Share

Tidak sakit

Bab 45

Aku terus memeluk Togar, sama sekali tidak menyangka kalau usianya hanya sampai disini di dunia ini. Ibu mertua hanya diam, tanpa bersuara sepatah katapun, hanya air mata yang terus mengalir di pipi, dan raut wajahnya dingin, memandangi anaknya yang semakin lama semakin dingin.

Almarhum Togar dibersihkan, sesuai dengan permintaanku, dan aku meminta satu ambulans untuk mengantar almarhum ke kampung. Sepertinya aku tidak akan bisa berdiam begini, mau tidak mau aku harus mengabari semua keluarga atas duka ini, minimal saudara kandung Togar. Sesaat aku berpikir hendak menelepon siapa lebih dulu, aku mencari kontak kak Susi yang di kampung. Agar dia siap-siap di kampung, membereskan rumah mertua, karna almarhum Togar akan disemayamkan disana sebelum penguburan.

"Jangan kasih tahu Mitha dan suaminya, kalau anakku ini sudah meninggal," ucap ibu mertua menatapku penuh dingin.

Aku hanya mengangguk, aku memeluk Ibu dengan perasaan yang sangat menyayat hati, "kita harus kuat Inang, janga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status