Share

Mahar Pernikahan

Setelah si Gendis berteriak dia dengan santainya kembali ke ruangannya.

"Ha, calon imamku?" tanya Arya.

"Maksud Gendis?" Si Arya terus bertanya membuat kepalaku mau pecah saja rasanya. Aku meninggalkan si Arya yang masih bingung. Biarkan saja si Arya berpikir keras dengan ucapan si Gendis.

Ckck ... kelakuan si Gendis, sempat-sempatnya dia mengedipkan mata di meja kerjanya. Geli kurasa. Itu, sih, dia yang mau orang lain tahu. Lihat saja nanti kalau sudah sah kubuat makin tidak berkedip.

Aku kembali ke ruangan dengan perasaan dongkol ke Gendis. Bikin tensi naik saja itu orang, sok cantik lagi. Pakai adegan jumpa fans dengan karyawan laki-laki.

"Ciye calon imamku jan cemburu!" teriak si Arya, astaga itu anak. Pen ditabok kayaknya. Bahaya kalau si Arya tahu, bisa turun reputasiku sebagai pimpinan di kantor ini.

Lagi jengkel, Monica menelpon lagi, pasti mau meledekku juga. Sejak kemarin Monica tak henti-hentinya meledekku.

"Hai, hai, abangku yang sebentar lagi otewe nikah." Suaranya begi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sahariah Ambo Dali
thor up lah lg...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status