Beranda / Rumah Tangga / Perselingkuhan Yang Manis / Jangan Mencintai Terlalu Dalam

Share

Jangan Mencintai Terlalu Dalam

Penulis: Zizara Geoveldy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-01 09:27:49

Hampir enam bulan sejak kepergian Radit. Hari-hari terasa lama berlalu. Waktu berputar lebih lambat dari semestinya. Kayla merasa hatinya hampa. Apa pun yang dilakukan terasa sangat menjemukan. Dia kehilangan gairah untuk hidup.

"Kamu harus move on, Kay," ujar Nadin pada suatu hari.

"Aku nggak bisa, Nad. Tidak ada yang bisa menggantikan Radit disini," lirih Kayla berkata seraya menunjuk dadanya.

"Sudah cukup. Sudah terlalu lama. Hentikan kebodohan itu, Kay!"

"Aku memang bodoh. Sangat bodoh. Mencintai orang yang mungkin tidak menginginkanku. Aku..." Kayla tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Matanya berkaca-kaca, dan tidak lama bendungan itu bobol. Air bening mulai terjun bebas, membasahi pipinya yang tirus.

Setiap hal tentang Radit selalu mengundang air matanya.

Nadin mengusap-usap punggung Kayla. Dia ikut merasakan kesedihan sahabatnya itu. Kayla sangat mencintai Radit dengan tulus. Cintanya pada lelaki itu sangat besar. Tak tergambar dan tak bisa dibandingkan, bahkan dengan cinta Juliet kepada Romeo sekalipun. Diam-diam dia mengagumi kesetiaan Kayla. Walau dia ragu, akankah penantian itu bermuara kebahagiaan.

"Kayla, dipanggil ke ruangan bos," Cindy, sekretaris Pak Surya datang memberitahu.

Kayla buru-buru menghapus air matanya. Dia tidak ingin ada orang selain Nadin yang tahu keresahan hatinya.

"Iya, Cin, aku segera kesana," sahut Kayla dengan suara serak.

"Kamu baik-baik saja, Kay?" tanya Cindy meyakinkan. Ada rasa heran melihat mata Kayla yang agak sembab.

Kayla memaksakan sebuah senyuman. "Iya."

Kayla bercermin di kaca kecil yang selalu tersimpan di dalam tas. Dia memastikan tidak lagi ada sisa air mata di pipinya. Lalu dengan percaya diri, dia melangkah pasti menuju ruangan atasannya.

***

Malam sudah jauh dari kata larut. Jarum jam yang masih lincah bergerak, bertengger di angka satu dan tiga. Pukul satu malam lewat lima belas menit. Namun tak sepicing pun Kayla bisa memejamkan matanya. Pikirannya melayang pada kejadian tadi siang. Sebuah tawaran dari Pak Surya membuatnya riang. Promosi sebagai kepala cabang di pulau seberang. Malangnya ia bak makan buah simalakama. Jika dia terima tawaran itu, Ayah yang sudah renta akan tinggal sebatang kara. Tapi jika dia menolak, mundur dari perusahaan adalah satu-satunya pilihan, karena sudah ada orang yang akan menggantikan posisinya. Bukan apa-apa, perusahaan tempat Kayla bekerja merupakan perusahaan keluarga, dimana aroma nepotisme masih terasa kental. Kayla merupakan satu dari segelintir pegawai yang bukan merupakan keluarga dari pemilik perusahaan dan bisa lulus setelah melewati berbagai rangkaian tes.

Dilema melanda. Kayla tak ingin kehilangan pekerjaan. Satu-satunya mata pencarian yang menghidupinya dan Ayah beberapa tahun belakang.

Resign di saat karirnya sedang diatas angin bukan pilihan yang diinginkannya. Tapi bagaimana dengan Ayah? Inikah cara perusahaan merumahkannya secara halus?

***

"Kenapa tidak dimakan? Masakan Ayah tidak enak, ya?" tegur Ayah saat Kayla hanya diam memandangi sepiring nasi goreng di hadapannya.

"Enak kok, Yah," jawab Kayla sekenanya. Padahal dia belum mencicipi sesendok pun menu sarapan pagi ini.

"Kamu lagi ada masalah?" tanya Ayah lagi.

Kayla menggeleng. Tapi bukan Ayah namanya jika tidak berhasil membuat Kayla mengeluarkan isi hati.

"Kamu memikirkan laki-laki itu lagi?" Tatapan Ayah menghujam jantung Kayla.

