Home / Rumah Tangga / Perselingkuhan Yang Manis / Aku Belum Siap Untuk Melayanimu

Share

Aku Belum Siap Untuk Melayanimu

last update Huling Na-update: 2024-11-01 18:48:49

Pukul lima sore. Kayla hilir mudik di teras rumah. Hari ini Nabil pulang dari Jakarta.

Seharusnya Nabil sudah sampai sejak satu jam yang lalu. Tapi sampai sekarang Tidak ada kabar dari Nabil. Handphonenya tidak bisa dihubungi. Dia juga tidak bilang kalau pesawat akan delay.

Kayla mendadak resah. Tidak biasanya ia seperti ini. Dia mulai memikirkan dan mengkhawatirkan Nabil.

Di meja makan sudah terhidang masakan kesukaan Nabil. Sup daging. Kayla sengaja menyiapkan semuanya. Kemarin di telepon Nabil bilang kangen masakannya.

"Assalamualaikum ..."

Sayup-sayup terdengar suara yang sangat dirindukan Kayla.

Kayla bergegas keluar. Spontan dia menghambur ke pelukan Nabil yang melihatnya dengan tatapan rindu.

"Apa kabar, Sayang?" tanya Nabil setelah melepaskan pelukannya.

"Aku sepi tanpamu," ucap Kayla jujur dari lubuk hati.

"Benarkah?" Mata Nabil berbinar-binar.

Kayla mengangguk malu. Malu pada Nabil dan perasaannya sendiri.

"Kamu pasti lapar, aku sudah siapkan makanan kesukaan kamu, kita makan dulu, yuk!" ajak Kayla.

"Nanti saja, aku mau istirahat sebentar." Nabil menunjuk kamar.

Kayla mengikuti Nabil menuju kamar. Dia harus menyiapkan baju ganti untuk suaminya.

"Saking bosannya tidak ada kegiatan, aku menyetrika hampir seluruh baju di lemari," cerita Kayla. Tangannya sibuk mencarikan baju untuk Nabil di antara susunan pakaian yang terlipat rapi.

Nabil diam tak menanggapi.

Tiba-tiba Nabil memeluk Kayla dari belakang.

"Aku kangen, Sayang," bisik Nabil di telinga Kayla. Embusan napas Nabil menyapu halus tengkuknya, menciptakan sebuah sensasi yang ia tidak tahu namanya.

Kayla berbalik. Wajah mereka kini begitu dekat. Perlahan, Nabil menyentuh bibirnya. Indra perasa mereka saling bertaut. Cukup lama.

Nabil membawa Kayla ke tempat tidur. Perlahan, tangannya lihai memulai permainan.

Jantung Kayla berdegup kencang. Inikah saatnya?

"Jangan, Bil!" Tiba-tiba Kayla mendorong tubuh Nabil.

Nabil terlihat sangat terkejut atas penolakan Kayla.

"Kenapa, Kay?" tanyanya setelah mampu mengatur perasaan.

"Ma... maaf, aku belum siap," ucap Kayla dengan bibir bergetar.

Buru-buru dia mengambil handuk dan memasang ke tubuhnya. Lalu berlalu menuju kamar mandi, meninggalkan Nabil yang termangu dengan sejuta pertanyaan di benaknya.

***

"Welcome back, Bro, oleh-olehnya mana?" tagih Ari saat Nabil sampai di kantor pagi itu.

"Sorry Bro, aku lupa," jawab Nabil tak bersemangat.

"Payah! Tapi untuk istri nggak lupa kan?"

Pertanyaan Ari mengingatkan Nabil pada sesuatu yang dibelinya di Jakarta waktu perjalanan dinas tempo hari belum sempat dia berikan pada Kayla. Kejadian kemarin masih menyisakan rasa kecewa di hatinya.

"Heh, kok malah ngelamun?" Ari menepuk pundaknya pelan.

"Nggak apa-apa, sarapan yuk!"

"Tumben. Biasanya sarapan di rumah. Istri nggak masak?"

"Sudah, jangan banyak tanya!" Nabil menyeret Ari ke kantin yang masih berada di lingkungan kantor mereka.

Nabil mengunyah nasi goreng yang dipesannya tanpa selera. Sisa-sisa rasa kecewa masih mengakar di hatinya. Sarapan pagi yang dihidangkan Kayla dilewatkannya begitu saja.

