Share

Masalah

Penulis: AIRENN
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Pagi ini Serena bersiap ke toko cake milik keluarganya. Gadis itu seperti biasa memakai setelan baju kaos putih polos, dipadukan dengan sweater hitam berbahan katun. Dan celana jeans warna senada. Dengan rambut di kuncir kuda, menjadi ciri khas gadis bekulit putih itu. Serena tak menampik, walau hanya dengan polesan bedak baby dan pelembab bibir yang ia berikan ke kulit wajah dan bibir mungil miliknya, kecantikannya tidak berkurang sedikit pun. Ia lantas bercermin memperhatikan penampilannya seraya tersenyum "Sungguh Maha Karya Ciptaan Tuhan." gumamnya setinggi langit.

"Serena Paulina Geum Jan Di, kamun sudah siap ?" teriak Ratu di balik pintu kamarnya.

"Iya Mama Ratuku sejagad Raya, anakmu ini sudah selesai." sahut Serena di dalam kamar sambil meraih sepatu sneaker putih polos miliknya. Usai terpasang dikedua kakinya, ia lekas meraih pintu dan keluar menuju meja makan, ikut bergabung  sarapan bersama kedua orang tuanya.

Usai sarapan, Serena berpamitan kepada kedua orang tuanya. "Anakmu yang cantik ini berangkat ke toko dulu yang Mulia Raja dan Ratu." ucap Serena bergegas menuju ke motor kesayangannya.

Sampai di depan toko bertuliskan 'Raja dan Ratu Cake' Serena membuka helm usai memarkirkan motornya. Melangkah menuju pintu toko, ia disambut oleh Cinta salah seorang pegawai tokonya. "Selamat pagi Kak Serena Paulina." ucapnya memamerkan senyum manisnya.

Mendengar ucapan Cinta, Serena berhenti. Kemudian Ia berbalik menatap Cinta. "Coba kamu ulang, panggil yang lengkap dong Cinta si manis gula Jawa." selanya.

"Selamat Pagi Kak Serena Paulina Geum Jan Di." ulang Cinta.

"Nah gitu dong!" ucapnya seraya melangkah menuju ruangannya.

Keseriusan Serena mengecek laba penjualan bulan ini membuat ia lupa waktu, bahkan untuk makan siang saja, Cinta datang membawakan sekotak nasi yang telah dipesan diaplikasi makanan. Hingga waktu menunjukkan pukul lima sore, Cinta kembali lagi mengetuk pintu ruangan atasannya. Usai mendapat sambutan dari dalam Cinta masuk, "Iya ada apa Cinta?" tanya Serena yang masih sibuk mengecek laporan, tanpa menoleh ke arah Cinta.

"Kak, saya mau izin pulang." jawab Cinta.

"Memangnya sudah jam berapa?" tanyanya lagi yang masih fokus

"Sudah jam lima Kak." jawabnya

"Astaga!" ucap Serena melirik jam diatas dinding sambil menepuk jidatnya. "Aku punya janji sejam yang lalu dengan Lela." Ya sudah kamu boleh pulang!" perintahnya ke Cinta.

Serena mencari ponselnya diatas meja, tak melihat benda pipih itu, ia segera merogoh tasnya, dan benar saja, sudah ada puluhan panggilan dari Lela serta rentetan chat yang masuk. Serena lupa kalau sejak semalam ia mode silent ponselnya itu.

Segera ia menghubungi Lela, berharap diangakat dan mau menunggunya.

"Ya ampun Serena Paulina Geum Jan Di, kenapa gngak sekalian aja gue berubah jadi nenek lampir nungguin kabar dari kamu!" ucap Lela diujung telepon.

"Iya, sorry, sorry gue lupa kalo ponselku silent. Sekarang, kamu dimana?" tanya Serena

"Gue udah di jalan mau pulang!" jawab Lela ngambek.

"Jangan dong! tungguin gue, sepuluh menit lagi sampai di sana. Oke!"