"Nggak, Yah. Radit sudah lama pergi. Ayah nggak usah khawatir."

"Kalau gitu, sekarang Ayah bisa dong menjodohkanmu dengan seseorang?"

"Sama anak teman Ayah itu?"

"Lho, kok kamu tau? Kamu sering ingat dia juga, ya?" Ayah tersenyum menggoda.

"Ih, Ayah, apaan sih?" balas Kayla sewot.

"Nabil itu laki-laki yang baik, cerdas dan juga soleh. Dan yang terpenting, dia seorang PNS. Kamu tahu kan, PNS itu digaji sampai mati?"

Perkataan Ayah mengingatkan Kayla pada pekerjaannya. Ayah benar, profesi yang minim risiko itu adalah sebagai PNS. Tidak seperti dirinya yang bekerja di swasta dan kini berada di ujung tanduk.

"Jadi karena itu Ayah mau menjodohkanku dengan si Nabil itu?" Kayla menatap bola mata Ayah sangat dalam. Mencoba mencari kejujuran disana.

"Bukan itu, Nak. Ayah hanya ingin, jika suatu saat Ayah sudah tidak ada lagi, kamu berada bersama orang yang tepat, yang bisa menjaga dan membimbingmu sepanjang usia."

"Ayah mikirnya kejauhan. Sudah, Yah, aku ke kantor dulu," pamit Kayla. Dia sungguh tidak suka topik pagi ini.

Sementara, Ayah hanya bisa tersenyum melepas kepergian anak gadisnya. Berbagai kekhawatiran ia coba singkirkan.

"Kayla, sepertinya waktu Ayah tidak akan lama. Coba kamu pikirkan lagi."

Langkah Kayla terhenti. Dia membalikkan badan. Rasa cemas menyergapnya.

"Ayah, jangan bicara yang nggak-nggak. Ayah akan tetap di sini, kita akan selalu bersama," ujar Kayla menghibur dirinya yang mendadak panik.

"Pergilah, nanti kamu terlambat. Ayah akan baik-baik saja." Laki-laki itu meyakinkan.

Kayla baru saja hendak memutar badan namun kata-kata Ayah kembali menghentikannya.

"Jangan mencintai terlalu dalam, nanti kamu bisa tenggelam." Ayah menatap Kayla penuh arti.

Kayla meninggalkan rumah dengan perasaan bimbang. Percakapan dengan Ayah tadi membuat kegalauannya menjadi-jadi.

***

"Kesempatan tidak akan datang dua kali." Itu tanggapan Nadin ketika Kayla memberitahukan tawaran Pak Surya padanya.

"Tapi gimana dengan Ayah?"

"Ayahmu bisa tinggal bersamaku, Kay. Atau kalau dia keberatan, aku bisa mengunjunginya setiap hari."

Kayla menatap Nadin penuh keraguan. "Itu nggak mungkin," desisnya kemudian.

"Atau gimana kalau kamu bawa Ayah sekalian?" Mata Nadin berbinar-binar seakan menemukan oase di padang pasir.

Kayla terdiam sesaat. Ide Nadin bukan hal yang buruk. Tetapi rasanya mustahil membawa Ayah ikut serta ke Kalimantan, tempat tugasnya yang baru. Ayah pasti tidak akan setuju. Terlalu banyak kenangan di rumah mereka.

"Mungkin aku harus mundur dari perusahaan ini," gumam Kayla, hampir tidak kedengaran.

"Jangan, Kay! Cari kerja sekarang nggak gampang. Coba kamu pikirin lagi." Nadin terlihat ikut resah.

"Tapi perusahaan ingin aku mundur dengan cara menyingkirkanku ke tempat yang jauh. Mungkin kinerjaku kurang memuaskan, atau aku sudah tidak produktif lagi." Kayla mengira-ngira mencari cela dirinya.

"Kamu salah, Kay. Kamu karyawan teladan, berprestasi dan energik. Perusahaan pasti bangga punya karyawan seperti kamu," kata Nadin membesarkan hati Kayla.

Kayla tersenyum getir mendengar kata-kata Nadin yang berusaha menghiburnya.

"Kamu kan tahu sendiri sistem di perusahaan kita.  Mungkin ada kerabat owner yang akan mengisi posisi kamu," Nadin berasumsi sendiri.

Kayla tak bersuara, tapi di dalam hati dia meyakini semua kata-kata Nadin.

