Share

Chapter 134

"Apa kau gila," sergah Marren yang membuat Aeland terkekeh seraya mengacungkan jari telunjuknya kepada Marren untuk tenang.

"Tenang saja, Sayang," sahut Arland seraya bangkit berdiri menjauh dan membuka saluran pembicaraan.

Dengan perasaan was was Marren dan Madya menunggu dalam diam, sementara Arland pergi ke halaman rumah agar leluasa berbicara dengan Arsan.

Sesekali Marren menatap kepada ibunya yang menggenggam erat Marren seolah menguatkannya saat mereka mendengar suara Arland meninggi dan berdebat.

Dua puluh lima menit berlalu akhirnya Arland mengakhiri panggilan tersebut. Dengan menghela napas kesal pria itu perlahan memasuki rumah.

"Maafkan aku, aku sengaja tak ingin memperdengarkan pembicaraan kami agar kamu dan Mama tak serta merta ikut menyahut perkataannya," ucap Arland menatap Marren dan Madya bergantian.

"Ya, kamu benar dan saya setuju seperti itu," sahut Marren mengangguk dengan canggung.

"Apa kau ingin tahu kabarnya?" sela Arland tersenyum melihat sikap Marren yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status