Dia ingin Kayla tahu bahwa dirinya memprotes sikap Kayla melalui cara itu. Terlalu kekanakan. Tapi dia tidak punya jalan lain untuk menunjukkan perasaannya. Dia tidak ingin marah pada satu-satunya perempuan yang dicintainya.

"Bil, kenapa sih sebenarnya? Ada masalah di rumah?" Ari mulai menggali keterangan atas sikap Nabil yang tidak seperti biasanya.

Nabil menggeleng dan terus mengunyah makanan yang tanpa rasa di lidahnya.

"Jangan gitu lah, Bro, aku tahu kamu bohong. Cerita dong! Kita kan sohib."

Berat rasanya menyimpan masalah ini sendiri di hati. Dia ingin berbagi, apalagi Ari sudah senior dan sudah lama menikah. Tapi, paling pantang bagi Nabil mengumbar masalah rumah tangga, terlebih masalah ranjang.

"Nggak ada apa-apa, Bro. Semua aman dan terkendali," Nabil meyakinkan.

Panggilan masuk di handphone Nabil memutuskan percakapan mereka.

Dari Kayla.

Nabil enggan menjawab. Dia membiarkan handphonenya terus berdering, hingga akhirnya dia menekan tombol reject, yang berarti Kayla akan tahu kalau dia tidak ingin menerima telepon darinya.

Sementara itu Ari semakin curiga dan mengerti sekarang.

"Masalah dalam rumah tangga itu biasa, tapi jangan dibiarkan berlarut-larut. Akhirnya akan buruk," Ari menasihati.

"Iya, aku tahu, tapi aku butuh waktu."

"Jangan sampai kelamaan," timpal Ari lagi.

Nabil tidak menanggapi nasihat Ari, tapi di dalam hati dia membenarkan.

Handphonenya berdering lagi. Kali ini sebuah pesan dari Kayla.

"Bil, aku diterima kerja di PT. Indoraya."

"Selamat ya." Nabil membalas tanpa kata 'sayang' yang sering ia ucapkan.

"Bil!"

"Ya."

"Aku minta maaf atas kejadian semalam."

"Sudahlah, jangan dibahas."

"Aku tahu kamu marah. Buktinya kamu nggak sarapan di rumah."

Lama Nabil terpekur menatap layar handphone. Sebelum akhirnya ia mengirim sebuah pesan panjang.

"Kayla... apakah kamu tahu, aku sudah lama menanti saat-saat kita memadu kasih, menjadi suami istri yang sesungguhnya. Selama ini aku sengaja memberi kamu waktu untuk benar-benar mencintaiku. Aku tidak mau kamu terpaksa melakukannya. Di saat aku yakin hatimu hanya untukku, ternyata aku salah. Kamu belum siap menerimaku. Ternyata kamu belum benar-benar mencintaiku. Kamu tahu, Kay, di dalam agama kita menolak seorang suami adalah sebuah dosa. Aku tidak ingin kamu jatuh dalam dosa itu. Biarlah, aku akan menunggu sampai kamu benar-benar siap menerimaku."

***

Kaugnay na kabanata

  • Perselingkuhan Yang Manis   Maaf

    Kayla memandang jam dinding dengan perasaan gundah. Sudah hampir tengah malam, tetapi Nabil belum juga pulang. Dia sudah mencoba menelepon berkali-kali, tapi Nabil tak mengangkat teleponnya. Terakhir, waktu Kayla menghubunginya lagi, handphone Nabil sudah tidak aktif.Kayla mencoba tidur. Dia mencoba meyakinkan diri, kalau Nabil akan baik-baik saja, toh mereka sudah dewasa. Namun, dia hanya bisa membolak-balikkan badannya di tempat tidur tanpa mampu memejamkan mata sama sekali. Padahal besok dia harus bangun pagi-pagi sekali melebihi biasanya, karena besok hari pertamanya bekerja. Dia tidak ingin datang terlambat dan memberi kesan buruk.Kayla bangkit dari tempat tidur. Mengutak-atik handphone lalu membuka media sosial miliknya. Kabar tentang hiruk pikuk dunia politik pasca pemilu yang mampir di berandanya membuat Kayla bertambah pusing. Dia segera log out. Lalu seperti biasa membuka aplikasi perpesanan instan dan chatting dengan Nadin. Dia meliat Nadin sedang online."Hai Nad, tumb

