Share

Bukti

Bab 46

"Togar tidak sakit Eda-ipar, tapi di tembak oleh si Saut suaminya Mitha," tiba-tiba ibu mertua bersuara, padahal sejak kami berangkat dari rumah sakit dan nyampai di kampung, hingga penguburan selesai ibu sama sekali tidak bersuara.

Sontak semua yang mendengarnya kaget, termasuk aku. Aku melihat ibu mertua, seakan minta penjelasan atas ucapannya barusan.

"Sudah Mak Dinda, tidak usah di sembunyikan lagi kenyataan itu pada semua orang yang disini. Biar penipu itu dipenjara." jerit ibu menangis pilu. Ini pertama kalinya tangisannya keluar setelah sejak semalam hanya diam berurai air mata.

Aku hanya bisa diam menanggapi perkataan ibu mertua, dengan mata yang tentunya berkaca-kaca, menahan sesak di dada air mata yang terus memaksa ingin keluar meskipun aku sudah berusaha menahannya.

"Riska, apa sebenarnya yang terjadi?" Kak Susi kini yang bertanya padaku.

"Kau jangan diam saja Dek, sebenarnya ada apa dengan Togar?" Bang Linggom ikut juga meminta keterangan dariku.

Semua mereka mena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status