Share

Melamar Sean

Author: Tufa Hans
last update Last Updated: 2025-01-18 06:31:13

Di belahan dunia lain, terdapat seorang CEO muda duduk di kursi kebesarannya dengan sekretaris yang berdiri di samping pria tersebut.

"Aku mau pulang lebih awal. Aku akan ke butik, aku akan memberi kejutan pada calon istriku!" ucap Pria itu tersenyum.

"Apa perlu aku antar, Tuan?" tanya sang sekretaris.

"Tidak, tidak perlu. Aku ingin mengemudi sendiri hari ini, kamu selesaikan saja pekerjaan di sini," titah Pria tersebut.

"Baik, Tuan!" jawab sang sekretaris sambil membungkukkan sedikit tubuhnya.

Setelah itu, Ia balik badan dan mengayunkan langkahnya menuju pintu keluar dengan para karyawan yang menunduk hormat saat pria itu melewati mereka.

*

*

*

Ronald Cullen, seorang pengusaha sukses di usianya yang masih muda. Pria itu memiliki kekasih yang bernama Sherly. Ia sangat mencintai wanita itu dan selalu mengabulkan apapun yang di inginkan oleh wanita tersebut.

Setelah selesai bekerja, Ronald berencana untuk mengajak sang kekasih makan malam bersama. Pria itu sengaja tidak memberi kabar pada wanita itu berharap Sherly akan senang dengan kehadirannya.

Akan tetapi, sesampainya di butik, ia dikejutkan dengan apa yang ia saksikan langsung di depan matanya setelah ia membuka pintu ruangan wanita yang sangat dicintai tersebut.

"Sherly?" gumam Ronald dengan wajah terkejut.

Wanita itu tengah menyatukan bibirnya dengan bibir pria lain, ia lupa mengunci pintu ruangan hingga membuat Ronald bisa membuka pintu terus tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Deg

Sherly terkejut mendengar suara yang tidak asing di telinganya. Ia langsung mendorong tubuh pria yang sedang bersamanya, dan menatap Ronald dengan mata yang membola. "Sayang?"

Sherly langsung membenarkan pakaiannya untuk menghampiri pria itu, namun Ronald langsung pergi dari ruang kerja dengan tangan yang terkepal erat.

Sementara Sherly kini berusaha untuk mengejar sang kekasih, namun tangannya dicekal oleh pria yang sedang bersama wanita tersebut.

"Sudah biarkan saja! Aku akan memberikan segalanya untukmu!" ucap pria yang sedang bersama Sherly.

"Tidak, aku mencintai Ronald, aku tidak mau kehilangan dia. Lepaskan aku!" Sherly menghempaskan tangan selingkuhannya, lalu lari untuk mengejar Ronald.

Ronald yang masih dipenuhi dengan amarah, ia hendak memasuki mobilnya, namun Sherly sudah masuk lebih dulu dan duduk di kursi samping kemudi.

"Turun!" titah Ronald.

"Tidak, aku ingin menjelaskan semua kesalahpahaman ini, Sayang! Aku mohon beri aku kesempatan," ucap Sherly dengan wajah sendu.

"Turun!" titah Pria itu lagi.

Namun, Sherly masih tetap di posisinya hingga membuat amarah Ronald semakin meledak-ledak dan langsung membanting pintu mobilnya dengan begitu keras.

Setelah itu, Ronald pergi meninggalkan mobilnya, lalu ia menaiki taksi yang kebetulan lewat di tempat tersebut.

Sherly yang melihat Ronald masuk ke dalam taksi, wanita itu turun dan mencoba mengejarnya, hingga wanita itu lari-larian di belakang taksi yang ditumpangi oleh Ronald.

*

*

*

Mansion Galaxy Di Paris

Langit yang sudah selesai membersihkan diri, ia langsung melangkah menuju kamar Liora. pria itu mengetuk pintu beberapa kali hingga beberapa saat kemudian, Liora membuka pintu dan menatap Langit dengan wajah datar ekspresi.