***

Lama Ayah termenung setelah Kayla menceritakan semuanya. Kerutan di dahinya semakin jelas terlihat.

"Kalimantan itu terlalu jauh," cetusnya setelah lama hening. "Ayah tidak ingin karir kamu berakhir. Tapi melepasmu sejauh itu, Ayah tidak mampu."

"Aku ingin Ayah ikut denganku."

Ayah terdiam lagi. Sorot matanya menyiratkan kesedihan. Ada selaksa beban yang ingin ia hempaskan.

"Tidak mungkin Ayah meninggalkan kota ini. Rumah ini mahar pernikahan dari Ayah untuk Ibu. Hanya ini satu-satunya kenangan yang abadi." Ayah terlihat sangat sedih. Sepasang matanya berkaca-kaca.

Seperti dugaan Kayla, Ayah tidak akan setuju dengan rencananya. Sekarang dia hanya punya satu pilihan. Berhenti bekerja dari perusahaan yang bertahun-tahun menjadi tempatnya mengais rupiah.

Ah, begitu banyak kenangan di perusahaan itu. Di sana dia mengenal Radit. Di sana juga cintanya tumbuh subur pada laki-laki itu. Radit telah menjerat hatinya, dan meninggalkannya tanpa ikatan.

***

Keputusan Kayla untuk resign sudah bulat. Dia akan menyingkir sebelum tersingkir. Berat memang, tapi mau bagaimana lagi. Mungkin ini yang terbaik, paling tidak untuk saat ini.

"Jadi kamu memilih mengundurkan diri?" tanya Pak Surya begitu mereka berhadapan langsung di ruangannya.

"Iya, Pak," jawab Kayla singkat.

"Kamu yakin?"

Kayla mengangguk mantap, walau di dalam hati dia ingin menangis. Tapi dia harus kuat. Dia tidak ingin terlihat lemah.

"Coba kamu pikirkan sekali lagi, Kay. Jangan berpikiran pendek.

Ada gurat kecewa yang tesirat jelas di raut wajah Pak Surya. Berat rasanya untuk melepas karyawan andalannya. Tapi di sisi lain, dia tak kuasa. Top manajemen memegang kekuasaan penuh untuk membuat kebijakan, dan seluruh stakeholders wajib menjalankannya.

"Saya sudah memikirkannya masak-masak, Pak, mungkin jalannya memang harus begini." Lemah nada suara Kayla.

Pak Surya menghela nafas berat, seberat beban yang menghimpit pundaknya.

"Maafkan saya, Kay, Saya gagal mempertahankan kamu." Mata Pak Surya terlihat berair.

"Nggak apa-apa, Pak. Bapak nggak salah. Saya mengerti posisi Bapak."

Tidak ingin berlama-lama dalam situasi itu, Kayla segera pamit. Namun sebelum dia benar-benar undur diri, Pak Surya menahan langkahnya.

"Karena kamu mengundurkan diri, kamu tidak akan menerima pesangon, kecuali kamu dipecat."

Kayla tersenyum kecut.

"Kamu tidak akan lapor Disnaker, kan?" seru Pak Surya lagi.

Lagi-lagi Kayla menyunggingkan senyuman, kali ini lebih pahit.

Nadin memeluk Kayla begitu erat saat gadis itu berpamitan pada semua karyawan. Dia sangat menyayangkan keputusan Kayla. Namun bukan tidak mungkin suatu saat dirinyalah yang akan berada di posisi Kayla.

"Aku bakal kesepian tanpa kamu," ujar Nadin seperti seorang anak kecil yang akan ditinggal ibunya.

Kayla tertawa kecil. "Aku tidak akan ke mana-mana, kok. Kita kan bisa ketemu kapan saja kamu mau."

"Tapi tetap saja beda." Nadin merengut.

Kayla mengacak rambut Nadin. Baginya Nadin bukan lagi sekedar rekan kerja dan sahabat. Tapi sudah seperti saudara tempatnya berbagi masalah dan berkeluh kesah.