"Enak aja lo yah... gue dari tadi udah karatan tau mencari batang hidung loh muncul dari balik pintu cafe!"

"Ya udah, kalo gitu gue sekarang ke sana yah! Jangan kemana-mana dulu, tungguin gue sebelum datang! Gue tutup dulu bye."

Serena bergegas melajukan motornya ke cafe 'Cidaha' tempat nongkrong hits anak muda. Di tengah perjalanan, ia terjebak kemacetan berhubung waktu pulang kantor, sehingga kendaraan yang melintas padat merayap. Ia hendak menyelip akan tetapi, tiba-tiba mobil dari arah samping menyerempetnya sehingga, motor yang dikendarainya jatuh. Serena lekas bangkit, lalu membawa motornya menepi ke pinggir jalan. Ia melangkah maju menuju mobil yang menyerempetnya. Diketuknya pintu kaca mobil sedan hitam keluaran Jerman. Ia memberi kode ke arah supir untuk menepi.

Di dalam mobil Tayo melirik ke sang atasan yang terlelap.

"Wah, kena masalah lagi ini!" ucap Tayo segera menepikan mobil ke pinggir jalan.

Serena menghampir dan mengetuk pintu kaca mobil

"Pak, turun!" titahnya sambil menggerakkan dua jari ke arahnya.

Tayo lekas membuka seat bealt lalu keluar berhadapan dengan gadis yang memakai helm dan masker. Ia belum tahu, ternyata gadis dihadapannya ini adalah gadis kedondong yang ia temui beberapa hari yang lalu.

Beda halnya dengan Serena, ia terkejut saat mengetahui laki-laki dihadapannya ini seorang pemburu kedondong yang datang ke rumahnya. Ia segera melancarkan aksinya ingin memberi pelajaran.

"Bapak harus ganti rugi karena sudah menyerempet motor saya!" gertaknya dengan berkacak pinggang.

Mendapati gadis di hadapannya saat ini berani, Tayo memulai bernegosiasi.

"Begini Nona, sepertinya anda salah paham. Kita bisa selesaikan baik-baik." tawar Tayo.

"Tidak bisa! pokoknya anda harus minta maaf! Karena gara-gara anda yang tidak menyetir hati-hati, menyebabkan saya jatuh! Untung saja tidak ada yang luka parah, hanya sedikit goresan di motor saya! Dan juga, anda telah membuang waktu saya! Jadi kalau anda tidak ingin minta maaf, lebih baik serahkan KTP anda sebagai bukti bahwa anda akan bertanggung jawab!" jelas Serena.

Bunyi ponsel Serena membuat ia teralihkan sejenak. Lalu mengangkatnya "Ya halo Lela maaf, saya terlambat ada sedikit kecelakaan yang menggangguku, dan harus ku selesaikan dulu. Jangan kemana-mana tetap tunggu di sana, saya akan menjelaskan semuanya. Oke!" ucap Serena mematikan ponsel.

Gifran yang tengah tidur di dalam mobil, terbangun mendengar perdebatan Tayo dengan seorang gadis yang mengusik tidurnya. Ia lekas turun menghampiri keduanya.

"Ada apa ini Tayo?!" tanya Gifran berdiri di sampingnya.

Serena yang masih memakai helm dan masker tidak berkedip memandang wajah tampan nan rupawan laksana bidadara surga yang ada di hadapannya.

Mengetahui atasannya ada di dekatnya, Tayo menjelaskan kronologisnya.

"Gadis ini Tuan, meminta pertanggung jawaban karena tidak sengaja keserempet saat ia akan menyalip.

"Tidak usah ditanggapi, biasanya mereka hanya butuh uang. Ayo lekas pulang!" ajak Gifran. Sebenarnya, Gifran malas berurusan dengan orang-orang yang memanfaatkan penampilannya. Tapi, kali ini instingnya salah. Ia malah mebuat Serena murka mendengar ucapannya baru saja.

Mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Gifran, Serena tidak terima dihina seperti itu, ia lantas maju kedepan dan melayangkan tinjunya ke arah wajah Gifran. "Rasakan itu! Kamu bilang aku butuh uang hah... Dasar orang kaya sombong tidak tahu etika! Seenaknya saja menghina rakyat kecil seperti kami!" omel Serena.

Serena yang selama ini mengangumi ketampanan wajah dan fisik Gifran, kini sudah tidak lagi. dalam waktu sekejap, penilainnya terhadap laki-laki itu berubah 360 derajat. Tidak seperti harapannya. 

Gifran yang mendapat pukulan di wajahnya menoleh ke arah gadis bar-bar. "Hey tangan  kamu berani sekali yah menyentuh wajah tampan nan rupawanku!" Ingat Jangan harap kamu bisa lolos dariku!" gertak Gifran sembari memegang wajahnya yang memar.

"Tayo! "Panggil Gifran.

"Iya Tuan."

"Cepat kamu urus gadis bar-bar ini!" ucapnya berlalu masuk ke mobil.

Ternyata diam-diam, orang-orang yang lalu lalang  menyaksikan perdebatan mereka bertiga. Banyak diantara mereka yang mengenal CEO Glow & Bright dan merekam kejadian itu, lalu mengunggahnya di sosial media.

"Nona saya mohon, kita damai saja!" ucap Tayo ke Serena. Ia sudah melihat situasi saat ini kurang kondusif. 

"Mudah sekali  anda mengatakan itu. Jangan mimpi. Tidak semudah itu Panco pulgoso. Masalah diantara kita bertiga belum selesai. Untuk saat ini anda berdua selamat. Andaikan saya tidak punya janji dengan teman, saya akan menuntut anda sampai ke meja hijau!" geram Serena menuju ke arah motornya karena ia tidak ingin, Lela menunggu terlalu lama.

Melihat motor gadis bar-bar itu berlalu, Tayo segera masuk ke dalam mobil.

"Tuan, gawat kita dalam masalah!" seru Tayo yang melihat beberapa orang tadi merekam aksi mereka.

"Kita lihat, beritanya sampai mana. apakah akan mempenaruhi saham B&G atau tidak. Jadi, kamu tidak usah khawatir jika tidak terjadi masalah dengan perusahaan." ujar Gifran.

Keduanya lekas meninggalkan lokasi walaupun orang -orang masih mengambil gambar mereka.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Harsia
Serena oh serenaaaaaa apa jangan² kamu berjodoh dgn Barlieeee...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pura-Pura Menikah   Viral

    Serena memasuki cafe 'Cidaha' ia mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Lela. Ternyata, sahabatnya itu berada di sudut ruangan dekat jendela kaca yang menghadap ke arah jalan. Lela yang melihat kehadiran Serena pun melambaikan tangan."Sorry telat. Kamu tahu nggak sih, di jalan gue bertemu dua laki-laki kedondong penyebab geu celaka." terangnya ketika mendaratkan diri di kursi kayu seraya menyeruput minuman yang ada di depannya.lela hanya menggeleng kepala melihat tampilan sahabatnya itu yang kacau. Ia memastikan pasti kejadian itu membuatnya naik pitam."Lo seperti pengembara yang baru menemukan air di tengah padang pasir tahu nggak."Apa yang diucapkanLela memang benar. Ia butuh minuman dingin untuk meredakan emosinya yang bergejolak."Haahhh...." Serena melipat kedua tangannya ke atas meja seraya menundukkan kepalanya.Melihat Serena yang tidak ceria seperti biasanya, Lela sebagai sahabat hanya memberikannya supp

