Share

Sedih dan Kecewa

Penulis: Tufa Hans
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-18 06:22:56

Setelah mendapatkan Penolakan dari Sean, Liora melangkahkan memasuki mansion dengan wajah kesal.

"Yora, wey ... !"

Liora yang mendengar namanya dipanggil, ia langsung menoleh dan menatap seorang pria yang duduk di sofa ruang keluarga dengan kaki yang dinaikkan ke atas meja.

"Langit?" Liora mengerutkan kening. Lalu, ia melangkahkan kakinya mendekati pria yang memanggilnya tersebut.

Sementara, pria itu langsung beranjak dan berdiri di hadapan Liora sambil tersenyum yang terlihat menyebalkan di mata Liora. "Kamu ngapain di sini?" tanya Liora.

"Kenapa kamu terkejut? Aku di sini ya karena ini rumah Om ku, lah ...," ucap Langit ( Sepupu Sean dari Daddy, Sementara Liora Sepupu Sean dari Mommy).

"Males ngomong sama kamu! Mana Mentari? Dia di sini 'kan?" tanya Liora menanyakan kakak kandung Langit sekaligus sahabatnya tersebut.

"Aku ke sini sendiri, lagi pula aku sudah lama di Paris, hanya saja aku baru sempat mampir," jawab pria itu.

"Jika kamu sudah lama di Paris, kenapa kamu tidak tinggal di sini?" tanya Liora bingung.

"Aku tinggal di Mansion Grandpa yang baru di beli beberapa bulan lalu," jawab Langit.

Wanita itu mengangguk-anggukkan kepalanya pelan mendengar jawaban Langit . "Ya sudah, kamu pergi sana! Aku capek aku pengen istirahat." Liora hendak melangkah menuju kamarnya namun tiba-tiba Langit menarik rambut gadis itu ke belakang hingga membuat Liora mengeluh kesakitan.

"Aw aw aw aw ... !" seru Liora seraya memegang rambutnya yang di tarik oleh pria tersebut.

"Lepaskan, Lang!" Liora langsung menendang pria itu hingga membuat Langit langsung melepaskan rambut gadis tersebut.

"Langit, kamu ngeselin banget sih!" Liora meletakkan tangannya di pinggang.

"Kamu kalau lagi kesel cantik juga, tapi sayang aku bukan Kak Sean yang naksir sepupunya sendiri, ha ha ha ... "

Pletak!

"Auh ... " seru Langit saat tiba-tiba sebuah cat lukis mendarat di kepalanya, hingga tumpah mengenai wajah pria tersebut.

Langit menoleh, lalu menatap seorang pria yang menatapnya dengan tatapan yang begitu mematikan. "Kak Seannnn ... " teriak Langit dengan wajah kesal.

Ya begitu lah Sean, hanya lembut saat bersama Liora, tapi dingin, angkuh dan keras pada orang lain, tak terkecuali adik-adiknya sendiri (Raja dan Ratu).

"Ha ha ha ... " tawa Liora pecah saat melihat wajah Langit yang dipenuhi dengan cat lukisnya.

"Sayang, kamu kenapa?" tanya Freya ( Ibu kandung Sean ) yang tiba-tiba muncul di tempat tersebut. Freya mengerutkan kening saat melihat wajah sang keponakan yang dipenuhi cat lukis.

"Ini semua karena Kak Sean, Tante! Dia jahat. Hu hu hu ... !" Langit melangkah mendekati Freya, lalu menyandarkan kepalanya pada bahu wanita tersebut.

"Sean Sayang, apa benar apa yang Langit katakan?" tanya Freya yang kini mengalihkan tatapannya pada putra pertamanya tersebut.

"Mommy seperti tidak mengenal Langit saja! Dia itu foto copy Daddy. Jadi, jangan percaya dengan drama lebay nya itu!" jawab Sean.

"Tuh 'kan Tante, sekarang Om David juga kena?" Langit beralih memeluk Freya.

"Hm, Dasar modus!" ucap Liora yang masih berdiri tidak jauh dari mereka.

"Tuh 'kan Tante! Kak Sean dan Liora menindas aku terus?"

