hewan yang ada di sana. Shaenette tersenyum senang saat semua hewan di sana menyambutnya dengan penuh bahagia.Afroid juga memberikan sekuntum mawar merah kepada Shaenette, guna untuk memberikan sedikit tentang masalalunya.Shaenette merasa tidak asing dengan bunga mawar dan kenangannya."Shaenette, kau sudah melanggar peraturan yang ada dikerajaan ini. Kau tahu, hukuman apa yang akan kau dapatkan?" tanya Afroid.Shaenette melihat Afroid, kemudian menggeleng. Shaenette menghela nafas, memang dirinya salah."Aku menerima hukuman itu, Raja."Afroid melihat manik mata Shaenette. Semuanya terlihat sendu."Tapi aku tidak

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-17

Bab terbaru

  • Queen Shaenette   Chapter 10

    Zeline terdiam di samping Agezo yang tengah menatap kebun istana. Di sana dia melihat rakyatnya dipekerjakan secara paksa, bahkan anak kecil pun dijadikan budak.Zeline melirik Agezo sekilas. Dia tidak menyangka takdirnya akan seperti ini. Padahal Zeline sangat mencintai Denvio, tapi Agezo sengaja mengubah takdirnya."Jangan memikirkan laki-laki lain, Zeline. Kau akan menjadi milikku. Aku tidak ingin kau memikirkan laki-laki lain selainku," kata Agezo yang membaca pikiran Zeline.Zeline menghela nafasnya lagi."Kau milikku, Zeline." Agezo mendekatkan dirinya untuk mencium Zeline, namun Zeline mengalihkan wajahnya."Aku tidak ingin berciuman sebelum kita menikah, Agezo."Agezo mengernyit bingung."Aku akan menjadimu sepenuhnya setelah kita benar-benar menandatangani surat pernikahan kita."Agezo tersenyum kecil. Dia mengedipkan matanya. Merasa tergoda dengan apa yang Zeline ucapkan. Dia tidak sabar un

  • Queen Shaenette   Chapter 9

    Afroid yang tengah menyiapkan semuanya untuk memulai berperang pun dihampiri Lucia."Afroid, kau akan mati jika melawan Harei," kata Lucia yang sangat takut jika Afroid mati di medan perang antara bangsa Witch, manusia dan Elf."Jangan khawatir, Lucia. Jika aku mati, Shaenette akan menjadi ratu dikerajaan kita."Lucia menatap Afroid sendu. Sungguh, dia belum siap berpisah dari Afroid. Sejak dulu, dia sangat mencintai Afroid, dan tidak ingin melihat Afroid tewas."Ragaku akan ada di dalam tubuh Shaenette, Lucia."Lucia menunduk. Air matanya terjatuh.Afroid yang menyadari itu pun langsung mendekat ke arah Lucia. Dia menghapus air mata Lucia dengan jemarinya."Jangan menangis, Lucia." Setelah mengucap itu, Lucia menatap dalam bola mata Afroid dan menciumnya.Afroid yang terkejut pun, mulai menerima ciuman Lucia. Mereka pun saling berciuman.----OooooO----Aaaaaaa!!!Sua

  • Queen Shaenette   Chapter 8

    Shaenette melihat peta yang sudah diberikan Afroid. Dia terus mencari kerajaan Tumss untuk menyelesaikan misi. Dia yang dibantu Kie dan Rie merasa sangat berhati-hati.Mereka mengingat pesan Afroid, jika suatu saat para witch akan menemukan keberadaannya dan membuat mereka musnah."Berhenti, Shaenette," kata Kie yang melihat sebuah telapak kaki besar yang mengarah ke arah lautan Northen.Shaenette dan Rie melihat telapak kaki itu, kemudian mengucukurnya."Kaki ini besar sekali, tidak mungkin manusia memiliki telapak kaki sebesar ini," kata Rie.Shaenette diam. Dia mencoba menerawang, namun bayangannya seakan menutupi penglihatannya."Rie, coba kau lihat ke arah sana. Apa ada sesuatu?" kata Kie yang meminta Rie merubah dirinya menjadi naga kecil untuk melihat keadaan lautan Northen."Kau menggunakan wujud aslimu, Rie. Kau bisa celaka," kata Shaenette yang menahan Rie untuk pergi."

  • Queen Shaenette   Chapter 7

    Shaenette terus berlatih bersama Afroid dan Lucia. Dari belajar memanah, berpedang, hingga menikam musuh dari belakang.Shaenette juga belajar untuk menghapal banyak mantra dan juga kekuatan yang dimiliki bangsa Elf."Semakin hari kau semakin bersemangat, Shaenette. Kau terlihat sangat ahli dengan pedang-pedangmu itu," kata Lucia.Shaenette tersenyum."Kau masih memiliki kekurangan Shaenette. Kau belum bisa menciptakan pedang dari tangkai bunga mawar yang aku suruh," sambung Afroid.Shaenette menghela nafasnya."Bagaimana bisa aku menciptakan pedang dari tongkat mawar, Raja. Semua itu terasa mustahil," balas Shaenette putus asa."Kau bisa, Shaenette.""Bagaimana caranya?" tanya Shaenette."Aku tidak akan memberitahumu, Shaenette. Cobalah kau memikirkan cara sendiri."Shaenette berdecak sebal."Ayah, ini ada surat dari Dewa untuk Shaenette," kata Kie yang berlari