    Huling Na-update : 2024-11-01
  • Perselingkuhan Yang Manis   Gagal Bercinta

    "Selamat pagi, Mikayla, selamat datang di Indoraya." Ryo menyambut kedatangan Kayla dengan senyum terukir di bibir."Pagi juga, Pak Ryo," balas Kayla terdengar sedikit kaku. Sebutan Bapak ia kira tidak cocok ditujukan untuk Ryo. Laki-laki itu terlalu muda untuk dipanggil dengan sebutan Bapak."Bisa panggil Ryo saja? Tanpa kata Bapak? Sepertinya kita hampir seumuran," pinta Ryo serius. Seperti punya indra ke enam, dia bisa membaca pikiran Kayla."Baiklah, Ryo." Kayla terlihat kikuk.Ryo melempar senyum. "Kamu sudah tahu ruang kerja kamu yang mana?" tanyanya kemudian.Kayla menggeleng. Semua masih sangat asing baginya."Ayo ikut saya!"Kayla membuntuti Ryo yang berjalan duluan. Menyusuri gedung kantor yang belum terlalu ramai. Sampai di ruangan paling ujung, Ryo membuka pintu. Sebuah ruangan bercat putih yang tidak begitu besar, dipisahkan oleh beberapa partisi sebagai sekat. Di tengah-tengahnya ada sebuah meja bundar yang mungkin berfungsi untuk meeting internal divisi."Ini ruangan k

    Huling Na-update : 2024-11-02
  • Perselingkuhan Yang Manis   Gagal Lagi

    Gagal lagi! Nabil tidak mengerti apa yang salah pada dirinya. Lebih satu tahun pernikahannya namun istrinya masih suci bak melati. Alangkah lemah dirinya sebagai laki-laki. Nabil mengutuk dirinya berkali-kali.Suara klakson yang bersahut-sahutan membuat Nabil terkesiap. Lampu lalu lintas yang tadi merah sudah berganti warna hijau. Diliriknya kaca spion, puluhan mobil dan motor tengah antri di belakangnya.Shit! Bisa-bisanya dia melamun di tengah kemacetan. Nabil mengoper gigi dan langsung tancap gas. Dia harus sampai sebelum apel pagi dimulai. Namun sepertinya kali ini dia harus mengalah pada keadaan. Di pertigaan depan, kemacetan panjang menunggunya.Nabil mengambil handphonenya, dia bermaksud menghubungi Ari, mengabari kalau dia akan datang terlambat."Bro, kayaknya aku bakalan telat, macet panjang di sudirman.""Tumben, Bro, jangan-jangan karena telat bangun, berapa ronde semalam?""Rese!""Hahaha."Baru saja Nabil akan menyimpan handphone, sebuah notifikasi pesan singkat dari Kayl

    Huling Na-update : 2024-11-02
  • Perselingkuhan Yang Manis   Berobat

    Pagi ini Nabil telat lagi. Mata dan tubuhnya yang berat membuatnya tidak kuat membuka mata. Kalau tidak dipaksa Kayla untuk bangkit, mungkin dia akan melewatkan waktu seharian di tempat tidur.Kemacetan menjadi sahabatnya pagi ini. Nabil hampir frustasi melihat aneka rupa kendaraan di depannya yang jalan di tempat.Perut yang kosong menambah ruwet pikirannya. Sejak menjadi wanita karir, Kayla hampir tidak sempat memasak dan menyiapkan makanan untuknya. Bahkan pagi ini, dia hanya menyesap segelas air putih, tanpa makanan pendamping apa pun. Dia memahami kesibukan istrinya dan tidak ingin terlalu banyak menuntut.Mungkin itu kelemahan Kayla yang kurang pandai dalam manajemen waktu. Tapi kelemahannya sendiri lebih fatal dan sangat berdampak pada kehidupan rumah tangganya.Nabil mengembuskan napas berat.Sekilas diliriknya spion. Dia melihat pantulan wajahnya disana. Hidungnya menjulang tinggi dengan bibir yang terpahat sempurna. Tentang matanya jangan ditanya lagi, disanalah pesonanya b