*** 

Bab terkait

  • Perselingkuhan Yang Manis   Musibah

    Senin pagi yang basah. Kayla masih meringkuk di tempat tidur. Derasnya hujan semalam menyisakan hawa dingin yang menusuk sampai ke tulang, membuatnya malas untuk bergerak. Biasanya pada jam segini, dia tengah bergelut dengan kemacetan di perjalanan menuju kantor.Sudah seminggu dia resmi menjadi pengangguran. Belum ada rencana apa pun, selain mencoba mengirim lamaran ke sana kemari. Sempat terpikir untuk membuka usaha, namun uang tabungannya belum mencukupi untuk dijadikan modal. Waktu masih bekerja dulu, dia sangat disiplin menyisihkan sepertiga dari penghasilannya untuk disimpan."Kayla, kamu sudah bangun, nak?" Suara Ayah di depan pintu diiringi dengan ketukan.Kayla menggeliat, lalu bangkit dari pembaringan dan menyeret langkah malas."Sudah, Yah," jawabnya setelah membuka pintu."Ayo sarapan, Ayah sudah siapkan.""Ayah duluan aja, nanti aku menyusul. Aku mau mandi dulu.""Apa rencanamu hari ini?""Belum tahu, Yah, mungkin ke perpustakaan kota, tapi entahlah," ujar Kayla tidak yak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Perselingkuhan Yang Manis   Takdir

    Aroma obat-obatan menusuk hidung Kayla. Dia menggerakkan tangan, memegang kepala yang berdenyut sangat hebat. Matanya yang terkatup rapat terasa sangat berat. Namun dia memaksakan diri agar tak terpejam lagi sembari mengingat apa yang telah terjadi."Kamu sudah sadar?"Sebuah suara mengusik pendengarannya. Bayangan samar di hadapannya kian jelas. Sosok Nabil memandanginya dengan ekspresi yang tidak bisa ia artikan maknanya."Bil, aku di mana?" Suara Kayla terdengar lirih."Di rumah sakit," jawab Nabil singkat."Apa yang terjadi? Aku kenapa?" tanya Kayla memburu.Nabil menghela napas berat. Sulit baginya menjelaskan pada Kayla tentang apa yang telah terjadi."Katakan, Bil!" Kayla menggoyangkan tangan Nabil yang diam terpaku.Lelaki bermata teduh itu masih membatu.Kayla berpikir keras, mencoba mengingat-ingat kejadian buruk apa yang telah menimpanya sehingga berada di tempat yang tidak disukainya itu.Perlahan, bayangan kobaran api yang tengah membara berkelabat di depan matanya."Tida

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Perselingkuhan Yang Manis   Tubuhku Untukmu, Hatiku Untuknya

    Tiga bulan berlalu.Hari ini adalah hari pernikahan Kayla dan Nabil.Suasana di ruangan tempat akad nikah akan digelar sudah ramai oleh keluarga dan kerabat yang akan menyaksikan acara sakral itu.Kayla masih berada di kamar. Wajahnya yang cantik semakin memesona dengan riasan ala pengantin. Seharusnya dia sangat bahagia, karena hari ini akan menjadi hari paling bersejarah sepanjang hidupnya.Nadin yang sedari tadi menemani Kayla sangat takjub melihat wajah cantik sahabatnya. Selama ini riasan Kayla begitu sederhana dan sangat natural. Tapi hari ini, aura pengantinnya benar-benar terpancar."Selamat ya, Kay." Nadin menggenggam tangan Kayla."Perasaan sudah puluhan kali deh kamu bilang itu." Kayla mencibir."Ya, maaf... aku hanya terlalu antusias."Kayla tertawa kecil. "Biasa aja kali.""Kok biasa sih?" protes Nadin."Kamu tahu nggak, Nad? Aku nggak bahagia."Ungkapan jujur Kayla membuat Nadin tersentak."Jangan main-main, Kayla!" ucap Nadin dengan nada tinggi."Aku nggak main-main, a

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Perselingkuhan Yang Manis   Virgin

    "Kamu serius masih virgin? Jadi malam pertama kalian ngapain aja?" Nadin membombardir Kayla dengan pertanyaan demi pertanyaan saat mereka janjian bertemu sore itu. Layaknya seorang presenter infotainment yang handal, Nadin menginvestigasi Kayla."Sudah dua minggu lho, Kay!" Nadin mengingatkan.Memang sudah dua minggu berlalu sejak pernikahan mereka. Tapi Nabil belum pernah melaksanakan tugasnya sebagai seorang suami."Emangnya Kamu nggak curiga?"Dahi Kayla berkerut. "Curiga apa?""Jangan-jangan ..." Nadin tidak melanjutkan kalimatnya."Apa sih, Nad?" Kayla mulai kesal."Jangan-jangan dia gay." Nadin mengecilkan suaranya seraya menoleh ke kanan dan ke kiri, takut ada yang mendengar omongan mereka.“Jangan ngawur!" Kali ini Kayla benar-benar kesal."Bisa saja kan?" Nadin bertahan dengan pendapatnya."Nggak mungkin! Nabil itu laki-laki yang normal, soleh, cerdas, pintar masak, rajin mengaji, manly, banyaklah pokoknya." Kayla membela Nabil. Bagaimanapun Nabil adalah suaminya. Dia harus m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Perselingkuhan Yang Manis   Ucapan Cinta Yang Tidak Terjawab