  • Pura-Pura Menikah   Permintaan

    Sebelum kembali ke kamarnya untuk mengistirahatkan tubuhnya yang kaku akibat perjalanan yang singkat, Antoni kembali menyambangi Gifran di ruangan kerja.Sedang Gifran yang masih duduk termenung di sofa, kaget. Papanya kembali masuk ke ruangan itu lansung duduk di hadapan Gifran."Apa masih ada yang mau diomongin Pa?" tanya Gifran. Ia tentu tahu, jika papanya kembali lagi, pasti ada sesuatu yang penting mau dibahas.Antoni masih diam menatap Gifran di hadapannya."Papa ingin kamu menemukan gadis itu. Bawa ke hadapan Papa!"Sontak, Gifran membulatkan matanya. Terkejut akan permintaan papanya yang belum tentu ia penuhi. Dalam hati Gifran, ia tidak mengerti apa maksud papanya menyuruhnya mencari gadis itu. Apakah gadis itu akan dimintai pertanggung jawaban atau malah disalahkan atas kejadian ini. Karena sudah barani menghajar CEO G&B."Untuk apa Papa bertemu dengan gadis yang sudah membuat masalah denganku?""

  • Pura-Pura Menikah   Pertemuan Part I

    Matahari mulai menelisik dibalik jendela kamar Serena. Gadis yang menjadi viral itu masih setia bergelung di balik selimut. Di dalam mimpinya, ia bertemu dengan seorang Pangeran berkuda putih yang sangat tampan. Dengan gagah berani, Pangeran itu mengangkatnya dan membawanya naik ke Kuda yang ditunggangi bersama. Dengan posisi yang intim Pangeran memeluk Serena dari belakang, membantu menarik tali kekang kuda agar menuruti perintah sang majikan.Keduanya sangat bahagia, jalan-jalan sembari menunggang kuda merupakan hal yang romantis. Di saat keduanya berhenti di sebuah hamparan sabana yang luas, Pangeran turun, dan membantu Serena dengan mengulurkan tangan. Serena dengan senang hati menyambut uluran tangan Pangeran, akan tetapi ia tidak fokus karena terus memandangi wajah nan rupawan ciptaan Tuhan dihadapannya, sehingga ia jatuh ke tanah dengan dengan posisi berada diatas Pangeran.Keduanya merasa canggung saat wajah Pangeran makin maju mendekati hidung dan bibir Serena

  • Pura-Pura Menikah   Pertemuan II

    Serena dan Gifran masih dalam posisi saling berdiri dan saling menatap. Diantara keduanya tidak ada satupun kalimat yang keluar dari mulut mereka. Hingga Bi Ira datang, menghentikan aksi mereka."Tuan dan Nona silahkan ke ruang tengah, Tuan besar sudah menunggu di sana." ucap Bi Ira."Baik Bi, terima kasih." balas Gifran berbalik melangkah menuju ruang tengah tanpa mengajak Serena.Sedang Serena, gadis itu masih terpaku di tempatnya. Berdiri bak patung di Madame Tussauds yang dipajang. Pikirannya mulai berkelana macam-macam. Memikirkan nasib dirinya yang sudah diujung tanduk. Entah apa yang akan keluarga mereka lakukan terhadapnya, yang jelas posisi Serena saat ini serba salah. Ia mengutuk kelakuannya sendiri saat meninju CEO G&B. dan sekarang, saat ini dirinya tengah berada di kandang harimau.***Di ruang tengah, dimana Antoni, Lusi, Gina dan Sony sudah duduk diatas sofa, yang terbuat dari bulu domba, di rancang kh

  • Pura-Pura Menikah   Siuman

    Mama Lusi terus berusaha menyadarkan Serena. Semua bagian indra yang melekat pada tubuh gadis itu, tak luput diberi aromatherapi. Serena perlahan mengerjap, kelopak mata yang tadi tertutup akhirnya sedikit mulai terbuka. pandangannya masih sedikit kabur. Ia berusaha mengingat kejadian sebelum dirinya pingsan. Matanya menelusuri ruangan yang di tempatinya, jelas terlihat berbeda. Di sudut kamar itu terdapat dua buah sofa abu-abu. Lukisan klasik bertengger di dinding, serta ranjang empuk yang menyenangkan. Lampu kristal menggantung sempurna di langit-langit kamar. Serena meyakini pintu sebelah kanannya merupakan walkin closet yang bersatu dengan kamar mandi. Ia yakin dirinya berada di salah satu kamar di kediaman keluarga Castanyo. Melirik ke samping, Serena melihat wajah cemas wanita paruh baya yang usianya tidak lagi muda, tapi masih terlihat cantik."Ta-tante." Aku dimana sekarang?" tanya Serena berusaha bangun.Mama Lusi senang melihat Serena bangun. Dan

