Share

Bab 116

“Chelsea.”

Aku hendak pergi ketika tiba-tiba terdengar suara laki-laki memanggilku. Aku kenal dengan suaranya bahkan tanpa menoleh.

Aku menatap gerbang pintu yang begitu dekat denganku, menarik napas dalam-dalam, tersenyum, dan menoleh ke belakang.

“Bertha.”

Aku tidak pernah menyangka akan bertemu Bertha Asmir di sini. Lagi pula, dia sudah banyak menderita karenaku dan aku berutang budi padanya.

Aku berkata dengan kata-kata yang sama seperti Edward, “Kamu baik-baik saja?”

Dia mengerutkan bibir bawahnya. Pria berseragam itu tampak tegas, tetapi sudut matanya yang merah tidak bisa berbohong.

Dia berjalan ke arahku selangkah demi selangkah melintasi koridor panjang.

“Terima kasih.”

“Maaf.”

Ketika dia sampai di hadapanku, suaraku dan suaranya terdengar bersamaan.

Tiba-tiba dia tersenyum, dengan deretan gigi putih yang rapi yang terlihat di balik pinggiran topinya. “Kamu sedang tidak sibuk? Ayo kita makan bersama.”

Aku ragu sejenak, lalu dia berkata lagi, “Aku ingat, kamu masih berutang unt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status