    "Kamu yakin mau pergi sendiri?" tanya Nabil saat sarapan pagi. Seandainya pekerjaannya tidak terlalu banyak, Nabil akan menyempatkan menemani Kayla mengantar lamaran kerja."Iya Bil, aku bisa sendiri, kok," sahut Kayla sambil meletakkan segelas susu panas di hadapan Nabil."Baiklah, tapi kamu hati-hati ya, bawa motor jangan terlalu kencang," pesan Nabil setelah menyesap habis susunya."Iya, Bil," jawab Kayla lagi."Tapi, apa nggak sebaiknya naik taksi aja?""Nggak usah, biar aku pakai motor aja, kamu nggak usah cemas, aku pelan-pelan kok," Kayla meyakinkan."Oke, Sayang, aku berangkat ya," pamit Nabil. Tak lupa dia mengecup kening Kayla. Ritual setiap pagi yang tidak pernah terlewat.Kayla menghadiahi sebuah senyuman manis, membuat semangat Nabil terpompa puluhan kali lipat.Setelah Nabil pergi, Kayla bersiap-siap. Mandi lalu berdandan senatural mungkin. Dia tidak suka riasan yang terlalu berlebihan. Dilihatnya bedak yang tinggal sedikit. Dengan sisa-sisa bedak yang menempel di spong

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Perselingkuhan Yang Manis   Aku Belum Siap Untuk Melayanimu

    Pukul lima sore. Kayla hilir mudik di teras rumah. Hari ini Nabil pulang dari Jakarta. Seharusnya Nabil sudah sampai sejak satu jam yang lalu. Tapi sampai sekarang Tidak ada kabar dari Nabil. Handphonenya tidak bisa dihubungi. Dia juga tidak bilang kalau pesawat akan delay.Kayla mendadak resah. Tidak biasanya ia seperti ini. Dia mulai memikirkan dan mengkhawatirkan Nabil.Di meja makan sudah terhidang masakan kesukaan Nabil. Sup daging. Kayla sengaja menyiapkan semuanya. Kemarin di telepon Nabil bilang kangen masakannya."Assalamualaikum ..."Sayup-sayup terdengar suara yang sangat dirindukan Kayla.Kayla bergegas keluar. Spontan dia menghambur ke pelukan Nabil yang melihatnya dengan tatapan rindu."Apa kabar, Sayang?" tanya Nabil setelah melepaskan pelukannya."Aku sepi tanpamu," ucap Kayla jujur dari lubuk hati."Benarkah?" Mata Nabil berbinar-binar.Kayla mengangguk malu. Malu pada Nabil dan perasaannya sendiri."Kamu pasti lapar, aku sudah siapkan makanan kesukaan kamu, kita ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Perselingkuhan Yang Manis   Maaf

    Kayla memandang jam dinding dengan perasaan gundah. Sudah hampir tengah malam, tetapi Nabil belum juga pulang. Dia sudah mencoba menelepon berkali-kali, tapi Nabil tak mengangkat teleponnya. Terakhir, waktu Kayla menghubunginya lagi, handphone Nabil sudah tidak aktif.Kayla mencoba tidur. Dia mencoba meyakinkan diri, kalau Nabil akan baik-baik saja, toh mereka sudah dewasa. Namun, dia hanya bisa membolak-balikkan badannya di tempat tidur tanpa mampu memejamkan mata sama sekali. Padahal besok dia harus bangun pagi-pagi sekali melebihi biasanya, karena besok hari pertamanya bekerja. Dia tidak ingin datang terlambat dan memberi kesan buruk.Kayla bangkit dari tempat tidur. Mengutak-atik handphone lalu membuka media sosial miliknya. Kabar tentang hiruk pikuk dunia politik pasca pemilu yang mampir di berandanya membuat Kayla bertambah pusing. Dia segera log out. Lalu seperti biasa membuka aplikasi perpesanan instan dan chatting dengan Nadin. Dia meliat Nadin sedang online."Hai Nad, tumb

