Share

Bab 113

Malam ini lumayan gila, sampai-sampai ketika aku bangun, pikiranku kacau.

Aku bertanya pada Bibi Weny, hari ini sudah hari kedua.

Aku menepuk dahiku kesal. Sekarang, Edward mungkin sudah dipindahkan ke pusat penahanan.

Aku bergegas mandi dan memakai riasan. Tepat saat aku meninggalkan kamar, Ayana mendapatkan waktu yang tepat dan melompat ke depanku.

Bibir merah mudanya membentuk senyuman nakal. Meskipun itu menarik, aku tetap menatapnya dengan tatapan tajamku.

Seperti setan kecil dengan gigi dan sayap tajam serta ekor tipis yang panjang.

Matanya menatap, ekspresi polos tergambar di wajahnya. “Chelsea, kakakku tidak ada di rumah, aku mau bicara denganmu.”

Itulah adalah pertama kalinya gadis itu berbicara serius padaku.

“Chelsea, kakakku bilang, dia ingin aku pindah kembali ke rumah lama. Apa kamu tidak senang kalau aku tidur di kamar tidur utamamu dan kamu akan protes pada kakakku?”

“Tidak.” Aku tersenyum tipis. “Ini rumahku dan kakakmu. Aku dan kakakmu adalah suami istri. Di mana pun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status