Share

Bab 164

Arfeen mengecup bibir Larena dengan gerakan cepat ketika wanita itu tengah memperhatikan wajah lelapnya.

Ia bukannya pura-pura tidur, beberapa saat lalu ia benar-benar masih tertidur. Namun ujung jari wanita itu yang mengalir dari dahi turun ke bawah membuatnya terjaga, meski ia anggap untuk membuka mata karena ingin tahu apa yang akan dilakukan wanita itu selanjutnya.

Ia pikir wanita itu akan menciumnya namun hanya memandangi saja. Jadi ia yang lebih dulu mengambil tindakan.

Kedua mata Larena melebar dengan serangan tak terduga itu, ia menatap suaminya dengan kesal.

“Auw!” Arfeen menjerit saat tangan sang istri mencubit perutnya.

“Kau sengaja ya! Ha?”

“Ampun, ampun, Wife!” Ia menyerah jika wanita itu sudah mengeluarkan jurus cubitannya.

Lama-kelamaan cubitan Larena terasa juga.

Larena melepaskan cubitannya sambil memanyunkan bibir. “Dasar genit! Pintar sekali mencuri kesempatan!”

Arfeen mengeluarkan tawa saat bangkit duduk. “Makanya jangan suka malu-malu, kita kan suami istri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status