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Perselingkuhan Yang Manis   Gagal Bercinta

    "Selamat pagi, Mikayla, selamat datang di Indoraya." Ryo menyambut kedatangan Kayla dengan senyum terukir di bibir."Pagi juga, Pak Ryo," balas Kayla terdengar sedikit kaku. Sebutan Bapak ia kira tidak cocok ditujukan untuk Ryo. Laki-laki itu terlalu muda untuk dipanggil dengan sebutan Bapak."Bisa panggil Ryo saja? Tanpa kata Bapak? Sepertinya kita hampir seumuran," pinta Ryo serius. Seperti punya indra ke enam, dia bisa membaca pikiran Kayla."Baiklah, Ryo." Kayla terlihat kikuk.Ryo melempar senyum. "Kamu sudah tahu ruang kerja kamu yang mana?" tanyanya kemudian.Kayla menggeleng. Semua masih sangat asing baginya."Ayo ikut saya!"Kayla membuntuti Ryo yang berjalan duluan. Menyusuri gedung kantor yang belum terlalu ramai. Sampai di ruangan paling ujung, Ryo membuka pintu. Sebuah ruangan bercat putih yang tidak begitu besar, dipisahkan oleh beberapa partisi sebagai sekat. Di tengah-tengahnya ada sebuah meja bundar yang mungkin berfungsi untuk meeting internal divisi."Ini ruangan k

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02

Bab terbaru

  • Perselingkuhan Yang Manis   Survive

    Dea berdiri di depan cermin di kamarnya. Ia memandang refleksi dirinya disana. Sepasang matanya yang besar dan berbulu lentik berpendar menlusuri setiap inci bagian wajahnya. Dea masih belum menemukan kekurangan yang berarti pada fisiknya. Manusia normal dan mempunyai kewarasan pasti tidak akan mengingkari keindahan yang disematkan sang pencipta padanya."Aku kurang apalagi? Apakah aku kurang cantik? Apakah aku tidak menarik? Apakah penampilanku biasa saja?" Dea bertanya sendiri pada dirinya. Dea merasa dirinya masih sangat layak untuk mendampingi Nabil. Tapi kenapa Nabil menutup hati untuknya?"Kenapa Nabil bisa bikin aku hancur kayak gini? Apa hebatnya dia? Dia pikir cuma dia laki-laki di dunia ini?"Dari tadi Dea berbicara sendiri pada dirinya. Dea sudah tidak tahan lagi. Dirinya sudah berada di titik kulminasi. Dea lelah dengan perasaan dan hidupnya yang kacau. Semua ini harus ia akhiri sebelum kewarasannya patut dipertanyakan. Ia harus menjadi pribadi baru yang jauh lebih baik

  • Perselingkuhan Yang Manis   Komitmen

    Nabil bukannya tidak punya perasaan dengan terang-terangan mengatakan pada Dea bahwa mungkin sudah ada yang menggantikannya. Nabil berharap dengan ketegasan sikapnya itu Dea tidak lagi menyimpan harapan padanya. Tapi sepertinya Dea masih belum menyerah meski Nabil sudah menolak dengan berbagai cara mulai dari cara yang paling halus sampai cara frontal seperti kemarin.Nabil menyadari sekarang, mungkin karena pada dasarnya ia memang tidak mencintai Dea, jadi seperti apapun cara Dea merebut hatinya, Nabil tidak akan luluh. Lain halnya jika ia mencintai dari awal. Nabil memang sempat mencintai Dea, dan itu begitu dirasakannya saat Dea berjuang mempertaruhkan nyawa saat melahirkan anak mereka. Tapi kembali lagi, jika prinsipnya hanya karena cinta yang terbiasa, bukan karena cinta pada pandangan pertama, maka rasa itu sangat cepat memudar. Nabil tidak mengerti dengan dirinya sendiri. Kayla dulu juga ia cintai karena telah terbiasa hidup bersama. Namun perasaannya pada Kayla begitu meleka