    Huling Na-update : 2024-11-02
  • Perselingkuhan Yang Manis   Janji Kayla

    Beberapa hari belakangan Nabil terlihat tidak seperti biasanya. Dia lebih banyak diam dan menghindari Kayla.Kayla bertanya-tanya dalam hati apa gerangan kesalahan yang telah dilakukannya. Tapi sampai buntu pikirannya, ia tetap tidak menemukan jawaban."Bil, boleh aku tanya sesuatu?" Kayla mendekati Nabil yang sedang duduk di sofa ruang tengah lalu duduk di sampingnya."Ada apa, Kay?" Suara Nabil terdengar sangat lirih.Kayla memandang suaminya lekat-lekat. Wajah tampan itu terlihat sedikit pucat."Bil, kamu sakit?" Kayla menyentuh pipi Nabil.Nabil menggeleng pelan. Kepalanya agak berdenyut tapi dia tidak ingin membuat istrinya khawatir."Bil, kenapa sih akhir-akhir ini kamu menghindariku?" "Itu cuma perasaanmu, Kay. Aku tidak menghindari siapa pun," jawab Nabil berkelit."Tapi kamu nggak seperti biasanya," protes Kayla. Entah mengapa dia merindukan Nabil yang selalu menghujaninya dengan perhatian. Nabil yang romantis dan selalu memanjakannya."Emang biasanya aku seperti apa?" Nabil

    Huling Na-update : 2024-11-02
  • Perselingkuhan Yang Manis   Lelaki Dari Masa Lalu

    Kayla memandang tumpukan binder dan kertas-kertas yang teronggok di atas meja kerja dengan lemas. Pekerjaannya seakan tiada habis. Bahkan onggokan itu terasa bertambah tinggi.Diliriknya meja Raisa yang berada di seberang. Tidak jauh berbeda dengan pemandangan di atas meja kerjanya. Bahkan wajah Raisa hampir tenggelam oleh gunungan barang-barang diatas mejanya."Kayaknya hari ini kita bakalan lembur lagi," ujar Chicco, rekan kerjanya yang berpembawaan kemayu.Beberapa hari belakangan mereka disibukkan dengan laporan akhir bulan yang harus segera diselesaikan. Delapan jam kerja efektif hampir setiap hari ternyata tidak cukup untuk menuntaskan semuanya. Ditambah lagi dengan keterbatasan sumber daya manusia. Mau tidak mau mereka harus mengorbankan waktu untuk lembur di kantor."Kay, suamimu nggak marah kalau sering lembur?" tanya Raisa tanpa menoleh.Kayla yang sedang memeriksa beberapa berkas menghentikan sejenak aktivitasnya. Diantara mereka bertiga, hanya Kayla yang sudah menikah. Oto

    Huling Na-update : 2024-11-03
  • Perselingkuhan Yang Manis   Berdua

    Laki-laki itu langsung duduk di tempat yang ditunjuk Ryo. Setelah memberi kata sambutan, dia memperkenalkan diri sebagai branch manager yang baru di kantor Kayla.Kayla masih berusaha menguasai perasaannya yang belum stabil. Dia gelisah sepanjang acara. Waktu terasa sangat lama berlalu. Hingga di menit ke lima puluh lima acara selesai. Sebagian karyawan meninggalkan ruangan untuk kembali bekerja dan melaksanakan tugas masing-masing."Untuk divisi keuangan, HRD dan procurement, diharapkan tetap tinggal karena akan ada meeting internal dengan Bapak Radit." Ryo memberi pengumuman sebelum semuanya bubar.Tidak dapat dihindarkan lagi, akhirnya pandangan mereka beradu, Kayla merasa darahnya berdesir hebat. Sementara Radit, ada keterkejutan yang teramat sangat tersirat di wajahnya. Namun dia cepat-cepat menguasai keadaan dan bersikap sewajarnya.Kayla benar-benar mati kutu dan merasa bagaikan seorang pesakitan. Dia yang biasanya selalu aktif sumbang pendapat, kali ini hanya terdiam seribu

    Huling Na-update : 2024-11-03
  • Perselingkuhan Yang Manis   Kita Pernah Satu Hati

