Share

Bab 161. Menghindar dari Kekasih

"Kalian pendekar yang tidak punya malu. Mengeroyok gadis remaja yang tidak punya salah dan dosa pada kalian." Raden Prana Kusuma berhenti tepat di bawah cahaya bulan. Sinar lembut sang Candra memancarkan kewibawaan cucu Guru Agung Anuradha itu. Sepasang matanya yang teduh berubah tajam menusuk. Pemuda itu muak dengan tingkah laku para pendekar yang termakan kabar tidak benar.

Balungwesi mencoba mengenali pemuda di depannya. Pemuda itu memiliki wajah sangat tampan. Tubuhnya tegap dan kekar. Balungwesi tidak menemukan senjata apapun di pinggang Raden Prana Kusuma. Hanya dengan menggunakan ranting dia berani menyombongkan diri. Pemuda itu memang telah menyingkirkan satu lawan, bukan berarti dia tangguh. Dia tetapi itu tanpa melalui adu kesaktian.

Balungwesi yang tidak mengakui tingginya gunung segera berkata lantang. "Pemuda kemarin sore ingin menantang. Apa yang akan kau gunakan untuk melawan kami? Ranting yang masih berdaun itu? Kau terlalu meremehkan kami, Anak mud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status