Prahara Orang Ketiga

Prahara Orang Ketiga

last updateLast Updated : 2025-01-14
By:   Sarisha  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Not enough ratings
17Chapters
3views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scan code to read on App

Pada hari pesta pernikahan dilangsungkan, wanita yang dicintai oleh pacarku selama sepuluh tahun mengatakan bahwa dia akan menggantikanku menikah dengan pacarku. Dia mengenakan gaun pengantin dan cincin milikku sambil menangis tersedu-sedu. "Kak Erika, aku sakit parah. Kamu bakal menjalani seluruh hidupmu bersama Kak Bimo. Biarkan aku yang melakukan pesta pernikahan ini." Pacarku yang bernama Bimo menimpali, "Erika, kamu lagi hamil anakku, kita juga sudah dapat buku nikah. Kamu sudah punya banyak hal, jadi nggak penting apakah kamu bakal melangsungkan pesta pernikahan ini atau nggak." Para tamu di atas panggung mulai menuding, membuat pengantin wanita sepertiku menjadi bahan lelucon. Namun, saat itu aku tidak membuat masalah. Aku memutuskan membuat janji untuk melakukan aborsi, lalu tersenyum ramah pada wanita kesayangan Bimo. "Boleh saja. Aku berikan pernikahan ini untukmu, aku juga akan memberimu pria bajingan yang sudah aku pacari selama sepuluh tahun!"