    Kayla merasa tubuhnya membeku saat mereka tinggal berdua. Laki-laki yang dulu pernah dicintainya sampai mati, kini berada tepat di depannya. Radit masih seperti dulu, pesonanya belum pudar malahan semakin berkibar. Laki-laki itu tetap berhasil memukaunya, membuat hatinya meleleh.Tak ada yang berubah dari seorang Radit. Ia masih terlihat gagah dan manly. Bahkan kumis tipis yang tumbuh kasar diatas bibirnya membuatnya kian menawan.Dia masih Radit yang sama seperti dulu. Entah dengan hatinya."Apa kabar, Kayla? Aku nggak menyangka kita bakalan ketemu di sini." Radit membuka suara."Ehm.. ba.. ba.. baik," jawab Kayla gugup.Radit menatapnya lekat-lekat dan tak berkedip. Kayla menunduk, menghindar dari tatapan itu."Kamu nggak berubah, masih sama seperti dulu. Kamu tetap Kaylaku yang cantik."Kayla mendongak. Apa maksud Radit berkata seperti itu?"Aku bukan Kaylamu, aku bukan milikmu lagi," Kayla menyangkal. Hatinya perih mengingat perpisahan mereka yang menyisakan luka."Jangan begit

    Huling Na-update : 2024-11-03

Pinakabagong kabanata

  • Perselingkuhan Yang Manis   Extra Part (Bidadari Surga)

    -Terkadang, kita harus terluka dulu untuk bahagia-***Dea berdiri di depan cermin, lalu menatap refleksi dirinya disana. Pemilik tinggi badan seratus tujuh puluh tujuh senti itu terlihat jauh lebih anggun dengan pakaian tertutup yang membungkus tubuhnya dari ujung kaki sampai puncak kepala. Rambutnya yang panjang yang dulu selalu tergerai bebas sekarang terbungkus rapi dan tersembunyi di balik hijab yang ia kenakan. Tidak ada lagi Dea yang dulu suka menggunakan dress selutut atau pun blouse berbelahan dada rendah. Ia benar-benar sudah berubah dan bertransformasi total. Penampilannya jauh lebih tertutup dan rapi, namun tidak sedikit pun mengurangi kesan anggun yang memang sudah melekat dalam dirinya.“Lan…!!! Sudah siap belum?” Terdengar suara seorang perempuan memanggil namanya diiringi dengan ketukan di pintu.Dea menatap sekali lagi pantulan dirinya di cermin, lalu meninggalkan senyum sebelum berlalu pergi.“Wulan…!!!” panggilan itu terdengar lagi.“Iya, sebentar,” Dea menyahut, ke

  • Perselingkuhan Yang Manis   Epilog (Stuck on You/ N for Nabil)

    -Kadang, kita mencintai seseorang sebegitu rupa sampai tidak menyisakan tempat bagi yang lain. Membuat kita lupa untuk sekadar bertanya, inikah cinta sebenarnya-*Puluhan detik lamanya Nabil berdiri di depan pintu setelah menekan bel. Namun, hingga detik ini masih belum ada tanda-tanda pintu akan terbuka. Mungkin dia sedang berada dan sibuk di belakang, pikir Nabil. Nabil memutuskan untuk menekan bel sekali lagi. Tapi, baru saja tangannya terulur untuk menyentuh bel, daun pintu terbuka, diiringi dengan seraut wajah manis yang mengembangkan senyum padanya.“Maaf, Yah, tadi bunda lagi di belakang,” ujar perempuan berkerudung itu seraya menyalami tangan Nabil dan menciunm punggung tangannya.“Tidak apa-apa, Nda,” jawab Nabil penuh pengertian. “Rasya mana, Nda?” lanjutnya kemudian.“Lagi tidur di kamar, Yah.”Nabil segera masuk ke kamarnya. Disana, tepatnya di atas sebuah tempat tidur, sedang terbaring seorang anak laki-laki dengan mata terpejam. Ya, dia sedang tidur. Hal pertama yang di

  • Perselingkuhan Yang Manis   Epilog (What a Perfect Life)

