Share

Bab 169. Berkumpul

Wajah Sekar Pandan tampak gelisah.

"Kau kenapa?"

Sekar Pandan menatap Putri Dewi Gayatri yang melompat turun dari kudanya. Begitu juga sebaliknya. Gadis itu menggeram saat melihat Sekar Pandan bersama Raden Prana Kusuma.

"Rupanya gara-gara gadis bau busuk itu," gerutu gadis berselendang kuning itu jengkel.

"Kenapa kau menyusulku, Nimas?"

Putri Dewi Gayatri memberengut. "Kangmas. Kenapa kau bertanya seperti itu? Aku calon istrimu, tentu khawatir padamu. Kau melarikan kudamu seperti orang kesetanan. Tentu saja aku khawatir." Wajahnya sinis saat melihat Sekar Pandan.

"Aku begitu senang saat mendengar Sekar Pandan masih ada di sekitar sini. Karena itulah aku memacu kudaku bagai kesetanan. Kuharap kau tahu maksudku, Sekar." Sekar Pandan makin tertunduk. Perlahan dia mengangguk. Dia tidak meragukan ketulusan hati Senopati Prana Kusuma terhadap dirinya.

"Jangan dekat-dekat dengan gadis bau busuk itu, Kangmas." Putri Dewi Gaya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Syamsu Alam
semangat up nya thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status