  • Pura-Pura Menikah   Adik Ipar Laknat

    Menjelang sore, Serena bersiap-siap pulang. Usai mengecek laporan harian, ia lekas mengambil tas dan meraih gawainya yang tergeletak di atas meja. Melangkah keluar ruangan, ia berpapasan dengan karyawannya yang membersihkan ruangan. "Semuanya aku duluan yah," sapanya lalu lekas melangkah menuju keluar, ojek online yang telah dipesan tadi sudah tiba.Untung dia memesan ojek online. Sehingga dengan cepat sampai di rumah. Tidak perlu repot-repot mengantri lama menunggu kendaraan bergerak satu sama lain.Duduk di depan teras rumah sore hari sembari menikmati cemilan pisang goreng dengan teh hangat, Ratu melihat anaknya turun dari ojek online. "Kamu dibawa kemana tadi sama pengawal keluarga Castanyo? Kamu nggak diapa-apainkan sama mereka ? Terus diantar sampai ke toko jugakan?" tanya Ratu kepo. Mengikuti dari belakang saat Serena tiba menapakkan kakinya di atas lantai rumahBerbalik menghadap ke arah mamanya Serena pun angkat bicara, "Mama Ratuku

  • Pura-Pura Menikah   Adik Ipar laknat 2

    Jarum jam menunjukkan pukul sebelas malam, manik mata coklat milik Serena belum juga menampakkan tanda-tanda sayup kelelahan. Bergeliat ke kanan dan ke kiri mencari posisi tidur yang nyaman, tidak membuatnya terlelap juga. Memikirkan ucapan Tuan Antoni yang terus berputar di kepalanya membuatnya gelisah, galau, merana. Seperti mau sidang skripsi saja. Pikir Serena. Merasa bingung dan butuh seseorang mendengarkan curahan hatinya, tangannya bergerak meraih gawai yang terletak di atas nakas, samping ranjangnya. Kemudian mencari nomor sahabat seperjuangannya sejak SMA. ["Hm, halo ada apa Paulina?"] tanya Lela di seberang sana dengan suara serak khas tidur. ["Tumben lo tidurnya cepat banget. Biasanya jugakan lo begadang sampai pagi.] seloroh Serena dengan lembut. ["Ya ampun Serena Paulina Geum Jan Di! Menurut kamu. Ini sudah jam tidur tau! Masih nanya aja! Ada apa? Nggak biasanya kamu nelfon malam-malam begini?"] omel Lela di ujung ponsel.

  • Pura-Pura Menikah   Penawaran I

    Di dalam cafe Cidaha, terdapat dua manusia berbeda jenis kelamin yang duduk saling berhadapan. Dibatasi meja bermaterial kayu jati sebagai penyekat antara keduanya. Makanan dan minuman yang sejak tiga puluh menit yang lalu, telah tersaji di atas meja, belum tersentuh juga oleh keduanya.Baik Gifran maupun Serena belum ada yang memulai obrolan tersebut. Hingga bunyi ponsel Serena mengalihkan perhatiannya. Ia meraih gawai yang terletak di atas meja. Lalu menggeser ikon hijau mengangkat panggilan itu.["Ada apa cinta?"] tanya Serena usai mendekatkan benda pipih itu ke telinganya.["Teman Kakak, Kak Lela datang mencari ke toko."] jawab Cinta di seberang sana.["Oh Baiklah. Katakan padanya untuk menunggu di dalam ruanganku. Tiga puluh menit lagi aku ke sana."] usai mengakhiri panggilan itu, Serena kembali meletakkan gawainya ke atas meja."Situasi macam apa ini. Oh Tuhan," gumam Serena dalam hati.&nb

