Share

Chapter 208

Gaby menunduk mengambil buku-bukunya.

Ia terhenti ketika sebuah tangan mengambil bukunya.

Gaby terdiam—untuk sesaat pandangan mereka bertemu.

Gaby memutuskan untuk mengabaikannya.

“Gabriella..” panggil Haven pelan.

Gaby mendongak. “ada yang ingin anda katakan pak?”

Haven menggeram pelan. “Gaby bisakah kita mengobrol sebentar?”

Gaby menggeleng sembari menatap jam di tangannya.

“Sebentar lagi saya harus bertemu dengan klien.”

Haven menghela sebentar.

“Saya pergi, pak..” Gaby pergi setelah menegaskan hubungan mereka.

Ia tidak ingin berhubungan lagi dengan pria itu. apalagi memberi kesempatan pada mereka untuk lebih dekat lagi.

Haven menggeleng pelan. Akhirnya ia menangkap pergelangan tangan Gaby. “Tunggu.”

“Apa yang anda inginkan?” Gaby mengangkat salah satu alisnya ke atas.

Jika bertanya bagaimana perasaannya?

Gaby tidak bisa mendeskripsikannya.

Yang pasti Haven masih seperti dulu.

Tampan.

Dan yang pasti juga semakin dewasa.

Gaby menyadarkan diri untuk tidak jatuh ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status