    “Kayraaa!!! Ayo sarapan dulu!” seru Kayla dari ruang makan.“Iya, Bun…” Kayra menyahut lalu keluar dari kamar menuju ruang makan.“Ya ampun… rambut kamu belum disisir ya,” ujar Kayla melihat rambut Kayra yang masih berantakan, sementara tubuhnya sudah terbalut seragam sekolah. Kayla mengabaikan sejenak urusan meja makan dan melangkah tergesa ke kamar Kayra untuk mengambil sisir.“Bunda…!!! Crayon aku patah…”Baru saja Kayla akan menyisir rambut Kayra, terdengar teriakan Kiran dari ruang tengah.“Iya, sayang, sebentar ya, Bunda sisirin rambut kakak dulu.”Dengan telaten Kayla membagi rambut Kayra menjadi dua bagian sama banyak, lalu mengepangnya dengan rapi.“Bunda… gimana nih, crayon aku patah…” Kiran yang sudah tidak sabar kembali berseru memanggil Kayla.Menyeret langkah panjang, Kayla bergegas ke ruang tengah. Disana, putri keduanya itu tampak sedang merengut. Di hadapannya terbuka lebar sebuah buku mewarnai dengan sekotak crayon beraneka warna.“Mana yang patah, nak?” tanya Kayla

  • Perselingkuhan Yang Manis   Aurora Borealis

    Hari itu sudah semakin dekat. Hari dimana Kayla akan menyerahkan hidupnya pada garis takdir. Kayla sudah ikhlas jika memang seperti itu nasib yang harus diterimanya. Dan, hari ini Kayla kembali mengunjungi pusara Radit. Ia tidak sendiri, tapi bersama Kayra, sang putri tersayang.Dulu ia sangat rajin berkunjung kesini. Mengadukan luka batinnya dan kesendirian yang membuatnya semakin tersiksa. Tapi seiring waktu, frekuensi kunjungannya juga berkurang. Bukan Kayla tidak ingat Radit lagi, tapi Kayla hanya sedang berusaha menyembuhkan lukanya secara pelan-pelan.Lama Kayla termangu di pusara Radit. Kayla merasa keputusannya untuk menikah dengan Nabil adalah sebuah bentuk pengkhianatan pada Radit. Tapi ia tidak punya pilihan lain yang lebih baik.“Maafin aku, Dit, tapi aku melakukan semua ini demi anak kita,” gumamnya di sela isak.“Bunda kenapa minta maaf sama papa? Bunda salah apa?” Kayra yang keheranan melihat Kayla berurai air mata bertanya polos. Berbagai pertanyaan bertumpuk di hatiny

  • Perselingkuhan Yang Manis   Akhir Cerita

    Kayla masih merenungi semua yang sudah dilakukan dan dikatakannya pada Nabil. Rasanya semua seperti di luar kontrol dan berasal dari alam bawah sadarnya. Menikah dengan Nabil untuk ke dua kalinya sama sekali tidak pernah ada dalam opsi hidupnya. Bagaimana mungkin ia menikah dengan orang yang tidak ia cintai? Namun, di dalam hidup terlalu banyak pilihan-pilihan sulit, dan kita harus memilih salah satu di antaranya. Kayla mengalihkan pandangan pada Kayra yang sedang tidur. Wajahnya tenang dan begitu damai. Sungguh, Kayla tidak sanggup melukai dan menyakiti hatinya. Dia masih terlalu kecil. Sudah terlalu banyak hal-hal mengiris batin yang dialaminya dalam usia sedini itu. Kayla berjanji, ia tidak akan lagi menambah luka pada anaknya itu.Mata Kayla berpindah pada kantong plastik putih dengan label rumah sakit yang dikunjunginya tadi. Perlahan, dibukanya kantong itu dan mengamati satu demi satu butiran pil berbentuk bulat yang kini memenuhi ruang matanya.Pandangan Kayla berpindah pada

  • Perselingkuhan Yang Manis   Yes, I Do

    Seperti permintaan Kayla, Nabil pun menjemput Kayra ke sekolahnya. Ternyata Nabil datang lebih cepat. Dengan sabar ia pun menunggu sampai Kayra pulang. Ia duduk di bangku berwarna-warni yang tersedia disana dan memandang lepas pada kerumunan anak-anak yang menampilkan beragam ekspresi.Dari jauh Nabil memperhatikan Kayra yang sedang bermain bersama teman-temannya. Nabil rasa usulnya pada Kayla agar menyekolahkan Kayra tidak sia-sia. Buktinya, sekarang Kayra jauh berubah, malahan amat sangat jauh. Wajahnya yang biasa tersaput mendung, sekarang diselimuti awan-awan ceria. Tidak pernah lagi Nabil melihat rona kesedihan di mukanya. Memandang muka Kayra, Nabil seperti sedang menatap Radit. Mereka memang mirip. Siapa pun tidak ada yang akan membantah kalau Kayra adalah anak Radit. Ingat Radit, pikiran kembali membawanya pada hari terakhir Radit bersamanya.Saat itu mereka duduk berdua di kursi teras rumah sambil memperhatikan Kayra yang sedang bermain di pekarangan. Dari yang awalnya mere