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1

"Erika, kamu bicara apa, sih?" Bimo mencoba menarikku dengan tangannya yang bebas, sementara satu tangannya tidak pernah lepas dari tangan Riani.Aku mengangkat tangan dan menampar wajah Bimo. Dia menutupi wajahnya, matanya terbelalak tidak percaya.Riani mengangkat roknya dan melindungi Bimo dengan satu tangan, sambil merengek lirih, "Kak, jangan marah, jangan sakiti Kak Bimo.""Aku sudah nggak menginginkan pernikahan ini lagi, aku bakal balikin gaun pengantinmu. Biarkan saja aku mati sendirian, huhuhu."Kata Riani sambil beranjak untuk melepaskan gaun pengantin dari tubuhnya, tetapi dihentikan oleh Bimo."Riani, gaun pengantin ini milikmu, pernikahan ini juga milikmu."Dia merapikan gaun pengantin yang dikenakan Riani dengan hati-hati, tidak melewatkan setiap renda. Gaun pengantin berwarna putih makin membuat Riani terlihat lemah, sementara lampu di aula membuatnya terkesan lebih indah dan rapuh.Ini adalah gaun pengantin yang dipilihkan Bimo untukku, tetapi sangat cocok untuknya.Ti...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
17 Chapters
Bab 1
"Erika, kamu bicara apa, sih?" Bimo mencoba menarikku dengan tangannya yang bebas, sementara satu tangannya tidak pernah lepas dari tangan Riani.Aku mengangkat tangan dan menampar wajah Bimo. Dia menutupi wajahnya, matanya terbelalak tidak percaya.Riani mengangkat roknya dan melindungi Bimo dengan satu tangan, sambil merengek lirih, "Kak, jangan marah, jangan sakiti Kak Bimo.""Aku sudah nggak menginginkan pernikahan ini lagi, aku bakal balikin gaun pengantinmu. Biarkan saja aku mati sendirian, huhuhu."Kata Riani sambil beranjak untuk melepaskan gaun pengantin dari tubuhnya, tetapi dihentikan oleh Bimo."Riani, gaun pengantin ini milikmu, pernikahan ini juga milikmu."Dia merapikan gaun pengantin yang dikenakan Riani dengan hati-hati, tidak melewatkan setiap renda. Gaun pengantin berwarna putih makin membuat Riani terlihat lemah, sementara lampu di aula membuatnya terkesan lebih indah dan rapuh.Ini adalah gaun pengantin yang dipilihkan Bimo untukku, tetapi sangat cocok untuknya.Ti
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more
Bab 2
Setelah berjuang cukup lama, aku memaksakan diri untuk berdiri.Ketika menuruni tangga, kakiku keseleo dan rasanya sangat sakit.Aku melihat sepatuku, ternyata tumitku sudah berdarah.Ternyata bukan hanya gaun pengantinnya yang tidak muat dengan ukuranku, sepatu hak tingginya juga tidak muat dengan kakiku.Aku sempat berpikir bahwa itu karena Bimo terlalu sibuk dan tidak cukup teliti dalam memperhatikan hal-hal yang berhubungan denganku, jadi dia salah memilih.Aku melihat ke arah mawar putih dan violet yang diletakkan di taman, yang juga merupakan bunga favorit Riani.Ternyata, semua itu bukan untukku.Ketika aku berjalan melewati jalan setapak di taman menuju lokasi pernikahan sebelumnya, kakiku sudah lelah karena tumitku terluka.Sekarang, kakiku keseleo. Saat menginjak jalan berkerikil, setiap langkah yang aku ayunkan terasa sangat menyakitkan.Semua pelayan menundukkan kepala saat mereka melewatiku. Mereka tidak menatapku, hanya bergegas menuju ruang perjamuan dengan makanan di ta
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more
Bab 3
Dengan kaki yang terluka, ditambah demam akibat kehujanan, dokter menyarankanku untuk menjalani operasi dalam beberapa hari.Aku tidak punya tempat untuk pergi dan hanya bisa tinggal di rumah sakit.Bimo meneleponku malam itu, dengan marah menanyakan di mana aku berada.Riani yang berada di sampingnya mencoba memperkeruh suasana. "Kak Bimo, Kak Erika masih belum pulang, apa dia tidur di tempat temannya? Aku dengar katanya rekan kerjanya banyak yang laki-laki, apa kamu nggak takut terjadi sesuatu dengan mereka?"Bimo mendengkus, "Kamu nggak tahu secinta apa dia denganku. Dia seperti anjing, diusir saja nggak mau pergi, jadi mana mungkin dia selingkuh?"Hatiku seperti tersayat pisau. Ketika Bimo ingin mengakhiri hubungan denganku, aku berusaha sekuat tenaga untuk tetap bertahan. Aku pikir aku sudah membuat hatinya luluh, tetapi tidak disangka di matanya, aku hanyalah seekor anjing penjilat yang tidak bisa dia singkirkan.Bimo menggambarkan perpisahan itu dengan sempurna, bahkan mengulang
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more
Bab 4
Pada hari operasi, aku mengikuti perawat melewati koridor.Di sebelah ada departemen kebidanan dan kandungan. Ada seorang wanita yang baru melahirkan tengah menggendong bayinya dan didorong keluar dari ruang operasi. Keluarga dan teman wanita mendekat dan begitu perhatian dengan kondisi ibu dan anak.Melihat itu, hatiku terasa masam, menunduk dan menyentuh perutku.Perawat mengira aku gugup, jadi menyarankan agar aku bermain dengan ponsel sebentar biar lebih santai.Aku menatap layar ponsel dengan linglung, tanganku tanpa sadar membuka status teman-temanku.Kebetulan saja muncul status Riani yang begitu hati-hati.Dia menuliskan, "Kali terakhir bepergian dengan orang yang paling aku cintai."Dalam foto tersebut, terlihat tangan mereka saling menggenggam erat.Meskipun saat resepsi aku sudah memutuskan untuk menyerah dengan hubungan ini, air mataku tetap terjatuh, membasahi layar ponsel.Karena Bimo sibuk bekerja, sering lembur dan melakukan perjalanan dinas, tanggal pesta pernikahan te
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more
Bab 5