"Sudah-sudah! Sana bersihin wajah kamu toilet!" Freya mencoba mendorong tubuh Langit untuk melepaskan pelukan pria itu. Namun, Langit semakin memeluk Freya erat hingga membuat wanita paruh baya itu pasrah.

Sean yang melihat pemandangan itu, ia hanya bisa menahan tawa. Ia sangat hafal dengan karakter sang sepupu yang selalu pura-pura tertindas saat berada di dekat para orang tua mereka.

"Ya sudah, kalah begitu aku ganti baju dulu! Aku akan menepati janjiku pada Mommy." Sean melangkah menuju tangga.

Mendengar ucapan Sean, seketika mata Freya berbinar. "Tunggu, Sayang!"

Freya langsung mendorong tubuh Langit kasar dan lari ke arah Sean, tanpa memikirkan Langit yang terlempar ke arah ke sofa.

"Tanteeee .... !" teriak Langit.

"Ada apa, Mom?"

Sean yang menghentikan langkahnya, menatap wajah wanita yang telah melahirkannya tersebut dengan wajah datar tanpa ekspresi.

"Maksud kamu, kamu akan bawa calon menantu Mommy?" tanya Freya untuk memastikan ucapan sang putra.

Sean mengalihkan tatapannya pada Liora sekilas, sementara Liora memilih diam hanya menatap sang Tante dan sepupunya yang sedang mengobrol.

"Iya Mom, aku akan membawa calon istriku nanti malam," ucap Sean.

"Calon istri? Apa itu aku?" Liora tersenyum.

"Apa aku mengenalnya?" tanya Freya semakin penasaran.

"Pasti Liora, Tan!" teriak Langit yang membuat tiga orang di tempat itu terkejut.

"Berhenti bicara omong kosong, Lang! Atau kamu mau menerima hukuman dari Tante?" Freya menatap ke arah Langit tajam.

"Kenapa ... "

"Tentu saja bukan, kalian tidak mengenalnya." Sean memotong ucapan Liora.

Deg

Bukan hanya Liora yang terkejut, tapi Langit pun sama, karena pria itu bisa melihat dengan jelas bagaimana tatapan Sean pada Liora yang menurutnya berbeda.

"Apa Kak Sean yakin?" tanya Langit yang kini beranjak dan berdiri seraya menatap sepupunya lekat.

"Jika aku tidak yakin, lalu untuk apa aku mengatakan pada kalian?"

Liora yang mendengar ucapan Sean, ia tersenyum kaku. "Aku ke kamar dulu, Tante!" pamitnya pada Freya.

Wanita itu melangkah mendekati Freya dan Sean, lalu ia melawati ibu dan anak itu sambil menahan air matanya agar tidak jatuh.

Rasa sedih, kecewa dan hancur melebur menjadi satu. Setelah mendapat penolakan dari Sean, ia langsung menerima kabar yang membuatnya hancur berkeping-keping.

Melihat Liora melangkah menjauh, Sean pun merasa bersalah. "Maafkan aku, Yora! Mungkin ini yang terbaik untuk kita."

"Ya sudah, Mom! Aku ke kamar dulu," ucap Sean.

"Iya, Nak! Aku akan mengabari yang lain untuk kabar baik ini."

Sean menganggukkan kepala, lalu ia juga melanjutkan langkahnya meninggalkan Freya yang dan Langit yang berdiri menatap langkahnya.

"Jika Kak Sean tidak boleh menikah dengan Liora, kalau aku boleh nggak, Tan? Kita 'kan sudah saudara jauh. Liora Keponakan kandung Tante, sedangkan aku keponakan Om David."

"Lalu, apakah kamu sudah Move On dari Pelangi?" Freya menaikkan sebelah alisnya.

"Belum, Tan! Aku dan Liora 'kan sama-sama orang patah hati, siapa tahu kita cocok!" ucap Langit dengan wajah santainya.

"Kamu itu memang bandel ya!" Freya menjewer telinga sang keponakan dengan Langit yang mengeluh kesakitan.

"Ampun Tante! Telingaku mau copot!" teriak Langit.

"Kamu harus sopan sama yang lebih tua. Setelah ini, aku ingin mendengar kamu memanggil Liora dengan panggilan 'Kakak' aku tidak mau tahu."