"Mau apa kamu?" tanya Liora seraya menaikkan sebelah alisnya.

"Aku ingin menghiburmu yang lagi patah hati," jawab Langit seraya menatap Liora dengan senyum yang menyebalkan.

Karena tidak ingin meladeni ucapan Langit, Liora hendak menutup pintu kamarnya. Akan tetapi, Langit menahan pintu kamar Liora agar tidak tertutup, hingga membuat wanita itu pasrah dan membuka pintu kamarnya lebar-lebar.

"Jangan marah, aku hanya ingin curhat sama kamu!" ucap Langit seraya melangkah menuju ranjang Liora, lalu ia merebahkan tubuhnya di tempat tidur dan menatap langit-langit kamar dengan wajah sendu.

"Aku tidak mau dengar," jawab Liora judes.

Wanita itu memilih duduk di meja rias seraya menatap pantulan dirinya di cermin, karena menurutnya Langit sengaja ingin mengejeknya karena Sean lebih memilih menikahi wanita lain dibandingakan dirinya.

"Hmmm ... Kamu itu seperti wanita yang aku cintai, tapi dia mengejar pria lain! Kenapa sih, kalian tidak ada yang mengejar ku? Padahal, aku pasti tidak akan menolak kalau dikejar seperti itu," ucap Langit tersenyum seraya menatap langit-langit kamar Liora.

"Heh, anak bau kencur! Aku ini masih kerabatmu ya, selain itu kamu jauh dari tipeku. Aku tidak mau menikah dengan pria yang umurnya jauh lebih muda dariku," ucap Liora yang memutar kursinya hingga ia menatap Langit yang masih tidur terlentang di ranjang miliknya.

Seketika tawa Langit pecah mendengar ucapan Liora yang terdengar begitu kesal. Ia membalik tubuhnya, ia tidur menyamping dengan tangan yang menyangga kepalanya.

"Kamu tahu tidak apa yang membuat pria yang dikejar Pelangi ( wanita yang di sukai Langit) luluh dan menyadari perasaannya pada Pelangi?" tanya Langit dengan wajah serius.

Liora menatap Langit dengan wajah penasaran. "Apa, memang?"

Langit tersenyum, lalu membayangkan wajah wanita yang ia cintai saat melamar pria yang dikejarnya.

"Pelangi melamar pria itu lebih dulu."

"What?"

Liora melebarkan mulutnya, ia terkejut mendengar ucapan Langit, dan tidak percaya bahwa ada seorang wanita nekat untuk memperjuangkan cintanya.

"Kamu jangan gila, Lang? Kamu pikir aku cewek apaan? Aku tidak seberani Pelangi." Liora menatap Langit malas.

Lalu, wanita itu memutar kursi duduknya kembali hingga wajah Liora mengarah pada cermin. "Tapi itu benar adanya, Yora!"

"Awalnya pria itu menolak, hingga membuat Pelangi putus asa dan menyerah," ucap Langit.

"Lalu?" tanya Liora mulai penasaran.

"Pelangi tidak mengejar pria itu lagi, hingga membuat pria yang dikejar Pelangi menyadari perasaannya dan menyesal karena sudah menyia-nyiakan Pelangi, wanita yang sangat ia cintai."

"Benarkah?" tanya Liora tidak percaya.

"Untuk apa aku bohong? Setelah pria itu menyadarkan perasaannya, pria itu yang mengejar Pelangi, hingga akhirnya mereka bisa bersama dan berbahagia," ucap Langit dengan senyum yang terus mengembang.

Mendengar cerita Langit, Liora menghembuskan nafasnya kasar. "Sepertinya tidak ada gunanya aku mengikuti cara Pelangi."

"Coba saja dulu. Mungkin Kak Sean akan sadar seperti kekasih Pelangi tentang perasaannya, setelah kamu melamar dia duluan," ucap Langit.

"Tapi bagaimana jika kisahku tidak sama dengan kisah Pelangi?" tanya Liora dengan alis yang bertaut.