Bab terbaru

  • Pura-Pura Menikah   KEBAHAGIAAN

    Kesuksesan perilisan produk di Dubai berhasil menyita perhatian dunia. Pasalnya iklan yang terpampang di layar besar yang ada di gedung-gedung pencakar langit di sana menampilkan pasangan suami istri yang menjadi model produk mereka sendiri. Gifran dan Serena bak model internasional yang sangat piawai bergaya di depan kamera. Pencapaian ini membuat nama mereka melejit sebagai pasangan suami istri yang sangat romantis. Awalnya banyak masayarakat awam yang tidak mengetahui identitas mereka, namun seiring dengan laku kerasnya produk clothing B&G membuat keduanya semakin dikenal masyarakat lewat wawancara sebuah majalah fashion dunia.Lusi dan Antoni siang itu bermain di taman samping dengan cucunya lekas memanggil kedua cucunya.“Danish, Dea! Lihat foto siapa ini?” tanya Lusi sembari memperlihatkan gambar foto Gifran dan Serena.“Mama dan Papa! Ini mama dan papa.” Jawab kedua cucunya serentak. Semenjak beredarnya foto Serena dan Gifran di majalah fashion, kedua anak mereka sangat antus

  • Pura-Pura Menikah   curhatan sahabat

    Dua bulan kemudianSetiap pagi manusia disibukkan dengan berbagai rutinitas. Mulai dari bangun tidur bahkan sampai menjelang tidur. manusia masih saja disibukkan dengan berbagai kegiatan yang tiada hentinya. Ini berlaku bagi manusia yang memiliki tingkat kesibukan yang tinggi dalam mengumpulkan pundi-pundi uang dan harta benda.Tidak terkecuali dengan pasangan suami istri yang baru. Tomi dan Tiara pagi-pagi sudah disibukkan dengan kegiatan mereka masing-masing di kantor. walau berbeda tempat kerja keduanya berusaha tetap kompak dan tidak mempermasalahkan hal tersebut.“Mas, pakaianmu sudah aku taruh di atas tempat tidur. Aku turun dulu.” ucap Tiara kepada suaminya yang ada di dalam kamar mandi.Perempuan yang berpakaian kemeja peach kerah bermodel V bertali pita dipadukan dengan rok pensil warna mocca di bawah lutut, menuruni anak tangga menuju dapur. Tiara selalu berusaha setiap pagi menyiapkan sarapan untuk suami tercinta. Walau dengan menu sederhana.Dua potongan roti sandwich menj

  • Pura-Pura Menikah   Pernikahan T2 (Tiara Tomi)

    Pernikahan Tomi dan Tiara diadakan di salah satu hotel mewah di kawasan ibu kota. Setelah menyelesaikan tadi pagi serangkaian prosesi akad nikah kini dua orang manusia yang berbeda jenis kelamin itu akhirnya bersatu dalam ikatan suci tali pernikahan di mata hukum dan agama.Tiara yang tampil cantik dengan busana kebaya putih tulang membuat auranya sebagai pengantin sangat cantik. kedua sejoli itu memakai pakaian adat pada saat prosesi akad tadi. Tomi pun tampil gagah dalam balutan jas tutup berwarna putih senada dengan pakaian Tiara.“Semoga kalian langgeng dan segera diberi momongan,” ucap mama Tiara kepada keduanya saat proses sungkeman.Rasa haru dan bahagia melihat adik semata wayangnya melepas masa lajangnya membuat Serena menititkkan air mata bahagia. Melihat hal itu, Tayo merengkuh bahu sang istri dan memberi kecupan di pelipisnya.“Jangan sedih, sayang. Bukankah ini yang kau inginkan sejak kemarin-kemarin? Melihat Tomi bersanding dengan pilihannya.” Ucap Tayo menenangkan sang