"Iya Tante, iya!" ucap Langit pasrah.

Freya melepaskan telinga langit, lalu ia menarik pergelangan tangan pria itu dan membawanya ke kamar pribadinya. "Kamu ikut Tante!"

"Kemana?"

"Kamu pinjam kemeja Om David dulu, postur tubuh kalian 'kan sama?" ucap Freya.

"Beneran nih, Langit boleh pinjam kemeja Om David?" tanya Langit dengan wajah ragu.

"Iya boleh. Memangnya Tante ada tampang suka bohong kayak kamu dan Om kamu itu?" tanya Freya dengan alis yang di naikkan sebelah.

"Kamu itu sebenarnya lebih cocok jadi anaknya Suamiku dibandingkan jadi anaknya adik ipar! Kamu dan Sean seperti tertukar."

"Karakter Sean mirip dengan karakternya dengan Devan, sementara karakter kamu sama seperti suamiku," ucap Freya seraya menghentikan langkahnya ketika mereka sampai di depan pintu kamar.

"Benarkah, Tan?" tanya Langit dengan senyum yang mengembang.

"He'em, kamu terlihat lebih ceria, humoris dan pandai bikin orang kesal. Sementara Sean terlalu datar, sama seperti Devan sebelum menikah dulu."

"Ya sudah, kamu ambil sendiri pakaian Om di lemari ya! Tante mau ke kamar Ratu dulu. Sepertinya dia masih tidur." Freya tersenyum.

"Siap Tante!" ucap Langit seraya mengangkat tangannya memberi hormat, hingga membuat Freya semakin mengembangkan senyum, lalu melangkah menuju kamar sang putri.

Sementara Langit langsung masuk ke kamar pribadi Freya dan David untuk mencari pakaian yang pas untuknya.

"Kalau aku masuk ke kamar Daddy, pasti Daddy akan marah, tapi kalau Om David mah beda. Sepertinya aku dan Kak Sean memang ketukar dulu, eh tapi aku dan Kak Sean 'kan tidak seumuran? Ha ha ha ..." Langit menertawakan ucapannya sendiri.

Bab terkait

  • Pernikahan Yang Tak Dirindukan    Melamar Sean

    Di belahan dunia lain, terdapat seorang CEO muda duduk di kursi kebesarannya dengan sekretaris yang berdiri di samping pria tersebut."Aku mau pulang lebih awal. Aku akan ke butik, aku akan memberi kejutan pada calon istriku!" ucap Pria itu tersenyum."Apa perlu aku antar, Tuan?" tanya sang sekretaris."Tidak, tidak perlu. Aku ingin mengemudi sendiri hari ini, kamu selesaikan saja pekerjaan di sini," titah Pria tersebut."Baik, Tuan!" jawab sang sekretaris sambil membungkukkan sedikit tubuhnya.Setelah itu, Ia balik badan dan mengayunkan langkahnya menuju pintu keluar dengan para karyawan yang menunduk hormat saat pria itu melewati mereka.***Ronald Cullen, seorang pengusaha sukses di usianya yang masih muda. Pria itu memiliki kekasih yang bernama Sherly. Ia sangat mencintai wanita itu dan selalu mengabulkan apapun yang di inginkan oleh wanita tersebut.Setelah selesai bekerja, Ronald berencana untuk mengajak sang kekasih makan malam bersama. Pria itu sengaja tidak memberi kabar

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Pernikahan Yang Tak Dirindukan    Lamaran Liora

    Sore harinya.Liora kini melamun di ruang keluarga, wanita itu terus memikirkan tentang ucapan Langit, haruskah ia melakukan sesuatu yang nekat seperti Pelangi agar ia bisa bersama dengan Sean?"Malam ini, Kak Sean akan mengenalkan calon istrinya. Mungkin Langit benar, aku harus menurunkan harga diriku demi cintaku. Seharusnya apa yang aku lakukan itu bisa dikatakan perjuangan 'kan? Bukan murahan." Liora bermonolog dengan dirinya sendiri.Setelah lama di ruang keluarga, tiba-tiba ia mendengar suara langkah kaki mendekat yang membuat wanita itu menoleh dan perlahan mengembangkan senyum."Kak Sean?"Melihat senyum di wajah sang sepupu, Sean hendak balik badan untuk menjauh. Ia tidak ingin Liora terus berharap yang akan semakin menyakiti keduanya.Akan tetapi, sebelum Sean melangkah menjauh. Liora langsung mengejar pria itu dan mencengkram pergelangan tangan pria itu. "Tunggu, Kak!"Sean menatap tangan Liora yang menggenggam tangannya. "Ada apa, Yora?"Liora tersenyum. "Ikut aku, Kak!" L