"Kamu ikuti kisah Pelangi kembali, kamu pergi yang jauh hingga Kak Sean merasa kehilangan saat kau pergi," ucap Langit.

"Jika cara itu masih tidak mempan?" tanya Liora lagi.

"Kamu harus menghapus Kak Sean dari hati kamu, karena itu artinya kalian tidak cocok dan memang tidak ditakdirkan untuk bersama," ucap Langit.

"Tidak semudah itu, Lang!" ucap Liora.

"Kenapa tidak, Yora?" tanya Langit yang kini bangkit dari posisinya, lalu menatap Liora yang masih sibuk dengan peralatan makeup di depan meja rias.

Setelah itu, Liora ikut berdiri, lalu ia melangkah mendekati Langit dan duduk di samping pria tersebut. "Tapi, rasanya aku tidak siap ditolak lagi sama Kak Sean."

"Kenapa kamu takut sebelum mencoba? Anggap saja ini perjuangan terakhirmu."

"Jika Kak Sean tetap menolaknya?"

"Aku harap kamu bisa move on dan benar-benar melupakan Kak Sean!" ucap Langit dengan wajah serius.

Mendengar ucapan Langit, Liora memejamkan matanya sejenak. Lalu, ia membukanya perlahan dan menatap wajah Langit dengan wajah tak talah seriusnya. "Baiklah, aku akan mencobanya!" ucap Liora pasrah.

Related chapters

  • Pernikahan Yang Tak Dirindukan    Lamaran Liora

    Sore harinya.Liora kini melamun di ruang keluarga, wanita itu terus memikirkan tentang ucapan Langit, haruskah ia melakukan sesuatu yang nekat seperti Pelangi agar ia bisa bersama dengan Sean?"Malam ini, Kak Sean akan mengenalkan calon istrinya. Mungkin Langit benar, aku harus menurunkan harga diriku demi cintaku. Seharusnya apa yang aku lakukan itu bisa dikatakan perjuangan 'kan? Bukan murahan." Liora bermonolog dengan dirinya sendiri.Setelah lama di ruang keluarga, tiba-tiba ia mendengar suara langkah kaki mendekat yang membuat wanita itu menoleh dan perlahan mengembangkan senyum."Kak Sean?"Melihat senyum di wajah sang sepupu, Sean hendak balik badan untuk menjauh. Ia tidak ingin Liora terus berharap yang akan semakin menyakiti keduanya.Akan tetapi, sebelum Sean melangkah menjauh. Liora langsung mengejar pria itu dan mencengkram pergelangan tangan pria itu. "Tunggu, Kak!"Sean menatap tangan Liora yang menggenggam tangannya. "Ada apa, Yora?"Liora tersenyum. "Ikut aku, Kak!" L

    Last Updated : 2025-01-18
  • Pernikahan Yang Tak Dirindukan    Calon Istri Sean

    Malam Harinya.Sean kini sudah berada di mejan makan bersama keluarganya dengan Langit yang memutuskan untuk menginap di mansion tersebut."Lang, Liora di mana? Kata Tantemu dia bersama kamu?" tanya David (ayah Sean ) menatap keponakannya yang sedang sibuk memainkan ponsel.Langit berhenti bermain ponsel, ia beralih menatap sang Om dengan senyum yang mengukir bibirnya. "Liora payah hati, Om! Dia sedang ... "Pletak ...Centong nasi melayang di kepalanya. "Apa sih, Om! Aku 'kan cuma ... ""Mau Om tambah?" tanya David menaik turunkan alisanya."Nggak Om, aku diam nih, aku diam!" ucap Langit pasrah."Ratu ... Coba kamu lihat Liora ke kamarnya, Nak!" perintah Freya pada putri bungsunya."Tidak perlu, Tante! Yora di sini."Liora mencoba menerbitkan senyum, lalu ia melangkah menuju kursi yang biasa ia duduki. Namun, setelah mengingat Sean memilih wanita lain, wanita itu mengayunkan langkahnya mendekati Langit dan langsung duduk di samping pria tersebut.Langit menoleh, lalu menatap Liora de