  • Queen Shaenette   Chapter 6

    Hukuman demi hukuman didapati Zeline. Bahkan dia terus menangis memohon ampunan dari Regar, namun dengan teganya Regar terus saja mencambuknya.Zeline yang merasa sakit pun terduduk lemas tak berdaya. Dia menimang semua perkataan Regar untuk mengikuti apa yang Raja perintahkan."Lebih baik kau ikuti saja maunya Raja, Zeline. Kau tidak akan mendapatkan siksaan seperti ini," kata Regar dengan sikap angkuhnya.Zeline menggeleng saja. Daripada dia mengikuti apa yang Agezo perintahkan, lebih baik dia mati karena hukuman."Kau akan menderita dan Raja tidak akan membiarkanmu mati dengan cepat, Zeline."Zeline masih diam. Dia lemas untuk berbicara banyak hal dengan Regar. Baginya, sekarang semuanya hancur. Lebih baik dia menyusul Ayahnya yang sudah mati dibunuh Harei."Kau sangat keras kepala!"Zeline menangis saja. Dalam hati dia memohon agar Shaenette datang dan menyelamatinya.--OoooOo---

  • Queen Shaenette   Chapter 5

    Shaenette mendapatkan hukuman dari Afroid karena melanggar peraturan kerajaan. Begitupun dengan Kie dan Rie. Dia mendapatkan hukuman tidak diperbolehkan keluar dari dalam kamarnya.Sementara Shaenette, Afroid mengajaknya mengelilingi Fairy Castle dan mengenalkan berbagai hewan yang ada di sana. Shaenette tersenyum senang saat semua hewan di sana menyambutnya dengan penuh bahagia.Afroid juga memberikan sekuntum mawar merah kepada Shaenette, guna untuk memberikan sedikit tentang masalalunya.Shaenette merasa tidak asing dengan bunga mawar dan kenangannya."Shaenette, kau sudah melanggar peraturan yang ada dikerajaan ini. Kau tahu, hukuman apa yang akan kau dapatkan?" tanya Afroid.Shaenette melihat Afroid, kemudian menggeleng. Shaenette menghela nafas, memang dirinya salah."Aku menerima hukuman itu, Raja."Afroid melihat manik mata Shaenette. Semuanya terlihat sendu."Tapi aku tidak

  • Queen Shaenette   Chapter 4

    Shaenette mencoba mencari cara, agar dia bisa membebaskan Clow. Bagaimanapun, Clow tidak bersalah dan dia tidak pantas dijadikan buruan. "Ayolah Tuan, lepaskan Kijangku," kata Shaenette lagi.Lucas melihat Shaenette dan menggeleng."Ayolah, Tuan.""Aku tidak akan melepaskannya. Lebih baik kau pergi dari hadapanku."Shaenette yang mulai kesal pun akhirnya merapalkan satu mantra yang membuat Lucas terpental beberapa meter darinya. Shaenettedengan cepat menolong Clow yang terluka parah."Kau!""Maafkan aku, Tuan. Aku terpaksa memakai mantra ini untuk melindungi temanku." Setelah itu, Shaenette pergi bersama Clow. Dia berlari memegang gaun panjangnya itu.Kie dan Rie yang melihat itu pun langsung membuka portal kerajaannya. Mereka membantu Shaenette yang masih tersenyum senang saat Lucas terlihat murka."Masuklah, Shaenette!"Shaenette mengangguk. Dia pun masuk ke dalam kerajaannya kembali bersama deng

  • Queen Shaenette   Chapter 3

    Zeline menangis saja.Ia tak sanggup menghadiri pesta yang akan dibuat penyihir jahat itu. Setelah kepergian sang Ayah, kini Zeline meratapi nasibnya.Ibunya sudah dijadikan istri, bahkan penyihir itu mengubah istananya menjadi Kingdom Of Darkness. Semua rakyat di sana memuja Agezo jika mereka ingin hidup damai. Mereka rela diperbudak, bahkan lebih parah mereka dilatih menjadi sosok kuat atau umpan untuk membunuh musuh-musuh kerajaan penyihir kegelapan.Shaenette…Ia mencari keberadaan Shaenette, saudari kembarnya. Sejak kepulangannya, Zeline tidak menemukan keberadaan Shaenette.“Where are you, Shaenette.” Zeline melihat pelayan yang sibuk membuat dekorasi pesta. Bahkan beberapa pengawal juga ikut dalam penyebaran undangan.“Cepatlah bersiap Zeline sebelum tuan Agezo menyeretmu dari kamar ini dengan pakaian kumuhmu itu!” Regar melempar baju itu ke arah Zeline tanpa gerakan lembut. Ya, sekarang Regar lebih berani dari sebel

  • Queen Shaenette   Chapter 2

    Acara berlangsung meriah. Semua rakyat bahagia. Bahkan beberapa kerajaan juga merasa senang. Namun, seketika Raja Agresto mendapatkan kabar dari penasehatnya jika kerajaan sudah di serang oleh bangsa penyihir.Raja Agresto memilih untuk pulang untuk menghentikan perlawanan. Namun, sebuah panahan dari Harei, si penyihir kematian membuat Raja Agresto tewas saat itu juga.Deandrre yang menyaksikan itu hanya terdiam. Ia tidak ingin melibatkan diri berurusan dengan para penyihir itu. Denvio juga diam saja melihat Zeline di tarik paksa oleh salah satu penyihir yang terkenal kejam di kerajaannya.“Tutup semua pintu istana. Beri pengumuman kepada rakyat untuk tidak panik dan pergi dengan damai tanpa ada rasa takut. Jangan sampai penyihir itu murka dengan kerajaan kita!” Ucapan Deandrre membuat seluruh pengawalnya mengangguk paham dan menjalankan perintah.Ia menyuruh istrinya kembali ke kamar, dan membawa Denvio ke da

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status