Share

Chapter 213

Gaby mengibaskan tangan Haven.

“Kau bisa bangun sendiri kan?” tanya Gaby.

Ia berdiri dan tidak berniat membantu Haven untuk berdiri.

Tapi Haven meraih tangan Gaby untuk berdiri.

Hingga Gaby hampir saja oleng jika satu tangan Haven tidak menangkap pinggangnya.

“Setidaknya kau harus bertanggung jawab atas lukaku ini.”

Gaby menyingkir. Menjaga jarak dengan Haven.

“Kau punya banyak uang. Pergilah ke rumah sakit sendiri.” Gaby mengernyit.

Ia menatap Haven dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Ternyata luka yang dibuatnya cukup banyak juga.

Rahang Haven, sudut bibir pria itu berdarah.

Untung saja Gaby tidak meninju hidung mancung Haven. Jika iya, sudah pasti akan patah dan pasti akan mendapatkan operasi.

“Rasakan…” lirih Gaby sembari tersenyum puas.

Haven terdiam. Akhirnya ia bisa melihat senyum Gaby kembali.

Senyum natural yang tidak dipaksa sama sekali.

“Kenapa kau terdiam?” tanya Gaby menyipitkan mata curiga.

Terlalu curiga karena takut Haven pingsan.

“Akhirnya aku meliha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status