Share

Bab 159. Serangan Balungwesi

Sekar Pandan bangun dari tempat tidur. Wajahnya meringis menahan nyeri di punggung. Luka itu akhir-akhir ini sering mengeluarkan darah kembali setiap dia banyak gerak. Gadis itu mendekati pintu kamar karena samar-samar mendengar orang berbicara di luar. Telinganya ditempelkan di daun pintu.

Di balik pintu kamar, dua pelayan rumah yang ditempati Sekar Pandan dan lelaki bernama Zhang menginap, tengah ngobrol. Dua lelaki muda berbadan kurus dan berkulit gelap karena terbakar cahaya matahari itu tengah menatap pintu kamar Sekar Pandan.

"Besuk kita akan dimarahi Ki Sarpo kalau ketahuan kita menerima tamu berbadan kotor dan bau seperti gadis itu." Pelayan bertubuh paling tinggi berkata dengan khawatir. Temannya yang bergigi besar-besar segera menimpali.

"Jangan khawatir. Besuk pagi-pagi gadis itu pasti sudah pergi. Jadi kita bisa secepatnya membersihkan tempat tidurnya."

"Gadis itu sangat aneh. Wajahnya cantik tapi otaknya miring. Masa melumuri tubuh de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status