  • Perselingkuhan Yang Manis   HBD to Me

    Rasanya sudah terlalu lama Dea meratapi diri dan menyesali nasib. "Have you ever seen the sun after the heartbreak? Frozen somewhere in time. Have you ever seen the stars after the word goodbye?" Kalimat itu benar adanya. Dea sudah merasakan dan membuktikannyta sendiri. Ia tidak melihat matahari dan bintang lagi setelah berpisah dengan Nabil. Siang dan malam sudah tak bisa dibedakannya karena semua membeku pada satu waktu,Dea merasa sebentar lagi akan kehilangan kewarasannya jika terus-terusan bersikap begini. Penyesalan terbesar dalam hidup Dea adalah karena tetap nekat pergi meski Nabil sudah melarangnya waktu itu. Padahal Nabil sudah memberinya kode keras. Nabil yang selama ini lunak padanya dan kerap luluh ketika Dea menyerang kelemahannya, ternyata bisa keras juga. Dan kerasnya tidak main-main. Jika saja waktu bisa diputar dan diulang ke belakang, Dea akan memperbaiki semuanya. Ia akan berpikir sebelum bertindak. Dea akan membuang jauh-jauh sifat buruknya. Termasuk pada K

  • Perselingkuhan Yang Manis   Gimana Kalau Dibalik

    Hari itu Alan datang ke kediaman Kayla dan Radit. Begitu melihat Alan, rahang Radit langsung mengeras. Radit tidak tahu apa tujuan Alan menemuinya. Tapi melihatnya saja emosinya sudah tersulut."Dit, bisa minta waktunya sebentar?" Alan cepat-cepat bertanya begitu Radit ingin pergi menghindar.Radit ingin menghiraukannya tapi Kayla cepat-cepat memberi isyarat dengan matanya agar Radit segera duduk di sebelahnya.Karena Kayla yang meminta, Radit pun menurutinya walau dengan malas-malasan dan hati berat."Apa kabar, Dit?" sapa Alan berbasa-basi."Baik," jawab Radit singkat."Aku kesini mau ajak kamu bekerja lagi di kantorku," kata Alan menjelaskan tujuan kedatangannya.Radit diam saja. Matanya tidak menatap Alan, namun telinganya mendengar dengan jelas apa yang dikatakan laki-laki itu."Aku butuh kamu, Dit. Aku butuh tenaga porofesional seperti kamu," kata Alan lagi."Masih banyak yang lebih profesional. Bukan hanya aku," ujar Radit menanggapi."Memang banyak, Dit, tapi aku mau yang kine

  • Perselingkuhan Yang Manis   RIP Mantan

    Berkutat dengan pekerjaan seharian ini membuat Keyzia merasa butuh refreshing. Pikirannya sudah tersita banyak oleh pekerjaan dan tenaganya pun ikut terforsir. Keyzia ingin memanjakan matanya dengan yang indah-indah. Seperti kebanyakan wanita pada umumnya, defenisi kata indah disini adalah tidak jauh-jauh dari baju, tas, dan sepatu. Keyzia menjatuhkan pilihannya pada Kayra Boutique. Sejak awak berbelanja disana, Keyzia sudah merasa cocok. Saat ini juga Keyzia memutuskan untuk pergi ke sana.Beberapa menit duduk di lobi, taksi yang dipesan Keyzia pun datang. Setelah menyebutkan tujuannya dengan jelas, taksi pun bergerak dengan kecepatan sedang. Di dalam taksi Keyzia melamun dan merenungi diri. Sepertinya ia mulai termakan kata-katanya sendiri. Keyzia paling anti menyukai laki-laki yang sudah menjadi milik orang dan sudah pernah menikah. Tapi yang terjadi, dirinya malah menyukai Radit yang notabene sudah memiliki istri. Keyzia tidak mau menjadi orang ketiga. Karma pelakor itu sangat me

  • Perselingkuhan Yang Manis   Menjauh

    Pagi ini Keyzia memutuskan berangkat sendiri ke kantornya menggunakan taksi. Keyzia merasa tidak enak jika tiap hari harus merepotkan Nabil. Sebenarnya bukan hanya itu alasannya. Setelah percakapan mereka di mobil waktu itu, Keyzia merasa Nabil menyimpan rasa tak biasa padanya. Bisa jadi Nabil menyukainya. Dan hal itu membuat Keyzia merasa tidak nyaman. Keyzia takut hatinya tidak kuat dan ikut membalas perasaan Nabil. Tidak ada yang salah jika pada akhirnya ia juga menyukai Nabil. Namun itu sama artinya dengan menjilat ludahnya sendiri. Yang membuat Keyzia heran, karakter Nabil jauh dari yang pernah diceritakan Putri padanya. Adiknya itu bilang, Nabil itu cool, irit bicara, dan cenderung cuek. Tapi fakta yang dihadapi Keyzia, semua itu jauh dari gambaran Putri. Sikap Nabil begitu hangat dan manis. Mereka bisa membicarakan topik apa saja, dan Nabil mampu mengimbanginya. Pertanyaannya sekarang, apakah Nabil bersikap demikian hanya saat bersama dirinya?Keyzia melangkah cepat dengan ket

