Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 326. Ksatria Pinilih

Share

326. Ksatria Pinilih

Cakra merasa tidak perlu menjawab secara benar. Bagi Mak Mampir yang menganggap dirinya negatif, apapun yang dikatakan adalah negatif.

"Kau sungguh hebat, anak muda," puji Mak Mampir. "Apakah kau pernah berguru kepada ratu bidadari sehingga kau memiliki energi roh?"

"Kau sedikit sopan mengatakan aku berguru, biasanya mereka mengatakan bercinta. Tapi aku kira berguru atau bercinta tidak penting bagimu."

"Tidak ada ksatria yang mampu mematahkan tongkatku, kecuali kau."

"Aku ingin mengingatkanmu, sudah bau tanah masih saja memikirkan tongkat. Rupanya tongkat guruku begitu bertuah bagimu sehingga sulit dilupakan."

"Mulutmu lemes sekali, anak muda," geram Mak Mampir. "Aku akan mengajarimu sopan santun."

"Bodo amat!"

Mak Mampir mulai membuka jurus tangan kosong dengan menggunakan chi sempurna, sehingga setiap gerakannya berbunyi menderu.

"Jurus petani menabur benih," kata Cakra. "Guruku pernah bilang sangat menyukai jurus itu, tapi ia tidak mengatakan siapa pemiliknya, jurus itu me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status