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Pernikahan Yang Tak Dirindukan    Calon Istri Sean

    Malam Harinya.Sean kini sudah berada di mejan makan bersama keluarganya dengan Langit yang memutuskan untuk menginap di mansion tersebut."Lang, Liora di mana? Kata Tantemu dia bersama kamu?" tanya David (ayah Sean ) menatap keponakannya yang sedang sibuk memainkan ponsel.Langit berhenti bermain ponsel, ia beralih menatap sang Om dengan senyum yang mengukir bibirnya. "Liora payah hati, Om! Dia sedang ... "Pletak ...Centong nasi melayang di kepalanya. "Apa sih, Om! Aku 'kan cuma ... ""Mau Om tambah?" tanya David menaik turunkan alisanya."Nggak Om, aku diam nih, aku diam!" ucap Langit pasrah."Ratu ... Coba kamu lihat Liora ke kamarnya, Nak!" perintah Freya pada putri bungsunya."Tidak perlu, Tante! Yora di sini."Liora mencoba menerbitkan senyum, lalu ia melangkah menuju kursi yang biasa ia duduki. Namun, setelah mengingat Sean memilih wanita lain, wanita itu mengayunkan langkahnya mendekati Langit dan langsung duduk di samping pria tersebut.Langit menoleh, lalu menatap Liora de

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Pernikahan Yang Tak Dirindukan    Pengkhianat Cinta

    "Kak Sean, akhirnya kamu datang!" ucap Liora tersenyum dengan mata yang masih memancarkan kesedihan.Sementara pria itu menutup pintu kamar hotel, lalu melangkah mendekati Liora dan langsung menarik Liora dalam dekapannya."Kenapa kau mengkhianati Cintaku? Aku sangat mencintaimu, sangat sangat mencintaimu," ucap pria tersebut.Pria yang dianggap Sean oleh Liora itu juga terlihat kacau, ia juga mabuk dan salah memasuki kamar Liora, hingga pria itu melihat Liora seperti wajah kekasihnya."Aku juga sangat mencintaimu, Kak! Tapi pertanyaanmu itu kamu terbalik, seharusnya aku yang bertanya seperti itu sama kamu, kenapa kamu mengkhianati ku dan memilih wanita lain untuk menjadi istrimu? Padahal, kamu sangat tahu bahwa aku itu tidak bisa hidup tanpa kamu, Kak." Liora menatap pria itu sendu."Dan lihat, karena aku terlalu mencintai Kak Sean aku dikhianati kembali," ucap Liora seraya mendorong tubuh pria tersebut hingga jatuh ke tempat tidur."Kak Sean?" Pria itu mengerutkan kening, dengan t

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Pernikahan Yang Tak Dirindukan    Awal Kisah

    Kak Sean ... aku mencintaimu! Aku mohon terimalah cintaku! Jangan menikah dengannya, tapi menikahlah denganku!"Liora menjatuhkan tubuhnya dan bertekuk lutut di hadapan pria yang sangat ia cintai, ia mengangkat tangannya dengan memegang sebuah cincin, berharap Sean menerima lamarannya.Sean menoleh, menatap Liora, yang statusnya masih sepupu, kini berusaha untuk mengejarnya."Maaf, Yora! Aku tidak bisa."Sean menatap sepupunya tidak tega, air matanya hendak jatuh namun ia segera mengalihkan tatapannya dari wanita itu, lalu melangkahkan kakinya meninggalkan tempat tersebut.Sementara Liora terdiam, ia menatap punggung Sean yang menjauh, lalu ia bersimpuh dengan air mata yang mulai mengalir dari kedua pelupuk matanya."Kenapa kamu begitu tega, Kak? Aku begitu mencintaimu hingga aku tidak bisa mencintai orang lain." Liora menangis terisak-isak, hingga tubuh wanita itu bergetar hebat karena patah hati yang sangat membuatnya sakit.Setelah mendapatkan penolakan dari Sean, Liora perlahan ba

