Share

231. Terus Berharap

Surya Wijaya duduk di meja makan, matanya tertuju pada putrinya yang sedang menyantap sarapan dengan enggan. Victoria hanya memainkan roti panggang di piringnya, sesekali mencelupkan ke dalam selai, tapi tak pernah benar-benar menggigit. Surya menarik napas panjang, merasa berat untuk memulai pembicaraan ini.

“Papa akan membawa mama untuk berobat ke luar negeri.” Dengan hati-hati Surya Wijaya menyampaikan kabar buruk di hadapan putrinya. “Kemo yang dilakukan mamamu kemarin tidak memberi hasil yang maksimal,” sambung Surya Wijaya dengan nada sedih.

Victoria mendengarkan dengan saksama kata demi kata yang diucapkan oleh Surya Wijaya. Remaja itu mengangkat pandangannya, tatap matanya yang kelam menatap lurus ke arah ayahnya.

“Bersama Queen?” tanyanya singkat, tanpa embel-embel kakak. Hingga saat ini, dia masih belum bisa menerima kenyataan jika Queen adalah saudara sambungnya.

“Tidak, Queen sedang hamil, jadi dia harus banyak istirahat. Kamu mau ikut?” Surya menatap putrinya, berharap me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status