Share

Mau cerai

Bab 38

"Ternyata Kamilah yang salah mendidik mu, sengaja kami diam di luar tadi mendengar ocehan mu yang membuat kami malu untuk menunjukkan muka kami disini." tamparan keras dari Ibunya kak Desi telah mewakili perasaanku.

Aku berdoa semoga Bang Linggom tetap menjadi suami yang baik, setia dan sehat selalu. Amin...

'Ibu, kenapa malah menamparku?" Kak Desi menatap ibu dan ayahnya, lalu memegang wajahnya yang memerah bekas tamparan ibunya.

"Diam Desi! Kau duduk jangan bicara sebelum kau diberi kesempatan untuk berbicara." Ayah kak Desi mengultimatum putrinya dengan amarah.

"Sudah Pak, silahkan duduk. Mari kita bicara baik-baik." ucap Bang Dapot dengan sopan menyambut besan dari orangtuanya itu.

Semua kami duduk di sofa yang empuk, kak Desi tidak lupa memasang AC setelah orangtuanya datang. Mungkin tadi dia lupa makanya ditahan panas hati dan panas badan.

"Maaf Pak, ibu dan semua kita yang ada disini. Pertama, aku akan menjelaskan kenapa kami saat ini berada disini biar tidak ada salah p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status