    Last Updated : 2025-01-18
  • Pernikahan Yang Tak Dirindukan    Pengkhianat Cinta

    "Kak Sean, akhirnya kamu datang!" ucap Liora tersenyum dengan mata yang masih memancarkan kesedihan.Sementara pria itu menutup pintu kamar hotel, lalu melangkah mendekati Liora dan langsung menarik Liora dalam dekapannya."Kenapa kau mengkhianati Cintaku? Aku sangat mencintaimu, sangat sangat mencintaimu," ucap pria tersebut.Pria yang dianggap Sean oleh Liora itu juga terlihat kacau, ia juga mabuk dan salah memasuki kamar Liora, hingga pria itu melihat Liora seperti wajah kekasihnya."Aku juga sangat mencintaimu, Kak! Tapi pertanyaanmu itu kamu terbalik, seharusnya aku yang bertanya seperti itu sama kamu, kenapa kamu mengkhianati ku dan memilih wanita lain untuk menjadi istrimu? Padahal, kamu sangat tahu bahwa aku itu tidak bisa hidup tanpa kamu, Kak." Liora menatap pria itu sendu."Dan lihat, karena aku terlalu mencintai Kak Sean aku dikhianati kembali," ucap Liora seraya mendorong tubuh pria tersebut hingga jatuh ke tempat tidur."Kak Sean?" Pria itu mengerutkan kening, dengan t

    Last Updated : 2025-02-05
  • Pernikahan Yang Tak Dirindukan    Awal Kisah

    Kak Sean ... aku mencintaimu! Aku mohon terimalah cintaku! Jangan menikah dengannya, tapi menikahlah denganku!"Liora menjatuhkan tubuhnya dan bertekuk lutut di hadapan pria yang sangat ia cintai, ia mengangkat tangannya dengan memegang sebuah cincin, berharap Sean menerima lamarannya.Sean menoleh, menatap Liora, yang statusnya masih sepupu, kini berusaha untuk mengejarnya."Maaf, Yora! Aku tidak bisa."Sean menatap sepupunya tidak tega, air matanya hendak jatuh namun ia segera mengalihkan tatapannya dari wanita itu, lalu melangkahkan kakinya meninggalkan tempat tersebut.Sementara Liora terdiam, ia menatap punggung Sean yang menjauh, lalu ia bersimpuh dengan air mata yang mulai mengalir dari kedua pelupuk matanya."Kenapa kamu begitu tega, Kak? Aku begitu mencintaimu hingga aku tidak bisa mencintai orang lain." Liora menangis terisak-isak, hingga tubuh wanita itu bergetar hebat karena patah hati yang sangat membuatnya sakit.Setelah mendapatkan penolakan dari Sean, Liora perlahan ba

    Last Updated : 2025-01-18
  • Pernikahan Yang Tak Dirindukan    Sedih dan Kecewa

    Setelah mendapatkan Penolakan dari Sean, Liora melangkahkan memasuki mansion dengan wajah kesal."Yora, wey ... !"Liora yang mendengar namanya dipanggil, ia langsung menoleh dan menatap seorang pria yang duduk di sofa ruang keluarga dengan kaki yang dinaikkan ke atas meja."Langit?" Liora mengerutkan kening. Lalu, ia melangkahkan kakinya mendekati pria yang memanggilnya tersebut.Sementara, pria itu langsung beranjak dan berdiri di hadapan Liora sambil tersenyum yang terlihat menyebalkan di mata Liora. "Kamu ngapain di sini?" tanya Liora."Kenapa kamu terkejut? Aku di sini ya karena ini rumah Om ku, lah ...," ucap Langit ( Sepupu Sean dari Daddy, Sementara Liora Sepupu Sean dari Mommy)."Males ngomong sama kamu! Mana Mentari? Dia di sini 'kan?" tanya Liora menanyakan kakak kandung Langit sekaligus sahabatnya tersebut."Aku ke sini sendiri, lagi pula aku sudah lama di Paris, hanya saja aku baru sempat mampir," jawab pria itu."Jika kamu sudah lama di Paris, kenapa kamu tidak tinggal d

