Share

Bab 163. Melanjutkan Perjalanan Bersama

Setelah mereka menyantap masakan bersantan dari pemilik rumah, mereka berkemas meninggalkan dusun kecil yang ramai itu. Kuda mereka berlari menyusuri jalan berbatu. Terik matahari di musim kemarau tidak menghalangi mereka melakukan perjalanan. Debu di belakang empat kuda itu membubung tinggi.

"Jika Nini Sekar Pandan kembali ke rumah itu, dia tidak bisa bertemu kita, Prana Kusuma," ujar Ludro Gempol yang berada di samping kuda Raden Prana Kusuma.

Pemuda gagah itu menatap lurus ke depan. Tubuhnya terguncang-guncang di atas punggung kuda hitam. Ada rasa cemburu di hatinya setiap mengingat Sekar Pandan meninggalkan dirinya dan justru pergi bersama laki-laki lain.

"Biarkan saja," jawabnya kemudian.

Ludro Gempol terperanjat dengan jawaban enteng itu. Ini tidak seperti Raden Prana Kusuma yang dia kenal. Biasanya pemuda itu akan bingung jika mencemaskan keadaan Sekar Pandan di dunia persilatan. Bahkan dia rela meminta tugas ke luar kerajaan demi memasti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status