Share

Bab 122

Sampanye biasanya digunakan untuk perayaan.

Namun, jelas itu tidak diperlukan lagi untuk malam ini.

Aku menaruh sampanye itu ke dalam rak, memilih minuman anggur merah yang mau diminum Gavin tadi, lalu menuangkannya ke dalam gelas untuk diriku.

Kabut yang luas di luar jendela menyelimuti seluruh kota Bazil dan lampu jalan yang indah berkilauan seakan menyatu menjadi sungai yang panjang, menembus kabut dan menampakkan cahaya redup.

Aku berjalan ke jendela yang setinggi langit-langit itu dengan segelas anggur di tangan. Pandanganku terhalang oleh kabut dan yang bisa kulihat hanyalah pantulan sosok yang berwarna-warni dan kesepian dari kaca.

--

Keesokan harinya, aku tidak langsung menemui Sekretaris Geo untuk menandatangani surat perjanjian pengalihan kepemilikan Firma Hukum Jansen seperti yang dikatakan Gavin, tetapi pergi ke Grup Audra Asri.

Sebagai Ketua Grup Audra Asri, aku tampaknya tidak pernah muncul di kantor perusahaan itu.

Namun, aku datang ke sini hari ini bukan untuk pamer, me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status