  • Perselingkuhan Yang Manis   After The Heartbreak (2)

    Nabil duduk sendiri di teras rumah sambil menatap langit malam. Tidak ada bintang atau pun bulan yang tertangkap oleh matanya. Semilir angin dingin yang menusuk sampai ke tulang tak dirasakannya.Sejak pulang dari pusara Deana tadi, sedetik pun Nabil tidak berhenti memikirkan Dea. Rasa bersalah semakin menusuk hatinya. Nabil seolah kembali mendapatkan akal sehatnya yang hilang.Rentetan peristiwa yang telah terjadi, sekarang membayang kembali. Sama seperti di pusara tadi, semua seperti adegan slow motion yang terus berulang-ulang.Nabil tidak mengerti kenapa baru sekarang perasaan itu hadir, di saat semuanya sudah berakhir. Nabil merasa perlu untuk meminta maaf pada Dea. Ia sudah banyak menyakiti hatinya. Dan sialnya baru sekarang kesadaran untuk itu muncul. Apa mungkin tuhan sudah membukakan hatinya melalui perantara Deana yang sudah menyatu dengan tanah?Nabil memandang ponsel yang berada di genggamannya dengan tatapan ragu. Sejak iphonenya hilang dan ia mengganti nomor selulernya d

  • Perselingkuhan Yang Manis   After The Heartbreak

    Nabil yang sudah grogi bertambah gelagapan mendengar pertanyaan tak terduga itu. Semua diluar prediksinya. Harus secepat inikah prosesnya?"Kalo misalnya aku suka sama kamu, boleh?" Akhirnya terlontar juga kalimat itu dari bibirnya. Nabil mengucapkannya dengan begitu hati-hati.Keyzia tertegun. Tidak percaya dengan pendengarannya sendiri, serta tidak tahu harus mengucapkan apa."Kalo cuma suka apa salahnya? Masa nggak boleh?""Kalo lebih?" Nabil merutuki dirinya sendiri yang seperti mendapat kekuatan untuk bicara lebih banyak.Keyzia kembali terdiam. Itu maksudnya apa?Di tengah ketermanguannya, telinga Keyzia menangkap suara Nabil."Hehe, Key, aku becanda kok," ralat Nabil demi menyalamatkan mukanya.Keyzia mengerjap, setelah beberapa saat yang lalu ia tak berkedip.Dan sepanjang sisa perjalanan, mereka menghabiskan waktu dengan berbicara pada hati masing-masing. Hingga tanpa terasa mereka sampai di kantor Keyzia."Key, kayaknya aku nggak bisa jemput kamu nanti sore," kata Nabil sebe

  • Perselingkuhan Yang Manis   No Reason Needed

    Ketika pagi menjelang, Radit dan Kayla masih berada di pembaringan mereka yang nyaman. Radit semakin mempererat dekapannya ketika merasakan tubuh istrinya itu mulai bergerak. Radit masih belum ingin mengakhiri kebersamaan mereka yang dirasanya terlalu singkat.Kayla juga merasakan hal yang sama dengan Radit. Kayla enggan beranjak dan lebih memilih membenamkan wajahnya di dada Radit yang bidang. Disana, Kayla bisa mendengar dengan jelas irama jantung Radit yang begitu teratur, sangat kontras dengan semalam, ketika mereka sama-sama mengayun rasa.Kenyamanan yang dirasakan Kayla mulai terusik ketika rasa mual kembali menyerang seperti hari-hari sebelumnya.Dengan gerakan pelan Kayla menggeser tangan Radit yang melingkarinya. Ia harus ke kamar mandi sebelum terlambat karena desakan dari dalam perutnya semakin memberontak ingin keluar.Mengetahui Kayla tidak lagi berada dalam dekapannya, Radit membuka mata. “Yang, kamu dimana?” panggilnya.Karena tidak ada sahutan dari Kayla, Radit turun

DMCA.com Protection Status