Share

Bab 119

Memulai kembali?

Sungguh usulan yang sangat menggiurkan.

Aku tersenyum dan membelai alis Gavin dengan ujung jariku. Dia pikir aku bahagia, jadi dia memeluk pinggangku erat-erat dan mencium bibirku dengan kencang. “Kamu bahagia?”

Wajah pria itu dipenuhi rasa percaya diri.

Itulah ekspresi yang paling munafik ketika keadaan justru dikendalikan oleh orang yang sudah lama menduduki jabatan tinggi.

“Ya,” jawabku cuek.

Aku selalu menjadi orang yang serius. Aku suka mengajukan pertanyaan dengan jelas dan melakukan segala sesuatu dengan serius.

Namun, saat ini, aku mengatupkan bibirku, menahan semua kata hatiku, dan tidak menanyakan apa pun.

Dia pandai membangun istana.

Tidak cukup hanya dengan memiliki seorang putri kecil yang tinggal di istana, dia juga menginginkanku.

“Senang rasanya memiliki kebahagiaan sederhana seperti ini,” dia berkata.

“Aku ingat kamu pernah berkata seperti ini saat kita pertama kali bersama.”

Dia mengangkat sebelah alisnya. “Aku tidak ingat.”

“Sebelum kita menikah, kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status