Share

Sah

POV Author

Setelah menelpon Gendis, Shaka semakin tidak tenang. Monica juga tak kalah kagetnya mendengar penuturan Gendis yang minta mahar surat Ar Rahman.

"Abang beneran hafal?" tanya Monica. Dia sangat khawatir melihat abangnya hapal atau tidak.

Shaka hanya membalas dengan senyum kecut, semakin menambah deretan penasaran Monica.

"Mengapa Monica?" tanya Reza yang melihat anak gadisnya panik.

"Kak Gendis minta Mahar surat Ar Rahman," jawab Monica.

"Ha? Apa juga?" tanya daddynya yang ikutan panik.

"Itu saja, katanya murah meriah. "

"Abangmu setuju?" tanya Nina yang ikut nimbrung. Dia juga tak percaya apa anaknya hapal atau tidak.

"Iya dia setuju, tapi kenapa Monica tidak yakin, ya," ucap Monica ragu.

Setelah menelpon Gendis, Shaka langsung masuk kamar mengurung diri. Beberapa kali Monica, bundanya dan daddynya memanggil untuk sekedar makan, tapi Shaka tidak keluar. Semakin membuat tidak tenang keluarga Adytama.

Sementara di rumah kediaman Atmadja, Gendis begitu bahagia karena meras
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status