Share

Situasi Menegangkan

Dan tembakan itu pas mengenai abang Brayen yang ada di depanku. Pelukannya terlepas begitu saja dariku. Darah mulai bercucuran dan mengenai tanganku. Aku menangis tersedu, baru saja senua seperti mimpi bagiku. Merasakan pernyataan cinta dari suamiku yang sudah lama tak seperti itu.

“Minggir, Monica. Sasarannya kamu.” Suaranya melemah, aku menggeleng, tak tega melihatnya kesakitan.

"Bang."

"Abang!" Aku terus berteriak hingga dia mulai tak sadarkan diri.

Entah darimana pasukan yang mengawal gedung ini semakin banyak. Aku takut, tetapi akan lebih menakutkan jika abang Brayen kenapa-kenapa.

Dengan sigap tanpa takut Damar mengangkat abang Brayen yang bersimbah darah, kami dikepung itu membuat nyaliku begitu ciut.

Siapa sangka yang menembak adalah Sisil dengan banyak pengawal di sampingnya. Seisi gedung menjadi begitu riuh, beberapa tamu bahkan mundur teratur. Entah mengapa aku seperti berada di tengah-tengah orang yang bukan manusia. Mereka pergi dan berlalu begitu saja.

Berkali-kali ku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Azzahra
lanjuuut lagi
goodnovel comment avatar
Ifa
sedihnya, tegang dibuat
goodnovel comment avatar
Heryana Rauf
jgn sampai mati brayen.... sedih rasanya baca novel klo ada yg meninggal apalagi salah satu pemeran utamanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status