Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 256. Atas Nama Masa Lalu

Share

256. Atas Nama Masa Lalu

Pagi-pagi Priscillia sudah datang ke rumah Cakra. Matanya kelihatan sembab seperti habis menangis.

"Apakah Erlangga melakukan KDRT?" tanya Cakra menaruh simpati. "Kau mestinya lapor polisi."

"Aku menangis karena memikirkan nasibmu," jawab Priscillia. "Erlangga melaporkan dirimu ke polisi pagi ini karena sudah mengintimidasi pelayan baru."

Cakra tersenyum kecut. "Bagaimana ia tahu kalau aku mengintimidasi pelayan baru? Ia tidak kenal diriku."

"Tapi security mengenalmu dan tahu kalau kau adalah anak terpidana."

Erlangga sangat gegabah kalau melaporkan dirinya hanya berdasarkan asumsi.

Cakra dapat menyangkal keterangan pelayan yang mencari perhatian tuannya itu.

Bukti verval sangat tergantung kepada kepintaran orang untuk berbicara.

"Aku pikir kau bercerita kepada suamimu."

"Aku tidak tahu apa-apa dalam kasus Abah."

"Kau sekarang sudah melibatkan diri. Kedatanganmu ke rumahku membahayakan dirimu kalau Erlangga tahu."

"Aku tidak peduli."

Cakra kuatir ucapan itu timbul akibat be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status