Share

30. Bahagia Bersama Duka

Ketiga orang di dalam kamar gelap itu berhenti bicara ketika mereka mendengar bunyi langkah kaki yang ribut di luar. Banyak suara bisik-bisik dan mesin motor yang berhenti.

"Man, mereka datang, Man," bisik Doni.

Erman dan Rere saling pandang di bawah lampu layar ponsel.

"Anak buah Gundul gak bisa diajak main-main, Man. Lu kenapa lari kesini, sih?" Kaki Doni menyepak paha Erman.

"Gua gak punya tempat lain buat dituju!" bentak Erman dalam bisikan.

"Dengar!" Rere memukul bahu Erman.

Sepertinya kamar di kanan kiri terbuka dan ada suara orang berlari, beberapa pekikan kecil juga barang jatuh. Rere menebak penghuni kamar tetangga lari menyelamatkan diri.

"Bagaimana kalau kita lari keluar? Kamar ini gak ada pintu belakangnya!" kata Erman.

"Mau lari lewat mana?" sahut Doni. "Lihat itu di bawah pintu!"

Cahaya teras kamar yang terang menyinari kaki-kaki yang berdiri tepat di depan kamar Doni. Erman merasa dingin sekujur tubuhnya. Bagaimana cara lari dari sini?

Gundul memberinya waktu seminggu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status