Share

Jaga Mama

Bab 44

Aku lihat air mata mengalir di sudut matanya, aku tidak sanggup lagi menahan sesak di dadaku melihat wajah pucatnya dan keringat yang mengucur di seluruh dahinya. Akhirnya aku menangis juga, setelah susah payah sejak tadi menahannya.

"Katakan pada kakak Gar, mana yang sakit Dek? Apa sebenarnya penyakitmu? Huhuhu.... Jangan buat kakak takut!" Aku mengipasnya dengan sobekan kardus air mineral yang dia sediakan untuk tamu.

Bidan yang dijemput oleh tetangga Togar sudah nyampai, setelah di tensi ternyata tensinya katanya sangat tinggi, lalu Bu Bidan merujuknya ke rumah sakit di kota, dengan jarak tempuh 2 jam perjalanan. Tidak ingin membuang waktu, aku langsung menyanggupinya. Aku minta tolong tetangga Togar untuk membantuku mengangkat tubuh Togar ke dalam mobilku.

"Sabar ya Dek, kau harus sembuh, kita ke rumah sakit sekarang." Perasaan baru saja kami tertawa bersama, makan bersama, tapi begitu cepat waktu berlalu, sekarang dia tidak berdaya, bahkan untuk menjawab perkataanku saja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status