Setelah Bimo mengatakan itu, aku langsung mematikan panggilan dan memblokir nomornya tanpa ragu-ragu.Riani, lebih baik kamu diam dan jangan mengotori jalan reinkarnasi anakku.Berbaring di meja operasi yang dingin, aku menatap cahaya putih yang menyilaukan, membuat mataku perih.Riani masih terus mengirimkan status, sebuah foto yang hangat menarik perhatianku.Ketika bayi dalam perutku sudah dikeluarkan, Riani menyombongkan diri bahwa Bimo telah melelang berlian dengan harga tertinggi. Mereka berdua berciuman dengan penuh gairah di pelelangan. Tepuk tangan di tempat kejadian dan ucapan selamat pun terlihat memenuhi status yang dia kirimkan, meninggalkan catatan yang romantis.Aku terbaring di ranjang rumah sakit. Rasanya seperti ada bagian tubuhku yang dicabut dengan kejam, membuat darah mengalir deras.Selama waktu yang aku habiskan di rumah sakit untuk memulihkan kondisiku, Bimo terus meneleponku berulang kali. Namun, aku mengabaikannya dan langsung memblokir nomor yang dia gunakan.
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more
Bab 6
Kemarahan Bimo langsung tersulut."Erika, kamu harus sadar diri! Kamu sudah dipermainkan olehku selama sepuluh tahun dan kamu sudah rusak. Kamu pikir masih ada orang yang menginginkanmu selain aku?""Jangan lupa, kamu sedang mengandung anakku sekarang."Dia menambahkan. "Nggak masalah kalau kamu mau cerai, tapi gugurkan anak itu."Dia tahu bahwa kesehatanku tidak baik, jadi tidak mudah bagiku untuk bisa mengandung anak ini. Dia juga tahu bahwa aku mencintai anak-anak dan mendambakan keluarga yang lengkap. Dia sangat yakin bahwa aku tidak akan rela menggugurkan anak yang kami miliki dengan susah payah ini.Namun, dia tidak tahu.Saat dia dan Riani sedang melakukan bulan madu, meringkuk di atas lautan biru yang tak berujung dan menggantungkan kunci di jembatan kekasih, anak kami sudah meninggal.Anak kami sudah meninggal.Aku melihat dengan sedikit geli saat dia sedang berpuas diri, berpikir bahwa dia bisa mengendalikanku."Bukankah kalau kita cerai, dia jadi punya ruang?""Erika, tabiat
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more
Bab 7
Wajah Bimo berubah dari sumringah menjadi pucat.Dia bergidik saat membaca tulisan di kertas itu, bahkan jari-jarinya sampai gemetar, tidak percaya dengan apa yang dia lihat.Dia mencubit lengan Riani, matanya memerah sambil memerintahkan, "Bacakan!"Riani terkejut dan membacanya dengan gemetar, "Tiga bulan ... menjadi ... keguguran ...."Bimo merobek-robek kertas itu dan berteriak kesakitan, "Kamu bohong! Ini pasti palsu, palsu!""Bayi itu sudah terbentuk. Erika, kamu kejam sekali!"Dia menunjuk ke arahku, air mata membasahi wajahnya.Aku merasa konyol menghadapi tuduhan seperti itu dan berbalik untuk pergi.Namun, dia melangkah maju dan memelukku erat-erat, napasnya yang tidak teratur mengungkapkan kegelisahan di dalam hatinya."Erika, jangan pergi.""Aku nggak mau cerai.""Katakan padaku kalau itu palsu, cepat katakan!"Suara teriakannya bergema di ruang tamu. Suara kemarahannya berubah menjadi ketakutan, menjadi suara penuh duka."Erika, katakan sesuatu, ya?"Apa lagi yang bisa aku
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more
Bab 8
Sejak Bimo melukaiku dan mendatangkan dokter untuk mengobatiku, dia tidak muncul berhari-hari.Selama ini, aku berpura-pura sakit dan berusaha mencari cara untuk melarikan diri.Riani mengganti akunnya dan kembali menambahkan kontakku, lalu mengunggah banyak foto mesranya bersama Bimo. Bahkan kata-kata yang dia selipkan sangat manis dan penuh cinta.Ada getaran di dalam hatiku. Aku membuka foto-foto itu, lalu menyimpannya.Melihatnya dengan bangga memamerkan kemesraan mereka, aku menuliskan komentar, "Setelah semua taktik yang kamu gunakan, Bimo masih belum melamarmu?"Pertahanan Riani langsung runtuh. Dia mengirimkan belasan pesan suara dan teks, memarahiku dengan berbagai cara."Lihat apa yang dibicarakan semua orang tentangmu? Kamu cuma wanita yang nggak dicintai dan jadi selingkuhan. Penglihatan mereka memang sangat jeli."Dia sangat bangga pada dirinya sendiri, jadi saat aku tidak membalas pesannya, dia menambahkan, "Kalau waktu itu aku nggak pergi ke luar negeri, mana mungkin kam
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more
Bab 9
Namun, setelah menunggu beberapa hari, pertunjukan yang dinanti-nantikan Riani belum juga terjadi.Para pelayan di rumah Bimo sangat berhati-hati dalam melayaniku setiap hari. Mereka khawatir Bimo melihat berat badanku turun, marah atau bahkan memar atau benjol.Aku tidak tahu bagaimana perasaan Bimo kepadaku saat ini.Jelas-jelas, dia sangat lembut dan berhati-hati pada Riani, sementara memperlakukanku dengan tidak sabaran. Namun, dia tidak mau melepaskanku, bahkan mengatakan bahwa dia sangat mencintaiku.Sekarang, dia memperlakukanku seperti burung kenari, mengurungku di rumah, tetapi tidak mengucapkan sepatah kata pun kepadaku.Karena tidak ada siapa pun yang bisa dimintai bantuan, aku berpikir untuk menghubungi ibu dan ayah. Namun, mereka menghubungiku terlebih dahulu.Hal pertama yang mereka katakan adalah mereka mendoakanku dan Bimo agar hidup bahagia. Mereka juga mengatakan bahwa seorang wanita yang menikah kedua kali tidak beruntung dan hal-hal klise lainnya.Ibu juga menangis
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more
Bab 10
Riani marah, mengambil ponselnya dan segera mengirimiku pesan-pesan kasar yang tak terhitung jumlahnya.Aku tertawa pelan, tujuanku tercapai.Aku sekali lagi mengajukan tawaran agar dia bersedia membantuku meninggalkan negara ini. Kali ini, dia tidak menolak walaupun masih memaki-makiku.Setelah Bimo bergegas pulang, dia puas dengan penampilanku yang mengenakan gaun rajutan. Aku sedang membaca di bawah lampu, terlihat patuh dan terampil.Bimo pun mengungkapkan tatapan lembut yang jarang dia tunjukkan. "Erika, aku tahu kamu sudah sangat menderita. Aku akan menebus semuanya perlahan."Aku mengejek dalam hati, menoleh tapi mengerjap sedih. "Suamiku, aku sudah memikirkannya cukup lama dan orang yang paling aku cintai itu kamu. Kamu juga paling mencintaiku, 'kan?"Sudut mulut Bimo menyunggingkan senyum menghina, berpikir bahwa aku benar-benar anjing penjilat yang tidak bisa diusir.Namun, dia menjadi sedikit emosional ketika melihatku mengangkat wajah dan menatapnya dengan mata berdenyut.D
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status