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18

Bab terbaru

  • Pernikahan Yang Tak Dirindukan    Pengkhianat Cinta

    "Kak Sean, akhirnya kamu datang!" ucap Liora tersenyum dengan mata yang masih memancarkan kesedihan.Sementara pria itu menutup pintu kamar hotel, lalu melangkah mendekati Liora dan langsung menarik Liora dalam dekapannya."Kenapa kau mengkhianati Cintaku? Aku sangat mencintaimu, sangat sangat mencintaimu," ucap pria tersebut.Pria yang dianggap Sean oleh Liora itu juga terlihat kacau, ia juga mabuk dan salah memasuki kamar Liora, hingga pria itu melihat Liora seperti wajah kekasihnya."Aku juga sangat mencintaimu, Kak! Tapi pertanyaanmu itu kamu terbalik, seharusnya aku yang bertanya seperti itu sama kamu, kenapa kamu mengkhianati ku dan memilih wanita lain untuk menjadi istrimu? Padahal, kamu sangat tahu bahwa aku itu tidak bisa hidup tanpa kamu, Kak." Liora menatap pria itu sendu."Dan lihat, karena aku terlalu mencintai Kak Sean aku dikhianati kembali," ucap Liora seraya mendorong tubuh pria tersebut hingga jatuh ke tempat tidur."Kak Sean?" Pria itu mengerutkan kening, dengan t

  • Pernikahan Yang Tak Dirindukan    Calon Istri Sean

    Malam Harinya.Sean kini sudah berada di mejan makan bersama keluarganya dengan Langit yang memutuskan untuk menginap di mansion tersebut."Lang, Liora di mana? Kata Tantemu dia bersama kamu?" tanya David (ayah Sean ) menatap keponakannya yang sedang sibuk memainkan ponsel.Langit berhenti bermain ponsel, ia beralih menatap sang Om dengan senyum yang mengukir bibirnya. "Liora payah hati, Om! Dia sedang ... "Pletak ...Centong nasi melayang di kepalanya. "Apa sih, Om! Aku 'kan cuma ... ""Mau Om tambah?" tanya David menaik turunkan alisanya."Nggak Om, aku diam nih, aku diam!" ucap Langit pasrah."Ratu ... Coba kamu lihat Liora ke kamarnya, Nak!" perintah Freya pada putri bungsunya."Tidak perlu, Tante! Yora di sini."Liora mencoba menerbitkan senyum, lalu ia melangkah menuju kursi yang biasa ia duduki. Namun, setelah mengingat Sean memilih wanita lain, wanita itu mengayunkan langkahnya mendekati Langit dan langsung duduk di samping pria tersebut.Langit menoleh, lalu menatap Liora de

  • Pernikahan Yang Tak Dirindukan    Lamaran Liora

    Sore harinya.Liora kini melamun di ruang keluarga, wanita itu terus memikirkan tentang ucapan Langit, haruskah ia melakukan sesuatu yang nekat seperti Pelangi agar ia bisa bersama dengan Sean?"Malam ini, Kak Sean akan mengenalkan calon istrinya. Mungkin Langit benar, aku harus menurunkan harga diriku demi cintaku. Seharusnya apa yang aku lakukan itu bisa dikatakan perjuangan 'kan? Bukan murahan." Liora bermonolog dengan dirinya sendiri.Setelah lama di ruang keluarga, tiba-tiba ia mendengar suara langkah kaki mendekat yang membuat wanita itu menoleh dan perlahan mengembangkan senyum."Kak Sean?"Melihat senyum di wajah sang sepupu, Sean hendak balik badan untuk menjauh. Ia tidak ingin Liora terus berharap yang akan semakin menyakiti keduanya.Akan tetapi, sebelum Sean melangkah menjauh. Liora langsung mengejar pria itu dan mencengkram pergelangan tangan pria itu. "Tunggu, Kak!"Sean menatap tangan Liora yang menggenggam tangannya. "Ada apa, Yora?"Liora tersenyum. "Ikut aku, Kak!" L