    Last Updated : 2025-01-18

Latest chapter

  • Pernikahan Yang Tak Dirindukan    Pengkhianat Cinta

    "Kak Sean, akhirnya kamu datang!" ucap Liora tersenyum dengan mata yang masih memancarkan kesedihan.Sementara pria itu menutup pintu kamar hotel, lalu melangkah mendekati Liora dan langsung menarik Liora dalam dekapannya."Kenapa kau mengkhianati Cintaku? Aku sangat mencintaimu, sangat sangat mencintaimu," ucap pria tersebut.Pria yang dianggap Sean oleh Liora itu juga terlihat kacau, ia juga mabuk dan salah memasuki kamar Liora, hingga pria itu melihat Liora seperti wajah kekasihnya."Aku juga sangat mencintaimu, Kak! Tapi pertanyaanmu itu kamu terbalik, seharusnya aku yang bertanya seperti itu sama kamu, kenapa kamu mengkhianati ku dan memilih wanita lain untuk menjadi istrimu? Padahal, kamu sangat tahu bahwa aku itu tidak bisa hidup tanpa kamu, Kak." Liora menatap pria itu sendu."Dan lihat, karena aku terlalu mencintai Kak Sean aku dikhianati kembali," ucap Liora seraya mendorong tubuh pria tersebut hingga jatuh ke tempat tidur."Kak Sean?" Pria itu mengerutkan kening, dengan t

  • Pernikahan Yang Tak Dirindukan    Calon Istri Sean

    Malam Harinya.Sean kini sudah berada di mejan makan bersama keluarganya dengan Langit yang memutuskan untuk menginap di mansion tersebut."Lang, Liora di mana? Kata Tantemu dia bersama kamu?" tanya David (ayah Sean ) menatap keponakannya yang sedang sibuk memainkan ponsel.Langit berhenti bermain ponsel, ia beralih menatap sang Om dengan senyum yang mengukir bibirnya. "Liora payah hati, Om! Dia sedang ... "Pletak ...Centong nasi melayang di kepalanya. "Apa sih, Om! Aku 'kan cuma ... ""Mau Om tambah?" tanya David menaik turunkan alisanya."Nggak Om, aku diam nih, aku diam!" ucap Langit pasrah."Ratu ... Coba kamu lihat Liora ke kamarnya, Nak!" perintah Freya pada putri bungsunya."Tidak perlu, Tante! Yora di sini."Liora mencoba menerbitkan senyum, lalu ia melangkah menuju kursi yang biasa ia duduki. Namun, setelah mengingat Sean memilih wanita lain, wanita itu mengayunkan langkahnya mendekati Langit dan langsung duduk di samping pria tersebut.Langit menoleh, lalu menatap Liora de

  • Pernikahan Yang Tak Dirindukan    Lamaran Liora

    Sore harinya.Liora kini melamun di ruang keluarga, wanita itu terus memikirkan tentang ucapan Langit, haruskah ia melakukan sesuatu yang nekat seperti Pelangi agar ia bisa bersama dengan Sean?"Malam ini, Kak Sean akan mengenalkan calon istrinya. Mungkin Langit benar, aku harus menurunkan harga diriku demi cintaku. Seharusnya apa yang aku lakukan itu bisa dikatakan perjuangan 'kan? Bukan murahan." Liora bermonolog dengan dirinya sendiri.Setelah lama di ruang keluarga, tiba-tiba ia mendengar suara langkah kaki mendekat yang membuat wanita itu menoleh dan perlahan mengembangkan senyum."Kak Sean?"Melihat senyum di wajah sang sepupu, Sean hendak balik badan untuk menjauh. Ia tidak ingin Liora terus berharap yang akan semakin menyakiti keduanya.Akan tetapi, sebelum Sean melangkah menjauh. Liora langsung mengejar pria itu dan mencengkram pergelangan tangan pria itu. "Tunggu, Kak!"Sean menatap tangan Liora yang menggenggam tangannya. "Ada apa, Yora?"Liora tersenyum. "Ikut aku, Kak!" L