  • Pura-Pura Menikah   Keluar Dari Rumah Sakit

    Tiga bulan sudah, Tomi menjalani serangkaian perawatan untuk memulihkan kondisinya. Tiara dengan setia menemani calon suaminya memberikan dukungan yang tiada henti.“Dari seluruh pemeriksaan, kondisi Tomi sudah kembali baik. Kepala, lengan, dan kaki yang terluka sudah pulih kembali semula. Ini hal yang baik untuk Tomi bisa kelaur dari rumah sakit.” jelas dokter laki-laki paruh baya dengan kacamata yang menggantung di hidungnya.“Benarkah, Dok?” tanya Tomi tersenyum senang.Dokter paruh baya itu mengangguk. Lalu berkata, “Iya, Tuan. Hari ini anda sudah bisa pulang.”Tiara yang berdiri di samping ranjang Tomi pun turut bahagia mendengar penjelasan dokter.“Selamat, sayang. Akhirnya kamu keluar juga hari ini.” Tiara menggenggam kedua tangan Tomi.“Baiklah, kalau begitu Saya permisi,” ujar dokter laki-laki paruh baya itu.”***Kepulangan Tomi menjadi berita yang sangat membahagiakan bagi kakaknya. Pasalnya, selama di rumah sakit, Lela bolak-balik bergantian dengan Tiara menjaga Tomi. Belu

  • Pura-Pura Menikah   Mengetahui Dalang Insiden yang Menimpa Tomi

    Setelah melakukan penyelidikan, Gifran sudah mengantongi bukti kasus yang menimpa Tomi. Ia sangat geram mengetahui ternyata ada yang senagaja ingin menjatuhkan citra perusahaannya. Selama ini ia berpikir, ia sama sekali tidak pernah mengusik lawan saingannya. Namun, semua itu di luar perkiraannya. Ternyata diam-diam, karyawannya ada yang sengaja berkoalisi dengan pihak lawan untuk menjatuhkannya secara pelan-pelan.Untung saja, Gifran mengetahui dengan cepat. Terlambat sedikit saja, bisa jadi pembangunan yang ada di kota V tersendat karena adanya isu yang mengkambinghitamkan dirinya.“Tuan, tidak usah kahwatir. Saya sudah menghubungi HRD untuk memecat yang bersangkutan. Bisa dipastikan ia tidak akan mendapatkan pekerjaan di manapun di negeri ini. karena kita sudah membeberkan kartu asnya. Begitupun, dengan Tuan Simon. Sekarang ini perusahaannya berada di ambang kehancuran.” Ujar Tayo.Gifran tidak menyangka jika Simon salah satu rekan bisnisnya ternyata memiliki dendam yang sangat dal

  • Pura-Pura Menikah   Operasi

    Sementara itu di proyek, Tomi yang baru saja berdiskusi dengan salah satu tehnisi berdampingan keluar. “Tuan awas!” teriak salah satu pekerja yang melihat rangka bangunan roboh. Rangka gedung timur yang sudah terpasang sempurna tiba-tiba saja ambruk menimpanya.Namun na’as, Tomi dan rekannya tidak sempat menyelamatkan diri. Sehingga mereka berdua mengalami cedera parah yang sangat serius. Para pekerja yang menyaksikan insiden tersebut langsung berlarian membawa Tomi dan rekan mereka cedera.Ambulans yang dipesan sudah datang. Kedua orang itu cepat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan insentif.Di kediaman Tayo, Lela yang baru saja menidurkan Tala, terkejut mendapat kabar dari rumah sakit perihal tentang Tomi. “Tidak. tidak mungkin!” Ia langsung menguhubungi suaminya Tayo untuk mengkonfirmasi apakah berita tersebut benar atau tidak.Sementara itu kantor B&G pusat, semua orang sangat terkejut dan tidak menyangka jika Tomi mengalami kecelakaan kerja. Apalagi Tayo dan Gifran