  • Pernikahan Yang Tak Dirindukan    Melamar Sean

    Di belahan dunia lain, terdapat seorang CEO muda duduk di kursi kebesarannya dengan sekretaris yang berdiri di samping pria tersebut."Aku mau pulang lebih awal. Aku akan ke butik, aku akan memberi kejutan pada calon istriku!" ucap Pria itu tersenyum."Apa perlu aku antar, Tuan?" tanya sang sekretaris."Tidak, tidak perlu. Aku ingin mengemudi sendiri hari ini, kamu selesaikan saja pekerjaan di sini," titah Pria tersebut."Baik, Tuan!" jawab sang sekretaris sambil membungkukkan sedikit tubuhnya.Setelah itu, Ia balik badan dan mengayunkan langkahnya menuju pintu keluar dengan para karyawan yang menunduk hormat saat pria itu melewati mereka.***Ronald Cullen, seorang pengusaha sukses di usianya yang masih muda. Pria itu memiliki kekasih yang bernama Sherly. Ia sangat mencintai wanita itu dan selalu mengabulkan apapun yang di inginkan oleh wanita tersebut.Setelah selesai bekerja, Ronald berencana untuk mengajak sang kekasih makan malam bersama. Pria itu sengaja tidak memberi kabar

  • Pernikahan Yang Tak Dirindukan    Sedih dan Kecewa

    Setelah mendapatkan Penolakan dari Sean, Liora melangkahkan memasuki mansion dengan wajah kesal."Yora, wey ... !"Liora yang mendengar namanya dipanggil, ia langsung menoleh dan menatap seorang pria yang duduk di sofa ruang keluarga dengan kaki yang dinaikkan ke atas meja."Langit?" Liora mengerutkan kening. Lalu, ia melangkahkan kakinya mendekati pria yang memanggilnya tersebut.Sementara, pria itu langsung beranjak dan berdiri di hadapan Liora sambil tersenyum yang terlihat menyebalkan di mata Liora. "Kamu ngapain di sini?" tanya Liora."Kenapa kamu terkejut? Aku di sini ya karena ini rumah Om ku, lah ...," ucap Langit ( Sepupu Sean dari Daddy, Sementara Liora Sepupu Sean dari Mommy)."Males ngomong sama kamu! Mana Mentari? Dia di sini 'kan?" tanya Liora menanyakan kakak kandung Langit sekaligus sahabatnya tersebut."Aku ke sini sendiri, lagi pula aku sudah lama di Paris, hanya saja aku baru sempat mampir," jawab pria itu."Jika kamu sudah lama di Paris, kenapa kamu tidak tinggal d

  • Pernikahan Yang Tak Dirindukan    Awal Kisah

    Kak Sean ... aku mencintaimu! Aku mohon terimalah cintaku! Jangan menikah dengannya, tapi menikahlah denganku!"Liora menjatuhkan tubuhnya dan bertekuk lutut di hadapan pria yang sangat ia cintai, ia mengangkat tangannya dengan memegang sebuah cincin, berharap Sean menerima lamarannya.Sean menoleh, menatap Liora, yang statusnya masih sepupu, kini berusaha untuk mengejarnya."Maaf, Yora! Aku tidak bisa."Sean menatap sepupunya tidak tega, air matanya hendak jatuh namun ia segera mengalihkan tatapannya dari wanita itu, lalu melangkahkan kakinya meninggalkan tempat tersebut.Sementara Liora terdiam, ia menatap punggung Sean yang menjauh, lalu ia bersimpuh dengan air mata yang mulai mengalir dari kedua pelupuk matanya."Kenapa kamu begitu tega, Kak? Aku begitu mencintaimu hingga aku tidak bisa mencintai orang lain." Liora menangis terisak-isak, hingga tubuh wanita itu bergetar hebat karena patah hati yang sangat membuatnya sakit.Setelah mendapatkan penolakan dari Sean, Liora perlahan ba

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status