Dua bulan kemudianSetiap pagi manusia disibukkan dengan berbagai rutinitas. Mulai dari bangun tidur bahkan sampai menjelang tidur. manusia masih saja disibukkan dengan berbagai kegiatan yang tiada hentinya. Ini berlaku bagi manusia yang memiliki tingkat kesibukan yang tinggi dalam mengumpulkan pundi-pundi uang dan harta benda.Tidak terkecuali dengan pasangan suami istri yang baru. Tomi dan Tiara pagi-pagi sudah disibukkan dengan kegiatan mereka masing-masing di kantor. walau berbeda tempat kerja keduanya berusaha tetap kompak dan tidak mempermasalahkan hal tersebut.“Mas, pakaianmu sudah aku taruh di atas tempat tidur. Aku turun dulu.” ucap Tiara kepada suaminya yang ada di dalam kamar mandi.Perempuan yang berpakaian kemeja peach kerah bermodel V bertali pita dipadukan dengan rok pensil warna mocca di bawah lutut, menuruni anak tangga menuju dapur. Tiara selalu berusaha setiap pagi menyiapkan sarapan untuk suami tercinta. Walau dengan menu sederhana.Dua potongan roti sandwich menj
Kesuksesan perilisan produk di Dubai berhasil menyita perhatian dunia. Pasalnya iklan yang terpampang di layar besar yang ada di gedung-gedung pencakar langit di sana menampilkan pasangan suami istri yang menjadi model produk mereka sendiri. Gifran dan Serena bak model internasional yang sangat piawai bergaya di depan kamera. Pencapaian ini membuat nama mereka melejit sebagai pasangan suami istri yang sangat romantis. Awalnya banyak masayarakat awam yang tidak mengetahui identitas mereka, namun seiring dengan laku kerasnya produk clothing B&G membuat keduanya semakin dikenal masyarakat lewat wawancara sebuah majalah fashion dunia.Lusi dan Antoni siang itu bermain di taman samping dengan cucunya lekas memanggil kedua cucunya.“Danish, Dea! Lihat foto siapa ini?” tanya Lusi sembari memperlihatkan gambar foto Gifran dan Serena.“Mama dan Papa! Ini mama dan papa.” Jawab kedua cucunya serentak. Semenjak beredarnya foto Serena dan Gifran di majalah fashion, kedua anak mereka sangat antus
"Serena ini sudah jam berapa! Punya anak gadis satu-satunya tapi malasnya bikin ampun ya Tuhan," teriak Ratu di depan pintu kamar sambil menggedor menggunakan spatula. "Mama hitung. Jika dalam hitungan ketiga kamu tidak bangun, Mama akan menggoreng si Belen. Biar jadi menu sarapan pagi. Mama nggak peduli kamu menyesal nanti" omel Ratu. "Baiklah, sekarang pasang kupingmu baik-baik, Mama akan mulai menghitung, satu, dua, ti-"Ceklek,Bunyi pintu kamar terbuka, Serena bangun dengan kondisi memprihatinkan. Wajah kusut, mata panda plus bengkak, ditambah tatanan rambut seperti abis kesetrum listrik, bak model iklan jadul detergen DIAIA. Penampilannya benar-benar membuat mama Ratu murka, begitu melihat kondisi anaknya. "Ini anak pasti begadang dan nangis lagi, gara-gara nonton drama Korea. Nggak salah lagi, aku yakin sekali," tebak Ratu yang sudah hafal betul tingkah absurd anak perawannya."Bisa nggak sih Mama ngebangunin nggak teriak - teriak gitu
"Carlos Daniel.... Go Jun Pyo...." ucap Ibu dan anak itu bersamaan. "Wah, apakah ini mimpi Serena paulina Geum Jan Di? Atau bisa jadi, inilah jawaban disetiap doa yang kupanjatkan kepada Tuhan. Mempunyai calon menantu rupawan, dengan ketampanan yang hakiki diatas rata-rata." seloroh Ratu dengan mata tak berkedip.Mendengar ucapan mamanya yang terkesan lebay, Serena kemudian mencubit lengan Ratu untuk menyadarkannya."Aw! apa-apan kamu ini. Merusak suasana hati Mama aja kamu!" bisik Mama Ratu menoleh ke anaknya.Orang-orang di sekeliling merekapun tak kalah terkejutnya. Bagaikan suatu anugerah melihat wajah ganteng nan rupawan sekelas artis secara gratis. Sehingga, tak sedikit dari mereka yang diam-diam mengambil gambar laki-laki yang berdiri di hadapan mereka.Setelah menjauhkan baju laknat itu dari wajah atasannya, Tayo berucap, "Maaf Tuan, ini kesalahan saya, seharusnya saya yang langsung turun tangan mencari pesanan Nona mud