  • Pernikahan Yang Tak Dirindukan    Melamar Sean

    Di belahan dunia lain, terdapat seorang CEO muda duduk di kursi kebesarannya dengan sekretaris yang berdiri di samping pria tersebut."Aku mau pulang lebih awal. Aku akan ke butik, aku akan memberi kejutan pada calon istriku!" ucap Pria itu tersenyum."Apa perlu aku antar, Tuan?" tanya sang sekretaris."Tidak, tidak perlu. Aku ingin mengemudi sendiri hari ini, kamu selesaikan saja pekerjaan di sini," titah Pria tersebut."Baik, Tuan!" jawab sang sekretaris sambil membungkukkan sedikit tubuhnya.Setelah itu, Ia balik badan dan mengayunkan langkahnya menuju pintu keluar dengan para karyawan yang menunduk hormat saat pria itu melewati mereka.***Ronald Cullen, seorang pengusaha sukses di usianya yang masih muda. Pria itu memiliki kekasih yang bernama Sherly. Ia sangat mencintai wanita itu dan selalu mengabulkan apapun yang di inginkan oleh wanita tersebut.Setelah selesai bekerja, Ronald berencana untuk mengajak sang kekasih makan malam bersama. Pria itu sengaja tidak memberi kabar

  • Pernikahan Yang Tak Dirindukan    Sedih dan Kecewa

    Setelah mendapatkan Penolakan dari Sean, Liora melangkahkan memasuki mansion dengan wajah kesal."Yora, wey ... !"Liora yang mendengar namanya dipanggil, ia langsung menoleh dan menatap seorang pria yang duduk di sofa ruang keluarga dengan kaki yang dinaikkan ke atas meja."Langit?" Liora mengerutkan kening. Lalu, ia melangkahkan kakinya mendekati pria yang memanggilnya tersebut.Sementara, pria itu langsung beranjak dan berdiri di hadapan Liora sambil tersenyum yang terlihat menyebalkan di mata Liora. "Kamu ngapain di sini?" tanya Liora."Kenapa kamu terkejut? Aku di sini ya karena ini rumah Om ku, lah ...," ucap Langit ( Sepupu Sean dari Daddy, Sementara Liora Sepupu Sean dari Mommy)."Males ngomong sama kamu! Mana Mentari? Dia di sini 'kan?" tanya Liora menanyakan kakak kandung Langit sekaligus sahabatnya tersebut."Aku ke sini sendiri, lagi pula aku sudah lama di Paris, hanya saja aku baru sempat mampir," jawab pria itu."Jika kamu sudah lama di Paris, kenapa kamu tidak tinggal d

  • Pernikahan Yang Tak Dirindukan    Awal Kisah

    Kak Sean ... aku mencintaimu! Aku mohon terimalah cintaku! Jangan menikah dengannya, tapi menikahlah denganku!"Liora menjatuhkan tubuhnya dan bertekuk lutut di hadapan pria yang sangat ia cintai, ia mengangkat tangannya dengan memegang sebuah cincin, berharap Sean menerima lamarannya.Sean menoleh, menatap Liora, yang statusnya masih sepupu, kini berusaha untuk mengejarnya."Maaf, Yora! Aku tidak bisa."Sean menatap sepupunya tidak tega, air matanya hendak jatuh namun ia segera mengalihkan tatapannya dari wanita itu, lalu melangkahkan kakinya meninggalkan tempat tersebut.Sementara Liora terdiam, ia menatap punggung Sean yang menjauh, lalu ia bersimpuh dengan air mata yang mulai mengalir dari kedua pelupuk matanya."Kenapa kamu begitu tega, Kak? Aku begitu mencintaimu hingga aku tidak bisa mencintai orang lain." Liora menangis terisak-isak, hingga tubuh wanita itu bergetar hebat karena patah hati yang sangat membuatnya sakit.Setelah mendapatkan penolakan dari Sean, Liora perlahan ba

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status