  • Perselingkuhan Yang Manis   Membuka Hati

    “Kay, blush on-nya kenapa tebel banget? Udah gitu belepotan sampai ke hidung,” ujar Nadin hari itu saat berkunjung ke rumah Kayla. “Masa sih? Aku enggak pake blush on padahal,” timpal Kayla seraya memegang pipinya dengan kedua tangan.Nadin mendekatkan mukanya, lalu menyipitkan mata mengamati Kayla baik-baik. Ditempelkannya telunjuk ke pipi dan hidung Kayla. Permukaan wajahnya terasa kasar. Kayla benar, dia tidak memakai blush on, tapi ini…“Alergiku kambuh lagi, Nad, tempo hari Kayra pengin makan ikan kalengan, iseng, aku juga ikut makan,” beber Kayla.Nadin menjauhkan telunjuknya dari muka Kayla setelah mendengar penuturannya.“Tapi kayaknya parah banget, Kay,” kata Nadin sedikit meringis. “Dibawa ke dokter aja ya!”“Enggak perlu pake ke dokter kali, Nad, tinggal dikasih salep juga bakal hilang kok.”“Oh gitu ya? Ya udah.” Nadin tidak lagi membahas masalah itu.Sunyi, sepi, dan hening yang tersisa saat Nadin sudah pergi. Kayra juga tidak di rumah karena sejak tadi dibawa Nabil. Be

  • Perselingkuhan Yang Manis   Meluluhkanmu

    Sudah tiga hari Kayra menghabiskan paginya di play group dekat rumah. Seperti yang ia janjikan, Nabil memang mengantarkan sang ponakan kecil, dan, Kayla yang bertugas untuk menjemputnya.Kayra terlihat jauh lebih ceria dibanding hari-hari biasa. Dia seperti menemukan dunia baru yang selama ini seolah tersembunyi di belahan bumi bagian lain. Bertemu teman-teman seusianya dan bisa bermain bersama merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Kayra.“Kamu lihat sendiri kan, Kayra senang banget,” ujar Nabil yang berdiri di samping Kayla sambil memperhatikan Kayra yang sedang bermain ayunan. Kebetulan hari itu hari sabtu, Nabil tidak kerja, jadi selain mengantar Kayra, ia juga bisa menemani Kayla menjemput Kayra pulang.“Iya,” timpal Kayla dan ikut tersenyum memandangi Kayra. Ya, Kayla memang sudah bisa tersenyum sekarang.“Bunda… !” Kayra yang melihat Kayla dan Nabil langsung berseru riang dan berlari mendekati kemudian menghambur ke pelukan Kayla.“Sudah selesai mainnya, nak?” tanya Kayla sembar

  • Perselingkuhan Yang Manis   Cinta Dalam Sepiring Puding

    “Bun… Bunda… bangun, Bun!” Kayra mengguncang-guncang Kayla yang masih tertidur lelap. Karena tak henti-hentinya mendapat serangan guncangan, Kayla pun terusik. Dibukanya mata. Berat, seperti ada perekat yang membuat kelopak matanya menempel. Kayla kembali akan menutup netranya, namun suara Kayra mencegahnya untuk melakukan hal itu.“Bun, bangun, sudah siang, aku lapar… “ rengek Kayra sembari memegang perutnya.Pelan-pelan, Kayla kembali membuka mata. Dilihatnya Kayra yang juga tengah menatapnya. Ah, ternyata aku masih hidup, pikir Kayla. Kenapa aku harus melihat dunia lagi?Ia kembali mengumpulkan kekuatan dan semangat untuk menjalani hari-harinya yang berat.“Bun, aku lapar, mau makan,” rengek Kayra lagi. Semalam ia hanya makan dua suap, dan sekarang perutnya sudah meronta-ronta minta diisi. Cacing-cacingnya sudah pada demo.“Iya, sebentar ya, nak.”Kayla ingat, sup daging sisa semalam masih banyak dan sudah ia masukkan ke kulkas. Ia hanya tinggal sedikit memanaskan.Kayla berniat

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status