Usaha demi mencari buah kedondong kualitas premium merupakan perkara sulit bagi seorang Gifran Aleandro Castanyo, dibanding bertemu klien mempresentasekan kerja sama yang sangat mudah baginya mendapatkan kontrak. Sebagai seorang CEO Glow & Bright yang cerdas dan berkharisma, tentu harga dirinya dipertaruhkan demi sebuah permintaan konyol dari sang adik. Bila tidak dipenuhi, Gina tentu saja merengek sepanjang hari seperti anak kecil. Dengan mengatasnamakan apa lagi kalau bukan ngidam senjata utamanya.Mobik yang dikemudikan Tayo berhenti di perempatan lampu merah. Matanya melirik ke arah jendela, seketika ia melihat penjual kedondong diseberang jalan. "Kita putar arah!" titahnya pada Tayo"Kita akan melanggar Tuan! Di depan ada pos polisi." ujar Tayo.Iya tahu jawabannya kali ini, bukan jawaban yang diharapkan dari atasannya."Ck!" Pokoknya cari cara supaya bisa putar arah! Di seberang sana aku lihat ada penjual
Usai mendapatkan Kedondong yang diinginkan Gina, Gifran dan Tayo bergegas menuju mobil melanjutkan perjalanan mereka kembali ke rumah. Kebetulan hari sudah sore, maka mereka memutuskan untuk kembali ke rumah saja. "Untung saja, Bapak tadi berbaik hati menyerahkan kedondongnya, coba kalau tidak, bisa kewalahan kita seharian penuh ke sana ke mari mencari penjual kendondong tanpa alamat yang jelas. Eh, Kayak lirik lagu Tuan. hehehe maaf," ucap Tayo yang kembali fokus menyetir. Gifran tidak menanggapi ucapan asistennya itu. "Nanti kamu pesankan Pak Raja asinan kedondong kualitas terbaik di toko 'Selera Manis' titah Gifran. "Baik Tuan!" Mobil yang dikemudikan Tayo memasuki gerbang besi setinggi tiga meter, mengelilingi rumah utama keluarga Castanyo. Rumah dengan halaman yang luas, ditanami aneka jenis bunga-bunga seperti Anggrek, Mawar, Melati, Lili, Daisy dan sebaginya. Serta beberapa jenis pohon yang ditanam membuat udara di halaman terasa sejuk da
Pagi ini Serena bersiap ke toko cake milik keluarganya. Gadis itu seperti biasa memakai setelan baju kaos putih polos, dipadukan dengan sweater hitam berbahan katun. Dan celana jeans warna senada. Dengan rambut di kuncir kuda, menjadi ciri khas gadis bekulit putih itu. Serena tak menampik, walau hanya dengan polesan bedak baby dan pelembab bibir yang ia berikan ke kulit wajah dan bibir mungil miliknya, kecantikannya tidak berkurang sedikit pun. Ia lantas bercermin memperhatikan penampilannya seraya tersenyum "Sungguh Maha Karya Ciptaan Tuhan." gumamnya setinggi langit."Serena Paulina Geum Jan Di, kamun sudah siap ?" teriak Ratu di balik pintu kamarnya."Iya Mama Ratuku sejagad Raya, anakmu ini sudah selesai." sahut Serena di dalam kamar sambil meraih sepatu sneaker putih polos miliknya. Usai terpasang dikedua kakinya, ia lekas meraih pintu dan keluar menuju meja makan, ikut bergabung sarapan bersama kedua orang tuanya.
Serena memasuki cafe 'Cidaha' ia mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Lela. Ternyata, sahabatnya itu berada di sudut ruangan dekat jendela kaca yang menghadap ke arah jalan. Lela yang melihat kehadiran Serena pun melambaikan tangan."Sorry telat. Kamu tahu nggak sih, di jalan gue bertemu dua laki-laki kedondong penyebab geu celaka." terangnya ketika mendaratkan diri di kursi kayu seraya menyeruput minuman yang ada di depannya.lela hanya menggeleng kepala melihat tampilan sahabatnya itu yang kacau. Ia memastikan pasti kejadian itu membuatnya naik pitam."Lo seperti pengembara yang baru menemukan air di tengah padang pasir tahu nggak."Apa yang diucapkanLela memang benar. Ia butuh minuman dingin untuk meredakan emosinya yang bergejolak."Haahhh...." Serena melipat kedua tangannya ke atas meja seraya menundukkan kepalanya.Melihat Serena yang tidak ceria seperti biasanya, Lela sebagai sahabat hanya memberikannya supp