Share

323. Suatu Malam Di Bawah Sinar Rembulan

"Pengorbanan mu sangat besar untuk ayahandamu."

Cakra duduk bersandar ke tiang dangau sambil memperhatikan perempuan bercadar yang tidur tergeletak di bawah, karena balai bambu belum jadi.

Cakra sulit mengabulkan permintaan perempuan bercadar, padahal ia sampai rela tidur di lantai.

Cakra terenyuh juga melihatnya.

"Aku tidak dapat memaksa Nyi Ratu Suri untuk pulang ke istana roh," kata Cakra. "Ibundamu siap mengambil pilihan terburuk jika dipaksa...bercerai."

Nyi Ratu Suri sudah kehilangan makna cinta sejak dibiarkan berjuang sendiri untuk melawan ketua Dewan Agung.

Kini setelah badai berlalu, garwanya datang dengan penyesalan. Terlambat.

Sekarang puteri bungsunya mendesak Cakra untuk membantu. Ia bukan siapa-siapa meski pernah melewati hari-hari indah bersama.

"Aku terpaksa mesti menjaga tidurmu," keluh Cakra. "Aku tidak mau kau viral karena tidur seperti gelandangan, pasti aku disalahkan."

Semestinya perempuan secantik bidadari dan dimuliakan sepanjang masa merajut mimpi di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status