Share

Bab 120

Aku masih meremehkan tekad Jessica untuk membantuku mendapatkan idolaku …

Saat membuka kamar hotel, terdapat jendela besar dari lantai hingga langit-langit yang menghadap ke seluruh kota di malam hari. Lampu-lampunya terang dan kota yang ramai itu terlihat indah.

Tapi bukan itu intinya.

Yang terlihat adalah ayunan dengan punggung menghadap jendela.

Adapun mengapa aku berpaling …

Kurasa Gavin memahaminya lebih cepat daripada aku.

Aku mendongak dan seakan melihat api yang berkobar di matanya. Aku tahu bahwa bajingan ini tahu betul!

“Nyonya Hans, aku tidak menyangka kamu tahu tempat yang begitu bagus.”

Kulit kepalaku terasa geli saat mendengar suara Gavin. Aku tidak bisa membayangkan betapa mahalnya harga yang harus kubayar malam ini untuk mendapatkan Firma Hukun Jansen.

Aku mengulurkan tangan untuk menutup matanya, tetapi sudah terlambat.

Pria itu memegang tanganku, tersenyum menggoda, dan menuntunku ke tempat tidur.

Lalu aku melihat di bawah kelopak bunga itu ada sepotong pakaian dalam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status