  • Pura-Pura Menikah   Firasat Tiara

    Hari pertama, Tomi disibukkan meninjau proyek yang sedang dalam tahap pembangunan. Ia yang bertugas sebagai penanggung jawab proyek harus memastikan tidak ada kendala serius selama pengerjaan.Dengan memakai topi pelindung disertai rompi pelindung, Tomi memberikan arahan kepada para pekerja yang sedang sibuk.“Apa tidak ada kendala yang serius di sini?” tanya Tomi kepada salah satu mandor yang bekerja di sini.“Tidak ada, Pak. Sesuai dengan arahan, Bapak kami menyiapkan segalanya dengan baik,” jawab laki-laki umur 40-an yang bertugas sebagai kepala mandor.“Saya harap juga begitu. Sehingga proyek ini bisa selesai sesuai tenggak waktu yang telah ditentukan.”“Iya, Pak. Kami akan bekerja keras menyelsaikan sampai batas waktu yang, Bapak berikan.”Setelah perbincangan sedikit dengan kepala mandor, Tomi pun menuju bangunan yang ada di sebelah timur. Rangka dari bangunan tersebut sudah terpasang, sehingga ia ke sana untuk mengecek apakah sudah berjalan sesuai dengan rencana.Selama berkeli

  • Pura-Pura Menikah   Keresahan Tiara

    Tomi bertolak ke kota V untuk memipin pembangunan proyek di sana. sebelum pesawat lepas landas, ia mengabarkan kepada Tiara bahwa sebentar lagi pesawat akan take off. Namun, panggilan video call dari Tiara di ponsel membuat Tomi menggeser icon hijau pada ponsel merek buah.“Kamu hati-hati di sana. Jaga mata. jangan genit-genit. Ada hati yang harus kamu jaga di sini.” pesan Tiara dari seberang dengan wajah yang ditekuk. Ia merasa sangat sedih melepas kepergian Tomi kali ini. tidak biasanya Tiara merasa gelisah. Namun, ia tidak utarakan secara langsung kepada calon suaminya karena tidak ingin membuat Tomi merasa terbebani.Tomi tersenyum mendengar nasehat dari wanita pujaannya yang sebenatr lagi akan menjadi istrinya.“Siap, Nyonya. Aku akan selalu ingat pesan dan nasehat Nyonya,” hibur Tomi di kursi bisnis yang saat ini ia duduki.“Kamu jaga diri. Jaga kesehatan. Jangan telat makan. Jangan begadang. Kalau lagi capek di kantor istirahat sejenak. Jangan terlalu memaksakan bekerja jika ko

  • Pura-Pura Menikah   Bekal Makan Siang

    Setelah proses lamaran, Tomi disibukkan dengan pekerjaan yang baru menang tender. Selama satu bulan kedepan ia akan berada di luar kota untuk memantau proses pembangunan sebuah kawasan taman kota yang rencananya dimulai pekan depan.“Bagaimana persiapan ke kota V pekan depan, apa persiapannya sudah 90 persen?” tanya Gifran saat Tomi masuk menyerahkan rancangan proposal yang sudah diperbarui usai meeting kemarin.“Iya, Tuan. Semua akan berjalan sesuai dengan rencana. Jadi mulai minggu depan kita Saya dan tim akan menuju lokasi untuk memantau secara langsung permbuatan taman kota yang ada di kota V.” jelas Tomi menyerahkan proposal untuk diperiksa dan ditandatanagi ulang oleh pimpinannya.Gifran megangguk. “Untuk kesekian kalinya aku mempercayakan proyek ini kepadamu. Aku yakin kamu bisa menghandle proyek ini. Berikan yang terbaik untuk walikota V agar ia kagum dengan kita sebagai pelaksana.”“Terima kasih atas kepercayaan, Anda Tuan. Saya akan memberikan yang terbaik untuk perusahaan i

DMCA.com Protection Status